Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

MEMPELAJARI ANALISIS BAHAYA DAN PENENTUAN TITIK


KENDALI KRITIS PADA PROSES PENGOLAHAN MINUMAN BIR DI
PT BALI HAI BREWERY INDONESIA

Dery Wijaya
F24159001

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

MEMPELAJARI ANALISIS BAHAYA DAN PENENTUAN TITIK


KENDALI KRITIS PADA PRODUKSI MINUMAN BIR DI PT BALI HAI
BREWERY INDONESIA

Dery Wijaya
F24159001

Laporan Sebagai salah satu syarat untuk menyesuaikan kegiatan Praktik Lapangan

Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
Judul Praktik Lapangan : Mempelajari Analisis Bahaya dan Penentuan Titik
Kritis pada Produksi Minuman Bir di PT Bali Hai
Brewery Indonesia
Nama : Dery Wijaya
NIM : F24159001
Pembimbing Lapang : Antonius Kurnia

Bogor, 15 Agustus 2018


Disetujui oleh
Pembimbing Akademik

Prof. Dr. Ir. C Hanny Wijaya, MAgr


NIP. 19600422 198303 2 003
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat melaksanakan dan menyelesaikan
laporan praktik lapangan dengan judul “Mempelajari Analisis Bahaya dan
Penentuan Titik Kritis pada Produksi Minuman Bir di PT. Bali Hai Brewery
Indonesia”. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah
membantu saya selama kegiatan praktik lapangan ini berlangsung. Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. C Hanny Wijaya, MAgr selaku dosen
pembimbing, Dr. Ir. I wayan Astika selaku coordinator Panitia Pelaksana Praktik
Lapangan tahun ini, Dr. Tjahja Muhandri S.TP, M.Si dan Dr. Faleh Setia Budi,
ST, MT selaku panitia Praktik Lapangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,
serta bapak Antonius Kurnia selaku pembimbing lapang selama pelaksanaan
Praktik Lapangan di PT. Bali Hai Brewery Indonesia. Penyusun juga berterima
kasih kepada bapak Barti, Pak Andik, Pak Andi, dan para operator yang tidak bisa
saya sebutkan semuanya yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama
praktik lapang. Terima kasih juga kepada Veronica Adeline sebagai teman yang
sudah membantu dan mendukung penyusun dalam kelancaran kegiatan Praktik
Lapangan di PT Bali Hai Brewery Indonesia. Tidak lupa saya menyampaikan
terima kasih juga kepada orang tua dan keluarga saya yang telah memberi
dukungan moril dan materi selama kegiatan praktik lapangan. Penulis juga
meminta maaf apabila terdapat kesalahan penulisan dan terdapat kata yang tidak
berkenan di hati.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi yang menuntut perkembangan dan kemajuan teknologi
membuat persaingan dalam pekerjaan semakin ketat. Calon sarjana selain dituntut
untuk memiliki kemampuan intelektual yang ditinggi, namun juga memiliki
kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diterimanya dalam
pekerjaan. Oleh karena itu dengan adanya Praktik Lapangan diharapkan dapat
menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan juga pengalaman bagi mahasiswa
sebagai persiapan masuk ke dalam dunia pekerjaan. Selain itu dengan adanya
Praktik Lapangan juga diharapkan mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan juga
dapat memiliki pengetahuan yang komprehensif, tidak hanya teori yang
didapatkan selama di bangku kuliah saja, tetapi juga pengetahuan yang didapatkan
selama praktik lapangan di industri pangan.
Bir merupakan minuman fermentasi yang sudah ada sejak masa periode
klasik. Bir merupakan minuman alcohol yang umum diminum selain air dan teh.
Bir di Indonesia dikenalkan pertama kali oleh orang Belanda pada tahun 1929, di
mana saat itu bangsa Belanda yang dalam masa pendudukannya di Indonesia,
mendirikan sebuah brewery yang berlokasi di Surabaya. Menurut Kemendagri
(2013) Konsumsi akan bir di Asia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada
tahun 2010 China menjadi negara pengonsumsi bir terbesar di dunia sebesar
44.683 kiloliter dan mengalami kenaikan 5.9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini didorong karena adanya peningkatan produksi bir di Asia secara tajam
sebesar 8.6%, terutama di wilayah China, India, dan Vietnam. Berdasarkan data
yang diperoleh World Health Organization (WHO) minuman alkohol yang paling
banyak dikonsumsi di Indonesia adalah minuman bir dengan jumlah mencapai
98% disbanding minuman alkohol lainnya dan cenderung stabi; pada 5 tahun
terakhir.
Peningkatan konsumsi masyarakat akan bir yang cenderung meningkat
mendorong perkembangan industri bir di Indonesia. Salah satu industri yang
memproduksi minuman bir terbesar di Indonesia adalah PT Bali Hai Brewery
Indonesia. PT Bali Hai brewery Indonesia sudah berdiiri sejak tahun 1975 dan
sekarang sekarang sudah mengekspor ke lebih dari 20 negara.
Menurut Bryan (1990) yang mendasarkan kepada kesadaran atau
perhatian bahwa bahaya akan timbul pada berbagai proses atau tahap produksi,
tetapi pengendaliannya dapat mengendalikan atau mencegah bahaya-bahaya yang
dapat terjadi sselama proses tersebut. HACCP merupakan salah satu bentuk
manajemen risiko yang dikembangkan untuk menjamin konsumen agar pangan
tersebut aman dikonsumsi. HACCP dapat mengendalikan bahaya atau risiko sejak
dari bahan baku diterima sampai produk akhir diproduksi dan didistribusikan.
Oleh karena itu pentingnya diterapkan HACCP juga mencegah timbulnya
complain dan reject terhadap produk

