Laporan Pkpa
Laporan Pkpa
PUSKESMAS
di
OLEH:
Desi Susanti, S.Farm. NIM 183202037
Ribka Martina Purba, S.Farm. NIM 183202036
i
LEMBAR PENGESAHAN
di
Disusun Oleh:
Pembimbing,
ii
NIP 195707231986012001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha ESA, yang telah
Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dan laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker di
UPT. Puskesmas Padang Bulan Medan. Laporan ini ditulis berdasarkan teori
berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
Puskesmas Padang Bulan, Medan. Kepada Ibu Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt.,
selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan yang telah
PKPA ini. Ibu Dr. Aminah Dalimunthe, M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi
Medan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk
dapat menjalani PKPA ini, dan terima kasih kepada Ibu Embun Suci Nasution,
Penulis juga mengucapkan rasa terimakasih kepada Bapak dr. H. Edwin Efendi,
M.Sc., selaku Kepala Dinas Kesehatan Pemko Medan, Ibu drg. Sufania selaku
Kepala UPT. Puskesmas Padang Bulan Medan, yang telah memberikan fasilitas
selama PKPA dan Ibu Putri Edith Nova Marpaung, S.Farm., Apt., selaku
iii
bimbingan dan berbagi pengalamannya kepada penulis selama menjalani PKPA
yang tiada terhingga kepada orangtua dan keluarga yang selalu memberikan cinta
dan kasih sayang yang tidak ternilai dengan apapun, motivasi, dorongan baik
moril maupun materil, beserta doa yang tulus. Teman-teman seperjuangan Praktik
terjaga.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
iv
RINGKASAN
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
RINGKASAN ...................................................................................................... v
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 3
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 4
1.4 Pelaksanaan Kegiatan..................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN UMUM PUSKESMAS ..................................................... 5
2.1 Defenisi Puskesmas........................................................................................ 5
2.2 Prinsip Penyelenggaraan, Tugas, Fungsi dan Wewenang.............................. 6
2.2.1 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas..................................................... 6
2.2.2 Tugas Puskesmas................................................................................... 7
2.2.3 Fungsi Puskesmas................................................................................. 7
2.2.4 Wewenang Puskesmas.......................................................................... 7
2.2.5 Organisasi Puskesmas........................................................................... 8
2.3 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas............................................... 9
2.3.1 Sumber Daya Manusia.......................................................................... 9
2.3.2 Sarana dan Prasarana.............................................................................10
2.3.3 Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.................................11
2.3.4 Pelayanan Farmasi Klinik.....................................................................16
BAB III TINJAUAN KHUSUS UPT Puskesmas Padang Bulan .......................26
3.1 Gambaran Umum Puskesmas…………………………..................................26
3.2 Visi dan Misi UPT. Puskesmas Padang Bulan………………………………26
3.3 Upaya Kesehatan……..……………………………………………………...27
3.4 Sarana Kesehatan….. .....................................................................................28
3.5 Tenaga Kesehatan……………………………………………………………29
3.6 Pola Penyakit…………...................................................................................30
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................35
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................35
5.2 Saran .............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................37
LAMPIRAN .........................................................................................................38
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
2009 tentang Kesehatan, yang dimaksud kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan untuk setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomis. Oleh karena itu kesehatan
merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting, karena setiap
sarana kesehatan yang ada. Menurut peraturan Menteri Kesehatan No. 74 tahun
1
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
puskesmas terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Salah satu
tenaga kesehatan yang ada di puskesmas adalah tenaga kefarmasian, dimana yang
kefarmasian.
unit pelayanan berupa ruang farmasi yang dipimpin oleh seorang apoteker sebagai
produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien
(patient oriented).
Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ada di puskesmas harus
2
tugas dan fungsi seorang apoteker di Puskesmas, maka calon apoteker perlu
dibekali melaui Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Pada kesempatan ini
Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei – 29 Mei
2019. Oleh karena itu, melalui Praktik Kerja Profesi apoteker (PKPA) di UPT.
1.2.. Tujuan
kefarmasian di Puskesmas
kefarmasian di Puskesmas.
3
1.3 Manfaat
Puskesmas
4
BAB II
hidup sehat.
5
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
a. Paradigma sehat
b. Pertanggungjawaban wilayah
c. Kemandirian masyarakat
d. Pemerataan
kepercayaan.
6
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan.
UKM dan UKP lintas program dan lintas sector serta melaksanakan
dibidang kesehatan.
7
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
kesehatan.
penaggulangan penyakit.
dan preventif
a. Kepala Puskesmas
8
b. Kepala sub bagian tata usaha
pelayanan kesehatan.
Apoteker sebagai penanggung jawab, yang dapat dibantu oleh Tenaga Teknis
berdasarakan rasio kunjungan pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan serta
4. Selalu belajar sepanjang karier baik pada jalur formal maupun informal,
sehingga ilmu dan keterampilan yang dimiliki selalu baru (up to date)
9
Sedangkan asisten apoteker hendaknya dapat membantu pekerjaan apoteker dalam
Sarana adalah suatu temapat, fasilitas yang secara langsung terkait dengan
jumlah karyawan, angka kunjungan dan kepuasan pasien ( Depkes RI, 2006)
meja dan kursi, serta 1 (satu) set computer jika memungkinkan. Ruang
penerimaan resep ditempatkan pada bagian paling depan dan mudah terlihat
oleh pasien.
Ruang pelayanan resep dan peracikan meliputi rak obat sesuai kebutuhan dan
timbangan obat, air minum (air mineral) untuk pengencer, sendok obat, bahan
resep, etiket dan label obat, buku catatan pelayanan resep, buku-buku
10
referensi standar sesuai kebutuhan, serta alat tulis secukupnya. Ruang ini
diatur agar mendapatkan cahaya dan sirkulasi udara yang cukup. Jika
kebutuhan.
penerimaan resep.
4. Ruang konseling
Ruang konseling meliputi satu set meja dan kursi konseling, lemari buku,
pengobatan pasien, dan lemari arsip, serta 1 (satu) set computer jika
memungkinkan.
suhu.
11
6. Ruang arsip
pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai dan pelayanan kefarmasian
Istilah ruang disini tidak harus diartkan sebagai wujud ruangan secara fisik,
namun lebih kepada fungsi yang dilakukan. Bila memungkinkan setiap fungsi
digabungkan lebih dari 1 (satu) fungsi, namun harus terdapat pemisahan yang
Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai merupakan salah satu
kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan bahan medis habis pakai
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi obat dan bahan medis habis
pakai untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan
12
a. Perkiraan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai yang
mendekati kebutuhan;
obat dan bahan medis habis pakai dilakukan dengan mempertimbangkan pola
penyakit, pola konsumsi obat periode sebelumnya, data mutasi obat, dan
rencana pengembangan. Proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai juga
harus mengacu pada daftar obat esensial nasional (doen) dan formularium
nasional. Proses seleksi ini harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada di
puskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan, dan perawat, serta pengelola
Tujuan permintaan obat dan bahan medis habis pakai adalah memenuhi
kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di puskesmas, sesuai dengan
13
kesehatan kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Penerimaan obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu kegiatan
dalam menerima obat dan bahan medis habis pakai dari instalasi farmasi
kegiatan pengaturan terhadap obat yang diterima agar aman (tidak hilang),
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin,
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu obat
yang ditetapkan.
pengeluaran dan penyerahan obat dan bahan medis habis pakai secara merata
14
dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit/satelit farmasi puskesmas
b. Puskesmas Pembantu
c. Puskesmas Keliling
d. Posyandu; dan
e. Polindes.
dilakukan dengan cara pemberian obat sesuai resep yang diterima (floor
stock), pemberian obat per sekali minum (dispensing dosis unit) atau
Pengendalian obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu kegiatan
strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan
a. Pengendalian persediaan
15
b. Pengendalian penggunaan
7. Administrasi
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat dan bahan medis habis pakai
secara tertib, baik obat dan bahan medis habis pakai yang diterima, disimpan,
a. Bukti bahwa pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai telah
dilakukan
8. Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai
pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai sehingga dapat menjaga
Habis Pakai.
yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan obat dan
16
bahan medis habis pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
Puskesmas
persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap
3. Tanggal resep.
17
4. Aturan dan cara penggunaan.
2. Duplikasi pengobatan.
4. Kontra indikasi.
5. Efek adiktif.
Tujuan:
memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker,
Tujuan:
18
2. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan
memadai).
Kegiatan:
dan pasif.
3. Membuat buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah dinding dan lain-lain.
4. Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap,
serta masyarakat.
tenaga kesehatan lainnya terkait dengan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
Kefarmasian.
C. Konseling
pasien yang berkaitan dengan penggunaan Obat pasien rawat jalan dan rawat inap,
pemahaman yang benar mengenai Obat kepada pasien/keluarga pasien antara lain
tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat, efek
19
Kegiatan:
pemakaian, apa efek yang diharapkan dari Obat tersebut, dan lain-lain.
1. Kriteria pasien:
c. Pasien dengan Obat yang berindeks terapetik sempit dan poli farmasi.
d. Pasien geriatrik.
e. Pasien pediatrik.
a. Ruangan khusus.
mendapat risiko masalah terkait Obat misalnya lanjut usia, lingkungan sosial,
20
pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana menggunakan Obat dan/atau
D. Ronde/Visite Pasien
secara mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya terdiri dari dokter,
Tujuan:
Obat.
terapi pasien.
pemberian Obat.
21
3) Menanyakan Obat yang sedang digunakan atau dibawa dari rumah,
pasien.
4) Mengkaji terapi Obat lama dan baru untuk memperkirakan masalah terkait
22
c. Memahami teknik edukasi.
itu, perlu juga dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care)
merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan
pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau memodifikasi
fungsi fisiologis.
Tujuan:
a. Menemukan efek samping Obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak
b. Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping Obat yang sudah sangat
Kegiatan:
23
d. Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional. Faktor yang
perlu diperhatikan:
Tujuan:
Kriteria pasien:
d. Adanya multidiagnosis.
merugikan.
24
Tujuan:
BAB III
25
TINJAUAN KHUSUS UPT. PUSKESMAS PADANG BULAN
dokter. Peletakan batu pertama oleh Pangdam I/Bukit Barisan yaitu Bapak Sarwo
Edhi Wibowo ( Brigjen TNI ) pada tanggal 27 Maret 1968 dan selesai pada
Padang Bulan Kecamatan Medan Baru, dengan luas wilayah 540 Ha. Wilayah
yaitu:
berikut:
26
Secara demografis, penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Padang
Bulan adalah 44.432 jiwa yang terdiri dari laki-laki 20.756 jiwa dan perempuan
23.676 jiwa.
berkeadilan
tinggi
dan efisien
27
- Upaya Promosi Kesehatan
- Upaya KIA/KB
- Laboratorium Sederhana
konseling.
28
1 Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis 1
2 Ruang Tunggu Pasien 3
3 Ruang Pemeriksaan Umum 4
4 Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut 1
5 Ruang KIA / KB / Imunisasi / Laktasi 1
6 Ruang Fisioterapi 1
7 Ruang Tindakan / Emergensi 1
8 Ruang Periksa IMS 1
9 Ruang Kepala Puskesmas 1
10 Ruang Administrasi 1
11 Ruang Konseling dan PDP (Perawatan,
1
Dukungan dan Pengobatan)
12 Ruang Promosi Kesehatan 1
13 Ruang Farmasi / Apotek 1
14 Ruang Gizi / Konsultasi Anak 1
15 Laboratorium 2
16 Gudang Inventaris 1
17 Kamar Mandi 6
18 Gudang Obat 1
19 Ruang Shalat 1
20 Aula (Ruang Pertemuan) 1
pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas padang Bulan, milik swasta
maupun milik pemerintah. Sarana kesehatan tersebut adalah Rumah Sakit Umum,
Rumah Sakit Khusus, Puskesmas Non Rawat Inap, Rumah Bersalin, Balai
29
1 Dokter Umum 7
2 Dokter Gigi 4
3 Perawat 9
4 Bidan 11
5 Sarjana Non Medis (SKM) 4
6 Petugas Sanitasi / Kesling 1
7 Analis 3
8 Nutrisionis 2
9 Asisten Apoteker 1
10 Apoteker 1
11 Petugas Fisioterapi 2
12 Jumlah Petugas Non Kesehatan 3
Padang Bulan didapatkan data 10 besar penyakit yang ada di wilayah kerja UPT
1 Ispa 3373
2 Penyakit tekanan darah tinggi 2696
3 Penyakit pada sitem otot dan jaringan 1058
(peny. Tulang belulang, radang sendi, termasuk reumatik)
4 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 877
5 Penyakit rongga mulut,kelenjar ludah,rahang dan lainnya 710
6 Infeksi Penyakit Usus Lainnya 692
7 Diare 497
8 Penyakit Kulit Karena Jamur 432
9 Penyakit Kulit Alergi 324
10 Penyakit Mata Lainnya 281
BAB IV
30
PEMBAHASAN
2016). Secara nasional standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan.
Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung
konsep wilayah yaitu desa/ kelurahan atau dusun/rukun warga (RW) (Kemenkes,
2006).
Apoteker sebagai penanggung jawab, yang dapat dibantu oleh Tenaga Teknis
dihitung berdasarkan rasio kunjungan pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan
kunjungan pasien perhari rata-rata mencapai 70-80 pasien. Dalam hal ini
31
pelayanan di apotek masih dapat dijalankan dengan baik karena apoteker dibantu
puskesmas berupa pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai, serta pelayanan
farmasi klinik. Apoteker dan asisten apoteker di UPT Puskesmas Padang Bulan
meliputi SDM, sarana prasarana, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta
tatalaksana yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain itu, pelayanan farmasi klinik telah dilakukan dengan cukup baik
yang meliputi pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat;
sehingga pelayanan farmasi klinik dalam bentuk visite pasien tidak dapat
dilakukan.
penanggung jawab dan dibantu dengan asisten apoteker . Pengelolaan obat publik
supervisi dan evaluasi pengelolaan obat (Direktorat Bina Obat Publik dan
Perencanaan obat dan bahan medis habis pakai di UPT Puskesmas Padang
Bulan berdasarkan pada pola penyakit dan data pemakaian obat sebelumnya.
32
dengan menggunakan laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO)
nomor, nama obat, stok awal, penerimaan, pamakaian, persediaan, sisa stok,
obat dan bahan medis habis pakai di puskesmas, sesuai dengan perencanaan
dengan asisten apoteker. Dalam proses penerimaan harus diteliti dan disesuaikan
dengan lembar LPLPO yang sudah dibuat. Pengecekan obat yang dilakukan,
meliputi :
b. Jumlah
d. Tanggal kadaluwarsa.
Obat yang sudah diterima akan disimpan digudang obat. Gudang obat di
UPT Puskesmas Padang Bulan berada dilantai satu, sehingga terjangkau dengan
ruang pengambilan obat pasien, hal ini mempermudah saat akan mengambil obat
Penyimpanan juga menerapkan FIFO dan FEFO agar obat yang waktu
kadaluarsanya lebih dekat dapat dipakai terlebih dahulu. Untuk obat LASA belum
33
diberikan penanda khusus, untuk meminimalkan kesalahan saat pengambilan obat.
Sehingga hal ini perlu diperhatikan dan dibuat label/stiker LASA untuk obat
kategori LASA. Penyimpanan dilakukan menggunakan rak biasa dan palet. Obat
psikotropika disimpan khusus di rak khusus tertutup dan terkunci, dan selalu
menjadi tanggung jawab apoteker. Untuk obat-obat yang harus disimpan di suhu
dingin, seperti vaksin disimpan di kulkas dan di pantau suhunya setiap hari.
Gudang penyimpanan dilengkapi dengan air conditioner (AC) agar suhu tetap
Obat yang masuk digudang selalu dicatat di buku stok yang meliputi nama
obat, asal/sumber obat, nomor batch, tanggal kadaluwarsa, tanggal masuk dan
keluar, jumlah masuk dan keluar, serta jumlah sisa stok. Obat yang sudah
dengan sistem individual prescribing yaitu dengan menebus obat ke unit instalasi
farmasi yang ada, dengan membawa resep yang didapatkan dari dokter. Alur
Apoteker, ditelaah oleh Apoteker, jika ada yang kurang jelas, tanyakan ke dokter.
lalu asisten apoteker menyiapkan obat. Dilakukan peracikan obat sesuai dengan
yang tertulis di resep. Setelah itu, obat diberikan ke pasien dengan etiket yang
jelas serta diberikan konseling terkait penggunaan obat. Obat yang diberikan
34
BAB V
5.1 Kesimpulan
bahan medis habis pakai, serta alat kesehatan; pelayanan farmasi klinis; dan
dilakukan pengecekan secara rutin dan butuh penataan ulang gudang obat agar
35
5.2 Saran
kebersihan ruang gudang obat secara teratur untuk menjaga kualitas obat
sehingga obat-obat dan alat kesehatan yang ada tetap terjamin kualitasnya
serta meberi stiker LASA pada obat kategori LASA serta mengatur jarak
36
Daftar Pustaka
37
LAMPIRAN
38
Lampiran 2. Struktur Organisasi
39
Lampiran 3. Copy Resep
40
Lampiran 4. Resep
41
Lampiran 5. Etiket
42
Lampiran 6. Kartu Stok
43
Lampiran 7. Catatan Dokumen LPLPO
44