Anda di halaman 1dari 12

TIPE TEORI NAMA TEORI NAMA PENEMU PENJELASAN

Teori Klasik 1.Scientific Frederick Taylor F.W. Taylor (1856-1915)


Organisasi (tipe 1 Manajemen adalah seorang insinyur
mesin pada perusahaan baja
di Pennsylvania. Ia
mendapatkan gelar
Principal of Scientific
Management pada tahun
1911. Dalam bekerja, ia
dipengaruhi oleh etika
Protestan yakni kerja keras,
rasionalitas, ekonomi, dan
individualisme.
Frederic mengusulkan
empat prinsip scientific
management yang
menurutnya akan
menghasilkan kenaikan
yang berarti dalam
produktifitas : 
(1) penggantian metode
kira-kira untuk menentukan
setiap elemen daari
pekerjaan seorang pekerja
yang ditentukan secara
ilmiah. 
(2)  seleksi dan pelatihan
pekerja secara ilmiah; 
(3) kerjasama antara
manajemen dan buruh
untuk menyelesaikan tujuan
pekerjaan yang sesuai
dengan tujuan ilmiah; dan 
(4) pembagian yang lebih
merata diantara para
manajer dan para pekerja. 
     Jika ditinjau kembali,
kita mengakui bahwa
Taylor menawarkan fokus
yang terbatas mengenai
organisasi. Namun
demikian, usaha Taylor ini
mampu mempengaruhi
perindustrian Amerika
Serikat dan sebagian  besar
Eropa

2.Prinsip Henry Fayol Fayol adalah seorang


Organisasi manajer dari Pramcis. Teori
yang dikemukakan Henry
Fayol ini, beranjak dari
pengalamannya yang telah
bertahun-tahun sebagai
praktisi eksekutif di
perusahaannya
yang dapat diaplikasikan
pada semua manajer dari
semua tingkatan organisasi
dan menjelaskan fungsi-
fungsi yang harus
dilakukan oleh semua
manajer. Fayol
mengusulkan empat belas
prinsip yang menurutnya
dapat digunakan secara
universal :
a. Pembagian kerja  prinsip
ini sama dengan
“pembagian kerja” adam
smith. Spesialisasi
menambah hasil kerja
dengan caara membuat para
pekerja lebih efisien.
b. Wewenang manajer
harus dapat memberi
perintah. Wewenang
memberikan hak ini
kepadanya. Tetapi
wewenang berjalan seiring
tanggung jawab, jika
wewenang digunakan,
timbuulah tanggung jawab.
c. Disiplin, para pegawai
harus menghormati dan
menghargai peraturan yang
mengatur organisasi.
Displin yang baik
merupakan hasil
kepemimpinan yang efektif,
suatu saling pengertian
yang jelas
antara manajemen dan para
pekerja tentang pengaturan
organosasi serta penerapan
hukum yang adil bagi yang
menyimpang dari peraturan
tersebut.
d. Kesatuan komando,
pegawai seharusnya
menerima perintah hanya
darai seorang atasan.
e. Kesatuan arah, setiap
kelompok aktifitas
organisasi yang mempunyai
tujuan yang sama harus
dipimpin oleh seorang
manajer dengan
menggunakan sebuah
rencana.
f. Mendahulukan
kepentingan umum diatas
kepentingan individu,
kepentingan seorang
pegawai atau seorang
kelompok, pegawai tidak
boleh mendahulukan
kepentingan organisasi
keseluruhan.
g. Remunerasi, bekerja
sesuai dengan jasa yang
mereka berikan.
h. Sentralisasi, ini merujuk
kepada sejauhmana para
bawahan terlibat dalam
pengambilan keputusan.
Apakah pengembalian
keputusan itu disentralisasi
(pada manajemen) atau
disentralisasi (pada
para bawahan) adalah
masalah proporsi yang
tepat. 
i. Rantai skalar,  garis
wewenang dari manajemen
puncak sampai ketingkat
paling rendah merupakan
rantai skalar  komunitas
yang mengikuti rantai ini.
Tetapi, jika dengan
mengikuti rantai tersebut
malah tercipta komunitas
silang dapat diijinkan bila
disetujui semua pihak.
j. Tata tertib, orang dan
bahan harus ditempatkan
pada tempat dan waktu
yang tepat.
k. Keadilan, manajer  harus
selalu baik dan jujur kepada
bawahan.
l. Stabilitas masa pekerja
para pegawai, perputaran
(turn over) pegawai yang
tinggi adalah tidak efisien.
Manajemen harus
menyediakan perencanaan
personalia yang teratur dan
memastikan bahwa
untuk mengisi kekosongan
harus selalu ada pengganti
m. Inisiatif, pegawai yang
diijinkan menciptakan dan
melaksanaka rencana-
rencana harus berusaha
keras.
n. Esprit de corps,
mendorong team spirit akan
membangun keselarasan
dan persatuan dalam
organisasi.