1.2 Tujuan

Tujuan pelaksanaan praktik lapang ini terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus

Tujuan Umum Pelaksanaan Praktik Lapangan ini adalah:


1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan mahasiswa melalui
latihan kerja dan aplikasi ilmu yang telah diperoleh sesuai dengan bidang
keahliannya
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi,
merumuskan dan memecahkan permasalahan sesuai dengan bidang
keahliannya di lapangan secara sistematis dan interdisiplin

Tujuan khusus dilaksanakan praktik lapangan ini adalah:


1. Mempelajari proses pembuatan minuman bir di PT Bali Hai Brewery
Indonesia
2. Mempelajari analisis bahaya dan penetuan titik kritis pada produksi
minumam bir di PT Bali Hai Brewery Indonesia

BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN

2.1 Metode
Observasi dan Sosialisasi
Metode yang dilakukan selama kegiatan praktik lapangan adalah metode
observasi dan juga sosialisasi. Metode obvservasi dilakukan dengan mengamati
keseluruhan proses produksi dimulai dari penerimaan bahan mentah sampai
kepada bahan jadi dan penyimpanan. Selain itu dilakukan juga pengamatan pada
proses di water treatment plant dan water waste treatment plant. Sementara itu
sosialisasi dilakukan Tanya jawab dengan karyawan dan operator mengenai
proses produksi, pemasaran, permasalahan serta hambatan yang dialami dalam
proses pengolahan bir di PT Bali Hai Brewery Indonesia

Pengambilan dan pengumpulan data


Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan dengan pengamatan
langsung. Data yang diambil berupa Instruksi Kerja, SOP, dan diagram alir, hasil
data analisis QC, Certificate of Analysis malt. Sedangkan data yang bersifat
numeric dari masing-masing proses bersifat confidential (rahasia perusahaan).

Penyusunan Laporan
Penyusunan Praktik Lapang dilakukan dengan melakukan analisis
terhadap informasi yang diperoleh dan menuangkannya secara sistematis secara
jelas di laporan praktik lapangan yang disahkan oleh dosen pembimbing dan juga
pembimbing lapang.

