Anda di halaman 1dari 4

UNSUR-UNSUR DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Dosen Pengampu :
Dr. Rosmiati, S.Pd, M.Pd

OLEH

HOTMARTUA HUTABARARAT
A1A118039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
A. Pengertian Perencanaan Pembangunan

Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan perkiraan yang


mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan.
Sedangkan Pembangunan dalam bahasa Indonesi berasal dari kata pertama yaitu
“bangunan” yang berkonotasi fisik. Dalam hal ini pembangunan bermakna membuat
infrastruktur “bangunan-bangunan”. “Pembangunan” berasal dari kata “bangun”, yang
bermakna bangkit, aktif, tidak berdiam diri. Pembangunan adalah upaya pengadaan,
pembaharuan, dan perubahan ke arah yang lebih baik yaitu berupa insfrastruktur, system
dan lainnya.

Dengan demikian perencanaan pembangunan merupakan cara atau teknik untuk


mencapai tujuan pembangunan secara tepat, terarah, dan efisien sesuaidengan kondisi
negara atau daerah bersangkutan. Atau dapat juga disimpulkan perencanaan
pembangunan merupakan suatu rencana pembangunan untuk mencapai perkembangan
sosial ekonomi yang tetap (steady social economy growth).

B. Unsur-Unsur Pokok Dalam Perencanaan Pembangunan

1. Kebijaksanaan dasar atau strategi dasar perencanaan pembangunan. Sering juga


disebut sebagai tujuan, arah, dan prioritas-prioritas pembangunan. Salah satu hal
yang penting dalam hal ini adalah, penetapan tujuan-tujuan rencana.
2. Adanya kerangka rencana. Dalam kerangka ini dihubungkan berbagai varibael-
variabel pembangunan (ekonomi) serta implikasi hubungan tersebut.
3. Perkiraan sumber-sumber. Khususnya adalah sumber-sumber pembiayaan
pembangunan
4. Uraian tentang rencana kebijaksanaan yang konsisten. Kebijaksanaan-
kebijaksanaan perencanaan pembangunan itu antara lain kebijaksanaan fiskal,
kebijaksanaan penganggaran, kebijaksanaan moneter, kebijaksanaan harga serta
berbagai kebijaksanaan sektoral lainnya.
5. Program Investasi. Penyusunan program investasi secara sektoral ini dilakukan
bersamaan dengan penyusunan sasaran-sasaran rencana. Caranya ialah dengan
merencanakan program-program investasi tersebut sampai dengan komponen unit
kegiatan usaha yang terkecil yaitu proyek-proyek pembangunan.
6. Administrasi pembangunan. Perencanaan penyempurnaan administrasi negara dan
pembinaan sistem administrasi untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan perlu direncanakan sebagai bagian integral dari rencana
pembangunan itu sendiri.

C. Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan


Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, yang menjadi Ruang Lingkup Perencanaan pada Bab III pasal (3) ayat satu, dua
dan tiga, sebagai berikut:
1. Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro
semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam
wilayah Negara Republik Indonesia
2. Perencanaan Pembangunan Nasional Terdiri atas perencanaan pembangunan yang
disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga perencanaan pembangunan oleh
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
3. Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
menghasilkan rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka
menengah, dan rencana pembangunan jangka tahunan.

Ruang lingkup perencanaan di pengaruhi oleh dimensi waktu, spasial, dan tingkatan
teknis perencanaan, dan Ketiga dimensi saling berinteraksi, terdiri dari :

1. Perencanaan Dimensi Waktu :


a. Perencanaan Jangka Panjang, perencanaan ini meliputi jangka waktu hingga 10 tahun
keatas.
b. Perencanaan Jangka Menengah, jangka waktunya 3 sampai 8 tahun.
c. Perencanaan Jangka Pendek, jangka waktunya 1 tahun.

2. Perencanaan Dimensi Spasial. Merupakan perencanaan yang memiliki kararkter yang


terkait dengan ruang dan batasan wilayah. Terdiri dari :

a. Perencanaan Nasional
b. Perencanaan Regional, pilihan antar sector dan hubungan antar sector dalam suatu
wilayah atau daerah sehingga disebut juga sebagai perencanaan daerah ataou wilayah.
c. Perencanaan Tata Ruang, perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi
kawasan tertentu, mengembangkan secara seimbang, baik secara ekologis, geografis,
maupun demografis.

3. Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan. Terdiri dari :


a. Perencanaan Makro, perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan
kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara
mencapai tujuan itu pada tingkat nasional.
b. Perencanaan Meso, pada tingkat ini perencanaan sudah lebih bersifat operasional,
disesuaikan dengan keadaan daerah, departemen atau unit-unit antara lainnya.
Perencanaan ini meliputi pendapatan nasional yang akan ditingkatkan, tingkat konsumsi,
investasi pemerintah, dan swasta eksport dan impor, pajak, bunga bank, dan sebagainya.
c. Perencanaan Mikro, perencanaan yang disususun dan di sesuaikan dengan kondisi
otonomi daerah di bidang pendidikan (perencanaan pemetaan pendidikan).
d. Perencanaan Sektoral, kumpulan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai
persamaan ciri dan tujuan.
e. Perencanaan Kawasan, perencanaan yang memperhatikan keadaan lingkungan
kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai