Anda di halaman 1dari 13

PETA KOMPETENSI MODUL 1

TEORI DAN KONSEP BERMAIN


 

MODUL  1 TEORI DAN KONSEP BERMAIN


KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT BELAJAR
A.     PENGERTIAN BERMAIN
      Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan diri sendiri,
dilakukan dengan cara-cara menyenangkan, tidak diorientasikan kepada hasil akhir,
fleksibel, aktif, dan positif.
      Bermain berbeda dengan eksplorasi dan bekerja. Eksplorasi mengantarkan anak
kedalam “alam” bermain, sementara bekerja memiliki tujuan yang pasti.
      Bermain terjadi karena anak-anak mempunyai energi terlebih sehingga mendorong
mereka untuk melakukan aktivitas agar mereka terbebas dari perasaan tertekan
(Herbert Spencer) karena anak-anak memerlukan penyegaran kembali atau
mengembalikan energi yang habis digunakan untuk kegiatan rutin sehari-hari (Moritz
Lazarus) karena bermain membantu anak mengembangkan rasa harga diri melalui
kemampuan untuk menguasai tubuh mereka, benda-benda, serta belajar keterampilan
sosial(Erikson). Sementara itu, Sigmund Freud melihat bermain sebagai sarana
melepaskan ketenangan dan perasaan yang menyakitkan. Anak bermain karena
mereka butuh melepaskan desakan emosi secara tepat. Bagi Froebel, bermain adalah
cara belajar bagi anak karena anak-anak belajar dengan berbuat dari pengalaman
nyata dan aktif secara fisik. Bermain menurut Vygotsky, merupakan sumber
perkembangan anak, terutama untuk aspek berfikir karena melalui bermain
anakberinteraksi aktif dengan lingkungannya sebagai bahan untuk mengontruksi
pengetahuan.

B.     KARAKTERISTIK BERMAIN


      Bermain memiliki ciri sebagai berikut:
1.       Menyenangkan dan menggembirakan bagi anak.
2.       Dorongan bermain muncul dari anak bukan paksaan orang lain,
3.       Anak melakukannya karena spontan dan sukarela, tidak diwajibkan:
4.       Semua anak ikut serta secara bersama-sama sesuai peran masing-masing.
5.       Anak berlaku pura-pura, tidak sungguh-sungguh, dalam memeransakan sesuatu.
6.       Anak menentukan aturan main sendiri yang dipatuhi oleh semua peserta bermain.
7.       Anak berlaku aktif, dan
8.       Bermain bersifat fleksibel.

KEGIATAN BELAJAR 2
ARTI PENTINGNYA BERMAIN
A.     MANFAAT BERMAIN SECARA UMUM
Secara umum, bermain bermanfaat, setidak-tidaknya untuk kenikmatan,
kesenangan, relaksasi, pelepasan energi, pengurangan ketegangan, serta ekspresi diri.
Selain itu, bermain juga bermanfaat menyalurkan hobi, memelihara kebugaran dan
kesehatan, saran mendidik anak, menerapi anak, mengembangkan imajinasi, belajar
perspektif, memunculkan ide baru, menemukan solusi, membangun kontruk kerja
sama, dan mendapatkan konsep sistem. Hal ini menunjukan bahwa bermain mampu
menyegarkan, bahkan mengembangkan, kognisi melalui kreativitas, berfikir abstrak,
memecahkan masalah, menguasai konsep-konsep baru, dan keterampilan sosial.
Bermain juga baik untuk membangun kepercayaan diri yang lebih baik dari pada anak-
anak yang gagal bermain, menumbuhkan kemauan berbagi, memperoleh kecakapan
turn-talking(pola pergiliran bicara), membuat resolusi konflik, melatih otot-otot tangan,
menghasilkan gerakan-gerakan baru, dan menyelesakan tantangan fisik yang baru.
Selain itu bermain juga melatih konsentrasi, membantu regulasiastensi, membangun
ketekunan, serta belajar mengambil risiko. Bermain bermanfaat meningkatkan
kemampuan komunikasi, menguatkan kemampuan bercerita, menambah kosa kata,
dan menyediakan wadah bagi pemainnya, untuk belajar berkolaborasi secara aktif
dengan orang lain.

