Makalah Kurikulum Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan
Makalah Kurikulum Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan
Disusun Oleh:
APRILIANA
Nim. 1306239
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Kasman Rukun, M.Pd.
Mata Kuliah:
Kurikulum Pendidikan Kejuruan dan Teknologi
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah S.W.T yang
telah memberikan kekuatan dan ketabahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan yang berjudul Pemanfaatan Strategi Pembelajaran
Discover-Inquiry pada Siswa dalam Menghadapi Kurikulum 2013.
Dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
2. Orang tua dan teman – teman grup E4,5,6.
Makalah ini disusun agar pembaca mengetahui tentang pemanfaatan
metode pembelajaran Discover-Inquiry yang disajikan berdasarkan referensi
yang diperoleh dari berbagai sumber informasi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang luas
baik bagi penulis maupun pembaca. Penulis sadar akan kekurangan yang ada
pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dari dosen
pembimbing demi perbaikan kedepannya dan mengharapkan kritikan dan saran
dari pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) sangat maju dan mengikuti
perkembangan zaman. Perkembangan ini menyebabkan setiap negara harus
menyesuaikan diri dalam setiap bidang, termasuk bidang pendidikan. Karena
bidang pendidikan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia suatu
bangsa. Kemajuan suatu bangsa juga tidak terlepas dari keberhasilan penerapan
sistem pendidikan yang mampu memenuhi tuntutan perkembangan IPTEK
tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional
sangat dibutuhkan peran aktif praktisi pendidikan khususnya guru dalam
memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Sebelum praktisi pendidikan dilakukan oleh guru, pemerintah suatu
negara akan mengatur sistem pendidikan sesuai dengan karakter bangsa
masing-masing. Di indonesia yang mengatur masalah pendidikan adalah
departemen pendidikan nasional. Departemen tersebut bersama pemerintah
merumuskan kurikulum guna sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan
nantinya.
Kurikulum berkembang mengikuti perubahan perkembangan IPTEK.
Setiap perkembangan, ada perbaikan kurikulum dari kurikulum sebelumnya
menjadi kurikulum baru. Di indonesia, perubahan kurikulum telah dilakukan 11
kali sejak tahun 1947 (https://www.brilio.net/news/) hingga saat ini indonesia
memakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Departemen pendidikan nasional saat ini telah merancang kurikulum
baru, yaitu kurikulum 2013. Kurikulum ini merupakan perbaikan dari KTSP.
Dalam kurikulum 2013, komptensi yang diharapkan terhadap siswa adalah
memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya. Hal ini
berarti bahwa pendidikan berdasarkan kurikulum 2013 ini menanamkan pola
1
pikir siswa agar menimbulkan sikap dan rasa ingin tahu terhadap ilmu
pengetahuan.
Oleh karena itu, sebelum melaksanakan kurikulum 2013 ini, siswa
semestinya telah dilatih untuk belajar dengan strategi discovery-inquiry.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, diperoleh identifikasi masalah sebagai
berikut :
1. Pengertian kurikulum
2. Pengertian strategi pembelajaran discover-inquiry
3. Macam-macam strategi discover-inquiry
4. Fungsi strategi discover-inquiry
5. Langkah-langkah strategi discover-inquiry
6. Pemanfaatan strategi discover-inquiry
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, diperoleh identifikasi masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian kurikulum ?
2. Apa pengertian strategi pembelajaran discover-inquiry ?
3. Apa saja macam-macam strategi discover-inquiry ?
4. Apa fungsi strategi discover-inquiry ?
5. Apa saja langkah-langkah strategi discover-inquiry ?
6. Bagaimana cara pemanfaatan strategi discover-inquiry ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal daru bahasa
Yunani, yaitu curir, yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat
berpacu”.Sedangkan dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata
courier yang berarti berlari (to run).Kedua definisi tersebut berdasarkan asal
katanya. Berikut merupakan definisi kurikulum secara makna menurut para ahli :
1) Menurut Zainal Arifin (2012:1), “Kurikulum merupakan salah satu alat untuk
mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan”.