3. Birokrasi Max Weber Kontribusi yang ketiga


yang dibuat oleh para
teoritikus tipe 1 adalah
struktur organisasi “tipe
ideal“. Weber
mengembangkan sebuah
model struktural yang ia
katakan sebagai alat yang
paling efisien bagi
organisasi-organisasi
tujuannya. Ia menyebut
struktural ideal ini sebagai
birokrasi. Birokrasi adalah
model yg paling efisien dan
efektif untuk organisasi yg
mempunyai tingkat
kompleksitas tinggi
seperti : perusahaan,
pemerintah, dan militer.
Max Weber berpegang
pada sebuah konsep yakni
Rasional Legal, di mana
konsep ini memberikan
penekanan pada Hak untuk
melaksanakan berdasarkan
kedudukan yang ditetapkan
secara legal. Struktur
tersebut dicirikan dengan
adanya pembagian kerja,
sebuah hirarki wewenang
yang jelas, prosedur seleksi
yang formal, peraturan
yang rinci, serta hubungan
yang tidak didasarkan atas
hubungan pribadi
(impersonal). 

4. Perencanaan Ralph. C Davis Davis mengatakan bahwa


Rasional tujuan utama sebuah
perusahaan adalah
pelayanan ekonomis. Tidak
ada perusahaan yang hidup
jika tidak dapat
memberikan niai ekonomis.
Nilai ekonomis ini
dikembangkan melalui
aktivitas yang dilakukan
oleh para anggota nya
untuk menciptakan produk
atau jasa organisasi.

Aliran Neo Kajian Hawthorne Elton Mayo Kajian Hawthrone


Klsik(tipe 2) dilaksanakan oleh Western
Electronic Company pada
tahun 1921—1927 dan
dilanjutkan pada tahun
1930. Kajian ini mencoba
membuktikan pengaruh
penerangan pada
produktivitas kerja.
Hipotesis awalnya, cahaya
mempengaruhi. Namun
hasilnya nihil. Maka
ditemukanlah bahwa factor
sosial dan psikologi yang
berupa penerimaan
kelompok dan rasa aman
adalah hal-hal yang
mempengaruhi
produktivitas kerja.
Pada umumnya para ahli
manajemen sepakat bahwa
kajian hawthrone memberi
dampak dramatis pada arah
manajemen dan teori
organisasi. Kajian itu
mengantarkan kita ke
jaman humanisme
organisasi, para manajer
selalu mempertimbangkan
akibat terhadap kelompok
kerja, sikap pegawai, dan
hubungan para pegawai dan
hubungan antara
manajemen dan pegawai.
Elton Mayo juga
menghasilkan teori perilaku
manusia dalam organisasi.
Terdapat 8 perilaku yang ia
kemukakan :
1. Organisasi adalah sistem
sosial disamping sistem
teknis-ekonomis.
2. Individu dimotivasi
faktor sosial dan psikologis,
disamping motif ekonomi.
3. Kelompok kerja informal
adalah unit yang perlu
mendapat perhatian.
4. Pola kepemimpinan
berdasarkan struktur formal
kedudukan – perlu
pertimbangan faktor
psikososial ; lebih
demokratis.
5. Kepuasan kerja
mempengaruhi
produktivitas.
6. Saluran komunikasi yg
efektif hendaknya
dikembangkan dalam
berbagai level dalam
hirarki. Berguna untuk
pertukaran informasi;
pentingnya partisipasi.
7. Manajemen
membutuhkan skill sosial
yg efektif, disamping skill
teknis.
8. Para anggota organisasi
digerakkan oleh
terpenuhinya kebutuhan
sosio-psikologis
2.SistemKerja Chester Baj.rnad Mempersatukan pandangan
Sama taylor, fayol, dan weber
sebagai hasil kajian
hawthorne membawa kita
kepada kesimpulan bahwa
organisasi merupakan
sistem kerjasama. Chester
lebih menekankan aspek
psikologis daripada aspek
teknis ekonomis. Ia
mencetuskan teori
“Organisasi sebagai sistem
sosial” yang merujuk pada
kesimpulan yang ia
dapatkan dari teori klasik
tersebut. Ia berpikir bahwa
Organisasi terdiri dari
tugas-tugas yang harus
dipertahankan pada suatu
tingkat keseimbangan.

