Identitas
Nama : Ny. R
Umur : 56 tahun
Ststus : Menikah
Agama : Islam
Tanggal pengkajian : 3 Desember 2019/ 09.00 WIB
Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
Dx Medis : Ileus Obstruktif
Jenis operasi : Laparatomi
Jenis anastesi : Umum/General
Riwayat pemakaian obat-obatan: (-) pasien mengatakan tidak ada riwayat pemakaian
obat-obatan.
Riwayat merokok : (-) pasien mengatakan tidak merokok
Riwayat mengkonsumsi alcohol : (-) pasien mengatakan tidak mengkonsumsi alcohol
Riwayat penyakit kronis : (-) pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
kronis.
2. Kondisi umum dan penampilan fisik:
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : Compos mentis, GCS: E 4, V 5, M 6
TTV:
TD:130/70 mmHg
N: 93x/menit
RR: 22x/menit
S: 360C,
- Pemeriksaan Head to Toe
Kepala: Bentuk mesocepal, kulit kepala halus dan elastis, tidak ada benjolan, tidak
nyeri tekan.
Mata : Mata kanan kiri simetris, warana kelopak mata kanan kiri sama tidak terdapat
kelainan, sklera ikterik, konjungtiva anemis warna merah muda, tidak ada
nyeri tekan pada kedua bola mata, reflek terhadap cahaya positif,
pergerakan bola mata spontan.
Telinga: Bentuk simetris, bersih, tidak ada nyeri tekan, pendengaran klien masih
berfungsi dengan baik
Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada lesi
Hidung: Bentuk hidung simetris pertumbuhan bulu hidung normal, tidak ada polip,
tidak terdapat sekret, penciuman klien masih berfungsi dengan baik.
Leher : Bentuk simetris warna kulit leher merata,tidak terdapat benjolan.
Abdomen: bentuk menggembung warna kulit merata, tidak terdapat bekas luka, klien
terlihat memegang perut dan klien terlihat menahan nyeri.
P: ileus obstruktif
Q: terasa melilit - lilit
R: bagian perut
S: 4 (ringan)
T: hilang timbul
5 5
5 5
4. Rentang gerak:
Rentang gerak terbatas;
5. Pernapasan:
RR: 22 x/menit,
Inspeksi:Pengembangan dada kanan dan kiri simetris, tidak ada luka atau lesi, tidak ada
napas cuping hidung, tampak tidak menggunakan otot bantu nafas.
Palpasi:Tidak ada nyeri tekan
Perkusi: resonan
Auskultasi: Suara napas vesikuler
6. Sirkulasi
Suara jantung saat diperkusi pekak, CRT: < 2 detik, ictus cordis tidak tampak di midaxila
sinistra saat di inspeksi, S 1 selalu diikuti S 2, ictus cordis teraba di midaxila sinistra IC 5
7. Reaksi alergi dan pasca transfusi
Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan, minuman maupun obat-obatan dan
pasien mengatakan tidak dilakukan transfusi darah (-)
8. Pemakaian obat-obatan yang berkaitan dengan pembedahan
Darah ✓
Urin -
Radiologi ✓
USG ✓
9 Personal hygiene (mandi)
10 Premedikasi preoperasi
11 Pemasangan kateter
ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERASI
ANALISIS DATA
P: ileus obstruktif
Q: terasa melilit – lilit
R: bagian perut
S: 4 (ringan)
T: hilang timbul
DO:
DO :
- Klien tampak termenung
diam saja
- Klien tampak gelisah saat
menunggu waktu operasi
- Muka klien tampak tegang
- Pandangan mata tidak focus
- TD:130/70 mmHg
- N: 93x/menit
- RR: 22x/menit
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA
DX KEPERAW NOC NIC
ATAN
01 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Nyeri
berhubungan 1x 1 jam diharapkan nyeri dapat berkurang Kaji nyeri secara
dengan Agen dengan skala : komprehensif,
cedera 1 = Tidak pernah yaitu lokasi,
biologis 2 = Jarang karakteristik,
(Penyakit 3 = Kadang-kadang durasi, frekuensi,
Ileus 4 = Sering kualitas dan faktor
Obstruktif ) 5 = Konsisten presipitasi
Dibuktikan dengan indikator : Kontrol Nyeri Kontrol
N Awa Tujuan lingkungan yang
Indikator
o l 1 2 3 4 5 dapat
1 Mampu 3 mempengaruhi
mengenali nyeri seperti suhu
kapan nyeri ruangan,
terjadi pencahayaan dan
2 Mampu 3 kebisingan
menggunakan Ajarkan prinsip
tindakan untuk manajemen nyeri
mengurangi seperti tarik nafas
nyeri tanpa dalam
analgesik
Kolaborasikan
3 Melaporkan 2
dengan dokter
nyeri yang
terkait pemberian
terkontrol
analgetik
4 Menyatakan 2
rasa nyaman
setelah
nyerinya
berkurang
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
4 Menyatakan
rasa nyaman
setelah 4 2 4
nyerinya
berkurang
P: DISCHARGE PLANNING
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Anjurkan pasien untuk
menggunakan teknik tari nafas
dalam untuk mengurangi nyeri
Ansietas Mengidentifikas S: Klien mengatakan sudah paham tentang
behubungan i tingkat pembiusan dan tindakan operasi yang akan
dengan ancaman kecemasan dilakukan dan merasa lebih tenang.
