Anda di halaman 1dari 17

JENIS PROSES PRODUKSI DAN STRATEGI TATA LETAK

10

Ketua:

Muhammad Taufiq Zaini 195020907111023


15

Anggota:

Brillian Fatwa 195020907111003


20 Devan Muhammad Asmiyatna 195020901111016
Faridha Illiyuni 195020900111026
Margaretha Natasya Supandi 195020901111019
Muhammad Aryan Hasibuan 195020907111019
A. Definisi Proses Produksi
Proses merupakan suatu cara, metode atau teknik yang meliputi sumber-
sumber seperti tenaga kerja, mesin, bahan dan dana diubah untuk memperoleh
hasil. Sedangkan produksi sendiri adalah kegiatan yang menghasilkan suatu
5 produk barang atau jasa yang bernilai dan bermanfaat dengan mengkombinasikan
faktor produksi yang ada.
Manajemen operasional adalah bidang manajemen yang mengkhususkan
pada produksi barang, serta menggunakan alat dan teknik khususuntuk
memecahkan masalah produksi (Richard L. Daft, 2006).
10 Proses produksi pada hakekatnya adalah proses pengubahan (transformasi)
dari bahan atau komponen (input) menjadi produk lain yang mempunyai nilai
lebih tinggi atau dalam proses terjadi penambahan nilai (Yamit, 2011).
Dari pemaparan tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan atau aktivitas usaha dengan memanfaatkan faktor-faktor
15 produksi (5M) untuk menciptakan produk baru dan meningkatkan nilai dari suatu
barang atau jasa.

B. Jenis-jenis Proses Produksi


Terdapat tiga jenis aliran produksi, yaitu:
20 1. Aliran garis
Aliran garis berciri bahwa proses dari bahan mentah menjadi produk akhir
dan urutan operasi yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa selalu
tetap. Produk operasi ini harus distandarisasi dengan baik serta harus mengalir
dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi berikutnya secara berurutan yang
25 telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam operasi aliran garis, terbagi menjadi dua tipe yaitu produksi massa
(mass) dan terus menerus (continuous). Produksi massa adalah produksi dalam
jumlah yang besar berdasarkan serangkaian operasi yang sama (repetitive
process) dengan proses sebelumnya. Sedangkan proses produksi terus menerus
30 ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama untuk menghindari hal-hal
yang dapat menghambat jalannya produksi ini.
Operasi aliran garis ini dinilai cukup efisien namun dirasa kurang fleksibel.

1
Operasi ini memerlukan tingkat efisiensi yang tinggi sehingga dapat
menghasilkan produk dengan volume atau jumlah massive untuk menutup biaya
peralatan khusus (mesin). Produk yang dihasilkan nantinya akan berstandar relatif
stabil sepanjang waktu. Produk atau volume dalam operasi aliran garis akan
5 mahal dan sulit diubah sehingga operasi ini disebut tidak cukup fleksibel.

2. Aliran intermiten (job shop)


Aliran intermiten memiliki ciri produksi dalam kumpulan atau kelompok
10 barang homogen pada interval waktu yang terputus. Peralatan dan tenaga kerja
diatur atau diorganisir dalam pusat kerja menurut tipe keterampilan atau peralatan
serupa.
Operasi intermiten sangat fleksibel dalam perubahan produk atau volume,
karena operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja
15 berketerampilan tinggi. Akan tetapi, fleksibilitas ini juga dapat menimbulkan
masalah dalam pengendalian persediaan, schedule, dan kualitas.
Produksi barang yang tidak distadarisasi atau yang volume produksinya
rendah menerapkan operasi ini dalam produksinya karena operasi ini termasuk
cara yang paling ekonomis dan berisiko paling kecil. Bentuk operasi ini biasanya
20 tampak dalam siklus kehidupan awal semua produk, untuk produk yang dibuat
atas dasar pesanan dan untuk produk dengan pasar bervolume rendah.