B.     MANFAAT BERMAIN BAGI ANAK USIA DINI


Bagi anak usia dini, kegiatan bermain mempengaruhi perkembangan enam
aspek pengembangan, yakni :
  Aspek kesadaran diri ( personal awarenes)
  Emosional
  Sosial
  Komunikasi
  Kognisi, dan
  Keterampilan motorik
Bermain mempengaruhi perkembangan anak melalui tiga cara :
  Menciptakan ZPD
  Mempasilitasi separasi ( pemisahan) fikiran dari obyek dan aksi
  Mengembangkan penguasaan diri
Bermain memiliki manfaat :
1.       Mengembangkan kognisi anak melalui pengembangan konsep dan pengetahuan,
kemampuan berfikir abstrak, penumbuhan fikiran kreatif
2.       Mengembangkan kesadaran diri
3.       Pengembangan sosio-emosional anak
4.       Mengembangkan motorik anak
5.       Mengembangkan bahasa anak
C.     RISIKO BERMAIN
Kegiatan bermain mengandung unsur risiko. Risiko tersebut ditengarai
berdasarkan tiga unsur, yakni:
  Kecenderungan dan kemungkinan menyakiti atau melukai atau bahaya
  Tingkat keparahan yang ditimbulkan
  Seberapa besar manfaat atau hasil yang diperoleh dari kegiatan bermain.
Risiko yang mungkin muncul dari bermain sebagai berikut (tedjasaputra) :
1.       Waktu bermain berlebihan
2.       Porsi main sendiri dan porsi main dengan teman tidak seimbang
3.       Anak penekanan berlebihan untuk main sesuai jenis kelamin anak
4.       Alat permainan tidak cocok
5.       Terlalu banyak atau terlalu sedikit campur tangan orang tua
Berdasarkan observasi dilapangan risiko bermain dapat dikategorikan kedalam
beberapa jenis. Yakni :
1.       Risiko fisik-kesehatan
Risiko fisik mungkin terjadi dalam kegiatan bermain adalah jatuh, cidera-luka,
keracunan, kelelahan, kurang gerak, sakit mata , dan kotor.
2.       Risiko psikis
Risiko psikis merupakan faktor yang berasal dari dalam individu seperti kebosanan,
motivasi kegitan lain menurun, emosi labil dan apatis.
3.       Risiko sosial
Risiko ini seperti bertengkar, eksklusivitas ( kecenderungan berkelompok) dan minus
sosialisasi.
                        Risiko-risiko tersebut hanya bisa ditolerir apabila :
  Kemungkinan terjadinya cidera tsb sangat rendah
  Ada petunjuk bahaya yang jelas bagi pengguna
  Ada manfaat yang jelas
  Pengurangan risiko berarti menghilangkan manfaat, dan
  Tidak ada cara praktis untik mengelola risiko.

