Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1

HEAD TO TOE (PEMERIKSAAN FISIK) DENGAN PENDEKATA


INPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI

Dosen pembimbing :
Ns. Rezi Prima, S.kep M.Kep

Disusun oleh :
Putri Rahmah
(191000214201004)

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kesehatan Dan Mipa
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
2020
HEAD TO TOE (PEMERIKSAAN FISIK) DENGAN
PENDEKATA : INPEKSI, PALPASI, PERKUSI,
AUSKULTASI
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu
yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan komperehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakan
keperawatan yang tepat bagi klien. (Dewi Sartika, 2010)
TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
Merupakan proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi dilakukan untuk
mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik. Inspeksi adalah pemeriksaan
yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. (Dewi
Sartika, 2010)
PALPASI
Dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau rabaan. Metode ini dikerjakan untuk
mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ. Palpasi adalah teknik pemeriksaan yang
menggunakan indra peraba; tangan dan jari-jari, untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan dan
organ seperti ; temperature, keelastisan, bentuk, ukuran, kelembaban dan penonjolan. (Dewi
Sartika, 2010)
PERKUSI
Merupakan metode pemeriksaan dengan cara mengetuk, dengan tujuan untuk
menemukan batas-batas organ atau bagian tubuh dengan cara merasakan vibrasi yang
ditimbulkan akibat adanya gerakan yang diberikan ke bawah jaringan.
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu
untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya dengan menghasilkan suara, yang bertujuan
untuk mengidentifikasikan batas atau lokasi dan konsistensi jaringan. (Dewi Sartika, 2010)
AUSKULTASI
Merupakan metode pengkajian yang menggunakan stetoskop untuk memperjelas
pendengaran.
Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mendengarkan suara yang
dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut stetoskop. Hal-hal yang
didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas dan bising usus. (Dewi Sartika, 2010)
TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien
2. Untuk menambah, mengkonfirmasi atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan
3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnose keperawatan
4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaan
5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan

PEMERIKSAAN ANGGOTA TUBUH


KEPALA
Tujuan :

 Mengetahui bentuk dan fungsi kepala 


 Mengetahui kelainan yang terdapat di kepala 
Persiapan alat :

 Lampu
 Sarung tangan (jika di duga terdapat lesi atau luka)
Prosedur Pelaksanaan :

 Inspeksi : ukuran lingkar kepala, bentuk, kesimetrisan, adanya lesi atau tidak, kebersihan
rambut dan kulit kepala, warna, rambut, jumlah dan distribusi rambut.
 Palpasi : adanya pembangkakan/penonjolan, dan tekstur rambut.
MATA
Tujuan :

 Mengetahui bentuk dan fungsi mata


 Mengetahui adanya kelainan pada mata.
Persiapan alat :

 Senter Kecil
 urat kabar atau majalah
 Kartu Snellen
 Penutup Mata
 Sarung tangan
Prosedur Pelaksanaan :
 Inspeksi : bentuk bola mata, kesimetrisan, keadaan kelopak mata, konjungtiva, sklera,
keadaan pupil kiri dan kanan, ketajaman penglihatan, penggunaan kacamata/lensa dan
respon terhadap bahaya.
 Palpasi : adanya massa (benjolan) dan peningkatan tekanan bola mata.
TELINGA
Tujuan :

 Mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga, dan fungsi
pendengaran.
Persiapan Alat :

 Arloji berjarum detik


 Garpu tala
 Speculum telinga
 Lampu kepala
Prosedur Pelaksanaan :

 Inspeksi : daun telinga, keadaan liang telinga, tanda-tanda pendengaran, pengeluaran


cairan, intregritas, warna dan fungsi pendengaran.
 palpasi : nyeri tekan pada kartilago dan tulang mastoid.
HIDUNG
Tujuan :

 Mengetahui bentuk dan fungsi hidung


 Menentukan kesimetrisan struktur dan adanya inflamasi atau infeksi
Persiapan Alat :

