Anda di halaman 1dari 6

KASUS SGD 3

Seorang perempuan usia 55 tahun terdiagnosis Ca Buli a/i Gagal Ginjal terminal (ESRD). Pasien
mengeluh sakit saat BAK dan mengeluh BAK hanya sedikit – sedikit hanya menetes. Klien
sering mengeluh nyeri pada hebat pada pinggang dan pada area simfisis. Nyeri skala 8 (0-10).
Nyeri dirasakan terutama pada saat berkemih. Klien sering meminta diberikan obat dalam jangka
dekat padahal baru 1 jam lalu diberikan oleh perawat. Nyeri yang dirasakan membuat pasien
tidak bisa beristirahat. Walapun klien tidak dapat beristirahat dan sering meminta diberikan obat
penghilang rasa nyeri serta keluarganya pun meminta untuk dilakukan penambahan dosis
pemberian obat analgesik. Saat dilakukan diskusi perawat, disimpulkan bahwa penambahan obat
analgesic berpengaruh buruk terhadap kondisi fisiknya yang akibat fatalnya pada kematian.
Klien mengatakan putus asa dengan kondisinya saat ini dan ingin mengakhiri hidupnya. Klien
tampak tidak bisa mengontrol emosinya dan seringkali menangis.
1. Kaji dan jenis perawatan paliatif apa yang tepat bagi pasien dengan kondisi tersebut?
Jelaskan !
2. Masalah keperawatan apa yang muncul dan rencana keperawatan apa yang dapat diberikan ?
3. Apa peran perawat yang dapat diterapkan berdasarkan prinsip perawatan paliatif dan prinsip
etik keperawatan ?

Hasil diskusi kelompok :


1. Jenis Perawatan Paliataif
Mengatasi jenis perawatan paliatifnya seperti pada :
 Gangguan fisiknya : mengatasi atau mengurangi nyeri yang dirasakan pasien,
mengatasi sulit beristirahat yang pasien alami dan mengatasi gangguan fisik lainnya.
 Gangguan emosi dan sosialnya : pasien merasa putus asa dengan kondisinya saat ini
dan sering menangis. Cara mengatasinya dengan melakukan konseling, diskusi dengan
sesame pasien yang memiliki riwayat penyakit yang sama dan pertemuan keluarga
untuk mensupport satu sama lain.
 Masalah spiritiual : mendatangkan tokoh ulama bila diperlukan
 Koordinasi keperawatan : dengan cara konsultasi dengan ahli gizi, radiologi, farmasi
dan tenaga medis laiinya.
1
2. Dx keperawatan
1) Nyeri kronis b.d infiltrasi tumor d.d mengeluh nyeri saat BAK, nyeri hebat
pada pinggang dan area simpisis, skala nyeri 8.
NOC :
Setelah dilakukan askep selama 3x24 jam maka teratasinya nyeri : Respon
Psikologis Tambahan dengan kriteria hasi :
 Distress nyeri tidak ada
 Tidak ada kekhawatiran terkait toleransi terhadap nyeri
 Depresi tidak ada
 Tidak ada ansietas
 Tidak ada kesedihan dan keputusasaan
 Tidak ada ketakutan pada nyeri yang tidak bias ditahan
 Tidak jengkel terhadap dampak dari nyeri yang mengganggu
 Tidak ada pemikiran untuk bunuh diri
NIC : Managemen Nyeri
Aktifitas :
 Lakukan pengkajian nyeri komperhensif meliputi lokasi, kharakteristik,
durasi, frekuansi, kulaitas, beratnya nyeri dan factor pencetus.
 Pastikan perawatan analgesic bagi pasien dilakukan dengan pemantauan
yang ketat
 Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai nyeri
 Gali bersama pasien faktorfaktor yang dapat menurunkan dan
memperberat nyeri
 Bantu keluarga dalam mencari dan menyediakan dukungan
Menagemen Obat
Aktifitas :
 Tentukan obat yang diperlukan dan kelola menurut resep
 Monitor pasien mengenai efek terapeutik obat
 Monitor tanda dan gejala oksisitas obat

2
 Monitor efek samping obat
 Kaji ulang pasien dan keluarga secara berkala mengenai jenis dan jumlah
obat yang dikonsumsi
 Pertimbangkan pengetahuan pasien mengenai obatoabatan
 Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tindakan dan efek samping yang
diharapkan dari obat

2) Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit d.d pasien tidak bias beristirahat,
mengeluh nyeri, menunjukan gejala distress, perubahan pola eliminasi.
NOC :
Setelah dilakukan askep selama 3x24 jam maka teratasinya : gangguan rasa
nyaman dengan kriteria hasi :
 Kontrol terdapat gejala teratasi
 Kesejahteraan psikologis
 Dukungan social dari keluarga
 Perawatan sesuai dengan kebutuhan
NIC : Manajemen Obat
Aktifitas :
 Monitor pasien mengenai efek terapeutik obat
 Monitor tanda dan gejala oksisitas obat
 Monitor efek samping obat
 Kaji ulang pasien dan keluarga secara berkala mengenai jenis dan jumlah
obat yang dikonsumsi
 Pertimbangkan pengetahuan pasien mengenai obatoabatan
 Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tindakan dan efek samping yang
diharapkan dari obat

3) Deficit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menunjukan prilaku


tidak sesuai anjuran, pasien dan keluarga meminta pertambahan ddosis obat.

3
NOC :
Setelah dilakukan askep selama 3x24 jam maka teratasinya : Defisit
pengetahuan dengan kriteria hasi :
 Perilaku yang meningkatkan kesehatan.
 Efek kesehatan yang merugikan akibat penggunaan obat.
 Sumber informasi peningkatan kesehatan terkemuka.
NIK : Pendidikan Kesehatan
Aktifitas :
 Identifikasi factor internal dan eksternal yang dapat meningkatkan atau
mengurangi motivasi untuk berperilaku sehat.
 Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku sehat saat ini
pada individu, keluarga, atau kelompok sasaran.
 Libatkan individu, keluarga, dan kelompok dalam perencanaan dan
rencana implementasi gaya hidup atau modivikasi perilaku kesehatan.
 Manfaatkan system dukungan social dan keluarga untuk meningkatkan
efektifitas gaya hidup atau modivikasi perilaku kesehatan.
 Tekankan pentingnya pola makan yang sehat, tidur, berolah raga, dan lain-
lain bagian individu, keluarga, dan kelompok yang meneladani nilai dan
perilaku ini dari orang lain, terutama pada anak-anak.

4) Keputusasaan b.d strees jangka panjang d.d pasien mengungkapkan


keputusasaan, pasien sulit tidur, pasien mengatakan ingin mengakhiri
hidupnya.
NOC :
Setelah dilakukan askep selama 3x24 jam maka teratasinya : Keputusasaan
dengan kriteria hasi :
 Mengungkapkan keyakinan
 Mengungkapkan alasan-alasan untuk hidup
 Mengungkapkan optimisme
 mengungkapkan perasaan control diri

4
NIK : Inspirasi Harapan
Aktifitas :
 informasikan pada pasien mengenai apakah situasi yang terjadi sekarang
bersifat sementara.
 Kembangkan rencana perawatan yang melibatkan tujuan bertingkat dari
yang ingin dicapai, dari tujuan sederhana sampai pada tujuan yang
kompleks.
 Berikan kesempatan bagi pasien atau keluarga untuk terlibat dalam
kelompok pendukung.
 Ajarkan pengenalan realitas dengan mensurvey situasi dan membuat
rencana kedepan.

3. Prinsip Etika Keperawatan


1. Otonomi (otonom)
Keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri.
2. Beneficience (berbuat baik)
Perawat melakukan hal baik untuk mencegah kesalahan atau kejahatan.
Contoh nya : perawat menasehati klien tentang program latihan untuk memperbaiki
kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena
alasan resiko serangan jantung.
3. Justice (keadilan)
Praktek professional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan.
4. Non maleficience (tidak merugikan)
Tidak menimbulkan bahaya atau cedera fisik dan psikologis.

5. Veracity (kejujuran)
5
Menyampaikan kebenaran pada setiap klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya.
6. Fidelity (menepati janji)
Tanggung jawab perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalisir penderitaan.
7. Contidentiality (kerahasiaan)
Informasi tentang klien harus dijaga privasi klien nya.
8. Accountability (akuntabilitas)
Standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi
yang tidak jelas atau tanda terkecuali.

Prinsip Keperawatan Paliative


1. Sikap peduli terhadap pasien
2. Menganggap pasien sebagai seorang individu
3. Persetujuan
4. Komunikasi
5. Aspek klinis (perawatan yang sesuai)
6. Perawatan komprehensif dan terkoordinasi dari berbagai bidang profesi
7. Kualitas perawatan yang sebaik mungkin.

Anda mungkin juga menyukai