Bismillahirrahmanirrahim
Nah, dalam ilmu ushul fiqh ini, hukum merupakan satu hal yang
dibahas di dalamnya. Kita mulai dari pengertiannya ya.
Hukum
Bahasa Istilah
So, kalau ada orang yang makan babi misalkan, jika dia bukan
orang Islam, kita gak usah komen, “Eh itu haram tau!”
Di usia itulah manusia sudah dalam masa usia tamyiz, sudah bisa
bedakan mana yang baik dan buruk. Mana yang benar dan mana
yang salah. Dengan menyuruh anak shalat sejak usia 7 tahun, ini
jadi pembiasaan buat mereka. Dan shalat mereka dinilai sah jika
memenuhi rukun dan syarat sahnya.
Apa yang dimaksud dengan tuntutan?
Apa-apa yang berupa perintah atau larangan. Nantinya meliputi
perintah/larangan yang merupakan keharusan (wajib) atau hanya
sekadar anjuran yang diutamakan.
Hukum Syariat
Takflifiyyah Wadh’iyyah
Mandub
Takflifiyyah Haram
(Pembebanan)
Makruh
Mubah
Tuh, kan. Sebenarnya istilah yang terasa asing itu adalah yang
seringkali kita ucapkan dalam keseharian. Hukum taklifiyah ini
meliputi 5 hukum; wajib, mandub, haram, makruh, sunnah.
Kudu, mesti, harus dilakukan. Gak bisa gak. Jika dikerjakan, dapet
pahala. Gak dikerjakan, siap-siap dapat siksa.
Istilah lainnya: fardhu, faridhah, hatman, lazim
Istilah mandub ini banyak nama lainnya. Kita orang Indonesia lebih
banyak memilih kata “sunnah”.
Istilah lainnya: nafal, masnuun, dan mustahab.
Dalil:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah ....” (QS. Al
Maidah: 3)