Anda di halaman 1dari 5

ESSAY TEST 1

MATA KULIAH : MANAJEMEN PEMASARAN

Hari Kamis/15:30/L2.02/REG-MNJ

Oleh :

Nanang Suprayogi (186601149)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM

KENDARI
SOAL-SOAL LATIHAN

ESAI

1. Selama ini begitu banyak definisi pemasaran dikemukakan para akademisi dan praktisi
pemasaran. Apakah hal ini menyiratkan bahwa sebenarnya pemasaran itu bisa ditafsirkan secara
berbeda-beda oleh setiap orang? Menurut anda sendiri, apa itu pemasaran? Uraikan keunikan
definisi versi anda dibandingkan definisi-definisi lain yang sudah ada!
2. American Marketing Assosiation (AMA) merupakan salah satu institusi paling berpengaruh
dalam disiplin ilmu pemasaran. Mengapa American Marketing Assosiation (AMA) sampai merasa
perlu merevisi definisi pemasaran beberapa kali?
3. Jika anda diminta merumuskan elemen-elemen bauran pemasaran, aspek apa saja yang
menurut anda wajib tercakup didalamnya? Mengapa?
4. Secara garis besar, perkembangan teori dan praktik pemasaran bisa dikelompokan menjadi
empat rentang waktu, yaitu periode 1800-1920, 1900-1950, 1950-1980 sampai sekarang.
Uraikan sekilas perkembangan pemasaran pada periode waktu tersebut!
5. Bandingkan perbedaan-perbedaan pokok antara goods dominant dan service dominant logic!

Jawab :

1. Pengertian Pemasaran menurut saya adalah suatu kegiatan menyeluruh, terpadu, dan
terencana, yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau institusi dalam melakukan usaha agar
mampu mengakomodir permintaan pasar dengan cara menciptakan produk bernilai jual,
menentukan harga, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan saling bertukar tawaran yang
bernilai bagi konsumen, klien, mitra, dan masyarakat umum.

2. Karena banyaknya kritikan yang ditujukan kepada AMA, akhirnya AMA membentuk komite
khusus yang terdiri dari perwakilan semua sub disiplin pemasaran untuk meninjau ulang
definisi pemasaran. Sehingga munculah definisi mengenai pemasaran pada tahun 2007, dimana
pemasaran dipandang sebagai aktivitas dan bukan sekedar fungsi organisasional. Selain itu,
pemasaran diposisikan sebagai aktivitas yang lebih luas dalam perusahaan atau organisasi, dan
bukan sekedar aktivitas sebuah departemen. Fokus pemasaran beralih dari yang semula
menekankan pertukaran jangka pendek menjadi penyediaan nilai jangka panjang (long term
value) bagi para pemangku kepentingan.

3. Ketujuh bauran ini sangat penting karena :


a. Product, elemen bagaimana sebuah produk harus dibentuk, aspek apa yang harus
dipertimbangkan.
b. Price, elemen ttg penetapan harga, struktur harga, dan strategi harga dipasar, termasuk
actual price dan diskon.
c. Place, elemen yang berkepentingan dgn bagaimana produk sampai di tangan konsumen.
d. Promotion, elemen ini berfungsi untuk berkomunikasi dengan konsumen .
e. Process, elemen ext yang membahas pentingnya sebuah proses untuk menciptakan
keunggulan bersaing.
f. Physical Evidence, elemen ext yang mampu menunjukan kredibilitas sebuah merek atau
company.
g. People, elemen ext yg memegang kendali atas keberhasilan implementasi marketing
strategi.

4. a. Tahun 1800- 1920 :


 Aliran Pemikiran : Ekonomi Klasik dan Neo Klasik (Marshall, Say, Shaw, Smith)
 Gagasan atau Proposisi Fundamental : Akar pemikiran pemasaran bermula dari ilmu
ekonomika. Nilai (value) melekat pada poses pemanufakturan (value added, utility,
value-in-change); barang dipandang sebagai output baku (komoditas). Kesejahteraan
masyarakat diwujudkan melalui pemilikan barang-barang berwujud fisik. Pemasaran
berperan dalam proses penyampaian barang hingga tangan konsumen.

b. Tahun 1900- 1950 :

