Anda di halaman 1dari 8

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HEMANGIOMA

I. Definisi
Hemangioma merupakan tumor yang terdiri dari pembuluh darah.

II. Klasifikasi
A. Hemangioma Intradermal.
Merupakan pelebaran pembuluh darah dermis yang letaknya superfisial
dengan dinding pembuluh darah dibentuk oleh sel indothel dewasa sehingga
resisten terhadap radiasi. Lesi merah kebiruan terutama di kepala dan leher
rata dengan permukaan kulit, jarang regresi spontan kecuali Salmon patches
(Erythema Nuchae).

B. Hemangioma Kapiler.
Merupakan pelebaran pembuluh darah di bawah epidermis (papillary layer)
masih dalam dermis, dengan dinding pembuluh darah yang dibentuk oleh sel
indothel embrional sehingga sensitif terhadap radiasi. Lesi merah dimana-
mana terutama di kepala dan leher, menimbulkan dari permukaan kulit dan
bersifat progresif.
Jenis hemangioma ini terdari dari Nevus simpleks / Nevus buah arbei dan
Venus Flameus. Nevus simpleks kalau sudah terbentuk tampak seperti buah
arbei menonjol berwarna merah cerah dengan cekungan kecil.
Perkembangannya dimulai dengan titik kecil pada waktu lahir membesar
cepat dan menetap pada usia kira-kira 8 bulan, kemudian akan mengalami
regresi spontan dan menjadi pucat karena fibrosis setelah usia 1 tahun. Proses
regresi berjalan sampai usia 6 – 7 tahun. Nevus Flameus ada sejak lahir
menetap dan rata dengan kulit, kecuali bila teriritasi dapat menonjol di tempat
tersebut.

C. Hemangioma Kavernosa.
Merupakan pelebaran pembuluh darah subcutis yang kadang-kadang invasi ke
fasia dan otot, membentu rongga dengan dinding pembuluh darah yang di
bentuk oleh sel indothel dewasa. Kelainannya berada di jaringan yang lebih
dalam dari dermis. Dari luar tampak sebagai tumor kebiruan yang dapat
dikempeskan dengan penekanan tapi menonjol kembali setelah tekanan
dilepaskan. Hemangioma ini tidak dapat mengalami regresi spontan, malah
sering progresif. Jenis kavernosum ini bisa meluas dan menyusup ke jaringan
sekitarnya. Jaringan di atas hemangioma dapat mengalami iskemia sehingga
mudah rusak oleh iritasi misalnya di daerah perineum, dan menimbulkan
tukak yang sulit sembuh dan kadang-kadang berdarah.

D. Hemangioma Campuran.

1
III. Tanda dan Gejala
A. Tampak lesi merah kebiruan.
B. Tampak lesi warna merah cerah dengan cengkungan kecil di tengah.

IV. Penatalaksanaan
A. Konservatif
1. Ditunggu regresi lebih 5 – 6 tahun untuk hemangioma
buah arbei, tindakan pemasangan pembalut elastis dengan sedikit
penekanan secara terus menerus. Tindakan ini mkembantu mempercepat
proses regresi.
2. Komuflase dengan cream pewarna (salep).
3. Penyuntikan (Scleroting Agent).
4. Bila kecil sebaiknya dalam narcose, sebelumnya
dipasang jahitan untuk teke over.

B. Operatif, dengan indikasi


1. Recurrent bleeding.
2. Ulserasi yang sulit sembuh dengan terapi biasa.
3. Pain yang disebabkan oleh flebolit.
4. Lesi setelah lebih 1 tahun tidak menunjukkan pertumbuhan dan tidak ada
tanda-tanda regresi.
5. Trombositopenia.
6. Kadang-kadang diperlukan embolisasi pre operatif untuk mengecilkan
tumor.

C. Terapi lain
1. Radiasi bukan merupakan indikasi, karena gangguan pertumbuhan tulang,
komplikasi dermatitis, fibrosis kulit sehat di sekitar, degenerasi maligna.
2. Steroid dapat digunakan untuk rapid enlarging hemangioma.
3. Terapi laser.

V. Pengkajian
A. Data Subyektif
Riwayat kelainan bawaan sejak lahir.

B. Data Obyektif
1. Tampak lesi merah kebiru-biruan.
2. Tampak lesi merah cerah dengan cekungan kecil di tengah.

VI. Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul


Pre Operasi
1. Cemas keluarga berhubungan dengan kurang informasi tentang kondisi dan

2
tindakan pembedahan yang akan dilakukan.