3. Teori X- Teori Y Douglas McGregor Teori X ada empat asumsi


yang dianut oleh para
manajer :
a. Para pegawai pada
dasarnya tidak menyukai
pekerjaan jika mungkin,
berusaha menghindarinya.
b. Kaarena pegawai tidak
menyukai pekerjaan, maka
mereka harus dipaksa,
dikendalikan, atau diancam
dengan hukuman untuk
mencapai tujuan – tujuan
yang akan diinginkan.
c. Para pegawai akan
mengelakan tanggungjawab
dan dan mencari
pengarahan yang formal
sepanjang hal itu mungkin.
d. Kebanyakan pegawai
menempatkan rasa aman
diatas faktor lain
berhubungan dengan
pekerjaan dan hanya akan
memperlihatkan sedikit
ambisi.
Kebalikan dari pandangan
yang negative terhadap
manusia McGregor
menempatkan asumsi lain
yang disebut teori Y.
a. Para pegawai dapat
melihat pekerjaan sebagai
sesuatu yang biasa seperti
halnya istirahat atau
bermain.
b. Manusia akan
menentukan arahnya sendiri
dan mengendalikan diri,
jika mereka merasa terikat
kepada tujuan-tujuan.
c. Rata-rata orang dapat
belajar untuk menerima,
dan juga mencari tanggung
jawab.
d. Kreativitas yaitu,
kemampuan untuk
membuat keputusan-
keputusan yang baik
tersebar luas pada seluruh
populasi dan tidak selalu
merupakan hak yang
menduduki fungsi
manajerial.

4.Birokrasi Warren Bennis Bennismengatakan bahwa


pengambilan keputusan
pada birokrasi yang
disentralisasi, kepatuhan
kepada wewenang, serta
pembagian kerja yang
sempit diganti dengan
struktur yang desentralisasi
dan demokratis yang
diorganisasi disekitar
kelompok yang fleksibel.
Pengaruh didasakan atas
kekuasaan mulai diganti
dengan pengaruh yang
berasalkan dari keahlian.
Webber yang
beragumentasi bahwa
birokrasi adalah organisasi
yang ideal maka Warren
Bennis menyatakan yang
sebaliknya-kondisi saat ini
menunjukkan bahwa bentuk
organisasi ideal yang
fleksibel.

Kebutuhan Abraham Masiow Ia mengemukakan beberapa


hal mengenai tingkat
kebutuhan manusia. Yakni 
– Kebutuhan fisik (makan,
pakaian, tempat tinggal).
– Kebutuhan akan
keamanan.
– Kebutuhan sosial
(berkumpul dan bergaul).
– Kebutuhan
pengembangan diri
(berkembang dan berkarya.
– Kebutuhan aktualisasi diri
(berbeda dengan manusia
lain).