 Aliran Pemikiran : Pemasaran Formatif Komoditas, Institusi, Fungsional


 Gagasan atau Proposisi Fundamental : Pemikiran awal cenderung sangat deskiptif dan
terkonsentrasi pada tiga hal tersebut.
Fokus utamanya adalah transaksi atau output dan peranan institusi dalam menjalankan
fungsi pemasaran yang memberikan nilai tambah pada komoditas Pemasaran berperan
pokok dalam menyediakan utilitas waktu dan tempat, sedangkan sasaran utamanya
adalah utilitas kepemilikan.
Fokus pada fungsi pemasaran merupakan awal dari pengakuan terhadap pentingnya
operant resources.

c. Tahun 1950- 1980 :


 Aliran Pemikiran : Manajemen Pemasaran

– Bisnis harus berfokus pada pelanggan

– Nilai (value) “ditentukan” di pasar

– Pemasaran merupakan fungsi pengambilan keputusan dan pemecahan


masalah

 Gagasan atau Proposisi Fundamental : Perushaaan bisa memanfaatkan teknik analisis


untuk merancang bauran pemasaran demi mewujudkan kinerja perusahaan yang
optimal. Nilai “ditentukan” di pasar; “embedded value” harus memiliki manfaat
spesifik. Pelanggan bukan membeli barang, melainkan pemenuhan kebutuhan atau
keinginan. Setiap orang dalam perusahaan wajib berfokus pada pelanggan yang puas.
d. tahun 1980 – sekarang :

 Aliran Pemikiran : Pemasaran sebagai Proses Sosial dan Ekonomi


– Orientasi pasar
– Pemasaran jasa
– Relationship marketing
– Manajemen kualitas
– Manajemen rantai nilai dan jaringan pasokan
– Resource management
– Analisis jejaring
 Gagasan atau Proposisi Fundamental : Dominat logic mulai berkembang, pemasaran
dipandang sebagai proses sosial dan ekonomi bekesinambungan dengan mengandalkan
operant resources. Logika ini memandang hasil finansial bukan sebagai hasil akhir,
namun lebih sebagai ujian atas hipotesis pasar mengenai proposisi nilai (value
proposition). Pasar bisa merontokkan hipotesis pasar dan memfasilitasi setiap entitas
dalam memahami tindakan dan menemukan cara melayani pelanggan secara lebih baik
dan meningkatkan kinerja finansial.

Paradigma in mulai memadukan berbagai aliran literatur di sejumlah bidang, seperti


orientasi pelanggan dan pasar, pemasaran jas, relationship maketing, manajemen
kualitas, manajemen rantai nilai dan jaringan pasokan, resource management, dan
analisis jejaring. Dasar pemikirannya antara lain :

– Ketrampilan dan pengetahuan merupakan unit pertukaran fundamental.


– Petukaran tidak langsung menutupi unit pertukaran fundamental.
– Barang merupakan mekanisme distribusi bagi penyedia jasa.
– Pengetahuan merupakan sumber utama keunggulan kompetitif.
– Semua perekonomian merupakan perekonomian jasa
– Pelanggan selalu merupakan co-producer.
– Perusahaan hanya bisa membuat value propositions.
– Service-centered view berorientasi pada pelanggan dan relasi.

5. Dasar konseptual ilmu pengetahuan jasa yang berdasarkan service-dominant logic berpotensi
menjadi platform bagi pandangan organisasional sebagai sistem jasa. Service-dominant logic
diyakini memberikan kerangka kerja bagi pengetahuan jasa. Dan untuk memiliki
potensi evolusioner, baik service-dominant logic maupun ilmu pengetahuan jasa harus di-
cocreate oleh pihak lain. Perubahan dari goods-dominant logic yang fokus pada pertukaran
barang menjadi service-dominant logic yang berorientasi pada pertukaran jasa mengarahkan
perlunya perusahaan untuk memikirkan tentang sumber daya, penciptaan nilai, dan
persaingan. Dan persaingan adalah tentang penciptaan keunggulan melalui sumber daya
atau dan penambahan nilai pada sumber daya-sumber data tersebut. Pada service-dominant
logic sumber daya operant merupakan hal yang utama dan dapat digunakan sebagai kekuatan
bersaing karena sifatnya yang unik. Dan nilai yang ditawarkan kepada konsumen berasal dari
kemampuan untuk bertindak yang memanfaatkan sumber daya-sumber daya tersebut agar
bermanfaat bagi pihak-pihak terkait. Guna memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan mereka dengan tepat maka konsumen dilibatkan dalam penciptaan nilai tersebut.

Anda mungkin juga menyukai