2.2 Pelaksanaan Praktik Lapangan


Topik Praktik Lapangan

Topik yang dipelajari dalam pelaksanaan Praktik Lapangan adalah


mempelajari analisis bahaya dan penentuan titik kendali kritis

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik Lapangan dilaksanakan selama 24 hari kerja efektif pada tanggal 30


Juli 2018-31 Juli 2018 di PT Bali Hai brewery Indonesia yang bertempat di Jalan
Raya Tambun no 39,7 Bekasi, Jawa Barat. Waktu kegiatan dilaksanakan dari jam
8.00 WIB – 17.00 WIB.

Pembimbing

Pelaksanaan praktik lapangan ini akan dibimbing oleh beberapa pembimbing,


yaitu
1. Dr. Ir. I Wayan Astika, MSi adalah staf pengajar pada Departemen
Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor serta berperan sebagai koordinator pelaksana praktik
lapangan di Fakultas Teknologi Pertanian.
2. Dr. Tjahja Muhandri STP, MSi adalah staf pengajar departemen Ilmu
dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor sebagai panitia pelaksana Praktik Lapangan Departemen Ilmu dan
Teknologi Pangan
3. Dr. Faleh Setia Budi, ST, MT adalah staff pengajar departemen Ilmu dan
Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
sebagai panitia pelaksana Praktik Lapangan Departemen Ilmu dan
Teknologi Pangan
4. Antonius Kurnia adalah pembimbing lapangan selama Praktik Lapangan
di PT Bali Hai Brewery Indonesia

Aspek yang dipelajari

Aspek yang dikaji selama kegiatan Praktik Lapangan dapat berupa aspek
umum dan aspek khusus

Aspek umum

Aspek yang akan dikaji secara umum adalah keadaan umum perusahaan
yang meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi dan ketenagakerjaan,
pemasaran, lokasi, dan tata letak serta perkembangan perusahaan.

Aspek Khusus

Aspek yang akan dikaji secara khusus dalam kegiatan ini adalah
mempelajari analisis bahaya dan titik kendali kritis pada produksi minuman bir di
PT Bali Hai Brewery Indonesia

2.3 Gambaran Umum PT Bali Hai Indonesia

Sejarah Umum Perusahaan

PT Bali Hai Brewery Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak


dalam produksi minuman bir di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1975 di
Bekasi. Saat itu perusahaan ini berada di bawah lisensi PT San Miguel dan
bernama PT San Miguel Indonesia. Merek dagang yang diperkenalkan berupa
Asahi Beer, Löwenbräu Beer (Non alkohol), dan San Miguel Beer. Sesuai dengan
tradisi pilsner dari kota Plzen, Eropa, PT San Miguel Brewery Indonesia
mengembangkan seni pembuatan bir secara microbrewing untuk menjaga mutu
kesegaran produk dan konsistensi kualitas dan cita rasa produk bir yang
dihasilkan.
PT San Miguel Brewery Indonesia berganti nama menjadi PT Bali Hai
Brewery Indonesia berdasarkan surat keterangan Badan Koordinasi Penanaman
Modal No. 383/ A-6/1995. Setelah dua puluh tahun memproduksi merk bir
internasional tersebut, PT Bali Hai Brewery Indonesia mulai memproduksi merk bir
sendiri dan menanggalkan lisensi tersebut. Bali Hai Premium Beer adalah produk
andalan PT Bali Hai Brewery Indonesia yang diperkenalkan pertama kali di Bali.
Selanjutnya, kesuksesan produk “Bali Hai Premium Beer” menghantarkan PT
Bali Hai Brewery Indonesia untuk mengembangkan produk-produk baru seperti
“Draft Beer”, “Panther Stout”, “knox“, “Folsom”, dan “el Diablo”. Untuk
menciptakan semangat baru dalam perusahaan sekaligus merilis wajah baru salah satu
produknya yaitu “Bali Hai Premium Beer”, sejak 9 April 2016, PT Bali Hai Brewery
Indonesia berganti nama menjadi PT Bali Hai Brewing Company. Hingga saat ini,
produk PT Bali Hai Brewing Company sudah dinikmati lebih di 20 negara di seluruh
dunia dan sudah memenangkan banyak penghargaan baik lokal maupun nasional,
salah satunya mendapatkan silver maupun perunggu dalam ajang Award Competition
Beer di Australia pada tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010.

Lokasi Pabrik

Pabrik Bali Hai Brewery Indonesia berlokasi di jalan Raya Tambun Bekasi
Km 39.7, Tambun Selatan, Setiamekar, Bekasi, Jawa Barat. Hanya terdapat satu
pabrik Bali Hai yang beroperasi di Indonesia. Pabrik Bali Hai Brewery Indonesia
berada pada lahan dengan luas area 36.000 m2. Lokasi ini cukup strategis karena
fasilitas transportasi yang baik karena memiliki akses dekat dengan jalan raya
yang luas sehingga memungkinkan pendistribusian barang yang cepat sampai
tujuan. Selain itu lingkungan di sekitar pabrik tidak padat dan aman dari bencana
alam. Lokasi ini pun menunjang proses produksi dalam industri bir ini sebab
dapat memenuhi kebutuhan primer seperti air dan listrik secara optimal.
Walaupun demikian, lokasi ini cukup terbatas untuk dilakukan perluasan pabrik
sebab lokasinya cukup berdekatan dengan pemukiman penduduk (perumahan) dan
fasilitas transportasi umum seperti rel kereta api.

Tata Letak Pabrik

Secara umum, pabrik PT Bali Hai Brewing Company terdiri dari lima
daerah utama yang terdiri dari perkantoran, produksi, gudang, utilitas dan 32
pengolahan limbah serta embalasi. Gambar secara keseluruhan denah pabrik dapat
dilihat pada Lampiran A. Pada bagian depan, terdapat daerah perkantoran yang
terdiri dari pos satpam, ruang kantor, meeting room dan fasilitas umum lainnya
seperti, mushola dan kantin. Ada pula fasilitas khusus bagi karyawan, yaitu mes
berada pada bagian tepi dari pabrik.
Adapun daerah gudang terdiri dari gudang bahan mentah, gudang finished goods
dan gudang bahan pengemasan. Gudang bahan mentah dibedakan menjadi gudang
dingin dan gudang kering. Gudang finished goods diperuntukkan untuk hasil
produksi siap distribusi. Gudang bahan pengemasan diperuntukkan untuk bahan-
bahan yang digunakan dalam packaging line, serperti kaleng, botol, label dan
karton.
Untuk sarana penunjang produksi (utilitas) dan pengolahan limbah, terdiri
dari daerah waste water treatment plant, water treatment plant dan power plant.
Power plant ditujukan untuk memberikan penyediaan terhadap air, angin, uap
panas, gas CO2 dan etanol serta melakukan pengaturan terhadap pemakaian
listrik.
Adapun daerah embalasi merupakan tempat penampungan botol-botol dari
distributor untuk digunakan kembali setelah lolos proses penyortiran sesuai
standar yang ditentukan. Daerah embalasi terdapat pada bagian belakang pabrik
dan merupakan tempat terbuka (outdoor).

