Anda di halaman 1dari 11

Bimbingan Pribadi-Sosial

Strategi Pengembangan Pribad-Sosial Anak


(Layanan Perencanaan Individual dan Dukungan Sistem)

Disusun Oleh :
Rizky Amalia Putri (2219110021)
Anisa Bella Kurniawati (2219110030)

UNIVERSITAS IVET
Jl. PAWIYATAN LUHUR IV/17 SEMARANG
2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rezeki dan
kesehatan kepada kami sehingga kami mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang
dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bimbingan Pribadi-Sosial. Adapun materi makalah yang
kami buat adalah "Layanan Perencanaan Individual dan Dukungan Sistem".
Kami menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak
kekurangan dan kesalahan yang kami sadari atau pun yang tidak kami sadari. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari makalah ini, agar di masa yang akan datang kami bisa membuat makalah yang lebih baik
lagi. Namun begitu, meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna kami berharap agar makalah ini sedikit
banyaknya dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam
pembuatan makalah ini. Demikian sedikit kata pengantar dari kami atas perhatian para pembaca sekalian kami
mengucapkan terima kasih.

Semarang, 1 April 2020

Penulis

2
Daftar isi
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
I. Latar Belakang.....................................................................................................................................4
II. Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
III.Tujuan.................................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
I. Pengertian Layanan Perencanaan Individual........................................................................................5
II. Tujuan Layanan Perencanaan Individual............................................................................................6
III. Fokus Pengembangan........................................................................................................................7
IV. Strategi Layanan Perencanaan Individual..........................................................................................8
V. Dukungan Sistem................................................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................................10
I. Kesimpulan........................................................................................................................................10
II. Saran.................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

            Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan
pengukuran kebutuhan (need esponsive) yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan
konseling. Program bimbingan dan konseling di sekolah dapat disusun secara makro untuk 3
(tiga) tahun, meso 1 (satu) tahun dan mikro sebagai kegiatan operasional dan memfasilitasi
kebutuhan-kebutuhan khusus. Program menjadi landasan yang jelas terukur layanan esponsivel
yang diberikan oleh konselor di sekolah.

            Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan struktur program dan bimbingan
dan konseling perkembangan. Struktur program bimbingan diklasifikasikan ke dalam empat jenis
layanan, yaitu layanan dasar bimbingan, layanan esponsive, layanan perencanaan individual, dan
layanan dukungan sistem.

II. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian Layanan Perencanaan Individual?
b. Bagaimana tujuan Layanan perencanaan Individual?
c. Apa yang dimaksud dengan fokus Pengembangan?
d. Bagaimanakah strategi Layanan Perencanaan Individual?
e. Apakah pengertian Layanan Dukungan Sistem?
III. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Layanan Perencanaan Individual.
b. Untuk mengetahui tujuan Layanan Perencanaan Individual.
c. Untuk mengetahui focus pengembangan dalam perencanaan individual.
d. Untuk mengetahui strategi Layanan Perencaan Individual.
e. Untuk mengetahui Pengertian Layanan Dukungan Sistem.

4
BAB II

PEMBAHASAN
I. Pengertian Layanan Perencanaan Individual

Layanan Perencanaan individual adalah layanan bantuan yang diberikan kepada semua siswa


agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman
akan kekuatan dan kelemahan dirinya.

Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada peserta didik agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang
dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman peserta didik secara mendalam
dengan segala karakteris-tiknya, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat
sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki peserta didik amat diperlukan sehingga peserta
didik mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengembangkan
potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus peserta didik.

Dalam perencanaan individual, konselor memberikan layanan kegiatan kepada peserta didik
secara sistemik dan berkelanjutan kepada peserta didik mengenai perancangan atau
pengembangan perencanaan peserta didik untuk menetapkan tujuan pribadi, dan perencanaan
mereka dimasa depan meliputi karir, pendidikan, maupun sosial pribadi. 

Dalam komponen ini siswa mengevaluasi tujuan edukasional, okupasional dan tujuan
personal mereka. Konselor membantu siswa membuat pilihan dari sekolah ke sekolah, sekolah
ke pekerjaan maupun sekolah ke pendidikan tinggi atau karir setelah mereka lulus dari suatu
sekolah.

Menurut Yusuf (2005) layanan perencanaan individual dapat diartikan sebagai layanan
bantuan kepada individu agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya,
berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya. Perencanaan inidividual ini
meliputi rencana pendidikan, karir, dan sosial pribadi sehingga rencana tersbut diharapkan dapat
diimplementasikan oleh individu bersangkutan sesuai dengan kemampuan.

Strategi yang digunakan dalam layanan perencanaan individual adalah konsultasi dan
konseling (Juntika & Sudianto, 2005). Sedangkan isi dari layanan ini meliputi bidang

5
pendidikan, bidang karir, dan bidang sosial pribadi. Menurut Gysbers (2006), strategi dalam
layanan perencanaan individual, meliputi :

a. Individual appraisal, individu diminta oleh konselor untuk menginterpretasi tentang


bakat, minat, keterampilan, dan prestasi yang ada dalam dirinya sendiri.
b. Individual advisement, konselor meminta individu yang bersangkutan untuk
mempertimbangkan tentang pendidikan, karir, sosial dan pribadi. Dan, kemudian
bagaimana individu tersebut untuk merealisasikan.
c. Transition planning, konselor bekerjasama dengan pihak guru yang lain membantu
individu untuk membuat rencana apakah akan melanjutkan sekolah, bekerja, atau
mengikuti training/kursus.
d. Follow up, konselor bekerjasama dengan pihak guru yang lain menindaklanjuti dari data
yang diperoleh untuk kemudian dievaluasi.
II. Tujuan Layanan Perencanaan Individual

Perencanaan individual bertujuan untuk membantu peserta didik agar :

1. Memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya.


2. Mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap  perkembangan
dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
3. Dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah
dirumuskannya. 

