Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN BTP LEGAL YANG TIDAK SESUAI

PENGGUNAANNYA
MATA KULIAH HUKUM PANGAN Dan INDUSTRI
TAHUN PELAJARAN 2019 - 2020

Dosen Pengampu : Dr. Aji Jumiono, S.TP., M.Si

Disusun Oleh Kelompok 6;

Dela Damayanti Darmono B.1910107


Nadia B.18
Reksa B.18
TPG Sore 2019

FAKULTAS ILMU PANGAN HALAL


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
2020
PEMBAHASAN

 Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan
Tambahan Pangan.
 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 36 Tahun 2013 tentang Batas
Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengawet (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 800);
 Pengawet (Preservative) adalah BTP untuk mencegah atau menghambat fermentasi,
pengasaman, penguraian, dan perusakan lainnya terhadap Pangan yang disebabkan oleh
mikroorganisme. Salah satu jenis BTP pengawet adalah Natrium benzoat (Sodium benzoate)
dengan INS 211.

 Natrium benzoat (Sodium benzoate) hal 767


INS : 211
ADI : 0–5 mg/kg berat badan
Sinonim : Sodium benzoate; sodium salt of benzenecarboxylic acid; sodium salt of
phenylcarboxylic acid
Golongan : Pengawet

Batas Maksimal
Nomor
(mg/kg) dihitung
Kategori Nama Kategori Pangan Halaman
sebagai asam
Pangan
benzoat
12.6 Saus dan Produk Sejenis 1000 768
12.9.2.2 Saus Kedelai Non-Fermentasi 600 768
 Kasus 1 : Analisis Pengawet Natrium Benzoat Dan Pewarna Rhodamin B Pada Saus
Tomat Dari Pasar Tradisional L Kota Blitar
Kesimpulan dari kasus 1 berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa sampel saus tomat J yang diperoleh dari pasar tradisional L kota Blitar
mengandung pengawet natrium benzoat dan tidak mengandung pewarna rhodamin B. Kadar
rata-rata bahan pengawet natrium benzoat dalam saus tomat J adalah 2,44 g/kg ≈ 2440 mg/kg.
Kadar natrium benzoat dalam saus tomat ini tidak sesuai dengan persyaratan SNI 01-0222-
1995 dan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 36 Tahun 2013
tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengawet (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 800) yaitu batas maksimum penggunaan pengawet
natrium benzoat 1 g/kg ≈ 1000 mg/kg.
 Kasus 2 : Analisis Kuantitatif Pengawet Natrium Benzoat pada Susu Kedelai yang
Dijual di Daerah Cibuntu Menggunakan Spektrofotometri Uv Sinar Tampak
Kesimpulan dari kasus 2 hasil analisis sampel susu kedelai A adalah 611,67 mg/kg, sampel
susu kedelai B adalah 589,91 mg/kg dan sampel susu kedelai C adalah 605,78 mg/kg.
Konsentrasi natrium benzoat dalam sampel A, B dan C melebihi batas konsentrasi natrium
benzoat maksimum pada SNI 01-0222-1995 dan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 36 Tahun 2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan
Pangan Pengawet (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 800) yaitu batas
maksimum penggunaan pengawet natrium benzoat 600 mg/kg.

Anda mungkin juga menyukai