Post Operasi
1. Nyeri berhubungan dengan efek dari prosedur pembedahan.
2. Potensial Potensial infeksi berhubungan dengan kontaminasi mikroba dampak
dari luka operasi.

3
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN PRE DAN POST OP. HEMANGIOMA

Diagnosa Perawatan Tujuan /


No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan
Pre Op. :

1. Cemas keluarga Tujuan Jangka Panjang : 1. Kaji tingkat kecemasan 1. Mengidentifikasi sejauh mana kecemasan
berhubungan dengan kurang Cemas hilang. keluarga. yang dialami keluarga sebagai dasar
informasi tentang kondisi untuk menentukan intervensi yang tepat.
dan tindakan pembedahan Tujuan Jangka Pendek :
yang akan dilakukan. Dalam waktu 1 x 24 jam : 2. Untuk mengetahui sejauh mana
 Keluarga mengerti 2. Observasi respon keluarga penerimaan keluarga terhadap kondisi dan
Data Subjektif : tentang kondisi san terhadap kondisi dan tindakan tindakan yang akan diberikan.
 Keluarga mengatakan tindakan operasi yang yang akan dilakukan pada
cemas dengan kondisi akan dilakukan pada pasien. 3. Pengungkapan perasaan secara terbuka
pasien. pasien. dapat membantu mengurangi rasa cemas.
 Keluarga mengatakan  Keluarga kooperatif 3. Beri kesempatan pada keluarga
takut dilakukan operasi terhadap tindakan untuk mengungkapkan 4. Memudahkan pemahaman keluarga
terhadap pasien. pengobatan dan perasaannya. tentang kondisi dan tindakan yang akan
perawatan pasien. dilakukan pada pasien, sehingga keluarga
Data Objektif :  Ekspresi wajah 4. Beri informasi tentang kondisi kooperatif dalam program perawatan.
 Tampak keluarga sering keluarga rileks. pasien dengan jelas dan dalam
bertanya tentang kondisi bahasa yang mudah dimengerti. 5. Tindakan operasi perlu persiapan fisik
dan rencana operasi dan mental yang akan mempengaruhi
pasien. proses penyembuhan.
 Tampak keluarga sulit 5. Siapkan kondisi pasien untuk
untuk mengambil dilakukan tindakan 6. Mengikutsertakan keluarga dalam
keputusan terhadap pembedahan. program perawatan yang dijalankan.
tindakan pengobatan
yang akan diberikan. 6. Libatkan keluarga dalam
pengambilan keputusan dan 7. Untuk mendapatkan informasi yang jelas
perencanaan perawatan pasien. dan tepat sehingga dapat meningkatkan
koping terhadap realitas.
7. Kolaborasi medik dalam
pemberian penjelasan tentang
prosedur pembedahan yang
akan dilakukan.
4
Diagnosa Perawatan Tujuan /
No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan
 Ekspresi wajah keluarga
tampak tegang.

Post Op. :

Nyeri berhubungan dengan


1. efek dari prosedur Tujuan Jangka Panjang : 1. Kaji tingkat nyeri, lokasi, 1. Untuk mengetahui rentang respon nyeri
pembedahan. Nyeri hilang. frekwensi dan pasien sebagai dasar untuk menentukan
karakteristiknya. intervensi yang tepat.
Data Subjektif : Tujuan Jangka Pendek :
 Pasien mengatakan Dalam waktu 3 x 60 menit : 2. Perubahan nilai tanda vital dapat
nyeri pada luka operasi.  K/U pasien membaik. 2. Observasi tanda-tanda vital. menunjukkan tingkat nyeri.
 Keluarga mengatakan  Nyeri berkurang.
pasien menangis terus.  Pasien tenang. 3. Tingkat ansietas dapat mempengaruhi
 Tampak ekspresi wajah 3. Observasi perilaku non verbal reaksi terhadap nyeri.
Data Objektif : pasien rileks. pasien.
 Keadaan umum pasien  Pasien mampu 4. Membuat pasien merasa diterima dan
lemah. beristirahat. 4. Lakukan pendekatan terhadap dipahami.
 Tampak pasien rewel  Suhu : 36 – 37 C, Nadi pasien sesuai dengan tumbuh
terus. : 80 – 90 x/menit, kembangnya.
 Tampak pasien Tekanan Darah : 100/60 5. Memfokuskan perhatian, meningkatkan
menangis kesakitan. – 110/70 mmHg, 5. Ajarkan dan anjurkan pasien rasa kontrol dan meningkatkan
 Tampak adanya luka Pernafasan : 20 – 26 untuk melakukan tehnik kemampuan dalam mengatasi nyeri.
operasi pada : (lokasi x/menit (tanda-tanda relaksasi.
luka operasi, sesuai vital dalam batas 6. Memberi pemahaman pada pasien dan
dengan data yang normal). keluarga tentang penyebab nyeri
ditemukan). 6. Jelaskan penyebab timbulnya sehingga pasien dapat beradaptasi
nyeri. terhadap nyeri yang dialaminya.

