KESADARAN DIRI
Disusun Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalarahmat-Nya sehingga makalah
Psikologi tentang Kesadaran Diri dapat diselesaikan.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi denganmemberikan sumbangan baikmateri maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah inidapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................9
B. SARAN...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi terapeutik merupakan media dalam mengembangkan hubungan
perawat-klien dan kualitas komunikasi mempengaruhi kualitas hubungan serta efektifitas
dari asuhan keperawat.
Keadaan stress dan cemas yang dialami klien sering tidak berhubungan dengan
fasilitas di rumah sakit, melainkan biasanya karena tidak diberitahu penyakitnya,
pertanyaan yang disepelekan, tidak mengetahui alasan dan hasil prosedur yang dilakukan
atau pengobatan. Situasi tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan komunikasi
perawat-klien. Perawat perlu menyadari diri sendiri termasuk sikap dan caranya
berkomunikasi sebelum menggunakan dirinya secara terapeutik untuk membantu
kerjasama dengan klien dalam memecahkan dan mengatasi masalah kesehatan klien.
Perawat perlu menyadari bahwa semua tindakan keperawatan dilaksanakan dalam
bentuk komunikasi (nonverbal/verbal). Oleh karena itu, perawat mengetahui fungsi
komunikasi dan sikap serta keterampilan yang perlu dikembangkan dalam komuikasi
dengan klien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kesadaran diri?
2. Bagaimana kesadaran Diri dalam Johari Window?
3. Bagaimana cara membangun kesadaran diri sebagai seorang perawat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kesadaran diri
2. Untuk mengetahui kesadaran Diri dalam Johari Window
3. Untuk mengetahui cara membangun kesadaran diri sebagai seorang perawat
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Para ahli mempunyai pendapat yang beragam tentang kesadaran diri. Diantaranya
menurut Mayer seorang ahli psikologi dari University of new Hampshire yang menjadi
koformulator teori kecerdasan, berpendapat bahwa kesadaran-diri berarti waspada baik
terhadap suasana hati maupun pikiran seseorang tentang suasana hati.
Goleman menjelaskan kesadaran diri yaitu perhatian terus menerus terhadap
keadaan batin seseorang. Dalam keadaan refleksi diri ini, pikiran mengamati dan
menggali pengalaman, termasuk emosi.
May seorang psikiater yang mempelopori pendekatan eksistensial yang dikutip
oleh Koesworo menjelaskan bahwa kesadaran-diri adalah sebagai kapasitas yang
memungkinkan manusia mampu mengamati dirinya sendiri maupun membedakan dirinya
dari dunia (orang lain), serta kapasitas yang memungkinkan manusia mampu
menempatkan diri di dalam waktu (masa kini, masa lampau, dan masa depan).
Dirinya tahu orang lain tahu Hanya orang lain yang tahu
Hanya dirinya yang tahu Dirinya dan orang lain tidak tahu
6
Kuadran 1 (Open)
Merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri
dan orang lain. Hal-hal tersebut meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-
motivasinya. Orang yang “Open” bila bertemu dengan seseorang akan selalu membuka
diri dengan menjabat tangan atau secara formal memperkenalkan diri bila berjumpa
dengan seseorang. Diri yang terbuka, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri
demikian Juga orang lain diluar dirinya dapat mengenalinya.
Kuadran 2 (Blind)
Merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain,
tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri. Disebut “Blind” karena orang itu tidak
mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan - perasaan dan motivasi - motivasinya sendiri
padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap seolah-olah seorang yang sok
akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan sangat tertutup, tampak
formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan. Orang ini sering disebut sebagai
seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat dirinya sendiri, tidak jujur dalam
menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak tulusannya.
Kuadran 3 (Hidden)
Merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita
sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Ada hal-hal atau bagian yang saya sendiri
tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering teramati, ketika seseorang menjelaskan
mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. “Saya ingat betul bagaimana rasanya
dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu mempercayainya”. Luka hati masa lalunya
tidak diketahui orang lain, tetapi ia sendiri tak pernah melupakannya.
Kuadran 4 (Unknown)
Merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh
diri kita sendiri ataupun oleh orang lain.
Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat
dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita.
Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna
7
untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses
komunikasi.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesadaran merupakan proses dimana seseorang memahami dan mengerti akan
suatu keadaan yang menjadikan individu itu sendiri sadar dan paham betul dengan
apa yang terjadi , dan apa yang akan terjadi. Kesadaran diri merupakan proses
mengenali motivasi, pilihan dan kepribadian kita lalu menyadari pengaruh faktor-
faktor tersebut atas penilian, keputusan dan interaksi kita dengan orang lain.
B. SARAN
Untuk menjadi pribadi yang baik dan dapat diterima dalam sebuah interaksi
sangatlah penting individu atau masing-masing pribadi untuk mengenal akan
kehidupan pribadinya dahulu serta menerima kelebihan dan kekurangannya, dan
untuk menjadi individu yang efektif disarankan setiap individu dapat memenuhi
dan memuaskan kehidupan pribadi .
9
DAFTAR PUSTAKA
10