PROPOSAL Pak Hariadji Prin
PROPOSAL Pak Hariadji Prin
DI PUSKESMAS SEMPU
TAHUN 2020
OLEH :
BANYUWANGI
2020
I. PernyataanMasalah
Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolik yang ditandai
Komplikasi yang dapat timbul akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol,
merasa putus asa dan tidak dapat menerima keadaannya sehingga akan
seluruh dunia, dan jumlah ini akan meningkat dua kali lipat pada tahun
jiwa dengan angka amputasi 30%, angka mortalitas 32%, dan ulkus diabetik
merupakan sebab perawatan rumah sakit yang terbanyak sebesar 80% untuk
jiwa (Persi, 2015) dan yang mengalami Gangren sebanyak 115.424 jiwa.
menyatakan bahwa penderita Diabetes Melitus 10269 jiwa dari total jumlah
bentuk fisik tubuh yang dapat memberikan pandangan positif dan negatif
terhadap diri pada aspek fisik, emosional, intelektual, dan dimensi fungsional,
pandangan positif dan negatif terhadap diri pada penderita diabetes mellitus
individu dapat menilai hubungan dengan orang lain secara tepat dan hal ini
memiliki konsep diri yang negatif, maka akan menimbulkan perasaan tidak
mampu, rendah diri, merasa ragu dan kurang percaya diri, hal tersebut dapat
menimbulkan berbagai masalah baik itu aspek fisik maupun psikologis yang
positif dari masyarakat, dan adanya dukungan keluarga sangat berperan untuk
positif pada penderita selain itu melakukan perawatan diri yang benar dan
(2014).
II. PerumusanMasalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang maka dapat di rumuskan
III. PenyusunanTujuan
Berdasarkan Rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akam di capai dalam
1. Tujuan Umum
Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
IV. Tentukanjudul
Hubungan konsep diri dengan tingkat depresi pada penderita diabetes
V. ManfaatPenelitian
1. Teoritis
2. Praktis
1. Bagi Responden
1. Diabetes Melitus
reseptor – reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas membuka
reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Kemudian sel – sel
gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak
2. Klasifikasi
7
Menurut American Diabetes Association (ADA) (2017) diabetes mellitus
Diabetes tipe 1 terjadi karena adanya destruksi atau kerusakan sel beta
pankreas karena sebab autoimun. Pada DM tipe ini terdapat sedikit atau
Hasil dari gangguan sekresi insulin yang progresif atau bertahap yang
3. Etiologi
Penyebab penyakit diabetes mellitus tergantung pada jenis diabetes yang
diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum diderita banyak orang yaitu
diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1
sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan
Jika salah satu orang tua atau keduanya menderita diabetes, maka
2) Autoimunitas
Yaitu tubuh alergi terhadap salah satu jaringan atau jenis selnya
pankreas tidak mencukupi untuk mengikat gula yang ada dalam darah
akibat pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Berikut adalah
yang mengalaminya
2) Kurang berolahraga
berkurangnya aktivitas
gula seperti teh manis, minuman soda dan makanan instan cepat
hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat metabolisme dalam tubuh
dapat berfungsi dengan baik. Hormon inulin dapat diserap oleh lemak
yang ada dalam tubuh. Sehingga pola makan dan gaya hidup yang tidak
3. Komplikasi
1. Komplikasi akut
a. Hipoglikemia
b. Hiperglikemia Non-Ketonik
(Boedisantoso, 2009).
2. Komplikasi kronik
i. Definisi
2015).
perifer akibat kadar gula darah yang tinggi sehingga klien tidak
(situmorang, 2016).
ii. Klasifikasi
Kriteria diagnosa infeksi pada ulkus kaki diabetik bila terdapat
nyeri lokal, teraba hangat lokal, adanya pus (Bernard, 2014 ; Lipsky
(Zgonis dkk.,2010).
Grade 4 = Gangren jari kaki atau kaki bagian distal. Grade V Gangren
seluruh kaki.
iii. Etiologi
Menurut (Suriadi,2015), penyebab dari luka diabetes antaralain:
1. Diabetik neuropati
2. Pheripheral vasculardiseases
lemak, sel-sel otot halus, monosit, pagosit dan kalsium. Faktor yang
danhipertensi.
3. Trauma
Penurunan sensasi nyeri pada kaki dapat menyebabkan tidak
4. Infeksi
1. Pain (Nyeri)
2. Paleness (kepucatan)
3. Paresthesia (Kesemutan)
5. Paralysis (Lumpuh)
v. Konsep Penyembuhan
Syabariyah, 2015).
pembuluh darah yang baru menyediakan titik masuk ke luka pada sel-
sel seperti makrofag dan fibroblast. Pada fase proliferasi ulkus kaki
terakhir pada fase ini. Hal ini juga disebabkan karena kekurangan
1. Neuropati Diabetik
2. Trauma
3. Infeksi
Infeksi dapat dibagi menjadi tiga yaitu superfisial dan lokal, selulitis
4. Amputasi
pedis atau sebagian tungkai bawah. Sebagian besar amputasi pada kaki
diabetik bermula dari ulkus pada kulit. Bila dilakukan deteksi dini dan
amputasi.
meliputi
1. Cemas
2006).
2. Stres
Rasa percaya diri rendah, penilaian yang rendah dan pandangan diri
yang negatif terhadap diri sendri dan respon dari orang lain terhadap
Khanolkar dkk.,2015).
1. Penilaian neuropati
2. Penilaian struktur
Identifikasi kelainan-kelainan struktur atau deformitas seperti
penonjolan tulang di plantar pedis :claw toes, flat toe, hammer toe,
3. Penilaian vaskuler
kaki teraba dingin, pucat, tidak ada pulsasi, adanya nekrosis, tekanan
darah ankle < 50 mmHg (Ankle Brachial Index < 0,5), TcPO2 <
4. Penilaian ulkus
i. Definisi
berhubungan dengan orang lain bukan faktor yang dibawa sejak lahir”.
Ketika berhubungan dengan orang lain, individu akan memperoleh
343).
menilainegative.
masyarakat.
pribadinya tidak cukup baik daripada orang lain. Hal ini terjadi
lain.
diperhatikan.
a. Berfikir positif
berfikir positif maka kita akan memiliki kekuatan yang luar biasa
dengan berfikir positif kita dapat menemukan mana yang baik dan
b. Kontrol Diri
c. Percaya Diri
Jika seseorang memiliki rasa percaya diri yang baik, maka ia akan
yakin pada dirinya sendiri dan juga pada orang lain serta memiliki
(Asmani, 2011).
a. Berfikir Negatif
c. Cemas
Acocella, 2015)
d. Stress
Persepsi atau pengalaman individu terhadap perubahan yang terjadi
e. Depresi
(Kartono,2010).
prestasi yang tinggi dan tidak memiliki perasan yang negatif terhadap
tersinggung.
dengan apa yang telah ada pada dirinya. Beberapa tanda gejalanya
sebagai berikut.
1. Dimensi Internal
bersangkutan.
2. Dimensi Eksternal
dengan orang lain. Baik itu aktivitas sosial, nilai-nilai yang dianut di
berikut.
moral.
1. Teori Perkembangan
area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta
dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain
1. Usia
3. Pendidikan
1. Pandangan positif
Menumbuhkan rasa percaya diri dan penilaian yang baik pada diri
2. Interaksi sosial
buruk makan akan membentuk konsep diri yang negatif, sebaliknya jika
3. Keluarga
sendiri.
secara umum berada dalam usia 12 tahun ke atas. Alat ukur Tennesse
Self Concept Scale (TSCS) ini menghasilkan skor total untuk konsep
diri tetapi berupa skor-skor yang menggambarkan dua aspek yaitu
amaliah). Engel (1956 dalam amaliah 2012) dan Tylor (1953 dalam
amaliah 2012). Serta deskripsi diri yang di tulis oleh para pasien dan
skala konsep diri ini. Dengan demikian dalam Tennesse Self Concept
XVII. Depresi
i. Definisi Depresi
Depresi merupakan gangguan mental yang serius yang ditandai
Health, 2010).
Organization, 2016).
makan dan berat badan, perubahan pola tidur dan aktivitas, kekurangan
antaranya:
a. Depresi Ringan,
b. Depresi Sedang
mudah tersinggung.
c. Depresi Berat
inisiatif berkurang
tiba-tiba hiper aktif, kurang merawat diri, tidak mau makan dan
2. Gangguan Dysthmic
1. Aspek Biologi
berasal dari asam amino tirsin yang terdapat pada sirkulasi darah.
2. Aspek Genetik
depresi berat.
3. Aspek Psikologi
Sampai saat ini tak ada sifat atau kepribadian tunggal yang secara
harinya.
penguasaan lingkungan.
1. Faktor Usia
2. Jenis Kelamin
Depresi umumnya lebih sering menyerang pada perempuan. Perempuan
berada pada resiko yang lebih besar gangguan depresi dan kecemasan
pada usia lebih awal dari pada laki-laki (Christina W, dkk. 2016)
3. Pekerjaan
4. Pendidikan
5. Lama Menderita
i. Tingkatan Depresi
lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan
menurunnya aktivitas.
2. Sedang
lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saaja) dan
menurunynya aktivitas.
3. Berat
a. Mood depresif.
b. Kehilangan minat dan kegembiraan.
(rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja saja) dan menurunnya
aktivitas.
disorentasi ringan.
h. Tidur terganggu.
i. Disertai waham.
1. Pencegahan primer
kemandirian.
e. Membantu mereka menghindari depresi dengan mengarahkan
makna.
2. Pencegahan Sekunder
a. Meninjau ulang tanda dan gejala daari trial depresif dan passtikan
kehilangan.
f. Mengkomunikasikan perhatian.
3. Pencegahan Tersier
1. Farmakologi
a. Lithium
bipolar.
c. Trisiklik
Obat ini meningkatkan aktivitas neurotransmiter monoamine,
30-300 mg/hari.
50-200 mg/hari.
2. Non Farmakologi
lain:
rilek.
baik.
d. Berolahraga.
Tingkatan stres pada instrumen ini berupa normal, rigan, sedang, berat,
tersebut, memiliki makna 0-29 normal; 30-59 ringan; 60-89 sedang; 90-
Perceived Stres Scale (PSS) atau profile Mood States (POMS) alat-alat
ini di gunakan sebagai instrumen untuk mendeteksi stres dan tahap stres
akibatkan karena adanya luka yang dialami oleh penderita diabetes pada
area kaki dengan kondisi luka mulai dari luka superficial, nekrosis kulit,
sampai luka dengan ketebalan penuh (full thickness), yang dapat meluas
Potter, 2015).
yang positif dan negatif terhadap diri mereka. Individu yang memiliki
diri, harga diri, dan kemampuan untuk melihat dirinya sendiri secara
Dampak Gangren
Keterangan :
1. Berfikir Negatif
2. Pesimis
= Variabel yang diteliti 3. Cemas
4. Stress
5.
Depresi
= Variabel yang tidak diteliti
Tingkatan Depresi
1. Normal
2. Ringan
3. Sedang
4. Berat
5. Sangat Berat