Oleh:
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belakangan ini, lembaga pendidikan formal mendapat kritikan mengenai kualitas dan
kuantitas siswa dalam memahami ilmu pengetahuan dan perkembangan minat dan bakat
siswa. Biasanya pendidikan formal akan menuntut siswanya agar mampu dalam setiap
mata pelajaran yang telah diajarkan oleh guru mereka, sehingga mereka merasa tertekan
dan tak mampu memilih pelajaran mana yang mereka sukai dengan yang tidak mereka
sukai. Hal demikian justru akan membunuh minat dan bakat siswa yang seharusnya
dikembangkan.
B. Perumusan Masalah
Masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut:
1). Apa yanag dimaksud dengan pendidikan alternatif ?
2). Bagaimana sistem pendidikan alternatif ?
3). Apa saja jenis-jenis pendidikan alternatif ?
C. Tujuan Masalah
Tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah:
1). Mengetahui pengertian tentang pendidikan alternatif
2). Mengetahui sistem pendidikan alternatif
3). Mengetahui jenis-jenis pendidikan alternatif
BAB II
PEMBAHASAN
Pemikiran tentang pendidikan alternatif bermula dari kritik-kritik Rowo Mangun terhadap
bentuk pendidikan yang sejak berlakunya kurikulum 1974, berkembang hingga kurikulum
1994. Pendidikan alternatif tidak diartikan sebagai pengganti sekolah formal, melainkan
mencari materi dan metode dedaktik baru sampai kurikulum baru. Menurut Nunuk Murniati,
pendidikan seharusnya bersifat kontekstual, harus disesuaikan dengan lingkungan.
Tidak ada definisi tunggal mengenai homeschooling, karena model pendidikan yang
dikembangkan dalam homeschooling sangat beragam. Sehingga yang perlu diingat adalah
jangan sampai mengartikan kegiatan homeschooling sebagai kegiatan belajar yang hanya
dilakukan dirumah,sebaliknya justru belajar tanpa batas.
Homeschooling adalah sebuah sistem pendidikan alternatif untuk anak selain disekolah.
Dimana saat ini mulai berkembang di Indonesia, dan keberadaannya sah dan dijamin undang-
undang. Homeschooling mulai menjadi pilihan masyarakat sebgai alternatif metode
pendidikan karena beberapa hal, misalnya karena adanya keinginan masyarakat untuk lebih
fleksible dalam mendidik anak, menyediakan sistem pendidikan yang lebih ramah terhadap
perkembangan anak, menjawab kebutuhan bakat minat anak, maupun menjamin bahwa proses
belajar mengajar anak bisa terlaksana secara maksimal.
Hal ini terjadi karena adanya keinginan para orangtua untuk memberikan pendidikan
terhadap anak yang lebih sesuai dengan bakat dan minat anak, maupun karena disebabkan
adanya kondisi disistem pendidikan konvensional yang tidak bisa memuaskan kehendak
orangtua untuk mendidik anaknya, misalnya terjadi kasus kekerasan terhadap anak, meupun
sistem pendidikan masal yang mengakibatkan potensi anak kurang tergali secara maksimal.
Di Indoensia ada tiga jenisa homeschooling yang dikenal, yaitu: homeschooling tunggal,
homeschooling majemuk dan homeschooling komunitas.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Homeschholing bisa menjadi pendidikan alternatif yang baik bagi anak dan juga
orangtua yang menginginkan pendidikan sesuai bakat dan kemampuan anak-anak
mereka.
2. Bahwa aspek legalitas dari homeshooling telah ada berdasarkan UU Sisdiknas
No.20 Tahun 2003, dan hasil lulusannya disertakan sesuai dengan tingkatan sekolah
siswa tersebut diterbitkan dengan ijazah keterangan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Ma’ruf. Buku Pintar Homeschooling. Yogyakarta: Flash Books. 2012
Anadiya, Zakhir Wikan. Sistem Pendidikan Alternatif Di Indonesia.
https://www.scribd.com/document/322149327/Sistem-Pendidikan-Alternatif-Di-
Indonesia
(Diakses pada tanggal 27 Oktober 2018 pukul 01.00 WIB)
Saputra, Riki. Sistem Pendidikan Alternatif di Indonesia.
www.academia.edu/5611095/ Sistem_Pendidikan_Alternatif_di_Indonesia
(Diakses tanggal 27 Oktober 2018 pukul 01.00 WIB)