PETA KOMPETENSI MODUL 2

MODUL 2 TAHAPAN PERKEMBANGAN BERMAIN PADA AUD


KEGIATAN BELAJAR 1
TAHAPAN PERKEMBANGAN BERMAIN

A.     TAHAPAN PERKEMBANGAN BERMAIN SECARA UMUM


Tahapan perkembangan anak berlangsung secara terus menerus dan
berkesinambungan. Proses perkembangan ini berawal dari hal-hal sederhana yang di
lakukan oleh anak-anak. Anak perlu diberi kebebasan untuk melakukan kativitas
bermainnya demi perkembangan kognitif, sosial, motorik, emosi, dan bahasanya.
Perkembangan anak secara umum, menurut Marianne Lowe, melalui tahapan
berikut:
  Usia 9 bulan anak berkemampuan menggenggam benda-benda didekatnya dan mulai
menginvestigasi benda tsb.
  Usia 12 bulan anak menginvestigasi suatu benda dengan melihat, membengkokan ,
atau meresmasnya
  Usia 15 bulan anak secara lebih konsisten akan melakukan tindakan memeriksa dan
menginvestigasikan benda.
  Usia 21 bulan anak akan mengkombinasikan dua jenis benda untuk dimainkan bersama
  Usia 24 bulan anak mulai bermain peran melalui bonekanya
  Usia 30-36 bulan anak sudah memiliki beragam kemampuan yang tercermin dan mulai
bermain secara teratur dengan menggunakan benda-benda yang relevan sesuai
dengan fungsinya.
B.     TAHAPAN PERKEMBANGAN BERMAIN MENURUT PARA AHLI
1)      Tahapan bermain menurut Parten ( via isenberg & jalongo, 1993 )
Tahapan menurut parten terfokus pada kemampuan sosial anak, tahapnya terdiri atas:
a.       Unoccupied play, anak tidak terlibat dalam permainan.
b.       Solitary play, anak cenderung melakukan aktivitas bermainnya sendiri tanpa
memperhatikan kehadiran anak lain disekitarnya.
c.       Onlooker play, terjadi pada anak 2 tahun, anak bertindak sebagai pengamat dalam
kegiatan bermain.
d.       Paralel play, dapat dilihat pada dua anak atau lebih bermain jenis alat permainan
yang sama, dan tidak ada interaksi diantara mereka.
e.       Assosiative play, interaksi antar anak sudah ditemukan tetapi belum terdapat
keterlibatan diantara mereka dalam bentuk kerja sama.
f.        Cooperative play, adanya kerjasama diantara peran anak-anak dalam permainan
untuk mencapai tujuan tertentu.
2)      Tahapan bermain menurut piaget
Tahapan menurut piaget terfokus pada kemampuan kognitif anak, tahapannya terdiri
atas:
a.       Sensory motor play ( anak usia +/- 3-4 bulan -1/2 tahun ) ditandai dengan kegiatan
anak yang berupa pengulangan dari hal-hal yang dilakukan sebelumnya.
b.       Symbolic atau make belive play ( 2 -7 tahun ) yang ditandai dengan bermain khayal
dan bermain pura-pura.
c.       Social play ( 8 – 11 tahun ) ditandai dengan kegiatan anak yang banyak dikendalikan
oleh berbagai aturan.
d.       Games with rules & sports , yang dapat dinikmati dan menyenangkan bagi anak-
anak namun permainan ini pelaturan yang dibuat lebih ketat dan kaku.
3)      Tahapan menurut bronfrenbenner
Tahapan perkembangan ini dipengaruhi oleh level lingkungan anak yang
memengaruhi tahap perkembangan ini terdiri atas tahap microsystem, mesosystem,
exosystem, dan macrosystem.
      Tahapan tersebut menunjukan perkembangan anak dalam beradaptasi dengan
lingkungan dan seberapa besar peran lingkungan yang tercipta bagi perkembangan
anak.

KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS BERMAIN

Kegiatan bermain terdiri dari bermain kognisi, bermain sosial, dan bermain
bahasa. Masing-masing jenis bermain tersebut memiliki tahapan dan contoh permainan
yang mendukung perkembangan anak.
A.     BERMAIN KOGNISI
Bermain kognisi berkaitan dengan semua bentuk mengenal, melihat, mengamati,
memperhatikan, membayangkan, memperkirakan, menduga, dan menilai. Tahapan
bermain kognisi, meliputi:
  Bermain fungsional, dengan mengamati cara jalan dan suara sebuah mobil maka anak
akan menirukan ketika anak sedang memainkan sebuah mobil-mobilannya.
  Bermain dramatik, menirukan tokoh-tokoh favorit anak.
  Bermain konstruktif, mengikuti jejak, menyusun puzzle, menggambar, menggungting,
merakit, membangun balok, lego , dan bricks.
  Bermain dengan aturan, seperti bermain monopoli, catur jawa, kasti, dan playstation.
B.     BERMAIN SOSIAL
Bermain sosial mengasah kemampuan anak untuk bermain dengan sesamanya
sesuai dengan tingkat usia anak tersebut. Tahapan bermain sosial mengacu pada
tahapan perkembangan bermain menurut parten.
Melalui bermain sosial anak belajar berbagi alat main dengan teman, melakukan
kegiatan bersama, memecahkan suatu masalah, bertukar informasi, belajar sistem nilai,
dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
C.     BERMAIN BAHASA
Bermain bahasa meningkatkan perkembangan bahasa dalam hal perkembangan
kosakata. Kemampuan berbahasa anak berawal dari potensinya dalam memproduksi
bunyi acak, pengenalan bunyi, lalu meningkat dengan mengenal kosakata  yang terkait
dengan system fonology, tata bahasa, dan arti kata. Contoh permainan bahasa yaitu
permainan tebak kata, cocok kata, dan tirukan-laksanakan.

