Anda di halaman 1dari 2

Degradasi lipid (asam lemak) : Oksidasi-β Asam lemak

Proses terpenting dari degradasi asam lemak adalah β oksidasi yang terjadi di dalam
mitokondria. Asam lemak yang berada dalam sitoplasma terlebih dahulu harus diaktifkan
(sebagai asil-KoA) dengan jalan mereaksikannya Koenzim A, dengan bantuan katalisis enzim
tiokinase. Pirophospat yang terbentuk pada reaksi ini, selanjutnya dihidrolisis menjadi phospat
anorganik. Hal ini menyebabkan keseimbangan reaksi mengarah pada terbentuknya asil-KoA
(Murray,K., 2002). Aktivitas asam lemak tersebut bukanlah suatu proses yang khas untuk
oksidasi-saja. Pembentukan asil-KoA dengan dikatalisis enzim tiokinase ini diperlukan pada
semua reaksi biokimiawi yang menggunakan asam lemak, seperti pada sintesis TG dan
pemanjangan rantai. Di dalam sel terdapat bermacam-macam tiokinase yang bekerja spesifik
pada asam-asam lemak dengan panjang rantai yang berbeda ( Murry,K., 2002).
Proses aktivasi asam lemak terjadi pada mikrosom dan permukaan luar mitokondria.
Asil-KoA rantai panjang yang terbentuk tidak dapat, menembus membran dalam mitokondria,
sehingga harus ada mekanisme untuk memindahkan asil-KoA dari luar, masuk kematrix
mitokondria, tempat terjadinya tahap selanjutnya dari oksidasi- β (Murry,K., 2002). Pemindahan
asil-KoA ini dilakukan oleh sistem transporter carnitin, yang terdiri atas enzim-enzim karnitin
asil transferase I, Kamitin asil transferase II dan karnitin asilkarnitin translokase. Mula-mula asil-
KoA rantai panjang bereaksi dengan karnitin, membentuk asil karnitin. Reaksi dikatalisis oleh
karnitin asil transferase 1 yang terdapat pada permukaan luar membran dalam mitokondria.
Koenzim A yang terlepas dapat digunakan untuk aktivasi asam lemak yang lain Asil-karnitin
yang terbentuk, berlainan dengan KoA semula, dapat menembus membran dalam mitokondria
dengan bantuan enzim translokase yang terdapat pada membran mitikondria
(Artemis,P.simopoulus.,et.al., 2002). Sesampainya pada permukaan dalam membran
mitokondria, asil karnitin dengan katalisis asil tranferase II, bereaksi dengan KoA. Dengan
demikian, asil-KoA berpindah ke dalam matrik mitokondria. Karnitin yang dibebaskan
berpindah kembali kepermukaan luar membran dalam, juga dengan bantuan enzim translokase
Karnitin asil tranterase I adalah ”rate limiting enzyme” pada proses oksidasi beta, yang
mengendalikan keseluruhan rangkaian reaksinya (Artemis,P. Simopoulus.,et.al., 2002). Proses
penguraian lengkap asam lemak yang memerlukan energi dari ATP dan koenzim A (dalam
sitoplasma) ( Murry, K., 2002).
Selanjutnya, pada matrik mitokondria ini terjadi dehidrogenasi pada atom C-α dan C- β
asil-KoA (masing-masing kehilangan 1 atom H) membentuk Δ2 unsaturated asil-KoA. Enzim
yang mengkatalisis reaksi ini mengandung FAD sebagai gugus prostetik, yang menangkap 2
atom H yang dibebaskan dan melanjutkannya ke rantai respirasi, menghasilkan energi. Δ2
unsaturated asil-KoA yang terjadi selanjutnya mengalami hidratasi, membentuk L(+) β-hidroksi
asil KoA. Berikutnya terjadinya 2 dehidrogenasi lagi pada atom C-P membentuk keto asil-KoA.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim yang mengumumkan NAD sebagai koenzim, yang bertindak
sebagai akseptor hidrogen yang dilepaskan, yang melanjutkannya kerantai resperasi (Artemis, P.
Simopoulus.,et.al., 2002).
Akhirnya, terjadi reaksi 3 pembelahan tiolitik (pembelahan molekul yang disertai
masuknya gugus sulfhidril-gugus sulfhidril, di sini adalah bagian dari KoA) pada molekul keto
asil-KoA. Reaksi ini memerlukan KoA. Pembelahan terjadi pada ikatan antara atom C-a dan C-
P, menghasilkan 1 molekul asetil-KoA dan I molekul asil-KoA yang terbentuk ini dapat masuk
kembali kerangkaian reaksi pada tahap dehidrogenasi yang pertama dst. Siklus ini berlanjut
sampai akhirnya asil-KoA semula habis dipecah menjadi molekul-molekul asetil-KoA. Asam
lemak dengan jumlah atom C ganjil akan mengalami reaksi yang sama sampai akhirnya
terbentuk propionil-KoA (Wahjuni, S., 2013)
Asetil-KoA yang terbentuk akan mengalami oksidasi lebih lanjut dalam siklus TCA,
menjadi CO2 dan H2O. Pada keadaan keadaan tersebut tidak semua asetil-KoA yang terbentuk
pada oksidasi- β ini diteruskan ke siklus TCA. Sebagian dapat disintesismenjadi senyawa keton
(Ketogenesis) (Murray, K., 2002).

Anda mungkin juga menyukai