Tujuan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi
peserta didik untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan
pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri.

Isi layanan perencanaan individual adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan peserta didik
untuk memahami secara khusus tentang perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian
meskipun perencanaan individual ditujukan untuk memandu seluruh peserta didik, pelayanan
yang diberikan lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan
keputusan yang ditentukan oleh masing-masing peserta didik. Melalui pelayanan perencanaan
individual, peserta didik diharapkan dapat:

6
1. Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan karir, dan
mengembangkan kemampuan sosial-pribadi, yang didasarkan atas pengetahuan akan
dirinya, informasi tentang Sekolah/Madrasah, dunia kerja, dan masyarakatnya.
2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya. 
3. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.
4. Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
III. Fokus Pengembangan

Fokus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek


akademik, karir, dan sosial-pribadi. Secara rinci cakupan fokus tersebut antara lain mencakup
pengembangan aspek :

1. Akademik meliputi memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan


pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih kursus atau pelajar-an tambahan yang
tepat, dan memahami nilai belajar sepanjang hayat
2. Karir meliputi mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi latihan-latihan
pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif
3. Sosial-pribadi meliputi pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan
keterampilan sosial yang efektif. 

Konselor membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan
data atau informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas
perkembangan, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Melalui kegiatan penilaian
diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara
positif dan konstruktif.

Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui pelayanan penempatan
(penjurusan, dan penyaluran), untuk membentu peserta didik menempati posisi yang sesuai
dengan bakat dan minatnya.

Konseli menggunakan informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan karir yang diperolehnya
untuk :

7
1. Merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan (alternatif kegiatan) yang menunjang
pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan
dirinya
2. Melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan.
3. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.
IV. Strategi Layanan Perencanaan Individual

Perencanaan individual bagi siswa diimplementasikan melalui beberapa strategi sebagai


berikut :

1. Penilaian individual / kelompok kecil

Konselor sekolah mengadakan analisis dan evaluasi terhadap kemampuan, minat, keterampilan,
dan prestasi siswa. Uji informasi dan data lainnya sering digunakan sebagai dasar bagi
pemberian bantuan pada siswa dalam mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka
panjang mereka.

2. Pemberian saran pada individual / kelompok kecil

Konselor sekolah memberi saran pada siswa dengan menggunakan informasi pribadi / sosial
karir dan pasar tenaga kerja dalam perencanaan tujuan pribadi, edukasional dan okupasional
siswa 

3. Contoh topic dalam komponen ini adalah :


a. Review skor tes, interpretasi dan analisis
b. Promosi dan retensi informasi
c. Kesadaran karir
d. Survei dan interview dengan siswa senior dan alumni
e. Seleksi persoalan tahunan
f. Bantuan financial
g. Perangkat pengungkap minat
h. Keterampilan sosial
i. Strategi penguasaan tes
j. Seleksi perguruan tinggi
k. Bayangan pekerjaan 
8
l. Penetapan rencana bagi siswa senior
m. Review terhadap rencana - rencana yang berkaitan dengan tingkah laku.
V. Dukungan Sistem

Dukungan sistem merupakan layanan yang sedikit berbeda dari ketiga jenis layanan yang
sebelumnya telah dikaji, perbedaannya adalah bahwa dukungan sistem ini bukan kegiatan
layanan yang langsung ditujukan pada konseli, tetapi pada hakikatnya turut meningkatkan
kualitas dari layanan-layanan lain.

Layanan dukungan sisitem ini berisikan kegiatan manajemen, pengembangan kompetensi


konselor, infrastruktur, jaringan dan komponen lain yang berupa penunjang kegiatan bimbingan
dan konseling.  

Pada umumnya dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Pengembangan Jejaring

Kegiatan ini merupakan kegiatan perluasan jaringan bimbingan yang bisa diwujudkan dengan
konsultasi dengan berbagai elemen dan kerjasama, penelitian, dan kolaborasi dengan ahli lain.

2. Manajemen

Kegiatan ini berupa pemantapan dan pemeliharaan serta peningkatan kualitas program
bimbingan dan konseling baik dalam aspek program, staf dan kepengurusan serta penataan
kebijakan. Kegiatan lain dari proses manajemen ini bisa berupa pengembangan profesionalitas
konselor yang berkesinambungan yang mana dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat muncul
kemutakhiran konselor baik dari segi konsep, pengetahuan maupun praktik dan keterampilan.

9
BAB III

PENUTUP
I. Kesimpulan

Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada peserta didik agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang
dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman peserta didik secara mendalam
dengan segala karakteristiknya, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat
sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki peserta didik amat diperlukan sehingga peserta
didik mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengembangkan
potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus peserta didik. Kegiatan
orientasi, informasi, konseling individual, rujukan, kolaborasi, dan advokasi diperlukan di dalam
implementasi pelayanan ini. Layanan perencanaan individual diarahkan untuk membantu murid
merencanakan pendidikan, karir dan pengembangan pribadi. 

II. Saran

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi
penulisan maupun dari segi materi yang kesemuanya harus membutuhkan tambahan-tambahan
materi dan juga sistematika penulisan, agar makalah ini dapat dikatakan sedikit mendekati
kesempurnaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

ABKIN. 2007. Rambu Rambu Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Dalam Jalur


Pendidikan Formal. [online]. Tersedia : http://sunaryo.fip.upi.edu. [5 Oktober 2007]

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan


Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung: PPB UPI.

Yusuf, Syamsu dan Juntika N. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya

11

Anda mungkin juga menyukai