2
3. Aliran proyek
Operasi ini digunakan untuk memproduksi produk khusus atau unik seperti
kapal, pesawat, peluru, jembatan, gedung, pekerjaan seni, dan sebagainya. Setiap
unit produk tersebut dibuat sebagai barang tunggal. Meskipun demikian, tidak
5 ada aliran produk bagi suatu proyek namun tetap ada urutan operasi untuk
menunjang capaian sasaran proyek akhir.

C. Strategi Tata Letak


10 Tata Letak adalah suatu keputusan kunci yang menentukan dapat berjalannya
efisiensi jangka panjang dari fungsi operasi produksi. Semua fasilitas untuk
kegiatan operasi produksi, baik mesin, peralatan, tenaga kerja dan fasilitas
lainnya, haruslah dapat disediakan tempat nya masing masing, agar semuanya
dapat bekerja secara baik, efektif dan efisien.
15 Setiap susunan tata letak dari mesin dan peralatan operasi produksi,
haruslah bertujuan untuk dapat mendukung keberhasilan pencapaian tujuan
organisasi perusahaannya. Setiap susunan tata letak peralatan dan fasilitas
organisasi perusahaan, haruslah dapat menekankan upaya pencapaian:
1. Efisiensi operasi produksi oraganisasi perusahaan.
20 2. Keberhasilan dukungan pembentukan laba usaha perusahaan, dan
3. Keberhasilan berlangsungnya kehidupan usaha perusahaaan yang
berkelanjutan.

D. Penyusunan Tata Letak

3
Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas
yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan
efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang
paling ekonomis.
5 Karena alasan di atas, maka diperlukan perencanaan layout yang seksama.
Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sbb;
Untuk usaha manufaktur :
1. Terjadinya perubahan desain produk secara terus menerus untuk
membuat produk baru.
10 2. Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date)
3. Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kinerja
yang tidak selalu menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya
kecelakaan dalam proses konversi.
4. Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan
15 penghematan dan pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.
Untuk usaha jasa :
1. Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus
disesuaikan di dalam usaha memenuhi kepusasan pelanggan.
2. Perubahan layout dapat ,enciptakan persepsi pelanggan bahwa
20 perusahaan memperhatikan pelanggannya, atau merupakan gambaran
bonafiditas perusahaan.
3. Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu
yang tinggi, sehingga layout harus mendukung sistem layanan tersebut.
4. Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan
25 melakukan perubahan layout secara berkelanjutan.

E. Pemahaman Tentang Penyusunan Tata Letak


Penyusunan Tata Letak dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan
efisien semua fasilitas oraganisai perusahaan, termasuk fasilitas untuk tenaga
30 kerja yang ada dalam organisasi perusahaan. Dalam penyusunan tata letak ini
juga perlu diperhatikan efisiensi dan terjaminnya keamanan para pekerja.
Hal ini terkait dengan kapasitas, proses, fleksibilitas dan biaya seperti

4
semakin baiknya kehidupan dalam bekerja, kontak pelanggan dan image. Suatu
tata letak yang efektif akan dapat membantu upaya suatu organisasi untuk
mencapai suatu strategi organisasi, yang mendukung terlaksananya diferensiasi,
biaya murah dan terdapatnya cepat tanggap atau responsif.
5 Adapun tujuan dari strategi penyusunan tata letak adalah untuk
mengembangkan tata letak yang efektif dan efisien. Upaya ini dilakukan
agar dapat dipenuhinya persyaratan keberhasilan dalam bersaingnya
perusahaan.

10 F. Pentingnya Penyusunan Tata Letak


Dengan penyusunan fasilitas dan mesin yang baik, maka biaya dan waktu
material handling dan ,material movement dapat ditekan seefisien mungkin,
sehingga dapat menurunkan biaya operasi produksi organisasi perusahaan.Oleh
karena itu, di dalam penyusunan ruangan, baik ruangan kantor maupun ruangan
15 operasi produksi.
Di dalam penyusunan dan pengaturan tata letak, haruslah
dipertimbangkan rungan gerak bagi material dan para pekerja, ruangan
service dan repair equipment, untuk mesin-mesin dan peralatan lainnya.
Sering dibahas dalam pengaturan tata letak atau layout adalah re-layout,
20 sehingga yang disebutkan layout oleh seseorang manajer, tetapi kadang-
kadang yang dimasudkannya adalah re-layout. Sehingga pembicaraan
manajer tersebut adalah pemindahan atau penempatan kembali mesin-
mesin dan fasilitas yang terdapat di ruangan tertentu. Adapun yang
dimaksudkannya dengan re-layout adalah perubahan-perubahan kecil dari
25 layout. Apabila dilakukan perubahan sistem dan metode kerja, maka tidak
dapat dihindarkan perlu dilakukan re-layout.

G. Jenis-jenis Tata Letak Fasilitas


Penyusunan tata letak fasilitas dan peralatan meliputi penempatan yang baik
30 dari mesin dan peralatan, perkantoran dan meja serta peralatan kantor, dan
fasilitas lainnya dari suatu organisasi perusahaan. Dengan penyusunan tata letak
yang efektif, diharapkan akan dapat menjamin aliran atau arus bahan, orang dan

5
informasi di dalam dan di antara area di dalam organisasi dapat berjalan lancer.
Terdapat beberapa jenis penyusunan tata letak fasilitas organisasi
perusahaan, yaitu:
1. Tata letak kantor atau office layout.
5 Jenis tata letak kantor, merupakan menempatkan posisi atau tempat
pekerja, peralatan mereka dan ruangan atau kantor untuk memberikan
kemungkinan pergerakan informasi.
2. Tata letak ritel atau retail layout
Jenis tata letak ini mengalokasikan ruangan atau spasi sendiri dan
10 tanggapnya perusahaan terhadap perilaku pelanggan.
3. Tata letak pergudangan atau warehouse
Tata letak ini mengalokasikan batasan pertimbangan ruangan dan
pemindahan material (material handling)
4. Tata letak penempatan yang tetap atau fixed-position layout
15 Tata letak ini menekankan pada kebutuhan dari besarnya, bully projects
seperti kapal dan bangunan.
5. Tata letak yang berorientasi pada proses, atau process oriented layout
Tata letak ini menekankan pada volume yang rendah, varietas produksi
yang banyak, dan juga disebut sebagai job shop atau intermittent
20 production.
6. Work-cell layout
Tata letak bagi penyusunan mesin dan perlatan, yang difokuskan pada
produksi dari suatu produk tunggal atau kelompok/group dari produk
yang berkaitan.
25 7. Tata letak yang berorientasi pada produk atau product-oriented layout
Tata letak ini menekankan pada penempatan personalia yang terbaik dan
utilitasi mesin yang terbaik, dalam produksi yang kontinu atau yang
berulang-ulang.

30

Contoh dari masing-masing jenis tata letak seperti digambarkan pada


tabel berikut:

6
Tujuan Contoh
Kantor Menempatkan para pekerja yang Asuransi Allstate
sering berhubungan dekat satu Microsoft Corp
dengan yang lain.
Ritel Expose pelanggan untuk item Kroger’s Supermarket
yang margin tinggi. Walgreen’s
Bloomingdale’s
Warehouse Menyeimbangkan biaya gudang Federal-Mogul’s
rendah dengan material handling warehouse
murah. The Gap’s distribution
center

Project Pergerakan material ke gudang Ingall Ship Buliding


(fixed position) kecil di area sekitar site. Corp
Trump Plaza
Pitsburggh Airport
Job Shop Memanage bermacam aliran Arnold Plamer
(process barang untuk setiap produk. Hospital
oriented) Hard Rock Café
Olive Garden
Work Cell Mengidentifikasi suatu famili Halmark Cards
(famili produk) produk, membangun tim, skill Wheeled Coach
yang tinggi dari anggota tim. Standard Aero
Repetitive / Menyeimbangkan waktu pada Sony’s TV assembly
Continous setiap workstastion. line
(product Toyota Scion
oriented)

G.1. Tata Letak Kantor


5 Dalam tata letak kantor dibutuhkan adanya pengelompokan dari para pekerja
dan spasi untuk memberikan kemudahan atau kesenangan, keselamatan dan
pergerakan atau aliran informasi. Perbedaan utama dalam tata letak kantor adalah
penempatan peralatan yang penting di dalam arus informasi. Yang penting dalam

7
tata letak kantor dalah sifat yang selalu tetap konstan terhadap adanya perubahan
teknologi masyarakat secara bertahap, sesuai dengan perubahan dari fungsi
kantor.
Walaupun terdapat peningkatan pergerakan informasi, sesuai dengan
5 kemajua teknologi elektronik, tetapi analisis tata letak kantor masih tetap
membutuhkan pendekatan yang didasarkan pada area tugas. Seperti halnya yang
terkait dengan surat-surat korespondensi, kontrak-kontrak, dokumen legal. surat
catatan pasien yang bersifat konfidensial dan hard copy scripts, artwork dan
desain adalah masih memainkan peran yang penting di banyak kantor.
10 Dalam penyusunan tata letak haruslah diperhatikan letak kantor dari desain
produk, yang harus dekat dengan kantor pemasaran, dimana kantor pemasaran
harus dekat dengan area desain, dan letak yang kurang dekat dengan ruang
sekretaris dan file pusat, serta tidak perlu dekat dengan copy center atau ruang
bagian akuntansi.
15

G.2. Tata Letak Ritel atau Retail Layout


Tata letak ritel didasarkan pada gagasan bahwa penjualan dan profitabilitas
umumnya berbeda-beda karena secara langsung berkaitan dengan exposure
pelanggan akan produk. Ada lima gagasan atau ide yang dapat membantu untuk
20 menentukan seluruh susunan atau aransemen dari banyak toko yaitu:
1. Menempatkan high draw item, di sekeliling batas luar toko. Dengan cara
dairy products dapat ditempatkan pada satu sisi toko pasar swalayan atau
supermarket, dan penempatan produk roti dan produk bakery di sisi
lainnya.
25 2. Menempatkan produk-produk terkemuka dan mencolok untuk item-item
Penggerak atau impulse yang tinggi, dan item-item yang marginnya
tinggi.
3. Mendistribusikan atau menyampaikan apa yang dapat diketahui dalam
dagang sebagai power items, yaitu item-item yang mendominasi trip
30 perjalanan pembelian, pada kedua sisi jalan atau gang, dan menyebarkan
pandangan tersebut guna meningkatkan pandangan itu ke item-item yang
lain.

8
4. Menggunakan tempat di sisi jalan gang yang di ujung, sebagai tempat
yang mempunyai daya exsposure yang tinggi.
5. Menyampaikan misi dari toko atau store secara hati-hati, dengan memilih
tempat kedudukan dari bagian yang dimulai.
5

G.3. Tata Letak Gudang atau Warehousing


Tujuan dari penyusunan tata letak gudang atau warehouse layout adalah
untuk mendapatkan batas perbandingan atau trade off antara biaya handling
dengan biaya yang terkait dengan spasi gudang. Dengan tujuan ini, maka maka
10 tugas manajemen adalah mengupayakan tercapainya maksimalisasi atas utilisasi
dari total kubus gudang yaitu utilisasi dari seluruh volume dengan biaya
pemeliharaan. dan material handling cost.
Fasilitas desain tata letak gudang adalah tergantung pada jenis pasokan yang
dibongkar atau supplies unloaded, yaitu apakah pembongkaran dilakukan dari
15 dari truk, kereta api, kapal dan lainnya, dan kapan waktu dibongkarnya.

G.4. Tata Letak Atas Kedudukan yang Tetap atau Fixed Positioned Layout
Tata letak dengan penyusunan pada posisi yang tetap atau fixed position
layout, adalah suatu layout dimana proyek dikerjakan secara tetap tinggal di satu
20 tempat, sedangkan para pekerja dan peralatan yang digunakan didatangkan ke
area pengerjaan. Contoh, jenis tata letak berkedudukan tetap adalah proyek
pembuatan kapal, pembangunan jalan raya besar, pembangunan sebuah jembatan,
pembangunan sebuah rumah, dan pelaksanaan operasi medis di meja operasi
suatu kamar operasi rumah sakit.
25 Teknik penyusunan tata letak berkedudukan tetap dirumitkan oleh tiga
faktor. Pertama, adalah spasi ruang yang terbatas, diaman secara menyeluruh ada
di suatu tempat tertentu. Kedua, adalah pada keadaan, dimana terdapat perbedaan
tahap dari proyek, terdapat perbedaan item yang menjadi kritikal dari
perkembangan proyek. Ketiga, adalah terdapat volume bahan yang dibutuhkan
30 yang bersifat dinamis.

G.5. Tata Letak yang Berorientasi Produk dan Repetitif

9
Tata letak yag berorientasi produk, diorganisir di sekitar produk atau famili
produk, dengan volume yang besarnya sama dan variasi produknya rendah.
Asumsi yang digunakan untuk jenis tata letak ini, adalah:

1. Volume produksi cukup untuk utilisasi peralatan yang tinggi.


5 2. Permintaan hasil produksinya stabil, dan cukup untuk penyesuaian
investasi yang besar, dengan suatu peralatan khusus.
3. Produknya terstandardisasi, atau pendekatan dengan suatu fase dari siklus
kehidupan produk, dan disesuaikan dengan investasi pada peralatan yang
spesisfik.
10 4. Pasokan bahan baku dan komponen, adlaah cukup dengan kualitas yang
uniform dan cukup terstandardisasi agar dapat terjamin, sehingga operasi
produksi dapat bekerja denggan peralatan yang terspesialisasi.
Di dalam lini assembling, produk biasanya bergerak dengan menggunakan
peralatan yang otomatis, seperti conveyor, yang melewati serangkaian stasiun
15 kerja sampai selesai. Tata letak yang berorientasi produk, umumnya
menggunakan peralatan otomatis, dan dilakukan dengan desain khusus, berbeda
dengan tata letak yang berorientasi proses. Sebagai contoh lini assembling cepat
saji, hamburger diilustrasikan seperti gambar di bawah.

20 Di dalam tata letak berorientasi produk, haruslah diperhatikan terdapatnya


keseimbangan lini, di antara mesin-mesin atau para pekerja, dengan penekanan
pecapaian tingkat output yang diharapkan dari lini. Manajemen juga memerlukan

10
pengetahuan tentang hubungan-hubungan yang diutamakan, di antara kegiatan-
kegiatan tugas, seperti urutan di berbagai tugas yang harus dilaksanakan.

G.6. Tata Letak Orientasi pada Proses


5 Tata letak yang berorientasi proses akan dapat secara simultan dijalankan
dengan banyak variasi dari produk, yang berupa barang dan jasa. Tata letak jenis
ini sangat efisien, bila digunakan untuk menghasilkan produk dengan persyaratan
yang berbeda-beda, atau jika untuk menangani pelanggan atau pasien dengan
kebutuhan yang berbeda-beda.
10 Suatu produk atau order yang kecil dihasilkan dengan pergerakan dari satu
bagian ke bagian yang lain, dalam suatu sekuens yang dibutuhkan untuk produk
itu. Sebagai suatu contoh yang baik adalah penyusunan tata letak berorientasi
pada proses, di suatu rumah sakit atau klinik. Diilustrasikan melalui gambah di
bawah mengenai proses layanan kepada dua pasien, yaitu pasien A dan pasien B,
15 di klinik emergensi.

Pada Gambar 5.13 tentang inflow pasien, terlihat bahwa setiap pasien itu
membutuhkan proses yang diperlukan masing-masing, sesuai routing, melalui
adimisi, laboratorium, ruang operasi, radiologi, farmasi, tempat tidur perawatan
20 dan lainnya.

11
G.7. Tata Letak dengan Work Cells
Suatu Work Cells umumnya mengorganisir kembali orang-orang dan mesin-
mesin, yang biasanya disebar di berbagai bagian di dalam suatu kelompok, yang
di fokuskan pada pembuatan satu produk atau suatu kelompok produk yang
5 terkait. Kelompok produk yang terkait, di ilustrasikan seperti pada Gambar 5.15.
Pengaturan cellular work terutama digunakan, bila volume perintah atau warrants
suatu susunan rencan mesin dan peralatan.

Dalam lingkungan manufaktur, kelompok teknologi mengidentifikasikan produk,


10 yang ciri-cirinya sama, dan memberikan teknologinya untuk suatu work cells
tertentu. Work Cells mengkonfigurasikan kembali perubahan desain produk dan
fluktuasi volume.
Persyaratan untuk penggunaan work cells, adalah:

1. Dilakukan identifikasi famili produk, dengan penggunaan kode kelompok


15 teknologi, atau hal yang sama.
2. Dibutuhkannya tingkat training yang semakin tinggi, fleksibilitas dan
pemberdayaan tenaga kerja.

12
3. Dilakukan sendiri pengisian peralatan dan bahan bakar.
4. Dilakukan pengetesan dengan Poka-Yoke untuk seluruh stasiun dalam sel.

Work Cells mempunyai keuntungan atau kebaikan yang melebihi lini


5 assemblingdan lini fasilitas proses, yaitu:

1. Inspeksi dapat rutin dilakukan, karena tugas-tugas telatt dikelompokkan.


2. Para pekerja harus bekerja lebih cepat.
3. Pekerja dapat bekerja melebihi work area.
4. Komunikasi harus dapat ditingkatkan.
10 5. Work area haruslah lebih efisien.

13
Kesimpulan

Proses produksi merupakan kegiatan atau aktivitas usaha dengan


memanfaatkan faktor-faktor produksi (5M) untuk menciptakan produk baru dan
5 meningkatkan nilai dari suatu barang atau jasa.

Jenis-jenis aliran produksi terdiri dari:


1. Aliran Garis
2. Aliran Intermiten
10 3. Aliran Proyek

Karakter Garis Intermiten Proyek


Jenis pesanan Kontinu Batch Unit tunggal
Variasi produk Rendah Tinggi Sangat tinggi
Jenis pasar Massa Pesanan Unik
Volume Tinggi Sedang Tunggal

Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik
15 yang ada didalam bangunan maupun yang ada diluar. Tata letak mencakup desain
dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan
dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
Desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana caranya untuk dapat
mencapai:
20 1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang
lebih aman.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
25 5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang tata
letak tersebut akan perlu diubah).

Jenis-jenis tata letak:


1. Tata letak kantor atau office layout.

14
2. Tata letak ritel atau retail layout
3. Tata letak pergudangan atau warehouse
4. Tata letak penempatan yang tetap atau fixed-position layout
5. Tata letak yang berorientasi pada proses, atau process oriented layout
5 6. Work-cell layout
7. Tata letak yang berorientasi pada produk atau product-oriented layout

10

15
Daftar Pustaka

1. Manajemen Operasi Produksi: Pencapaian Sasaran Organisasi


Berkesinambungan. Sofjan Assauri.
5
2. Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, Hani Handoko

3. Operations Managemen, Jay Heizer

16

Anda mungkin juga menyukai