5
Diagnosa Perawatan Tujuan /
No. Rencana Tindakan Rasionalisasi
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan
 Tanda-tanda vital : 7. Ciptakan lingkungan yang 7. Lingkungan yang nyaman dapat
Suhu, Nadi, Tekanan nyaman bagi pasien. mengurangi stimulus berlebihan sehingga
Darah, Pernafasan dapat membantu menurunkan rasa nyeri.
(sesuai dengan data
yang ditemukan). 8. Libatkan keluarga untuk 8. Keterlibatan keluarga dapat memberikan
mendampingi pasien. rasa aman pada pasien, sehingga dapat
menurunkan ketegangan.

9. Kolaborasi medik dalam 9. Efek obat analgetik dapat mengurangi


pemberian analgetik. rasa nyeri.

2. Tujuan Jangka Panjang : 1. Kaji adanya tanda dan gejala 1. Deteksi dini adanya infeksi merupakan
Potensial infeksi Infeksi tidak terjadi. infeksi. dasar untuk menentukan intervensi yang
berhubungan dengan tepat.
kontaminasi mikroba Tujuan Jangka Pendek :
dampak dari luka operasi. Dalam waktu 3 x 24 jam : 2. Observasi tanda-tanda vital. 2. Perubahan nilai tanda vital, khususnya
 Tidak ada tanda / gejala suhu tubuh, dapat menunjukkan adanya
Data Subjektif : infeksi. infeksi sekunder.
 (data sesuai dengan  Luka operasi kering dan
keluhan pasien / bersih. 3. Observasi perubahan yang 3. Menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi
keluarga yang  Suhu : 36 – 37 C, Nadi terjadi di sekitar luka operasi, yang memerlukan penanganan dengan
menunjang diagnosa : 80 – 90 x/menit, seperti : merah, bengkak, rasa segera.
keperawatan). Tekanan Darah : 100/60 panas.
– 110/70 mmHg,
Data Objektif : Pernafasan : 20 – 26 4. Anjurkan pasien untuk tidak 4. Meminimalkan kontaminasi silang.
 Tampak adanya luka x/menit (tanda-tanda memegang area luka operasi.
operasi pada : (lokasi vital dalam batas
luka operasi, sesuai normal). 5. Anjurkan pasien untuk 5. Mencegah resiko masuknya organisme
dengan data yang menjaga kebersihan sekitar yang dapat menyebabkan infeksi.
ditemukan). luka.

6. Lakukan perawatan luka 6. Mencegah kontaminasi silang dan


dengan tehnik aseptik. kemungkinan infeksi.

No. Diagnosa Perawatan Tujuan / Rencana Tindakan Rasionalisasi

6
Data Subjektif & Objektif Hasil Yang Diharapkan
 Luka operasi tampak : 7. Libatkan keluarga untuk 7. Partisipasi keluarga dalam menjaga
(apakah kering, basah, menjaga personal hygiene personal hygiene pasien, dapat membantu
bersih, kotor, sesuai pasien. mencegah kontaminasi dan menurunkan
dengan data yang pertumbuhan mikroorganisme.
ditemukan).
 Tanda-tanda vital : 8. Efek obat antibiotik dapat menekan
Suhu, Nadi, Tekanan 8. Kolaborasi medik dalam perkembangan kuman.
Darah, Pernafasan pemberian antibiotik.
(sesuai dengan data
yang ditemukan).

7
8

Anda mungkin juga menyukai