PETA KOMPETENSI MODUL 3


ALAT MAIN

MODUL 3 PENGERTIAN ALAT MAIN


KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN DAN JENIS ALAT MAIN
A.     PENGERTIAN ALAT MAIN
               Alat main merupakan benda-benda, bahan-bahan atau kelengkapan yang
diperuntukan tuntuk anak, yang penggunaan alat tersebut dapat berpengaruh terhadap
perkembangan anak dalam berbagai aspek, seperti motorik, koordinasi tubuh, bahasa,
dan pemikiran divergen maupun konvergen. Reaksi anak terhadap alat main dapat di
bagi menjadi tiga, yakni:
a)      Ekspresi dan manipulasi
b)      Tidak menggunakan petunjuk, dan
c)      Menggunakan petunjuk.
B.     JENIS ALAT MAIN
Menurut ( isenberg &  jalongo, 1993) alat main memiliki manfaat sebagai berikut :
                                 i.            Menumbuhkan imajinasi mereka secara orisinal dan
memuaskan
                               ii.            Memberi kesempatan untuk berkreasi, bermanipulasi, dan
bereksperimen.
                              iii.             Alat main mengajarkan untuk bekerja secara kooperatif.
                             iv.            Alat main fleksibel, tidak ada pembenaran, kesalahan, dan
tidak digunakan sebagai bukti kegagalan.
Alat main dapat dikategorikan kedalam 6 jenis, yakni :
  Alat main untuk pembangunan konsep,  menekankan konsep sebagai petunjuk dan
untuk hasil akhir produk dari alat main yang digunakan.
  Alat main motorik kasar, berupa aktivitas yang berupa banyak menggunakan otot.
   Alat main manipulatif tidak banyak melibatkan penggunaan otot , tapi memerlukan
koordinasi antara tangan dan mata.
  Alat main kontruksi, merupakan alat yang mampu dipisahkan dan disatukan kembali
atau bongkar pasang.
  Alat main ekspresi diri, mendorong anak untuk melakukan percobaan dengan berbagai
peran dan ekspresi dalam drama, musik, dan seni.
  Alat main alamiah ( obyek keseharian ) merupakan perlengkapan atau peralatan rumah
tangga yang memiliki tujuan spesifik bukan untuk dimainkan.

KEGIATAN BELAJAR 2

SARANA BERMAIN BAGI AUD


                           Sarana pendidikan merupakan perangkat alat, bahan, dan perabot
yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan dan sifatnya dapat di
pindah.
A.     PENGERTIAN DAN FUNGSI DARANA BERMAIN
Sarana bermain dapat di klasifikasikan berdasar:
a.       Habis tidaknya dipakai, yaitu sarana yang dapat habis dalam waktu singkat dan
sarana bermain yang tahan lama.
b.       Bergerak tidaknya pada saat digunakan, yaitu sarana yang dapat bergerak atau
berpindah saat digunakan dan sarana yangrelatif sulit untuk digunakan.
c.       Hubungan dengan proses belajar, yaitu saran belajar yang secara langsung dalam
proses belajar mengajar, sarana yang berperan sebagai alat peraga, dan sarana yang
setara dengan media pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dalam pencapaian
tujuan pendidikan.
                           Sarana berfungsi memudahkan kegiatan bermain , memberi stabilitas
bermain, menguatkan efektivitas bermain, membantu proses interaksi, menghidupkan
suasana, menambah pengetahuan anak, menstimulasi anak untuk permainan
kompleks, dan mengembangkan imajinasi anak.
B.     SARANA BERMAIN BAGI OPTIMALISASI PERKEMBANGAN ANAK
                           Sarana bermain dibedakan atas sarana didalam ruang dan diluar
ruangan. Sarana berperan untuk optimalisasi perkembangan anak  dalam kemampuan
motorik halus, kecakapan sosial-bahasa, serta sarana bermain tetap dan
perkembangan fisik motorik.
C.     STANDAR MINIMAL SARANA BERMAIN DILEMBAGA PAUD
                           Standar minimal sarana bermain, yaitu memiliki perabot sebagai
sumber belajar, standar jumlah peralatan, dan standar sumber kebermanfaatan
disesuaikan dengan kemampuan serta usia anak.
D.     PENATAAN DAN PENGELOLAAN SARANA BERMAIN DILEMBAGA PAUD
                           Dalam penataan dan pengelolaan sarana dibedakan sesuai bidang
yang dipelajari dan melalui tahap perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan
pengawetan, penggunaan dan keteraturan, serta evaluasi.
KEGIATAN BELAJAR 3
PRASARANA BERMAIN BAGI AUD
A.     PRASARANA BERMAIN
               Prasarana bermain merupakan fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi
lembaga dan tidak dapat berpindah.
               Standar minimal prasarana yang harus dipenuhi lembaga PAUD, di antaranya
berkaitan dengan luas lahan, kebersihan, keamanan, kenyamanan, dan transporasi
lokasi, pembagian ruang lokasi, dan perabot kelas.
               Langkah pengelolaan prasarana dilakukan melalui tahap penyadaran,
pemahaman, pengorganisasian, pelaksanaan dan pembiasaan, serta pendataan.

