Rangkuman KARBOHIDRAT
Rangkuman KARBOHIDRAT
I. PENDAHULUAN
Karbohidrat terbentuk dalam hampir semua makhluk hidup dan
merupakan zat yang berperan penting dalam kehidupan.
Istilah karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa glukosa yang
merupakan karbohidrat sederhana yang pertama dimurnikan memiliki
rumus molekul C6H12O6 dan dianggap sebagai hidrat dari karbon. Sekarang
pengertian tersebut sudah ditinggalkan, walaupun nama karbohidrat
tetap digunakan. Dewasa ini, istilah karbohidrat diartikan sebagai
kelompok besar senyawa polihidroksi aldehida dan polihidroksi keton
atau senyawa-senyawa yang dapat dihidrolosis menjadi polihidroksi
aldehida/polihidroksi keton. Salah satu bagian dari karbohidrat adalah
glukosa. Glukosa dapat dicerna di dalam tubuh untuk menyediakan
energi atau disimpan dalam tubuh sebagai glikogen untuk digunakan
pada waktu berikutnya. Karbohidrat juga penting sebagai komponen
koenzim, antibiotik, tulang rawan, cangkang krustasea, dinding sel bakteri
, dan membran sel mamalia.
Reaksi perpanjangan rantai ditemukan oleh dua orang ahli, yaitu Heinrich
kiliani dan Emil Fischer. Pada tahun 1886 kiliani mengamati bahwa aldosa
bereaksi dengan HCN membentuk siaohidrin. Segera setelah itu, pada
tahun 1890 Emil Fischer mengumumkan metode untuk mengubah gugus
nitril dalam senyawa sianohidrin menjadi gugus aldehida.
V. PEMBENTUKAN GLIKOSIDA
Karena monosakarida berada sebagai hemiasetal siklik, senyawa ini dapat
bereaksi dengan satu ekuivalen alkohol membentuk asetal. Contohnya
ialah reaksi β-D-glukosa dengan metanol.
=>
Karbon anomerik di unit glukosa sebelah kanan pada maltosa ialah
suatu hemiasetal. Secara alami, bila maltosa berada dalam larutan,
fungsi hemiasetal ini akan berkesetimbangan dengan bentuk
aldehida rantai terbuka. Dengan begitu, maltosa menghasilkan uji
Tollens positif dan reaksi lain yang serupa seperti pada karbon
anomerik glukosa.
B. SELOBIOSA
Selobiosa adalah disakarida yang diperoleh dari hidrolisis parsial
selulosa. Hidrolisis selobiosa lebih lanjut hanya menghasilkan D-
glukosa. Jadi, selobiosa ialah merupakan isomer maltosa. Pada
kenyataannya, selobiosa berbeda dari maltosa hanya karena
memiliki konfigurasi β pada C-1 dari unit glukosa kiri.
Pada rumus konformasi untuk selobiosa, satu oksigen cincin ditarik
ke”belakang” dan satu ke “depan” molekul. Beginilah caranya
cincin-cincin itu berada dalam rantai selulosa.
C. LAKTOSA
Molekul laktosa (C12H22O11) tersusun dari satu molekul β-D-
galaktopiranosa dan α atau β-D-glukopiranosa, dengan ikatan
glikosidik β (1,4). Dengan demikian laktosa memiliki gugus –OH
laktol dari bagian glukosanya. Nama lengkap bentuk alfa laktosa
adalah 4-0-(β-D-galaktopiranosil)-α-D-glukopiranosa. Anomer
kristal, dengan konfigurasi α pada unit glukosa, dibuat secara
komersial dari cairan keju.
Laktosa disebut juga gula susu, terdapat dalam ASI dan susu sapi (4
sampai 80% laktosa). Susu yang tercemar oleh mikroorganisme
akan menjadi asam sifatnya, karena laktosa diuraikan oleh mikroba
membentuk asam laktat (fermentasi asam laktat) :
(fermentasi)
C12H22O11 4 CH3-CH(OH)-COOH
(Laktosa) ( Asam laktat)
Laktosa memutar bidang sinar polarisasi ke kanan, bersifat reduktor
kuat, dan dapat membentuk laktosazon.
D. SUKROSA
Sukrosa merupakan disakarida yang tersusun atas glukosa dan
fruktosa. Sukrosa diperoleh secara komersial dari batang tebu dan
bit gula, yang kadarnya 14 sampai 20% dari cairan tumbuhan
tersebut. Norbert Rillieux, seorang Afro-Amerika bebas yang tinggal
di negara bagian Louisiana pada zaman sebelum Perang Sipil
menemukan “evaporator tri-efek” untuk membuang air dari cairan
tebu dan bit gula pada tahun 1844. Hidrolisis sukrosa memberikan
D-glukosa dan ketosa D-fruktosa dengan jumlah mol yang ekivalen.
VII. POLISAKARIDA
Polisakarida adalah karbohidrat yang tersusun oleh lebih dari sepuluh
monosakarida yang terikat dengan ikatan glikosida. Polisakarida bukan
merupakan gula pereduksi dan tidak mengalami mutarotasi karena tidak
mempunyai gugus hidroksil anomerik bebas (kecuali pada ujung rantai).
A. PATI DAN GLIKOGEN
Pati ialah karbohidrat penyimpan-energi bagi tumbuhan. Pati
tersusun dari unit-unit glukosa yang bergabung terutama lewat
ikatan 1,4-α-glikosidik. Hidrolisis parsial dari pati menghasilkan
maltosa, dan hidrolisis sempurna hanya menghasilkan D-glukosa.
Pati dapat dipisahkan dengan berbagai tehnik menjadi dua fraksi,
yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa, yang menyusun 20% dari
pati, unit glukosa (50 sampai 300) membentuk rantai sinambung
dengan tautan-1,4.
(gambar amilosa)
(selulosa asetat)
(selulosa nitrat)
C. KITIN
Kitin adalah polisakarida linear yang mengandung N-asetil-D-
glukosamina yang terikat dengan ikatan β-glikosida. Apabila kitin
dihidrolisis dihasilkan 2-amino-2-deoksi-D-glukosa (gugus asetat
terlepas selama hidrolisis). Di alam kitin terikat pada molekul bukan
polisakarida (protein dan lipid).