Anda di halaman 1dari 16

GIZI dan DIET

DIET LAMBUNG

Disusun Oleh : Kelompok 1

Kelas : 1A

1. Ade Surya Ningsih (193110121) 6. Mutiara Putri Sari (193110141)


2. Andrea Marshanda (193110125) 7. Putri Fharas Swandi (193110145)
3. Avis Yudi Putra (193110129) 8. Resha Febriana Maisyah (193110149)
4. Fadhila Ismatul Iffa (193110133) 9. Sinta Arya Ningsih (193110153)
5. Indah Triana Putri (193110137) 10. Tessa Amelia Safitri (193110157)

Yang Bertanggung jawab :

ADE SURYA NINGSIH

Dosen Pembimbing :

WIWI SARTIKA, DCN, M.Biomed

PRODI DIII KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah tentang “Diet Lambung” ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Saya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi


tugas gizi diet ini. Di samping itu,saya mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas ini. Saya
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Saya pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan adanya
kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Padang, 08 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

b. Pokok Pembahasan ……………………………………………………………….. 1

c. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

a. Gambaran Umum …………………………………………………………………. 3

b. Tujuan Diet ……………………………………………………………………….. 3

c. Syarat Diet ………………………………………………………………………... 3

d. Macam Diet dan Indikasi Pemberian ………………………………..……………. 4

e. Bahan Makanan Sehari ……………………………………………...….………… 7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ……………………………………………………………………….. 10

ARTIKEL

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diet sangat penting di lakukan oleh setiap klien/pasien. Apalagi klien tersebut
memiliki kelainan-kelainan atau gangguan-gangguan pada organ dalam tubuhnya.
Salah satunya yaitu gangguan pada sistem pencernaan. Diet pasien pada gangguan
sistem pencernaan harus di perhatikan secara khusus sebab pasien yang menjalani
diet ini tidak boleh sembarangan makan. Makanan yang di makan harus
memenuhi syarat-syarat yang telah di tentukan jika makan sembaragan
akibatnya akan fatal.

B. Pokok Pembahasan

1. Gambaran Umum

2. Tujuan Diet
3. Syarat Diet

4. Macam Diet dan Indikasi Pemberian

5. Bahan Makanan Sehari

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui gambaran umum gangguan/penyakit lambung

2. Mengetahui tujuan diet

3. Mengetahui syarat diet

4. Mengetahui macam diet dan indikasi pemberiannya

5. Mengetahui bahan makanan sehari diet lambung


DIET LAMBUNG

A. GAMBARAN UMUM
Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis.
Ulkus peptikulum, pasca-operasi lambung sering diikuti dengan “Dumping Sindrom”
dan kanker lambung. Gangguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi
atau psikoneurosis dan atau makanan terlalu cepat karena kurang dikunyah serta
terlalu banyak merokok. Gangguan pada lambung umumnya berupa sindroma
dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrium,
kembung, nafsu makan berkurang dan rasa cepat kenyang.

B. TUJUAN DIET
Tujuan Diet Penyakit Lambung adalah untuk memberikan makanan dan
cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan
menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.

C. SYARAT DIET
(1) Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan.
(2) Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.
(3) Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan secara
bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
(4) Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.
(5) Cairan cukup, terutama bila ada muntah.
(6) Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis,
mekanis, maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima perorangan).
(7) Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan
minum susu terlalu banyak.
(8) Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.
(9) Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk
memberi istirahat pada lambung.

D. MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN


Diet lambung diberikan pada pasien dengan gastritis, ulkus peptikum, tifus
abdomenalis dan pasca bedah saluran cerna atas.
(1) Diet Lambung I
Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus peptikum, pasca
pendarahan dan tifus abdomenalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring dan
merupakan perpindahan dari diet pasca-hematemesis-melena atau setelah fase akut
teratasi. Makanan diberikan setiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena membosankan
serta kurang energi, zat gizi, tiamin dan vitamin C.
(2) Diet lambung II
Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada
pasien dengan ulkus peptikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan.
Makanan berbentuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan lengkap
dan 2-3 kali makanan selingan.
(3) Diet Lambung III
Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari Diet Lambung II pada
pasien dengan ulkus peptikulum, gastritis kronik atau tifus abdominalis yang hampir
sembuh. Makanan berbentuk lunak atau biasa tergantung pada toleransi pasien.

Bahan Makanan Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Diet Lambung I dan II:
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat beras dibubur atau ditim: beras ketan, beras tumbuk,
kentang dipure; makaroni roti whole wheat, jagung;
direbus; roti dipanggang; ubi singkong, tales; cake,
biskuit, krekers; mi, bihun, dodol dan berbagai kue
tepung-tepungan dibuat yang terlalu manis dan
bubur, atau puding. berlemak tinggi.

Sumber Protein Hewani daging sapi empuk, hati, daging, ikan, ayam yang
ikan, ayam digiling atau diawet, digoreng; daging
dicincang dan direbus, babi; telur diceplok atau
disemur, ditim, digoreng.
dipanggang; telur ayam
direbus, didadar, ditim,
diceplok air dan dicampur
dalam makanan; susu.
Sumber Protein Nabati tahu, tempe direbus, ditim, tahu, tempe digoreng,
ditumis; kacang hijau kacang tanah, kacang
direbus, dan dihaluskan. merah, kacang tolo
Sayur-sayuran sayuran yang tidak banyak sayuran mentah, sayuran
serat dan tidak berserat tinggi dan
menimbulkan gas menimbulkan gas seperti
dimasak: bayam, bit, labu daun singkong, kacang
siam, labu kuning, wortel, panjang, kol, lobak, sawi,
tomat direbus, dan ditumis. dan asparagus.

Buah-buahan pepaya, pisang, jeruk buah yang tinggi serat


manis, sari buah; pir dan dan/atau dapat
peach dalam kaleng. menimbulkan gas seperti
jambu biji, nanas, apel,
kedondong, durian,
nangka; buah yang
dikeringkan.
Sumber Lemak margarin dan mentega; lemak hewan, santan
minyak untuk menumis kental.
dan santan encer.
Minuman sirup, teh. minuman yang
mengandung soda dan
alkohol, kopi, ice cream.
Bumbu gula, garam, vetsin, kunci, lombok, bawang, merica,
kencur, jahe, kunyit, terasi, cuka, dan sebagainya yang
laos, salam, sereh. tajam.

Bahan Makanan Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Diet Lambung III :


Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat Beras tim, nasi ; kentang Beras ketan, beras tumbuk,
direbus, dipure ; makaroni, roti whole wheat, jagung ;
mie, bihun direbus ; roti, ubi, singkong, teles,
biskuit, krekers ; tepung- kentang digoreng, dodol
tepungan dibuat puding dan sebagainya.
atau dibubur.
Sumber Protein Hewani Daging sapi empuk, hati, Daging, ikan, ayam yang
ikan, ayam direbus, dikaleng, dikeringkan,
disemur, ditim, diasap, diberi bumbu-
dipanggang ; telur ayam bumbu tajam ; daging
direbus, ditim, didadar, babi, telur goreng.
diceplok air dan dicampur
dalam makanan ; susu.
Sumber Protein Nabati Tahu, tempe direbus, Tahu, tempe goreng;
ditim, ditumis ; kacang kacang tanah, kacang
hijau direbus. merah, kacang tolo.
Sayur-sayuran Sayuran yang tidak banyak Sayuran dikeringkan.
serat dan tidak
menimbulkan gas seperti :
bayam, buncis, kacang
panjang, labu siam, wortel,
tomat, labu kuning,
direbus, ditumis, disetup
dan diberi santan.
Buah-buahan Pepaya, pisang, sawo, Buah yang tinggi serat dan
jeruk manis, sari buah, atau dapat menimbulkan
buah dalam kaleng. gas seperti jambu biji,
nanas, kedongdong,
durian, nangka dan buah
yang dikeringkan.
Sumber Lemak Margarin, minyak dan Lemak hewan dan santan
santan encer. kental.
Minuman Sirup, teh encer. Kopi, teh kental, minuman
yang mengandung soda
dan alkohol, ice cream.
Bumbu Garam, gula, vetsin, dalam Lombok, merica, cuka dan
jumlah terbatas ; jahe, bumbu lainnya yang tajam.
kunyit, kunci, kencur, laos,
sarlam, sereh, terasi dan
sebagainya.

E. BAHAN MAKANAN SEHARI


Bahan Makanan Berat (g) Urt
Beras 90 3½ gls bubur
Roti 40 2 iris
Maizena 20 4 sdm
Daging 100 2 ptg sds
Telur Ayam 100 2 btr
Tempe 100 4 ptg sdg
Sayuran 250 2½ gls
Buah 200 2 ptg sdg pepaya
Margarin 35 3½ sdm
Gula Pasir 65 6½ sdm
Susu 300 1½ gelas

Nilai Gizi
Energi 1942 kkal Besi 28,5 mg
Protein 75 g Vitamin A 15369 RE
Lemak 79 g Tiamin 0,8 mg
Karbohidrat 241 g Vitamin C 205 mg
Kalsium 817 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari


Pagi
Beras 30 g = 1¼ gls bubur Pukul 10.00
Telur Ayam 50 g = 1 btr Maizena 20 g = 4 sdm
Sayuran 50 g = ½ gls Gula Pasir 25 g = 2½ sdm
Gula Pasir 10 g = 1 sdm Susu 100 g = ½ gls
Margarin 5 g = ½ sdm

Siang
Beras 30 g = 1¼ gls bubur Pukul 16.00
Daging 50 g = 1 ptg sdg Roti 40 g = 2 iris
Tempe 50 g = 2 ptg sdg Margarin 10 g = 1 sdm
Sayuran 100 g = 1 gls Telur 50 g = 1 btr
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg Gula Pasir 10 g = 1 sdm
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Margarin 10 g = 1 sdm

Malam
Beras 30 g = 1¼ gls bubur Pukul 20.00
Daging 50 g = 1 ptg sdg Susu 200 g = 1 gls
Tempe 50 g = 2 ptg sdg Gula Pasir 10 g = 1 sdm
Sayuran 100 g = 1 gls
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Margarin 10 g = 1 sdm

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis,


ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping
syndrome” dan kanker lambung. Gangguan gastrointestinal sering dihubungkan
dengan emosi atau psikoneurosis dan makan terlala cepat karena kurang di kunyah
serta terlalu banyak merokok. Gangguan pada lambung umumnya berupa sindroma
dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrium,
kembung, nafsu makan berkurang dan rasa cepat kenyang. Tujuan Diet penyakit
lambung adalah untuk memberikan makan dan cairan secukupnya yang tidak
memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang
berlebihan.
ARTIKEL

(https://kumparan.com/babyologist/diet-lambung-bagi-yang-sering-merasa-sakit-
maag-1r6QO2f0U0E)

Diet Lambung bagi yang Sering Merasa Sakit Maag

Sakit maag tentu ada pada setiap orang. Muncul atau tidaknya maag itu bergantung
pada bagaimana kita mengatur jadwal serta pola makan.

Nah berikut ada beberapa tips bagi para Moms/Dads yang mempunyai maag untuk
bisa melakukan diet lambung.

Apakah itu Diet Lambung?


Diet lambung adalah ketika kita meringankan pekerjaan saluran pencernaan dengan
mengonsumsi makanan lunak, yang tidak merangsang lambung, serta makan
makanan dalam porsi kecil dan sering.

Makanan apa yang diperbolehkan?

1. Nasi dimasak lunak/tim, kentang direbus / dipure , kwetiau, misua, bihun


yang direbus.
2. Daging sapi rendah lemak, ikan, ayam, hati di tim, telur rebus, telur ceplok air,
telur didadar dengan minim minyak, bakso/sosis dimasak matang.
3. Sayuran tidak banyak serat atau mengandung gas seperti labu siam, labu kuning,
wortel, tomat merah matang, wortel, oyong kupas muda, buncis muda, kacang
panjang, baby corn, timun jepang (cara masak juga sama dengan di atas, direbus, di
kukus, ditim atau ditumis).
4. Buah pepaya, apel, pir, melon, atau jus sari buah.
5. Untuk bumbu masakan sebaiknya dianjurkan mengurangi rasa yang terlalu strong
karena bisa memicu rangsangan lambung.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mardalena, ida. dkk. 2016. Ilmu Gizi. Jakarta Selatan : Pusdik SDM Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai