KEGIATAN BELAJAR 2
ARTI PENTINGNYA BERMAIN
A. MANFAAT BERMAIN SECARA UMUM
Secara umum, bermain bermanfaat, setidak-tidaknya untuk kenikmatan,
kesenangan, relaksasi, pelepasan energi, pengurangan ketegangan, serta ekspresi diri.
Selain itu, bermain juga bermanfaat menyalurkan hobi, memelihara kebugaran dan
kesehatan, saran mendidik anak, menerapi anak, mengembangkan imajinasi, belajar
perspektif, memunculkan ide baru, menemukan solusi, membangun kontruk kerja
sama, dan mendapatkan konsep sistem. Hal ini menunjukan bahwa bermain mampu
menyegarkan, bahkan mengembangkan, kognisi melalui kreativitas, berfikir abstrak,
memecahkan masalah, menguasai konsep-konsep baru, dan keterampilan sosial.
Bermain juga baik untuk membangun kepercayaan diri yang lebih baik dari pada anak-
anak yang gagal bermain, menumbuhkan kemauan berbagi, memperoleh kecakapan
turn-talking(pola pergiliran bicara), membuat resolusi konflik, melatih otot-otot tangan,
menghasilkan gerakan-gerakan baru, dan menyelesakan tantangan fisik yang baru.
Selain itu bermain juga melatih konsentrasi, membantu regulasiastensi, membangun
ketekunan, serta belajar mengambil risiko. Bermain bermanfaat meningkatkan
kemampuan komunikasi, menguatkan kemampuan bercerita, menambah kosa kata,
dan menyediakan wadah bagi pemainnya, untuk belajar berkolaborasi secara aktif
dengan orang lain.
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS BERMAIN
Kegiatan bermain terdiri dari bermain kognisi, bermain sosial, dan bermain
bahasa. Masing-masing jenis bermain tersebut memiliki tahapan dan contoh permainan
yang mendukung perkembangan anak.
A. BERMAIN KOGNISI
Bermain kognisi berkaitan dengan semua bentuk mengenal, melihat, mengamati,
memperhatikan, membayangkan, memperkirakan, menduga, dan menilai. Tahapan
bermain kognisi, meliputi:
Bermain fungsional, dengan mengamati cara jalan dan suara sebuah mobil maka anak
akan menirukan ketika anak sedang memainkan sebuah mobil-mobilannya.
Bermain dramatik, menirukan tokoh-tokoh favorit anak.
Bermain konstruktif, mengikuti jejak, menyusun puzzle, menggambar, menggungting,
merakit, membangun balok, lego , dan bricks.
Bermain dengan aturan, seperti bermain monopoli, catur jawa, kasti, dan playstation.
B. BERMAIN SOSIAL
Bermain sosial mengasah kemampuan anak untuk bermain dengan sesamanya
sesuai dengan tingkat usia anak tersebut. Tahapan bermain sosial mengacu pada
tahapan perkembangan bermain menurut parten.
Melalui bermain sosial anak belajar berbagi alat main dengan teman, melakukan
kegiatan bersama, memecahkan suatu masalah, bertukar informasi, belajar sistem nilai,
dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
C. BERMAIN BAHASA
Bermain bahasa meningkatkan perkembangan bahasa dalam hal perkembangan
kosakata. Kemampuan berbahasa anak berawal dari potensinya dalam memproduksi
bunyi acak, pengenalan bunyi, lalu meningkat dengan mengenal kosakata yang terkait
dengan system fonology, tata bahasa, dan arti kata. Contoh permainan bahasa yaitu
permainan tebak kata, cocok kata, dan tirukan-laksanakan.
KEGIATAN BELAJAR 2
A. PENGERTIAN
Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan mkhaluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan bermain dan belajar merupakan suatu kesatuan ruang, daerah,
kawasan beserta benda, daya, keadaan, makhluk hidup, dan segala aturannya yang
dapat berpengaruh terhadap anak dalam melaksanakan aktivitas bermain dan belajar.
Lingkungan belajar juga disebut lingkungan pendidikan, yakni latar tempat
terjadinya pendidikan meliputi segala kondisi dan wilayah sosila-budaya yang
berpengaruh terhadap proses pendidikan.
Menurut ki hajar dewantara ( melalui muhib, 2004) lingkungan pendidikan mencakup:
Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah, dan
Lingkungan masyarakat
Ketigal lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan yang akan
mempengaruhi manusia secara bervariasi, terutama mempengaruhi anak.
B. FUNGSI LINGKUNGAN
Lingkungan bermain dan belajar bagi anak berfungsi dalam tiga hal berikut:
a. Lingkungan berfungsi sebagai stimulasi dan deteksi minat anak
b. Lingkungan berfungsi sebagai fasilitasi multisensori anak
c. Lingkungan berfungsi sebagai pemberi ruang pengalaman dan kreasi anak
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS-JENIS PERMAINAN
A. JENIS-JENIS PERMAINAN SECARA UMUM
Jenis-jenis permainan secara umum adalah :
1. Permainan fantasi, yaitu permainan yang mengandung unsur khayalan atau imajinasi
2. Permainan fungsi, yaitu untuk melatih berbagai fungsi baik fisik maupun psikis
3. Permainan peran, yaitu permainan yang dilakukan dengan memerankan tokoh atau
peran tertentu.
4. Permainan prestasi, merupakan kegiatan permainan yang mengandung unsur
menang dan kalah
5. Permainan kontruksi, merupakan permainan yang didalamnya terdapat didalamnya
membentuk atau membangun sesuatu.
6. Permainan destruksi , merupakan permainan yang didalamnya terdapat kegiatan
membongkar atau merusak sesuatu.
Jenis-jenis permainan juga dibedakan berdasarkan alat yang digunakan sebagai berikut
:
1) Permainan tanpa alat ( ular naga, elang, dan anak ayam)
2) Permainan dengan alat seperti puzzle, lego, manil-manil,dsb.
Berdasarkan tempat bermainnya dibagi menajdi permainan didalam ruangan
( permainan musik, kostruktif, dan peranan). Permainan diluar ruangan seperti
membutuhkan area khusus ( sepeda, scooter, mobil-mobilan). Permainan yang statis
( ayunan, jimgkat-jungkit, serotan) permainan membutuhkan mobilitas tinggi ( berlari,
memanjat, melompat). Permainan kelompok besar ( kucing, tikus, ular, naga)
KEGIATAN BELAJAR 2
MODIFIKASI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK
MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN AUD
MODUL 9 PEMANFAATAN GERAK DAN LAGU DALAM
KEGIATAN BERMAIN AUD
KEGIATAN BELAJAR 1
GERAK DAN LAGU
DALAM KEGIATAN BERMAIN AUD
A. KONSEP GERAK DAN LAGU
Gerak dan lagu merupakan salah satu kegiatan pengembangan yang sering
dilakukan pada pendidikan AUD . kegiatan gerak dan lagu ini juga merupakan sarana
pengembangan seluruh aspek perkembangan anak yang cukup efektif. Penggunaan
gerak dan lagu ini memiliki alasan :
1) adanya unsur kesenangan
2) anak dapat mengangkapkan perasaan
3) membantu mengembangkan seluruh aspek perkembangan
4) anak dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya
5) menstimulasi perkembangan motorik anak
selain itu gerak dan lagu memiliki manfaat sebagai berikut :
a. melatih kelenturan, keseimbangan, kelekukan, dan koordinasi tubuh anak
b. melatih kepekaan terhadap bunyi
c. melatih anak mengendalikan emosi
d. membantu anak melepas energi berlebih
e. memperkayay kehidupan rohani dan merangsang pertumbuhan fisik
f. sebagai alat komunikasi
g. sebagai aktifitas bermain
h. memberikan kepuasan, kegembiran, dan kebahagiaan
i. membantu anak menguasai materi lebih cepat
j. melatih anak lebih kreatif
gerak dan lagu itu pun memiliki fungsi sebgai berikut :
a) mengembangkan dan menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak
b) merangsang kecerdasan musikal
c) mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan pengetahuan anal.,
d) membantu anak mengenal budaya dan kearifan lokal
e) menanamkan kedisiplinan pada anak
f) melatih anak memecahkan masalah
KEGIATAN BELAJAR 2
PEMANFAATAN GERAK DAN LAGU
DALAM KEGIATAN BERMAIN AUD
KEGIATAN BELAJAR 2
PENERAPAN STRATEGI BERMAIN DALAM PERMAINAN
A. PRINSIP PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN
PENGEMBANGAN DILEMBAGA PAUD
Prinsip pembelajaran dalam kegiatan
pengembangan dilembaga PAUD, meliputi:
1. Prinsip berorientasi pada kebutuhan anak
2. Prinsip pembelajaran sambil bermain
3. Prinsip kreatif dan inovatif
4. Prinsif lingkungan yang kondusif
5. Prinsip secara tematik
6. Prinsip mengembangkan keterampilan hidup
7. Prinsip menggunakan pembelajaran terpadu
8. Prinsip pembelajaran sesuai perkembangan anak
PETA KOMPETENSI MODUL 11
HAKikaT KREATIFITAS
KEGIATAN BELAJAR 2
KEGIATAN BELAJAR 2
PERANORANG TUA DALAM KEGIATAN PAUD
A. PERBEDAAN KEGIATAN BERMAIN DIRUMAH DAN PAUD
Terdapat perbedaan pelaksanaan kegiatan bermain antara di rumah dan dilembaga
yaitu:
1) Dari segi waktu, aktivitas bermain dirumah lebih banyak dan sesuai keinginan anak.
Sedangkan dilembaga aktivitas bermain ditentukan oleh pendidik.
2) Dari segi kelengkapan alat, perlengkapan dilembaga terdapat jauh lebih lengkap
sehingga anak leluasa untuk memilihnya.
3) Dari segi sosial, anak harus dapat berbagi alat permainan ketika dilembaga.
Sedangkan dirumah alat permainan dikuasai oleh anak.
4) Dari segi kedisiplinan, bermain dilembaga berjalansesuai aturan sedangkan dirumah
tidak ada aturan sama sekali.