Aliran 1.Serangan Prinsip- Herbert Simon Herbert menyatakan bahwa


Kontingengsi/ Prinsip teori organisasi perlu
Modern(tipe 3) melebihi prinsip-prinsip
yang dangkal dan terlalu
disederhanakan. Bagi suatu
kajian mengenai kondisi
yang dibawahnya dapat
diterapkan prinsip-prinsip
yang simplistik-baik dalam
keragaman mekanistik
maupun humanistik.

2.Perspektif Katz dan Kahn Dalam bukunya, The Social


Lingkungan Psychology of
Organizations, mereka
memberikan deskripsi yang
meyakinkan tentang
keunggulan-keunggulan
perspektif sistem terbuka
untuk menelaah hubungan
yang penting dari sebuah
organisasi dengan
lingkungannya, dan
perlunya menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang
berubah jika mereka ingin
bertahan hidup.

3.Kasus Teknologi James Thompson James Thompson


menekankan hubungan
antara teknologi,
lingkungan, dan struktur,
tidak hanya pada organisasi
bisnis saja. James
Thompson, telah memberi
alasan yang kuat mengenai
pentingya teknologi di
dalam menentukan struktur
yang sesuai bagi sebuah
organisasi. Seperti halnya
di lingkungan tidak ada
diskusi pada masa kini
mengenai organisasi yang
dapat dikatakan lengkap
tanpa memperhitungkan
teknologi dan kebutuhan
bagi para manajer untuk
memadukan struktur dan
teknologi.

4. J Woodward Beranjak dari


pengalamannya sendiri, J.
Woodward berpendapat
bahwa prinsip yang
dibangun aliran klasik
kurang berhasil. Maka ia
melakukan sebuah studi
mengenai pengaruh
teknologi terhadap suatu
organisasi. Dari studi itu, ia
menemukan sebuah teori
yang mempengaruhi bentuk
dari organisasi itu sendiri.
Perbedaan teknologi yang
diterapkan oleh suatu
organisasi akan
memberikan pengaruh yang
sangat besar kepada
keahlian manusia. Manusia
dituntut untuk memiliki
kelebihan dalam teknologi,
yang pada akhirnya akan
memberikan pengaruh
kepada perbedaan tuntutan
setiap manusia. Dari
perbedaan tuntutan
terhadap keahlian manusia
ini, akan menimbulkan
perbedaan struktur
organisasi yang kemudian
akan menentukan ukuran
dan kapasitas dari
organisasi itu sendiri di
masyarakat.

5. Jay W. Lorsch dan Menekankan adanya


Paul R. Lawrence pengaruh antara lingkungan
dengan organisasi. Ia
berpendapat bahwa struktur
dari suatu organisasi, harus
disesuaikan dengan
lingkungannya karena dari
penyesuaian itu, akan
memunculkan diferensiasi
(keanekaragaman jenis
tugas dan pekerjaan) dan
integrasi (koordinasi
internal)

6.Besaran Kelompok Aston Selain para pendukung


Organisasi lingkungan dan teknologi,
para teoritikus tipe 3
mencakup mereka yang
mendukung besaran (size)
organisasi sebagai sebuah
faktor penting yang
mempengaruhi struktur.

Aliran Post 1.Batas Kognitif March dan Simon Selain para pendukung
Modern Rasionalitas lingkungan dan teknologi,
para teoritikus tipe 3
mencakup mereka yang
mendukung besaran (size)
organisasi sebagai sebuah
faktor penting yang
mempengaruhi struktur.

2. Arena Politik Pfeffer Berdasarkan karya Simon


dan March, Pfeffer
manciptakan teori
organisasi yang mencakup
koalisi kekuasaan, konflik
atas tujuan, serta keputusan
desain organisasi yang
mendukung kepentingan
pribadi dari mereka yang
berkuasa

Anda mungkin juga menyukai