2) Oemar Hamalik (2011:3) meninjau pengertian kurikulum dari dua sisi yang
berbeda, yakni menurut pandangan lama dan pandangan baru. Pengertian
kurikulum menurut pandangan lama adalah sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh murid untuk memperoleh ijazah. Sedangkan menurut
pandangan baru, kurikulum merupakan semua kegiatan dan pengalaman
potensial (isi/materi) yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di
dalam kelas, di halaman sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
3) Johnson (1967:130 dalam Sukmadinata, 2012:5) mengatakan bahwa
kurikulum adalah a structured series of intended learning outcomes (sebuah
rangkaian yang terstruktur dari hasil/pencapaian belajar yang dirancang).
4) Nasution (1999:5) memandang kurikulum sebagai suatu rencana yang disusun
untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan
tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
5) Nasution (2011:2) mengutip pendapat Hilda Taba tentang kurikulum dalam
bukunya Curriculum Development, Theory and Practice mengartikan sebagai
“a plan for learning”, yakni sesuatu yang direncanakan untuk pelajaran anak.
3
6) E. Mulyasa, (2008) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengatakan
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan.
Berdasarkan pengertian kurikulum yang dijelaskan oleh pakar di atas,
kurikulum adalah seperangkat rencana yang disusun oleh lembaga pendidikan
mengenai tujuan, materi, dan hasil belajar peserta didik, serta cara atau langkah
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri.
4
untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan penuh percaya
diri.
Hanafiah (2012:77) mengemukakan bahwa discovery dan inquiry
merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematik, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri
pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.
5
1. Mmebangun komitmen dikalangan peserta didik untuk belajar, yang
diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan, dan loyalitas terhadap
mencari dan menemukan sesuatu dalam proses pembelajaran.
2. Membangun sikap aktif, kreatif, dan inovatif dalm proses pembelajaran
dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
3. Membangun sikap percaya diri dan terbuka terhadap hasil temuannya.
6
F. Pemanfaatan Strategi Discovery-Inquiry
Dalam pelaksananaan metode/strategi pembalajaran discovery-inquiry ini
guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Dimana berdasarkan langkah-langkah di
atas, guru harus memilih permasalahan yang akan diselidiki dan ditemukan oleh
para siswa. Guru terlebih dahulu menyampaikan pendahuluan akan suatu materi
pembelajaran dan selanjutnya memberikan suatu permasalahan yang berkaitan
dengan materi yang dipelajari tersebut.
Saat pembelajaran tersebut berlangsung, guru tidak boleh meninggalkan
kelas karena selain sebagai fasilitator, guru harus mengarahkan siswa dalam
melakukan penyelidikan dan penemuannya. Sehingga tidak menimbulkan
kebingunan pada siswa dalam melakukan penyelidikan.
Pemanfaatan metode ini dapat membantu peserta didik untuk
mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses
kognitif.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab II dapat disimpulkan bahwa :
1. Metode/strategi pembelajaran adalah cara seorang guru melakukan proses
belajar mengajar dimana siswa dirangsang untuk melakukan penyelidikan
dan penemuan terhadap suatu permasalahan yang diberikan oleh seorang
guru yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Sehingga hasil akhir dari
proses pembelajaran ini diharapkan tertanamnya jiwa penemu dan peneliti
dalam setiap diri siswa dan mampu memahami dengan baik konsep materi
pembelajaran yang dipelajari
2. Adapun fungsi metode pembelajaran ini adalah melatih siswa untuk mandiri.
3. Untuk melakukan proses pembelajaran seperti ini, guru terlebih dahulu
memberi pengarahan atau penjelasan sedikit tentang teori atau konsep materi
kepada siswa guna untuk pengenalan kepada siswa akan materi tersebut.
B. Saran
Saat ini, sebagian besar sekolah masih menggunakan kurikulum KTSP dan
pemerintah sedang mempersiapkan para guru dalam melaksanakan kurikulum
2013 nantinya. Sebaiknya, sejak dari sekarang, para guru seharusnya telah
mencoba menerapkan metode discovery-inquiry ini agar siswa terbiasa dengan
belajar mandiri.
8
DAFTAR PUSTAKA
Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah
http://www.mengejarasa.com/2013/04/apa-sih-perbedaan-discovery-dan-inkuiri.html