 Spekulum hidung
 Senter kecil
 Lampu penerang
 Sarung tangan (jika perlu)
Prosedur Pelaksanaan :

 Inspeksi : keadaan septum, bentuk, ukuran, warna, kesimetrisan, pendarahan,


pengeluaran cairan, polip dan kelainan yang terjadi pada hidung
 Palpasi dan Perkusi : frontalis dan maksilaris (bengkak, nyeri dan septum deviasi)
MULUT DAN BIBIR
Tujuan :

 Mengetahui bentuk kelainan mulut


Persiapan Alat :

 Senter kecil
 Sudip lidah
 Sarung tangan bersih
 Kasa
Prosedur Pelaksanaan :
 Inspeksi dan Palpasi Struktur Luar : warna mukosa mulut dan bibir, tekstur, lesi dan
stomatitis
 Inspeksi dan Palpasi Struktur Dalam : gigi lengkap/penggunaan, gigi palsu,
pendarahan/radang gusi, kesimetrisan, warna, posisi lidah dan keadaan langit-langit
LEHER
Tujuan :

 Menentukan struktur integritas leher


 Mengetahui bentuk leher serta organ yang berkaitan
 Memeriksa system limfatik
Persiapan Alat :

 Stetoskop
Prosedur Pelaksanaan :
 Inspeksi : bentuk leher, kesimetrisan, adanya pembengkakan, peningkatan JVP dan warna
kulit
 Inspeksi dan Auskultasi Arteri Karotis : lokasi pulsasi
 Inspeksi dan Palpasi Kelenjar Tiroid : nodus/difus, pembesaran batas, konsistensi, nyeri,
gerakan/perlengketan pada kulit, kelenjar limfe (letak, konsistensi, nyeri dan pembesaran)
dan kelenjar parotis (letak dan terlihat/teraba)
 Auskultasi : bising pembuluh darah
DADA DAN PUNGGUNG
SISTEM PERNAFASAN
Tujuan :

 Mengetahui bentuk, kesimetrisas, ekspansi, keadaan kulit, dan dinding dada


 Mengetahui frekuensi, sifat, irama pernafasan,
 Mengetahui adanya nyeri tekan, masa, peradangan, traktil premitus
Persiapan alat :

 Stetoskop
 Penggaris centimeter
 Pensil penada
Prosedur Pelaksanaan :

 Inspeksi : kesimetrisan, bentuk/postur dada, gerakan nafas (frekuensi, irama, kedalaman


dan upaya pernafasan/penggunaan otot-otot bantu pernafasan), warna kulit, lesi, edema
dan pembengkakan/penonjolan
 Palpasi : simetris, pergerakan dada, massa, lesi dan tractile fremitus
 Perkusi : paru dan eksrusi diafragma
 Auskultasi : suara nafas, trakea dan brokus
SISTEM KARDIOVASKULAR
Tujuan :

 Mengetahui ketifdak normalan denyut jantung


 Mengetahui ukuran dan bentuk jantug secara kasar
 Mengetahui bunyi jantung normal dan abnormal
 Mendeteksi gangguan kardiovaskuler
Persiapan alat :

 Stetoskop
 Senter kecil
Prosedur Pelaksanaan :
 Inspeksi : muka bibir, konjungtiva, vena jugularis dan arteri karotis
 Palpasi : denyutan
 Perkusi : ukuran, bentuk dan batas jantung
 Auskultasi : bunyi jantung dan arteri karotis
DADA DAN AKSILA
Tujuan :

 Mengetahui adanya masa atau ketidak teraturan dalam jaringan payudara


 Mendeteksi awal adanya kanker payudara
Persiapan alat :

 Sarung tangan sekali pakai (jika diperlukan)


Prosedur Pelaksanaan :

 Inspeksi payudara : integritas kulit


 Palpasi payudara : bentuk, simetris, ukuran, aerolla, puting dan penyebaran vena
 Inspeksi dan Palpasi Aksilla : nyeri, pembesaran nodus limfe dan konsistensi
ABDOMEN (PERUT)
Posisi klien: Berbaring

Tujuan :

 Mengetahui betuk dan gerakan-gerakan perut


 Mendengarkan suara peristaltic usus
 Meneliti tempat nyeri tekan, organ-organ dalam rongga perut benjolan dalam perut.
Persiapan :

 Stetoskop
 Penggaris kecil
 Pensil gambar
 Bntal kecil
 Pita pengukur
Prosedur Pelaksanaan :
 Inspeksi : kuadran dan simetris, kontur permukaan, warnna kulit, lesi, scar, ostomy,
distensi, tonjolan, pelebaran vena, kelainan umbilicius dan gerakan dinding perut
 Auskultasi : suara peristaltik (bising usus) di semua kuadran dan suara pembuluh darah
dan friction rub : aorta, aorta renalis dan aorta illiaka
 Perkusi semua Kuadran : mulai dari kuadran kanan atas bergerak searah jarum jam,
perhatikan jika klien merasa nyeri dan bagaimana kualitas bunyinya
 Perkusi Hepar : batas
 Perkusi Limfa : ukuran dan batas
 Perkusi Ginjal : nyeri
 Palpasi semua Kuadran : massa, karakteristik organ, adanya asistes, nyeri irregular, lokasi
dan nyeri
EKSTREMITAS ATAS (BAHU, SIKU DAN TANGAN)
Tujuan :

 Memperoleh data dasar tetang otot, tulang dan persendian


 Mengetahui adanya mobilitas, kekuatan atau adanya gangguan pada bagian-bagian
tertentu.
Alat :

 Meteran
 Posisi klien:
 Berdiri. duduk
Prosedur Pelaksanaa :
 Inspeksi Struktru Muskuloskletal : simetris, pergerakan, integritas ROM, kekuatan dan
tonus otot
 Palpasi : denyutan aorta brakialis dan aorta radialis
EKSTREMITAS BAWAH (PANGGUL, LUTUT, PERGELANGAN KAKI DAN
TELAPAK KAKI)
ProsedurvPelaksanaan :
 Inspeksi Struktur Muskulokletal : simetris, pergerakan, integritas ROM, kekuatan dan
tonus otot
 Palpasi : denyutan aorta femoralis, aorta poplitea dan aorta derails pedis
GENETALIA
Posisi Klien : Pria berdiri dan wanita litotomy

Tujuan:

 Melihat dan mengetahui organ-organ yang termasuk dalam genetalia.


 Mengetahui adanya abnormalitas pada genetalia, misalnya varises, edema, tumor/
benjolan, infeksi, luka atau iritasi, pengeluaran cairan atau darah.
 Melakukan perawatan genetalia
 Mengetahui kemajuan proses persalinan pada ibu hamil atau persalinan.
Alat :

 Lampu yang dapat diatur pencahayaannya


 Sarung tangan

Prosedur Pelaksanaan :
Wanita
 Inspeksi Genetalia Eksternal : mukosa kulit, integritas kulit, contour simetris, edema dan
pengeluaran
 Inspeksi Vagian dan Servik : integritas kulit, massa dan pengeluaran
 Palpasi Vagina, Uterus dan Ovarium : letak ukuran, konsistensi dan massa
 Pemeriksaan Anus dan Rektum : feses, nyeri, massa edema, haemoroid, fistula ani
pengeluaran dan pendarahan
Pria

 Inspeksi dan Palpasi Penis : integritas kulit, massa dan pengeluaran


 Inspeksi dan Palpasi Skrotum : integritas kulit, ukuran, bentuk, turunan, testes, mobilitas,
massa, nyeri dan tonjolan
 Pemeriksaan Anus dan Rektum : feses, nyeri, massa, edema, haemoroid, fistula ani,
pengeluaran dan pendarahan

Anda mungkin juga menyukai