PETA KOMPETENSI MODUL 4


              

MODUL 4 LINGKUNGAN BERMAIN DAN BELAJAR BAGI PAUD


KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN DAN FUNGSI LINGKUNGAN BERMAIN

A.     PENGERTIAN
         Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan mkhaluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
         Lingkungan bermain dan belajar merupakan suatu kesatuan ruang, daerah,
kawasan beserta benda, daya, keadaan, makhluk hidup, dan segala aturannya yang
dapat berpengaruh terhadap anak dalam melaksanakan aktivitas bermain dan belajar.
         Lingkungan belajar juga disebut lingkungan pendidikan, yakni latar tempat
terjadinya pendidikan meliputi segala kondisi dan wilayah sosila-budaya yang
berpengaruh terhadap proses pendidikan.
Menurut ki hajar dewantara ( melalui muhib, 2004) lingkungan pendidikan mencakup:
 Lingkungan keluarga
 Lingkungan sekolah, dan
 Lingkungan masyarakat
               Ketigal lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan yang akan
mempengaruhi manusia secara bervariasi, terutama mempengaruhi anak.
B.      FUNGSI LINGKUNGAN
Lingkungan bermain dan belajar bagi anak berfungsi dalam tiga hal berikut:
a.       Lingkungan berfungsi sebagai stimulasi dan deteksi minat anak
b.       Lingkungan berfungsi sebagai fasilitasi multisensori anak
c.       Lingkungan berfungsi sebagai pemberi ruang pengalaman dan kreasi anak

KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS-JENIS PERMAINAN
A.     JENIS-JENIS PERMAINAN SECARA UMUM
Jenis-jenis permainan secara umum adalah :
1.      Permainan fantasi, yaitu permainan yang mengandung unsur khayalan atau imajinasi
2.      Permainan fungsi, yaitu untuk melatih berbagai fungsi baik fisik maupun psikis
3.      Permainan peran, yaitu permainan yang dilakukan dengan memerankan tokoh atau
peran tertentu.
4.      Permainan prestasi, merupakan kegiatan permainan yang mengandung unsur
menang dan kalah
5.      Permainan kontruksi, merupakan permainan yang didalamnya terdapat didalamnya
membentuk atau membangun sesuatu.
6.      Permainan destruksi , merupakan permainan yang didalamnya terdapat kegiatan
membongkar atau merusak sesuatu.
Jenis-jenis permainan juga dibedakan berdasarkan alat yang digunakan sebagai berikut
:
1)      Permainan tanpa alat ( ular naga, elang, dan anak ayam)
2)      Permainan dengan alat seperti puzzle, lego, manil-manil,dsb.
Berdasarkan tempat bermainnya dibagi menajdi permainan didalam ruangan
( permainan musik, kostruktif, dan peranan). Permainan diluar ruangan seperti
membutuhkan area khusus ( sepeda, scooter, mobil-mobilan). Permainan yang statis
( ayunan, jimgkat-jungkit, serotan) permainan membutuhkan mobilitas tinggi ( berlari,
memanjat, melompat). Permainan kelompok besar ( kucing, tikus, ular, naga)