pada status
Menjelaskan
terkini (pre
prosedur O:
operasi)
anastesi dan - Ketegangan pada wajah klien tampak
pembedahan berkurang (lebih rileks)
yang akan - Klien tampak mampu melakukan
dilakukan nafas dalam
Memberikan - Klien tampak berdoa bersama anak
informasi A: Masalah ansietas berhubungan dengan
ancaman pada kasus terkini (pre operasi)
faktual
belum teratasi ditandai dengan:
mengenai
Saat Awa Tujua
diagnosis, No Indikator
ini l n
tindakan 1 Pasien
prognosis tidak
Menginstruksika tampak 4 3 5
n klien tegang
menggunakan
teknik relaksasi 2 Perasaan
nafas dalam dan gelisah
berdoa pasien 4 3 5
berkuran
g
P: DISCHARGE PLANNING
1. Anjurkan keluarga untuk selalu
mendampingi pasien
2. Anjurkan kepada pasien untuk tidak
merasa cemas
3. Gunakan pendekatan yang tenang
dan meyakinkan pada pasien
B. ASUHAN KEPERAWATAN INTRA OPERATIF
a. Persiapan perawat:
Ketika pasien tiba di ruangan operasi, perawat langung mengecek status pasien,
menerima pasien, mengecek surat persetujuan kepada pasien dan keluarga mengenai
pemeriksaan sebelum operasi, alasan, tujuan, keuntungan, kerugian tindakan operasi.
Setelah itu, dilakukan pengecekan identitas pasien sesuai dengan tindakan operasi
yang akan dilakukan.
1) Bagi pasien:
a) Baju operasi
b) Cat kuku
c) Inform consent
d) Asesoris
e) Gigi palsu, kontak lens
f) Penunjang
g) Personal hygiene
h) Premedikasi pre operasi
2) Bagi perawat:
a) Menyiapkan semua peralatan operasi yang telah diseterilkan maupun non
steril,
b) menyiapkan meja operasi (memasang perlak dan underped)
c) APBD: Cuci tangan sebelum melakukan operasi, dan cuci tangan, memakai
baju operasi steril,topi, masker, memakai hendscon steril,
b. Prosedur anastesi:
a) Jenis anastesi : Umum/General
b) Persiapan anastesi : Persiapkan obat anastesi dalam spuit, kemudian dimasukkan
melalui spinal area tulang belakang.
c) Posisi anastesi : duduk
c. Persiapan ruangan:
suhu ruangan 10-20 0C, kelembaban udara 40-60 0C, tekanan udara ruangan positif,
meja lampu, mesin anastesi, pasang monitor elektro kofer, ESU, saction pump,
standar infus f4, tempat sampah medis dan non medis, alat instrumen section
caesarean set
d. Persiapan alat
a. Alat tidak steril :
- Plester lebar
- Gunting Verban/ Bandage scissors.
- Lampu Operasi.
- Meja Operasi.
- Meja Instrumen.
- Standar Infus.
- Tempat sampah
- Mesin suction
- Monitor set
b. Alat steril :
1. Gauze (Kassa)/ Daremdoek : 20
2. Pean :4
3. Kocher :4
4. Towel klem :4
5. Gunting benang :1
6. Gunting jaringan :1
7. Scapel mess :2
8. Allis klem :1
9. Korentang :1
10. Pincet cirurgis :2
11. Pincet anatomis :2
12. Atraumatic needle :2
13. ET :1
14. NGT :1
15. Kateter :1
c. Bahan medis habis pakai:
- Kasa , benang, nilon cating, Spuit, hanscound, betadhine 10%, alkohol 70%,
Nacl 0,9%, Sarung tangan steril, Hepafik
d. Set yang dipakai dan bahan penunjang operasi
- Linen Set: jas operasi 4, duk lubang 1, duk sedang 4
- Sarung tangan bermacam-macam ukuran
- Desinfektan dan Alkohol 70 %, NS 0.9 %, betadine
- Pisau bedah
- Kasa, deper, cucing, mangkok, bengkok, korentang pada tempatnya.
