FAKTA
Pemasaran langsung telah menjadi bentuk pemasaran yang berkembang paling pesat.
Menurut Direct Marketing Association, perusahaan AS membelanjakan $161 miliar
untuk pemasaran langsung tahun lalu, memasuki sekitar 48 persen total belanja iklan
AS. Pengeluaran ini menghasilkan sekitar $1,85 triliun penjualan pemasaran langsung,
atau sekitar 7 persen total penjualan dalam ekonomi AS. Dan penjualan yang
digerakkan pemasaran langsung tumbuh pesat. DMA memperkirakan bahwa penjualan
pemasaran langsung akan tumbuh 6,4 persen setiap tahun pada tahun 2009,
dibandingkan dengan proyeksi 4,8 persen pertumbuhan tahunan untuk total penjualan
AS.
1. penjualan personal
penjualan dari produk tanaman pangan terdapat beberapa media yang dapat
digunakan, tentu
a) tahap pertama dimulai dengan yang kecil, kenalkan lidah buaya teman
dekat, teman sekolah,
bisa memanfaatkan munculnya fenomena “pasar kaget” di tiap kota atau pada
saat momen “car
free day”
Pasar
1) Product (produk)
Kualitas produk yang mampu memuaskan keinginan konsumen serta kuantitas yang
mampu memenuhi kebutuhan pasar
2) Price (harga)
3) Place (tempat)
Lokasi penjualan sebaiknya mempunyai nilai tambah dan memiliki fasilitas yang
memuaskan konsumen serta mudah dijangkau oleh para pembeli
4) Promotion (promosi)
Melakukan promosi pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat
Pesaing Usaha
Persaingan atau kompetisi adalah bersaingnya para penjual yang sama-sama berusaha
mendapatkan keuntungan, pangsa pasar, dan jumlah penjualan. Para penjual biasanya
berusaha mengungguli persaingan dengan membedakan harga, produk, distribusi dan
promosi. Menurut adam Smith bahwa persaingan akan mendorong alokasi faktor
produksi kearah penggunaan yang paling bernilai tinggi dan efisien. Suatu usaha
dikatakan berinovasi dan berkreasi jika mampu menjadikan produk tersebut: make it
better, make it special produk, make it first, nake it modification, clonning and subtitute.
1. Strenghts
2. Weakness
d.
4. Threties ( ancaman )
Pemasaran
Manajemen Pemasaran
Dalam pemasaran, menurut Pihilip Kotler, terdapat sedikitnya lima filosofi yang
mendasari orientasi pemasaran, yakni Konsep Produksi, Konsep Produk, Konsep
Penjualan, Konsep Pemasaran dan Konsep Pemasaran berwawasan Sosial.
Konsep Penjualan
Perusahaan yang berorientasi pada selling concept percaya bahwa konsumen tidak
akan membeli produk kecuali produk itu dijual dalam skala penjualan yang besar dan
usaha promosi yang gencar. Penjualan agresif semacam ini menitikberatkan pada
penciptaan transaksi penjualan, bukan pembangunan hubungan pelanggan jangka
panjang yang menguntungkan. Tujuannya sering berkisar pada cara menjual
produk/jasa yang dihasilkan perusahaan dan bukan membuat produk/jasa yang
dibutuhkan pasar. Konsep ini berasumsi konsumen akan TERBUJUK oleh iklan atau
CARA penjual untuk membeli produk dan menyukainya. Bila tidak suka, konsumen
diharapkan melupakan kekecawaan mereka dan membelinya lagi nanti.
Konsep Pemasaran
Adapun yang berorientasi pada marketing concept percaya bahwa sangatlah penting
mengetahui akan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) pasar sehingga mampu
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih baik daripada pesaing. Fokusnya
adalah menemukan produk yang tepat bagi pelanggan, bukan MEMBURU pelanggan
yang tepat untuk membeli produk perusahaan.
Konsep pemasaran dimulai dengan pasar yang terdefinisi dengan baik, fokus pada
kebutuhan pelanggan, dan mengintegrasikan semua kegiatan pemasaran yang
mempengaruhi pelanggan. Hasilnya, pemasaran mencapai keuntungan dengan
menciptakan hubungan yang langgeng dengan pelanggan yang tepat, berdasarkan nilai
dan kepuasan pelanggan.
Masih menurut Kotler dan Armstrong, praktik dari konsep pemasaran seringkali berarti
lebih dari sekadar merespon keinginan dan kebutuhan pelanggan. Trend di masa
mendatang adalah pemasaran yang menggerakkan pelanggan (marketing that drives
customers), yang mana perusahaan melakukan riset mendalam untuk mempelajari
kebutuhan pelanggan, keinginan, permintaan, hasrat, impian, harapan, situasi dan
bahkan problema pelanggan, kemudian mengumpulkan berbagai gagasan produk/jasa
baru, merencanakan dan mengujinya sebelum produk itu didistribusikan ke pasar. Pada
tahap lebih lanjut, pemasaran yang menggerakkan pelanggan berupaya memahami
kebutuhan pelanggan jauh lebih baik daripada pelanggan memahami diri mereka
sendiri, sehingga tercipta produk yang bukan hanya dibutuhkan saat ini, melainkan juga
dibutuhkan pada masa mendatang.
Proses Pemasaran
Secara garis besar, proses pemasaran terbagi menjadi 2 yakni; pertama; proses
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan; dan kedua;
proses menangkap nilai dari pelanggan.
Proses pertama terbagi menjadi empat sub-langkah, yang mana masing-masing sub-
langkah memiliki penjabaran dan tugas tersendiri yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
d. Promotion (communication)
Adapun proses kedua atau langkah terakhir adalah menangkap nilai dari pelanggan
untuk menciptakan keuntungan dan ekuitas pelanggan. Perusahaan memperoleh hasil
dari hubungan pelanggannya yang kuat dengan menangkap nilai dari pelanggan.
Terdapat tiga hal yang perlu diselesaikan dalam langkah ini:
ILMU MARKETING
Menjaga citra : Sebagai wakil dari perusahaan menjaga citra produk & perusahaan itu
sendiri.