Dery Wijaya
F24159001
Dery Wijaya
F24159001
Laporan Sebagai salah satu syarat untuk menyesuaikan kegiatan Praktik Lapangan
1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktik lapang ini terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN
2.1 Metode
Observasi dan Sosialisasi
Metode yang dilakukan selama kegiatan praktik lapangan adalah metode
observasi dan juga sosialisasi. Metode obvservasi dilakukan dengan mengamati
keseluruhan proses produksi dimulai dari penerimaan bahan mentah sampai
kepada bahan jadi dan penyimpanan. Selain itu dilakukan juga pengamatan pada
proses di water treatment plant dan water waste treatment plant. Sementara itu
sosialisasi dilakukan Tanya jawab dengan karyawan dan operator mengenai
proses produksi, pemasaran, permasalahan serta hambatan yang dialami dalam
proses pengolahan bir di PT Bali Hai Brewery Indonesia
Penyusunan Laporan
Penyusunan Praktik Lapang dilakukan dengan melakukan analisis
terhadap informasi yang diperoleh dan menuangkannya secara sistematis secara
jelas di laporan praktik lapangan yang disahkan oleh dosen pembimbing dan juga
pembimbing lapang.
Pembimbing
Aspek yang dikaji selama kegiatan Praktik Lapangan dapat berupa aspek
umum dan aspek khusus
Aspek umum
Aspek yang akan dikaji secara umum adalah keadaan umum perusahaan
yang meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi dan ketenagakerjaan,
pemasaran, lokasi, dan tata letak serta perkembangan perusahaan.
Aspek Khusus
Aspek yang akan dikaji secara khusus dalam kegiatan ini adalah
mempelajari analisis bahaya dan titik kendali kritis pada produksi minuman bir di
PT Bali Hai Brewery Indonesia
Lokasi Pabrik
Pabrik Bali Hai Brewery Indonesia berlokasi di jalan Raya Tambun Bekasi
Km 39.7, Tambun Selatan, Setiamekar, Bekasi, Jawa Barat. Hanya terdapat satu
pabrik Bali Hai yang beroperasi di Indonesia. Pabrik Bali Hai Brewery Indonesia
berada pada lahan dengan luas area 36.000 m2. Lokasi ini cukup strategis karena
fasilitas transportasi yang baik karena memiliki akses dekat dengan jalan raya
yang luas sehingga memungkinkan pendistribusian barang yang cepat sampai
tujuan. Selain itu lingkungan di sekitar pabrik tidak padat dan aman dari bencana
alam. Lokasi ini pun menunjang proses produksi dalam industri bir ini sebab
dapat memenuhi kebutuhan primer seperti air dan listrik secara optimal.
Walaupun demikian, lokasi ini cukup terbatas untuk dilakukan perluasan pabrik
sebab lokasinya cukup berdekatan dengan pemukiman penduduk (perumahan) dan
fasilitas transportasi umum seperti rel kereta api.
Secara umum, pabrik PT Bali Hai Brewing Company terdiri dari lima
daerah utama yang terdiri dari perkantoran, produksi, gudang, utilitas dan 32
pengolahan limbah serta embalasi. Gambar secara keseluruhan denah pabrik dapat
dilihat pada Lampiran A. Pada bagian depan, terdapat daerah perkantoran yang
terdiri dari pos satpam, ruang kantor, meeting room dan fasilitas umum lainnya
seperti, mushola dan kantin. Ada pula fasilitas khusus bagi karyawan, yaitu mes
berada pada bagian tepi dari pabrik.
Adapun daerah gudang terdiri dari gudang bahan mentah, gudang finished goods
dan gudang bahan pengemasan. Gudang bahan mentah dibedakan menjadi gudang
dingin dan gudang kering. Gudang finished goods diperuntukkan untuk hasil
produksi siap distribusi. Gudang bahan pengemasan diperuntukkan untuk bahan-
bahan yang digunakan dalam packaging line, serperti kaleng, botol, label dan
karton.
Untuk sarana penunjang produksi (utilitas) dan pengolahan limbah, terdiri
dari daerah waste water treatment plant, water treatment plant dan power plant.
Power plant ditujukan untuk memberikan penyediaan terhadap air, angin, uap
panas, gas CO2 dan etanol serta melakukan pengaturan terhadap pemakaian
listrik.
Adapun daerah embalasi merupakan tempat penampungan botol-botol dari
distributor untuk digunakan kembali setelah lolos proses penyortiran sesuai
standar yang ditentukan. Daerah embalasi terdapat pada bagian belakang pabrik
dan merupakan tempat terbuka (outdoor).
2.5 Ketenagakerjaan
PT Bali Hai Brewing Company memiliki tenaga kerja sekitar 130 orang di
dalam lingkungan pabriknya. Status tenaga kerja di PT Bali Hai Brewing
Company dibedakan menjadi pekerja kontrak, pekerja harian dan pekerja tetap.
Ketentuan ketenagakerjaan yang berlaku bagi pekerja di PT Bali Hai Brewing
Company tercantum dalam peraturan perusahaan berdasarkan Dinas Tenaga Kerja
Pemerintah Kabupaten Bekasi dan disetujui pekerja dengan menandatangani
perjanjian kontrak tenaga kerja.
Waktu kerja dalam satu minggu adalah lima hari dengan jumlah delapan jam
kerja per hari atau 40 jam kerja per minggu untuk waktu kerja siang dan tujuh jam
kerja per hari atau 35 jam kerja per minggu untuk waktu kerja malam. Waktu
istirahat dihitung di luar jam kerja dengan minimal durasi ½ jam setelah 4 jam
bekerja berturut-turut. Jika terdapat pekerjaan yang sifatnya terus – menerus dan
memerlukan penyelesaian pada waktu tertentu, pekerja akan diminta untuk
bersedia bekerja lembur sesuai izin penyimpangan waktu kerja dari kantor dinas
tenaga kerja. Dalam keadaan darurat, perusahaan dapat menempatkan seorang
pekerja untuk bekerja dalam setiap shift dengan pemberitahuan sebelumnya.
Pembagian waktu kerja (shift) di PT Bali Hai Brewing Company dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan jabatan pekerjaannya.