- Jarum 1/2 bulat (round), tajam (cutting).
- Benang nonabsorbtable , absortable ukuran 20 cm
e. Prosedur opersi :
1. Team work cuci tangan
2. Pasang jas operasi dan sarung tangan sesuai prosedur
3. Atur instrument di meja mayo sesuai kebutuhan
4. Pasien ditidurkan diatas meja operasi dengan sebelumnya diberikan premedikasi
di Ruang Persiapan oleh bagian anestesi.
5. Dilakukan anestesi oleh Dokter Anestesi.
6. Dilakukan desinfektan pada daerah operasi dengan Alkohol 70%, kemudian
dengan Betadine.
7. Pasien ditutup dengan duk steril kecuali daerah operasi.
8. Melakukan marking area operasi dengan pinset chirurgis
9. Melakukan insisi kulit menggunakan pinset chirurgis, bisturi 20, dilanjutkan
dengan cauter untuk insisi lemak sampai terlihat fasia. Insisi fasia dengan pisau
dan gunting jaringan.
10. Menghentikan perdarahan dengan kassa dan cauter
11. Menyingkirkan otot dengan menjepit peritonium dengan 2 pean dan gunting
jaringan
12. Melebarkan didnding abdomen
13. Melakukan eksporasi usus menggunakan pinset anatomis, allis klem, Pean,
Kocher di bagian usus dan dilakukan pembedahan kecil dibagian usus
14. Isi dalam usus di keluarkan dan kemudian di jahit kembali
15. Setelah isi usus di keluarkan, operator melakukan pembedahan di salah satu usus
yang bermasalah dan di keluarkan
16. Towel klem Jahit mesentrum dengan menggunakan silk 2-0 dan jarum taper ½
circle dengan 2x ikatan sejajar
17. Jahit peritoneum menggunakan PGA 2-0 dan jarum taper ½ circle
18. Jahit otot menggunakan PGA 2-0 dan jarum taper ½ circle
19. Jahit lapisan fasia menggunakan PGA 2-0 dan jarum taper ½ circle
20. Jahit lemak atau subkutis menggunakan PGA 2-0 dan jarum taper ½ circle
21. Jahit bagian kulit atau dermis menggunakan PGA 3-0 dan jarum cutting ½ circle
22. Membersihkan area yang dilakukan heacting dengan NaCl
23. Memberikan supratul
24. Menutup luka dengan kassa dan hipafix
f. Kaji data-data berikut selama prosedur operasi
1) IV line (jenis cairan, banyaknya cairan masuk)
Jenis cairan : Ringer laktat (RL)
Banyaknya cairan : 1000 cc
2) Posisi pembedahan
( √ ) supine ( ) Tengkurap ( ) miring kanan
( ) miring kiri ( ) litotomi ( ) lain-lain
3) Restrain/pengaman klien
Posisi: supinasi
Restrain: di kedua tangan klien
4) Posisi Ground: di bawah kaki sebelah kanan
5) Persiapan area operasi
Area yang dibersihkan: area yang dibersihkan pada daerah perut
Jenis cairan yang digunakan: menggunakan kasa yang telah diberi cairan
povidone iodine 10% dan alkohol 75%
6) Monitoring tanda-tanda vital
Waktu Masalah
Pernapasa
(tiap 30 TD Nadi Suhu terkait Intervensi
n
menit) sirkulasi
10.15 140/76 93x/mnt 22x/mnt - Saturasi : -
mmHg 90%
10.45 127/79 90x/mnt 22x/mnt - Saturasi : -
mmHg 99%
11.30 110/105 98x/mnt 22x/mnt - Saturasi : -
mmHg 99%
12.00 122/82 92x/mnt 22x/mnt - Saturasi : -
mmHg 99%
ANALISIS DATA
Hemoglobin dan 3 ✓
hematokrit dalam
batas normal
2 Resiko Risk control Infection control
infeksi b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 1. Bersihkan
prosedur kali 60 menit klien diharapkan terbebas dari tanda lingkungan setelah
invasive dan gejala infeksi dengan kreteria hasil: dipakai pasien lain
2. Gunakan sabun
1 = Tidak pernah antimikroba untuk
2 = Jarang cuci tangan
3 = Kadang-kadang 3. Cuci tangan
4 = Sering setelah maupun
5 = Konsisten sebelum tindakan
Dibuktikan dengan indikator : 4. Gunakan baju dan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
sarung tangan
Indikator Kondi 1 2 3 4 5 sebagai alat
si saat pelindung
ini 5. Pertahankan
