Anda di halaman 1dari 5

6. Infeksi pada gigi ibu hamil dapat menginfeksi janin dalam kandungan.

Menurut hasil penelitian yang dimuat Journal Of Obstetrics Gynecology,


Yiping Han peneliti dari Case Western Reserve University tahun 2010,
melaporkan ibu yang gusinya terinfeksi dapat menularkan infeksi pada
janin melalui  peredaran darah plasenta. Pada kasus yang diteliti ini
terbukti kuman Fusobacterium nucleatum yang menginfeksi gusi ibu
ditemukan dalam tubuh janin dan  mengakibatkan keguguran. Sementara
itu North Carolina menemukan fakta bahwa Bakteri Streptococcus
mutans yang merupakan penyebab gigi berlubang dapat menyebar ke
seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, dan selanjutnya dapat mencapai
jantung dan menyebabkan gangguan pada jantung ibu hamil).

Intrauterine growth retardation (IUGR) dapat disebabkan oleh faktor ibu


atau faktor plasenta dan tali pusat.

Hal-hal dari ibu yang dapat menyebabkan IUGR antara lain hipertensi,
penyakit jantung bawaan, penyakit autoimun, diabetes, malnutrisi, kelainan
pembekuan darah, bentuk rahim yang abnormal, toksoplasmosis, infeksi
rubella, infeksi cytomegalovirus, atau kebiasaan merokok.

Sementara itu, masalah di plasenta atau tali pusat yang dapat menyebabkan
IUGR di antaranya adalah solusio plasenta, kelainan anatomi tali pusat,
kelainan pembuluh darah di tali pusat, dan kehamilan kembar.
1. Adanya gangguan plasenta
Plasenta adalah sebuah jaringan yang menghubungkan ibu  dan
janin, sehingga janin bisa mendapatkan oksigen dan nutrisi lain
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Plasenta juga akan membantu
bayi untuk melepaskan berbagai produk limbah dari tubuh bayi.
Ketika terjadi kelainan pada plasenta maka bisa menyebabkan
oksigen dan nutrisi dari ibu ke bayi tidak bisa diterima dengan baik.
Bayi tidak bisa menyerap nutrisi dan oksigen sehingga pertumbuhan
akan terhenti. Semua ini berhubungan dengan masalah terlepasnya
plasenta dari rahim ibu dan plasenta letak rendah.

2. Ibu hamil menderita diabetes gestational


Diabetes gestational hanya terjadi pada ibu hamil dan biasanya akan
dimulai pada pertengahan trimester kedua. Ini juga sama dengan
jenis diabetes tipe 1 dan 2 dimana kadar gula darah dalam tubuh ibu
hamil menjadi sangat tinggi. Ketika kadar gula darah dalam tubuh
ibu sangat tinggi maka tubuh bayi dalam kandungan juga terkena
reaksi seperti menghasilkan insulin yang sangat tinggi. Dampaknya
maka penyerapan nutrisi tidak terjadi dengan baik sehingga bayi
bisa henti tumbuh.

3. Ibu menderita penyakit tekanan darah tinggi


Beberapa ibu hamil memang menderita penyakit tekanan darah
tinggi selama hamil. Kondisi ini bisa terjadi selama hami saja atau
memang sebelum hamil. Penyakit tekanan darah tinggi sangat
berbahaya untuk ibu hamil karena aliran darah ke plasenta memang
tidak terjadi dengan lancar. Ini bisa membuat bayi tidak menerima
aliran darah yang dibutuhkan dan kekurangan nutrisi. Terkadang
bayi tidak bisa tumbuh dengan baik karena efek stres berlebihan
dalam rahim

4. Ibu terkena penyakit infeksi


Kesehatan ibu hamil memang menjadi hal yang sangat penting
untuk diperhatikan. Ada beberapa jenis infeksi yang bisa merusak
pertumbuhan bayi dalam kandungan. Diantaranya adalah infeksi
rubella, citomegalovirus, sifilis, dan toksoplasma. Semua infeksi ini
bisa membuat kesehatan ibu menurun dengan cepat dan
kemungkinan sakit berat. Bahkan jika infeksi menyebar ke janin
maka janin juga bisa meninggal dalam kandunga

5. Ibu menderita penyakit ginjal


Gangguan ginjal yang terjadi pada ibu juga bisa membuat
pertumbuhan bayi tidak sempurna. Ginjal menjadi organ yang akan
menyaring semua kotoran dalam tubuh. Ketika semua itu terganggu
maka semua organ tubuh ibu tidak sehat. Ada banyak racun dan
limbah dalam tubuh ibu yang kemungkinan juga akan terserap oleh
bayi dalam kandungan. Semua itu juga bisa membuat penyerapan
nutrisi dalam tubuh janin tidak terjadi dengan baik sehingga bayi
tidak bisa tumbuh sempurna

6. Ibu hamil kekurangan nutrisi


Nutrisi ibu hamil memang harus sangat diperhatikan. Ketika ibu
hamil tidak bisa mengkonsumsi makanan yang sehat dan penuh
nutrisi maka janin akan menerima dampak yang sama. Janin tidak
menerima nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan,
otot, tulang dan sistem syaraf. Dampaknya maka bayi tidak akan
tumbuh dengan baik dan sering gagal tumbuh dalam kandungan.

9. ehamilan kembar
Kondisi kehamilan kembar juga bisa menyebabkan salah satu bayi
terkena IUGR. Ini biasanya hanya terjadi pada salah satu bayi saja
sementara bayi yang lain tetap sehat. Hal ini dipengaruhi oleh
sindrom antar kembar. Jadi beberapa bayi bisa mendapatkan nutrisi
yang cukup sehingga bisa tumbuh dengan baik. Sementara bayi
yang lain tidak mendapatkan nutrisi sehingga akan lebih kecil.
Kondisi ini harus dipantau oleh dokter sehingga bisa mengatasinya.
14. Pengaruh genetik dari orang tua
Penyebab lain dari IUGR adalah adanya faktor genetik yang terjadi
dari orang tua. Ketika salah satu orang tua kecil atau bertubuh
pendek maka bayi juga bisa mengalami hal yang sama. Kemudian
jika orang tua memiliki tubuh yang lebih besar maka bayi juga bisa
mengalami hal yang sama. Namun kondisi ini biasanya akan
berubah setelah bayi lahir.

Anda mungkin juga menyukai