PETA KOMPETENSI MODUL 8


MENERAPKAN PERMAINAN TRADISIONAL DAN MODIFIKASINYA UNTUK
MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN AUD
 
                                               

MODUL 8 PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL DAN MODIFIKASINYA


KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN DAN JENIS PERMAINAN
TRADISIONAL
A.     PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL
                                                Secara konseptual kearifan lokal merupakan bagian dari
budaya, unsur budaya tradisional yang berakar dari kehidupan masyarakat, misalnya
terkait dengan kegiatan pertanian, membangun rumah , dsb. Kearifan lokal juga
merupakan kebiasaan atau nilai-niali yang melekat atau perilaku dalam kehidupan
sehari-hari yang kemudian diwariskan secara turun-temurun pada generasi berikutnya.
Kebiasaan ini kemudian menjadi tradisi dan sering kali dianggap sebagai warisan
budaya suatu daerah . kearifan lokaldapat berupa nyanyian , permainan, pepatah,
tarian, dan adat istiadat.
                                                Salah satu ke’arifan lokal bangsa indonesia adalah
permainan atau yang sering juga kita sebut dengan dolanan. Permainan tradisional ini
banyak sekali jenis dan ragamnya. Biasanya, permainan lokal ini dimainkan oleh anak-
anak untuk mengisi waktu senggang pada waktu sore hari menjelang malam.
Permainan tradisional ini dapat dimainkan secara berkelompok maupin perorangan,
dengan menggunakan alatmaupun tanpa alat. Inti dari permainan tradisional adalah
untuk kesenangan atau hiburan. Andai ada unsur menang dan kalah, hal itu bukanlah
menjadi tujuan utama.
Beberapa jenis permainan tradisional sebagai berikut :
1.      Bentengan
2.      Congklak
3.      Dor tap
4.      Galah asin
5.      Kasti
6.      Petak umpet
7.      Balap karung
8.      Gatrik
9.      Batu tujuh
10.  Egrang
11.  Uler naga
12.  Ular tangga
13.  Pesan berbisik

KEGIATAN BELAJAR 2
MODIFIKASI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK
MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN AUD

A.     MANFAAT DAN FUNGSI PERMAINAN TRADISIONAL BAGI AUD


Manfaat permainan tradisional sebagai berikut :
1.      Anak menjadi lebih kreatif
2.      Dapat digunakan sebagai terapi terhadap anak
3.      Mengembangkan kecerdasan majemuk
Sedangkan fungsi positifnya ialah :
1)      Permainan anak suka melahirkan nuansa suka cita.
2)      Membangun kebersamaan dan kerukunan yang dibangun secara bersama-sama
3)      Keterampilan anak senantiasa terarah
4)      Pemanfaatan bahan-bahan permainan sering kali melibatkan alam sekitarnya.
5)      Melahirkan penghayatan terhadap kenyataan hidup manusia
6)      Mengenal model pendidikan partisipatoris

PETA KOMPETENSI MODUL 9

PEMANFAATAN GERAK DAN


LAGU DALAM KEGIATAN BERMAIN AUD

               
MODUL 9 PEMANFAATAN GERAK DAN LAGU DALAM
KEGIATAN BERMAIN AUD
KEGIATAN BELAJAR 1
GERAK DAN LAGU
DALAM KEGIATAN BERMAIN AUD
A.   KONSEP GERAK DAN LAGU
                 Gerak dan lagu merupakan salah satu kegiatan pengembangan yang sering
dilakukan pada pendidikan AUD . kegiatan gerak dan lagu ini juga merupakan sarana
pengembangan seluruh aspek perkembangan anak yang cukup efektif. Penggunaan
gerak dan lagu ini memiliki alasan :
1)    adanya unsur kesenangan
2)   anak dapat mengangkapkan perasaan
3)   membantu mengembangkan seluruh aspek perkembangan
4)   anak dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya
5)   menstimulasi  perkembangan motorik anak
selain itu gerak dan lagu memiliki manfaat sebagai berikut :
a.       melatih kelenturan, keseimbangan, kelekukan, dan koordinasi tubuh anak
b.      melatih kepekaan terhadap bunyi
c.       melatih anak mengendalikan emosi
d.      membantu anak melepas energi berlebih
e.       memperkayay kehidupan rohani dan merangsang  pertumbuhan fisik
f.       sebagai alat komunikasi
g.       sebagai aktifitas bermain
h.      memberikan kepuasan, kegembiran, dan kebahagiaan
i.        membantu anak menguasai materi lebih cepat
j.        melatih anak lebih kreatif
gerak dan lagu itu pun memiliki fungsi sebgai berikut :
a)      mengembangkan dan menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak
b)      merangsang kecerdasan musikal
c)      mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan pengetahuan anal.,
d)      membantu anak mengenal budaya  dan kearifan lokal
e)      menanamkan kedisiplinan pada anak
f)       melatih anak memecahkan masalah

