DIET LAMBUNG
Kelas : 1A
Dosen Pembimbing :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah tentang “Diet Lambung” ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Saya pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan adanya
kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ……………………………………………………………………….. 10
ARTIKEL
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diet sangat penting di lakukan oleh setiap klien/pasien. Apalagi klien tersebut
memiliki kelainan-kelainan atau gangguan-gangguan pada organ dalam tubuhnya.
Salah satunya yaitu gangguan pada sistem pencernaan. Diet pasien pada gangguan
sistem pencernaan harus di perhatikan secara khusus sebab pasien yang menjalani
diet ini tidak boleh sembarangan makan. Makanan yang di makan harus
memenuhi syarat-syarat yang telah di tentukan jika makan sembaragan
akibatnya akan fatal.
B. Pokok Pembahasan
1. Gambaran Umum
2. Tujuan Diet
3. Syarat Diet
C. Tujuan Penulisan
A. GAMBARAN UMUM
Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis.
Ulkus peptikulum, pasca-operasi lambung sering diikuti dengan “Dumping Sindrom”
dan kanker lambung. Gangguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi
atau psikoneurosis dan atau makanan terlalu cepat karena kurang dikunyah serta
terlalu banyak merokok. Gangguan pada lambung umumnya berupa sindroma
dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrium,
kembung, nafsu makan berkurang dan rasa cepat kenyang.
B. TUJUAN DIET
Tujuan Diet Penyakit Lambung adalah untuk memberikan makanan dan
cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan
menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.
C. SYARAT DIET
(1) Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan.
(2) Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.
(3) Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan secara
bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
(4) Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.
(5) Cairan cukup, terutama bila ada muntah.
(6) Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis,
mekanis, maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima perorangan).
(7) Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan
minum susu terlalu banyak.
(8) Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.
(9) Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk
memberi istirahat pada lambung.
Bahan Makanan Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Diet Lambung I dan II:
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat beras dibubur atau ditim: beras ketan, beras tumbuk,
kentang dipure; makaroni roti whole wheat, jagung;
direbus; roti dipanggang; ubi singkong, tales; cake,
biskuit, krekers; mi, bihun, dodol dan berbagai kue
tepung-tepungan dibuat yang terlalu manis dan
bubur, atau puding. berlemak tinggi.
Sumber Protein Hewani daging sapi empuk, hati, daging, ikan, ayam yang
ikan, ayam digiling atau diawet, digoreng; daging
dicincang dan direbus, babi; telur diceplok atau
disemur, ditim, digoreng.
dipanggang; telur ayam
direbus, didadar, ditim,
diceplok air dan dicampur
dalam makanan; susu.
Sumber Protein Nabati tahu, tempe direbus, ditim, tahu, tempe digoreng,
ditumis; kacang hijau kacang tanah, kacang
direbus, dan dihaluskan. merah, kacang tolo
Sayur-sayuran sayuran yang tidak banyak sayuran mentah, sayuran
serat dan tidak berserat tinggi dan
menimbulkan gas menimbulkan gas seperti
dimasak: bayam, bit, labu daun singkong, kacang
siam, labu kuning, wortel, panjang, kol, lobak, sawi,
tomat direbus, dan ditumis. dan asparagus.
Nilai Gizi
Energi 1942 kkal Besi 28,5 mg
Protein 75 g Vitamin A 15369 RE
Lemak 79 g Tiamin 0,8 mg
Karbohidrat 241 g Vitamin C 205 mg
Kalsium 817 mg
Siang
Beras 30 g = 1¼ gls bubur Pukul 16.00
Daging 50 g = 1 ptg sdg Roti 40 g = 2 iris
Tempe 50 g = 2 ptg sdg Margarin 10 g = 1 sdm
Sayuran 100 g = 1 gls Telur 50 g = 1 btr
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg Gula Pasir 10 g = 1 sdm
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Margarin 10 g = 1 sdm
Malam
Beras 30 g = 1¼ gls bubur Pukul 20.00
Daging 50 g = 1 ptg sdg Susu 200 g = 1 gls
Tempe 50 g = 2 ptg sdg Gula Pasir 10 g = 1 sdm
Sayuran 100 g = 1 gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Margarin 10 g = 1 sdm
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
(https://kumparan.com/babyologist/diet-lambung-bagi-yang-sering-merasa-sakit-
maag-1r6QO2f0U0E)
Sakit maag tentu ada pada setiap orang. Muncul atau tidaknya maag itu bergantung
pada bagaimana kita mengatur jadwal serta pola makan.
Nah berikut ada beberapa tips bagi para Moms/Dads yang mempunyai maag untuk
bisa melakukan diet lambung.
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mardalena, ida. dkk. 2016. Ilmu Gizi. Jakarta Selatan : Pusdik SDM Kesehatan.