Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian

Vaginal Birth After Caesarea (VBAC) adalah metode melahirkan normal setelah
pernah melakukan sectio caesarea. Sebelum abad ke-20, banyak yang mengatakan “sekali
pernah melakukan section caesarea, maka selanjutnya harus section”, tetapi telah banyak
ahli kesehtan yang mengatakan bahwa VBAC aman dilakukan. Ada beberapa hal yang harus
diketahui sebelum melakukan VBAC, seperti tingkat keberhasilan metode ini sekitar 60-
85%, dikhusukan untuk ibu yang pernah satu kali operasi caersar dan memiliki bekas
sayatan berbentuk garis horizontal yang terletak rendah di bawah perut, resiko yang
mungkin dialami sangat rendah seperti pecahnya rahim selama VBAC, risiko
deliveryassociated perinatal janin / neonatal dan kematian perinatal, kelahiran harus
dilakukan di rumah sakit, harus ada pemantauan janin terus menerus dan hal-hal penting
lainnya.

B. Kontraindikasi VBAC

1. Bekas sectio caesarea klasik


2. Bekas sectio caesarea dengan insisi melintang
3. Bekas ruptur uteri
4. Bekas komplikasi operasi sectio caesarea dengan laserasi serviks yang luas
5. Bekas sayatan uterus lainnya di fundus uteri
6. Disproporsi sefalopelvik yang jelas.
7. Pasien menolak persalinan pervaginal
8. Panggul sempit
9. Ada komplikasi medis dan obstetrik yang merupakan kontra indikasi persalinan
pervaginal

C. Resiko Maternal VBAC


1. Resiko demam pada persalinan pervaginal yang berhasil dibanding dengan sectio
caesarea ulangan elektif
2. Resiko terjadinya ruptur uteri setelah gagalnya persalinan pervaginal adalah 2.8 kali
dari sectio caesarea elektif.
3. Mortalitas ibu pada sectio caesarea elektif dan persalinan pervaginal sangat rendah
4. Persalinan pervaginal akan mendapatkan rawat inap yang lebih singkat, penurunan
insiden transfusi darah setelah persalinan dan penurunan insiden demam setelah
persalinan.

D. Resiko pada Bayi


1. Insiden ensefalopati iskemik hipoksik umumnya rendah tetapi terjadi secara signifikan
2. Risiko sepsis neonatal lebih tinggi
3. Masalah pernapasan neonatal tampak lebih sering terjadi
4. Risiko hiperbilirubinemia
E. Induksi VBAC
1. Oksitosin
Induksi persalinan dengan oksitosin meminimalkan tingkat kejadian ruptur uteri
pada wanita hamil dengan bekas seksio sesarea satu kali dibandingkan dengan partus
spontan tanpa induksi.
2. Prostaglandin E2
Banyak pertantangan tantang pemakaian prostaglandin E2 ini, ada yang
menyabutkan bahwa hanya direkomendasikan kepada ibu hamil yang berpeluang
suskes dalam VBAC saja, dan lain-lain.
3. Misrospostol
Misrospostol banyak direkomendasikan oleh para spesialis agar digunakan setelah
operasi sectio caesarea.
4. Transervikal Balon Kateter
Sebuah plasenta yang letaknya rendah harus dianggap sebagai kontraindikasi
mutlak untuk penggunaan sistem balon kateter transversal.

Anda mungkin juga menyukai