Bebas dari 3 ✓ lingkungan aseptic
tanda selama
gejala pemasangan alat
infeksi
Menjalank 3 ✓ 6. Berikan antibiotic
an strategi bila perlu
kontol
resiko
yang sudah
di tetapkan
Memonitor 3 ✓
faktor
resiko di
lingkungan
Mengguna 2 ✓
kan
fasilitas
kesehatan
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Resiko
perdarahan b/d 1. Memonitor ketat S:
pembedahan tanda-tanda -
perdarahan O:
2. Memonitot tanda- - Pasien tampak dilakukan pembedahan
tanda vital - Kedalaman luka kurang lebih 4-6 cm
3. Melindungi dari - Panjang luka kurang lebih 12 cm
trauma yang dapat - Perdarahan ± 200cc
menyebabkan - Luka telah dijahit
perdarahan - Luka tertutup kassa di plester
4. Memberikan cairan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
2 Tanda-
tanda
vital
4 3 5
dalam
batas
normal
3 Tidak
ada
distensi
2 3 2
abdomin
al
Hemoglo
bin dan
hematokr
4 3 4
it dalam
batas
normal
P:
- Lanjutkan intervensi
1. Observasi TTV
2. Observasi risiko perdarahan
3. Kirim pasien ke recovery room
Resiko infeksi
b/d prosedur 1. Membersihkan S:
infasif lingkungan setelah -
dipakai pasien lain O:
2. Menggunakan sabun - Terdapat luka di bagian abdomen
antimikroba untuk dengan posisi vertikal
cuci tangan - Luka tanpak tertutup perban
3. Melakukan cuci - Panjang luka 12 cm
tangan setelah
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
2 Menjalan
kan
strategi 4
kontol
resiko 3 4
yang
sudah di
tetapkan
3 Memonit
or faktor 3
resiko di 4 4
lingkung
an
Menggu
nakan
fasilitas
kesehata 3 2
n yang 4
sesuai
dengan
kebutuha
n
P:
- Lanjutkan intervensi
1. Beri obat antibiotic
2. Klaborasi dengan dokter terapi
yang akan diberikan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
d. Aldredte Score
Area pengkajian Poin nilai Saat penerimaan
Setiap 15 menit Setiap 15 menit
Pernapasan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 kemauan untuk bernafas dengan dalam
dan batuk
1 Upaya bernafas terbatas (dispneu atau
membuat
0 Tidak ada upaya sepontan
Total Score 10 10
Sirkulasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 > 80% dari tingkat pra-anastetik
1 >50% -80% dari tingkat pra-anastetik
0 >50 dari tingkat pra-anastetik
Total Score 10 10
Tingkat kesadaran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 respon secara verbal terhadap
pertanyaan/ terorientasi terhadap
waktu
1 terbangun ketika dipanggil namanya
1 tidak memberikan respon terhadap
perintah
Total Score 9 10
Warna ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 warna dan penampilan kulit normal
1 warna kulit berubah : pucat, agak ✓
kehitaman, keputihan, ikterik
0 sianosis
Total Score 9 10
Aktivitas ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Bergerak secara sepontan atau perintah
2 kemampuan untuk menggerakkan
semua extermitas
1 kemampuan untuk menggerakkan 2 ✓
extermitas
0 tidak mampu untuk mengontrol setiap ✓
extermitas
Total Score 7 10
e. Bromage Score
Bromage Score Motor Block Respon
0 None, ful flexion knees and
feet
1 Partial, just able to move Pasien tampak mampu
knees and feet menggerakkan kakinya
2 Almost complete, only able to
move feet
3 Complete, unable to move
feet or knees
ANALISIS DATA
Data Subyektif :
Q : tertusuk-tusuk
R : Bagian perut
S :6
ANALISIS DATA
T : terus menerus
Data Subyektif :
DIAGNOSE KEPERAWATAN
P: DISCHARGE PLANNING
1. Lakukan perawatan luka dipelayanan
kesehatan terdekat
2. Minum obat antibiotik untuk
menceegah terjadinya infeksi yang
telah diberikan dokter
3. Kontrol kembali pada di poli bedah
sesuai jadwal yang di tentukan