2.4 Struktur Organisasi


Struktur organisasi dalam suatu perusahaan penting dalam kelancaran
operasional aktivitas perusahaan. PT Bali Hai Brewing Company dipimpin oleh
seorang direktur utama yang membawahi lima departemen yang berbeda, yaitu
brand strategy, national sales, finance and accounting, external relation (human
resources and general affairs) dan production. Setiap divisi tersebut dipimpin
oleh manager yang membawahi supervisor dan stafnya, kecuali untuk divisi
produksi, dipimpin oleh production director yang memiliki struktur organisasi
tersendiri di pabrik tersebut. Struktur organisasi PT Bali Hai Brewing Company
dapat dilihat pada Lampiran B. Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
jabatan yang aktif di kantor pusat adalah sebagai berikut.
1. Direktur Utama
Direktur utama bertanggung jawab atas perkembangan perusahaan baik secara
internal maupun eksternal meliputi semua kegiatan dan aktivitas perusahaan.
Direktur utama bertugas mengatur dan mengontrol setiap kegiatan dalam
perusahaan serta memberikan motivasi dan pengarahan kepada karyawan untuk
mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
2. External Relation Manager
Adapun departemen external relation yang terdiri dari HRD dan GA memiliki
tugas untuk mengatur dan bertanggung jawab terhadap absensi, asuransi,
penerimaan, pemutusan hubungan kerja, izin, tunjangan, gaji karyawan serta
bertanggung jawab atas penyediaan dan pemeliharaan fasilitas di kantor pusat dan
pabrik, pengurusan dokumen terkait mengenai bea cukai dan prasarana terkait.
Selain itu, external relation juga bertugas untuk menjembatani hubungan internal
perusahaan dengan pihak luar yang terkait kegiatan perusahaan.
3. Brand Strategy Manager
Brand strategy manager bertanggung jawab atas kegiatan marketing,
brand audit dan branding berjalan dengan lancar, serta bertugas untuk
mengevaluasi dan 34 menganalisis kegiatan marketing consumer promotion
terhadap perkembangan brand perusahaan.
4. National Sales Manager
National sales manager bertanggung jawab atas sales forecast, sales
achievement, program penjualan dan pengembangan jalur jaringan distribusi
produk. Adapun tugas dari departemen ini adalah menganalisis, mengevaluasi dan
mengontrol kinerja penjualan, stok dan proses distribusi ke pasar serta menjalin
kerja dengan brand strategy manager dalam aktivitas marketing dan promosi juga
menjalin hubungan bisnis yang baik dengan distributor.
5. Finance and Accounting Controller
Finance and accounting controller bertanggung jawab atas laporan
keuangan mengenai penjualan, pengeluaran dan pembayaran yang dilakukan
perusahaan. Tugas departemen ini adalah mengoordinasi, mengontrol dan
mengevaluasi pengaturan budget pengeluaran dan pembayaran serta hasil
penjualan juga bertugas mengimplementasikan peraturan perusahaan dalam hal
keuangan.
Adapun struktur organisasi pada bagian pabrik dapat diketahui sebagai berikut.
1. Technical Director

Technical director merupakan pimpinan departemen produksi di pabrik yang


membawahi departemen lainnya yaitu, engineering, quality control, brew and
cellar, packaging, technologist, PPIC, warehouse, draught beer, dan industrial
relation. Setiap departemen dipimpin oleh seorang manager atau supervisor atau
coordinator yang bertanggung jawab kepada technical director atas kegiatan yang
dilakukannya. Technical director bertanggung jawab atas jalannya proses
produksi yang berlangsung di dalam pabrik serta produk jadi yang dihasilkan.
Adapun tugas technical director adalah menentukan standar produk akhir yang
dikehendaki, memastikan kelancaran proses produksi dan mengatur proses
produksi secara keseluruhan.
2. Technical Coordinator
Technical coordinator bertugas dalam membantu technical director dalam
melaksanakan tugasnya serta bertanggung jawab dalam mengontrol seluruh
departemen yang berkaitan dengan proses produksi. 35
3. Chief Engineering
Chief engineering dibantu oleh tiga supervisor yang terdiri dari mechanical
supervisor, electrical supervisor dan utilities supervisor untuk mengontrol mesin
dan peralatan serta sumber energi (power plant) yang dibutuhkan dalam proses
produksi, meliputi instalasi mesin produksi, peralatan pendingin, instalasi
peralatan CO2, sumber energi listrik, sumber uap dari boiler, instalasi kompresor
angin dan pengolahan air. Selain itu, utilities juga bertugas dalam melaksanakan
pengolahan limbah hasil produksi serta pemulihan CO2 dan etanol. Para
supervisor tersebut dibantu oleh operator dan helper dalam melakukan tugas-
tugasnya.
4. Quality Control Manager
Quality control manager bertanggung jawab terhadap hasil analisis kualitas
bahan baku (raw material dan packaging material) dan produk jadi yang
dihasilkan serta bertugas untuk melakukan pengontrolan terhadap kualitas bahan
baku (raw material dan packaging material) sebelum proses produksi dan produk
jadi sesudah proses produksi. Dalam menjalankan tugasnya quality control
manager dibantu oleh para analyst dalam melakukan evaluasi dan pengontrolan
kualitas bahan baku dan produk jadi tersebut.
5. Brew and Cellar Coordinator
Brew and cellar coordinator bertanggung jawab atas keberlangsungan proses
pembuatan bir dari persiapan bahan baku hingga menjadi bir siap kemas. Brew
and cellar coordinator dibantu dengan brew and cellar supervisor, bertugas untuk
mengontrol proses dan hasil produksi bir melalui pengawasan terhadap kinerja
operator dan helper serta kendala yang kerap terjadi dalam proses produksi.
6. Packaging Manager
Packaging manager bertanggung jawab atas proses pengemasan bir yang
dimulai dari filling dalam kemasan primer hingga pengemasan produk akhir.
Tugas packaging manager adalah mengontrol, mengevaluasi dan memastikan
proses pengemasan bir berjalan dengan lancar dan sesuai standar yang ditetapkan.
Dalam melakukan tugasnya, packaging manager dibantu oleh packaging team
leader dan foreman yang membawahi packaging operator dan helper.
7. Technologist
Technologist bertanggung jawab atas pengembangan teknologi dan metode
dalam proses produksi baik pembuatan bir, pengemasan dan bidang lainnya yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi di pabrik. Tugas
technologist adalah melakukan trial secara sistematis dalam menentukan
operasional teknis maupun nonteknis yang sifatnya memperbaiki kinerja
karyawan dan meningkatkan produktivitas proses produksi serta mempertahankan
konsistensi kualitas produk yang dihasilkan.
8. PPIC (Production Planning and Inventory Control) Supervisor
PPIC supervisor membawahi PPIC staf yang membawahi pula PPIC operator
dan helper. PPIC supervisor bertanggung jawab atas jadwal kedatangan dan
penggunaan bahan baku baik raw material maupun packaging material. Tugas
PPIC supervisor adalah memastikan bahan baku produksi tersedia dan cukup
untuk melakukan proses produksi sesuai rencana yang ditetapkan dan menerima
pengiriman bahan baku produksi dari pihak distributor maupun produsen bahan
baku serta menentukan jumlah bahan yang digunakan dan pencatatan stok serta
penyimpanan bahan baku tersebut.
9. Warehouse Supervisor
Warehouse supervisor bertanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran
produk jadi dari gudang. Tugas warehouse supervisor adalah mengatur jadwal,
jumlah dan flow proses pengangkutan produk jadi dari dan ke dalam gudang.
Dalam melaksanakan tugasnya, warehouse supervisor dibantu oleh warehouse
staf yang membawahi operator dan helper.
10. Draught Beer Supervisor
Draught beer supervisor bertanggung jawab atas ketersediaan alat tapping
draught beer yang tersebar di seluruh outlet yang bekerja sama dengan
perusahaan di Indonesia. Draught beer supervisor bertugas untuk melakukan
inventaris kondisi dan jumlah alat tersebut, melakukan koordinasi terhadap teknisi
alat dalam mereparasi alat yang rusak dan menyediakan jasa khusus berupa beer
service party untuk acara tertentu. Dalam melakukan tugasnya draugh beer
supervisor membawahi draught beer technician. 37
11. Industrial Relation Manager
Industrial relation manager bertanggung jawab atas ketenagakerjaan dan
relasi antara karyawan dan perusahaan serta pihak luar yang berkaitan dengan
perusahaan. Industrial relation manager membawahi HRD (Human Resources
Department) director dan GA (General Affairs) supervisor. HRD bertanggung
jawab dalam hal-hal yang berhubungan dengan tenaga kerja di pabrik seperti
penerimaan dan kinerja pegawai, sedangkan GA bertanggung jawab dalam hal-hal
yang berhubungan dengan sarana dan prasarana dalam pabrik. HRD dan GA
memiliki staf dan membawahi security pula.

2.5 Ketenagakerjaan

PT Bali Hai Brewing Company memiliki tenaga kerja sekitar 130 orang di
dalam lingkungan pabriknya. Status tenaga kerja di PT Bali Hai Brewing
Company dibedakan menjadi pekerja kontrak, pekerja harian dan pekerja tetap.
Ketentuan ketenagakerjaan yang berlaku bagi pekerja di PT Bali Hai Brewing
Company tercantum dalam peraturan perusahaan berdasarkan Dinas Tenaga Kerja
Pemerintah Kabupaten Bekasi dan disetujui pekerja dengan menandatangani
perjanjian kontrak tenaga kerja.
Waktu kerja dalam satu minggu adalah lima hari dengan jumlah delapan jam
kerja per hari atau 40 jam kerja per minggu untuk waktu kerja siang dan tujuh jam
kerja per hari atau 35 jam kerja per minggu untuk waktu kerja malam. Waktu
istirahat dihitung di luar jam kerja dengan minimal durasi ½ jam setelah 4 jam
bekerja berturut-turut. Jika terdapat pekerjaan yang sifatnya terus – menerus dan
memerlukan penyelesaian pada waktu tertentu, pekerja akan diminta untuk
bersedia bekerja lembur sesuai izin penyimpangan waktu kerja dari kantor dinas
tenaga kerja. Dalam keadaan darurat, perusahaan dapat menempatkan seorang
pekerja untuk bekerja dalam setiap shift dengan pemberitahuan sebelumnya.
Pembagian waktu kerja (shift) di PT Bali Hai Brewing Company dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan jabatan pekerjaannya.

Visi dan Misi Perusahaan

Menjadi basis kekuatan Grup Ajinomoto untuk memanfaatkan kesempatan


bisnis di pasar Islam dengan menciptakan produk - produk / bisnis yang unik dalam
bidang makanan (utamanya difokuskan pada segmen bumbu masak) yang dapat
merealisasikan filosofi "Eat Well Live Well" sehingga bisnis tersebut akan membuat
lingkungan di bumi lebih terpelihara.

Ruang Lingkup Bidang Usaha


PT Bali Hai Brewery Indonesia telah memproduksi jenis minuman bir lokal,
yaitu Draft Beer, Premium, Diablo Lokal, Panther. Selain itu juga memproduksi
minuman bir yang di ekspor, yaitu Knox, Diablo Ekspor, Panther Stout ekspor,
dan Folsom. Kemasan yang digunakan ada tiga jenis, yaitu kaleng, botol kaca, dan
barrel. Rincian dari jenis minuman bir diantaranya sebagai berikut:
1. Bali Hai Draft Beer dengan volume 330 mL (kaleng Kecil, botol kecil),
620 mL (Botol besar)
2. Bali Hai Panther Stout lokal dengan volume 330 mL (kaleng kecil, botol
kecil), 620 mL (botol besar), 20 L (Barrel)
3. Bali Hai Panther Stour ekspor dengan volume 330 mL (Kaleng kecil)
4. Bali Hai Premium Beer dengan volume 330 mL (Kaleng kecil, Botol
kecil), 500 mL (Kaleng besar), 620 mL (Botol besar), 20 L (Barrel)
5. Bali Hai El Diablo Lokal Beer dengan volume 330 mL (Kaleng kecil,
botol kecil)
6. Bali Hai El Diablo Ekspor dengan volume 500 mL (Kaleng besar)
7. Bali Hai Knox Beer dengan volume 500 mL (Kaleng besar)
8. Bali Hai Folsom Beer dengan volume 500 mL (Kaleng besar)

Anda mungkin juga menyukai