KEGIATAN BELAJAR 2
PEMANFAATAN GERAK DAN LAGU
DALAM KEGIATAN BERMAIN AUD

A.     PEMANFAATAN LAGU DALAM KEGIATAN BERMAIN


                 Dalam melakukan kegiatan ini pendidik sering menggunakan lagu pop baik
satuaan ataupun medle.
                 Musik modern merupakan musik yang dibangun berdasarkan sebuah aturan
komposisi yang jelas, misalnya sistem notasi, tangga nada, tekstur, dan intrumen serta
bersifat terbuka. Aliran musik modern diantaranya adalah jazz, rhythm and blues, pop,
rock, dan country.
                 Musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang disuatu daerah
tertentu dan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi
selanjutnya. Ciri-ciri umum musik tradisional adalah:
1.      Ide musik disampaikan secara santai
2.      Diwariskan secara turun temurun
3.      Syair lagu berbahasa daerah
4.      Menggunakan alat musik daerah
Tips memodifikasi lagu agar sapat diterapkan kegiatan bermain pada AID ialah :
a)      Pilih lagu yang banyak kesederhanaan irama lagunya
b)      Modifikasi syair dan liriknya sesuai tema
c)      Usahakan memilih lagu yang sudah akrab ditelinga anak-anak
d)      Dapat berupa lagu baru ataupun lagu lawas
e)      Saat pelaksanaan, sebaiknya guru memberitahukan lagu asliny

PETA KOMPETENSI MODUL 10


STRATEGI BERMAIN DAN PERMAINAN
UNTUK MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

MODUL 10 STRATEGI BERMAIN DAN PERMAINAN UNTUK


 MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN PAUD
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN JENIS DAN STRATEGI
A.     PENGERTIAN DAN DASAR STRATEGI BERMAIN DAN PERMAINAN
                                                        Strategi merupakan langkah-langkah yang disusun
untuk mencapai tujuan tertentu maka strategi bermain merupakan segenap langkah
yang disusun dalam kegiatan bermain untuk mencapai tujuan permainan.
Jenis-jenis strategi bermain:
1.      Berpusat paka anak melalui tahap merencanakan, bekerja dan review.
2.      Strategi melalui bermain dengan tahap prabermain, bermain, dan penutup.
3.      Strategi melalui bercerita dengan langkah menetapkan bahan dsan alat untuk
bercerita, menetapkan dan merencanakan langkah bercerita.
4.      Strategi melalui bernyanyi dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
5.      Strategi pembelajaran terpadu dengan prinsip

KEGIATAN BELAJAR 2
PENERAPAN STRATEGI BERMAIN DALAM PERMAINAN
A.     PRINSIP PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN
PENGEMBANGAN DILEMBAGA PAUD
                                                        Prinsip pembelajaran dalam kegiatan
pengembangan dilembaga PAUD, meliputi:
1.      Prinsip berorientasi pada kebutuhan anak
2.      Prinsip pembelajaran sambil bermain
3.      Prinsip kreatif dan inovatif
4.      Prinsif lingkungan yang kondusif
5.      Prinsip secara tematik
6.      Prinsip mengembangkan keterampilan hidup
7.      Prinsip menggunakan pembelajaran terpadu
8.      Prinsip pembelajaran sesuai perkembangan anak
PETA KOMPETENSI MODUL 11

HAKikaT KREATIFITAS

MODUL 11 HAKIKAT KREATIVITAS


KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN DAN FUNGSI KREATIVITAS DALAM KEHIDUPAN
A.     PENGERTIAN DAN FUNGSI KREATIVITAS
                                                     Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
setiap manusia untuk menciptakan sesuatu sesuai fikiran dan perasaannya, serta
dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Kreativitas berfungsi:
1.      Kemampuan berekplorasi
2.      Membantu abak berimajinasi
3.      Membantu anak berkonsentrasi
4.      Anak berkemampuan untuk menata sesuatu
5.      Dapat membuat sesuatu yang baru
6.      Dijadikan sebagai sebuah pengalam yantg berharga bagi anak

KEGIATAN BELAJAR 2

KREATIVITAS PADA AUD

A.     FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KREATIVITAS PADA AUD


Faktor pendukung kreativitas AUD , antara lain:
1.      Mendorong adanya respek timbal balik
2.      Terbuka terhadapide baru
3.      Melihat perbedaan sudut pandang
4.      Mencari pendekatan baru dalam berbagai masalah
5.      Mengembangkan kemampuan riset dan inquri
6.      Menciptakan dalam membangun percaya diri dan tidak takut mengambil risiko
      Adapun faktor penghambatnya antara lain:
1.      Mendorong anak berfikir logis
2.      Terlalu berkiblat pada pandangan tradisional
3.      Membuat anak merasa bersalah
4.      Ketat waktu dan ridak fleksibilitas jadwal
5.      Menghindari pertanyaan
6.      Menekan ingatan anak
KEGIATAN BELAJAR 3
PENGEMBANGAN KREATIVITAS AUD
A.     HUBUNGAN BERMAIN DAN KREATIVITAS
                                                     Terdapat berbagai jenis permainan yang menunjang
perkembangan kreativitas anak yang disesuaikan dengan:
1)      Kemampuan motorik melalui buku dan permainan
2)      Kemampuanmanipulatif melalui permainan motorik halus dan bersifat investigasi
3)      Kemampuan kontruktif melalui permainan alat bangunan
4)      Kemampuan konsep melalui permainan boneka, kesenian, air, dan pasir.
5)      Objek-objek alami

PETA KOMPETENSI MODUL 12


PERAN PENDIDIK DALAM KEGIATAN BERMAIN DILEMBAGA PAUD

MODUL 12  PERAN PENDIDIK DALAM KEGIATAN


 BERMAIN DILEMBAGA PAUD
KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT DAN PERANAN PENDIDIK
A.     HAKIKAT PENDIDIK
                                             Untuk menjadi seorang guru PAUD harus memenuhi empat
kompetensi yang ditentukan oleh Permendiknas No. 58 Tahun 2009 yaitu:
a.       Kompetensi kepribadian dengan prilaku sesuai dengan kebutuhan psikologis anak,
norma hukum, agam, dan budaya.
b.      Kompetensi profesional dengan memahami tahap perkembangan anak, rangsangan
pendidikan, pengasuhan dan perlindungan.
c.       Kompetensi pedagogik dengan merencanakan dan melaksanakan kegiatan
pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan.
d.      Kompetensi sosial dengan beradaptasi dan berkomunikasi secara efektif.

KEGIATAN BELAJAR 2
PERANORANG TUA DALAM KEGIATAN PAUD
A.     PERBEDAAN KEGIATAN BERMAIN DIRUMAH DAN PAUD
Terdapat perbedaan pelaksanaan kegiatan bermain antara di rumah dan dilembaga
yaitu:
1)      Dari segi waktu, aktivitas bermain dirumah lebih banyak dan sesuai keinginan anak.
Sedangkan dilembaga aktivitas bermain ditentukan oleh pendidik.
2)      Dari segi kelengkapan alat, perlengkapan dilembaga terdapat jauh lebih lengkap
sehingga anak leluasa untuk memilihnya.
3)      Dari segi sosial, anak harus dapat berbagi alat permainan ketika dilembaga.
Sedangkan dirumah alat permainan dikuasai oleh anak.
4)      Dari segi kedisiplinan, bermain dilembaga berjalansesuai aturan sedangkan dirumah
tidak ada aturan sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai