Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

EKSISTENSI JAWA POS RADAR MADURA DI ERA DIGITALISASI

Merupakan Salah Satu Syarat untuk Evaluasi Pelaksanaan Praktek Kerja


Lapangan

Disusun Oleh :

MOH.RONY 170211100019
ABD. ROSID 170211100025

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUOJOYO MADURA
2020

i
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

EKSISTENSI JAWA POS RADAR MADURA DI ERA DIGITALISASI

Merupakan Salah Satu Syarat untuk Evaluasi Pelaksanaan Praktek Kerja


Lapangan

Disusun Oleh :

MOH.RONY 170211100019
ABD. ROSID 170211100025

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUOJOYO MADURA
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

EKSISTENSI JAWA POS RADAR MADURA DI ERA DIGITALISASI

Oleh :

MOH.RONY 170211100019
ABD. ROSID 170211100025

Telah disetujui pada


Hari/Tanggal: Senin, 13 Januari 2020

Menyetujui,

Dosen Pembimbing
Praktek Kerja Lapangan

Aprilina Susandini, S.E.M.,SM.


198704162015042005

Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing Lapangan dari Institusi Pembimbing Lapangan dari Institusi
PKL PKL

Luqman Hakim Taufiqurrohman


Pemimpin Redaksi Account Executive

ii
Mengesahkan, Mengetahui,
Ketua Jurusan Kordinator Program Studi

Dr. H. Alkirom Wildan, S.E., M.Si Dr. Mohammad Arief, S.E., M.M
196906132005011001 196906132005011001

KATA PENGANTAR

iii
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah
memberikan berupa kesehatan, kesempatan kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini.

Laporan praktek kerja lapangan ini berjudul eksistensi jawa pos radar
madura di era digitalisasi. Praktek kerja lapangan ini telah penulis laksanakan
dengan baik di jawa pos radar madura, yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta
No.99, Area Sawah/Kebun, Bilaporah - Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa
Timur 69116.

Laporan praktek kerja lapangan ini merupakan tugas yang harus


diselesaikan oleh mahasiswa jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis
universitas trunojoyo madura.

Tujuan utama dari praktek kerja lapangan adalah untuk mendapatkan teori
dan praktek yang telah dipelajari dikampus dan dapat diselesaikan dengan serta
diaplikasikan dilapangan.

Dalam proses penyusunan laporan ini tak lupa penulis menghaturkan


terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan bantuan dan
dorongan semangat dari awal selesainya laporan ini.

Ucapan terima kasih ini juga kami ucapkan kepada :

1. Aprilina Susandini, S.E.M.,SM, Selaku Dosen Pembimbing


2. Taufiqurrohman, Selaku pembimbing praktek kerja lapangan
3. Luqman Hakim, Selaku pembimbing praktek kerja lapangan

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan


dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan Praktek Kerja Lapangan

iv
ini. Akhir kata penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-
rekan Mahasiswa-Mahasiswi dan pembaca sekaligus demi menambah
pengetahuan tentang Praktek Kerja Lapangan.

Bangkalan, 13 Januari 2020

Tim Penulis

v
DAFTAR ISI

SAMPUL......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar belakang masalah................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah.......................................................................... 4
1.3 Tujuan PKL.................................................................................... 4
1.4 Manfaat PKL.................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 6
2.1 Kinerja........................................................................................... 6
2.2 Pemasaran...................................................................................... 9

BAB III : METODE PELAKSANAAN PKL............................................... 16


3.1 Lokasi PKL..................................................................................... 16
3.2 Rencana kegiatan............................................................................ 16
3.3 Jadwal kegiatan............................................................................... 16
3.4 Capaian target kegiatan................................................................... 17
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 18
4.1 Gambaran umum lokasi PKL......................................................... 18
4.2 Deskripsi kegiatan PKL.................................................................. 23
4.3 Pembahasan.................................................................................... 25
BAB V : PENUTUP....................................................................................... 31
5.1 Simpulan......................................................................................... 31
5.2 Saran .............................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 jaringan jawa pos Indonesia............................................... 19

Gambar 1.2 presentase kriteria pembaca...............................................20

Gambar 1.3 data penduduk pulau madura..............................................22

Gambar 1.4 struktur perusahaan.............................................................23

DAFTAR LAMPIRAN

Salinan Look Book...............................................................................A-1

Dokumentasi........................................................................................B-1

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Perusahaan atau instansi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin

dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap instansi atau perusahaan

dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang-orang yang berperan didalamnya.

Keberhasilan untuk mencapai tujuan tersebut tergantung kepada keandalan

dan kemampuan pegawai dalam mengoperasikan unit-unit kerja yang

terdapat di instansi tersebut, karena tujuan instansi dapat tercapai hanya

dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat dalam setiap instansi.

Organisasi merupakan suatu sistem yang saling mempengaruhi satu sama

lain, apabila salah satu dari sub sistem tersebut rusak, maka akan

mempengaruhi sub-sub sistem yang lain. Sistem tersebut dapat berjalan

dengan semestinya jika individu-individu yang ada di dalamnya berkewajiban

mengaturnya, yang berarti selama anggota atau individunya masih suka dan

melaksanakan tanggung jawab sebagaimana mestinya maka organisasi

tersebut akan berjalan dengan baik.

Sumber daya manusia merupakan unsur yang strategis untuk

menentukan sehat tidak suatu perusahaan atau instansi. Sumber daya yang

berkualitas adalah yang komprehensif dalam berfikir dan selalu

mengantisipasi tuntutan dimasa depan, memilikik sikap positif, berprilaku

terpuji, dan berwawasan, serta memiliki kemampuan, keterampilan, dan

keahlian yang sesuai dengan kebutuhan diberbagai bidang. Sumber daya

manusia bertujuan meningkatkan kontribusi produktif orang- orang yang ada

dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara

1
2

strategis, etis, dan sosial. Pengembangan sumber daya manusia perlu

dilakukan di era digitalisasi seperti sekarang ini. Pengembangan sumber

daya manusia dilakukan untuk membentuk personal yang berkualitas dengan

keterampilan, kemampuan kerja, dan loyalitas kerja kepada suatu

perusahaan atau intansi. Strategi pengembangan sumber daya manusia tidak

hanya melalui pendidikan dan pengembangan keterampilan, namun ada

banyak cara untuk mengembangkannya.

Indikator keberhasilan dalam menjual produk suatu perusahaan

ataupun instansi ditentukan oleh strategi pemasaran yang efektif dan efisien.

Strategi pemasaran adalah upaya untuk memasarkan suatu produk, apakah

itu barang atau jasa, menggunakan pola rencana dan taktik tertentu

sehingga jumlah penjualan lebih tinggi. Strategi pemasaran memiliki peran

penting dalam suatu perusahaan karena berfungsi untuk menentukan nilai

ekonomi baik harga barang maupun jasa. Salah satu cara untuk menuju

keberhasilan kegiatan pemasaran adalah dengan memahami perilaku

konsumen. Perubahan sosial ekonomi yang terus terjadi membuahkan

tantangan baru dalam dunia bisnis. Para eksekutif pemasaran harus dapat

mengembangkan konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen.

Mereka harus dapat memenuhi tuntutan konsumen tentang pelayanan yang

lebih baik dan memuaskan serta dapat menyediakan barang atau jasa yang

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para konsumen.

Produk yang berkualitas dengan harga bersaing merupakan kunci

utama dalam memenangkan persaingan, yang pada akhirnya akan dapat

memberikan nilai kepuasan yang lebih tinggi kepada pelanggan. Dalam hal

ini penjual harus memberikan kualitas produk yang dapat diterima, karena

bila tidak, pelanggan akan segera beralih kepada pesaing. Perusahaan perlu

memantau lingkungannya yang terus berubah secara terus-menerus dan


3

menyesuaikan strategi pemasarannya untuk menjawab tantangan dan

peluang-peluang baru. Perkembangan lingkungan dapat menyebabkan

perubahan pada kebutuhan dan keinginan seseorang. Demikian juga

dengan produk PT. Intermedia pers yang berupa koran.

Sesungguhnya di tengah pesimisme yang dihadapi media cetak

terhadap gempuran media digital saat ini, masih saja ada beberapa pihak

yang menilai tetap masih ada harapan untuk bertahan bagi media cetak.

Meskipun Marshall McLuhan, pernah meramalkan bahwa kehadiran media

elektronik seperti televisi dan komputer akan mematikan keberadaan media

massa tercetak. Namun ramalam McLuhan sampai sekarang tidak terbukti

dan malahan masing-masing media massa berkembang menjadi saling

melengkapi secara saling mendukung positif atau terjadi hubungan

complementary.

Pembahasan lebih lanjut terkait konten media, menurut hasil survey dari

Nielsen pada tahun 2017 (www.nielsen.com, 2017) pada kenyataannya

konten muatan lokal masih menarik perhatian para pembaca di beberapa

kota di Indonesia, baik yang dibaca melalui media cetak ataupun yang

diakses di media online. Seperti di Makassar, sebanyak delapan puluh

persen konsumen membaca konten lokal melalui Koran dan enam puluh

persen mengakses konten lokal melalui internet. Di Surakarta, lima puluh

empat persen konsumen membaca konten lokal malalui koran dan tiga puluh

enam persen mengaksesnya melalui internet. Oleh karena itu, penulis

tertarik untuk mengangkat dan fokus pada permasalahan ”Eksistensi

Jawa Pos Radar Madura Di Era Digitalisasi (studi kasus: Jawa Pos

Radar Madura)”
4

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana pengaruh kinerja karyawan pada jawa pos radar madura?

2. Strategi apa saja yang digunakan dalam pemasaran koran?

1.3 Tujuan PKL

1. Dapat Mengetahui seperti apa pengaruh kinerja karyawan pada jawa pos

radar madura

2. Dapat Mengetahui berbagai strategi yang digunakan PT. Intermedia pers

dalam memasarkan koran.

1.4 Manfaat PKL

1. Bagi perusahaan

a) Menjalin hubungan baik dengan pihak universitas

b) Memberikan teori ter update bagi perusahaan sehingga bisa saling

sharing pengalaman dan pengetahuan

c) Membantu meringankan tugas

d) Mengembangkan citra perusahaan melalui akademisi

2. Bagi universitas

Dari diadakannya kegiatan PKL ini mampu memberikan peluang bagi

universitas dalam menjalin kemitraan dengan perusahaan dalam

kepentingan edukasi khususnya fakultas ekonomi dan bisnis. Selain itu

kegiatan ini bisa memberikan sumbangsih terhadap pembangunan

pendidikan negeri.

3. Bagi peserta PKL

Kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi peserta PKL

diantaranya dapat memahami dunia kerja yang sesungguhnya, beradaptasi

dengan lingkungan kerja, observasi untuk melihat secara langsung


5

bagaimana realitas dunia kerja, menambah relasi, menambah wawasan

sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan dunia

kerja setelah tuntas menempuh pendidikan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KINERJA

2.1.1 Pengertian Kinerja

Kinerja disebut juga sebagai performance yang artinya sebagai hasil kerja,

atau prestasi kerja. Ada beberapa pengertian kinerja, yaitu :

a. Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai

hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung.

b. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari

pekerjaan tersebut.

c. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan dan bagaimana cara

mengerjakannya.

d. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan

tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi

ekonomi (Amstrong dan Baron dalam buku Wibowo, 2016).

Colquit, LePine, dan Wesson, dalam buku Wibowo mengemukakan bahwa

kinerja adalah nilai serangkaian perilaku pekerja yang nenberikan kontribusi,

baik secara positif maupun negative, pada penyelesaian tujuan organisasi,

pendapat lain memandang kinerja sebagai cara untuk memastikan bahwa

pekerja individual atau tim tau apa yang diharapkan dari mereka dan mereka

tetap fokus pada kinerja efektif dan memberikan perhatian pada tujuan, ukuran

dan penilaian. Pendapat lain menyatakan bahwa kinerja adalah hasil dari

pekerjaan yang berkaitan dengan tujuan organisasi seperti kualitas, efisiensi

6
7

dan criteria lain dari efektifitas (Gibson, Ivancevich, Donnelly, dan Konopaske

dalam buku Wibowo, 2016).

2.1.2 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan salah satu fungsi dari manajemen sumber

daya manusia, maka sudah seharusnya dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Tanpa penilaian kinerja tentu pihak manajemen akan sulit untuk menentukan,

misalnya berapa gaji atau bonus, atau kesejahteraan lain yang pantas yang

diberikan pada karyawan. Oleh karena itu penilaian kinerja sangat penting guna

memenuhi tujuan yang lebih dicapai baik oleh perusahaan maupun bagi

karyawan.

2.1.3 Tujuan dan Manfaat Kinerja

a. Tujuan Manajemen Kinerja

Menurut Sheila J. Costello, yang dikutip oleh Lijan Poltak (2012:33) dalam

buku kinerja pegawai, tujuan mengalir dari atas kebawah, sedangkan tanggung

jawab bergerak dari bawah ke atas. Diawali dengan membangun visi, dan misi

organisasi yang ditetapkan oleh pimpinan tingkat atas. Visi dan misi tersebut

kemudian diturunkan kepada tujuan jangka panjang organisasi, selanjutnya

tujuan jangka panjang tersebut ditindak lanjuti dengan tujuan tahunan. Tujuan

tahunan ditindak lanjuti oleh tujuan divisi, bagian, seksi, dan pada akhirnya oleh

seluruh pegawai secara berjenjang mulai dari pimpinan atas hingga pegawai.

Dengan demikian tujuan manajemen kinerja yaitu untuk meningkatkan kinerja

organisasi, tim dan individu dalam suatu keterkaitan, agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya dalam kurun waktu tertentu.


8

b. Manfaat Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja dapat memberikan keuntungan ke berbagai pihak, baik

manajer, pegawai, maupun perusahaan. Menurut Wibowo (2012:10) manfaat

kinerja bagi organisasi antara lain: menyesuaikan tujuan organisasi dengan

tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja, meningkatkan komitmen,

mendukung nilai-nilai inti, memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan,

meningkatkan dasar pelatihan dan pengembangan berkelanjutan,

mengusahakan basis perencanaan karir, membantu menahan pekerja terampil

untuk tidak pindah, mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan dan

pelayanan pelanggan, dan mendukung perubahan budaya.

Menurut Wibowo (2012:10) manfaat manajemen kinerja bagi manajer

antara lain: mengusahakan klarifikasi kinerja dan harapan prilaku, menawarkan

peluang, menggunakan waktu secara berkualitas, memperbaiki kinerja tim dan

individual, mengusahakan penghargaan non finansial bagi staf, mengusahakan

dasar untuk membantu pegawai yang kinerjanya rendah, digunakan untuk

mengembangkan individu, mendukung kepemimpinan atasan, proses motivasi

dan pengembangan tim, mengusahakan kerangka kerja untuk meninjau

kembali kinerja dan tingkat kompetensi. Sedangkan Menurut Wibowo (2012:10)

manfaat manajemen kinerja bagi individu antara lain: memperjelas peran dan

tujuan, mendorong dan mendukung untuk bekerja dengan baik, membantu

untuk mengembangkan kemampuan kerja, menggunakan waktu sebaik

mungkin, menjadi landasan untuk pengukuran kinerjanya.


9

2.2. Pemasaran

2.2.1 Pengertian pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:29), “Marketing as the process by

which companies create value for customers and build strong customer

relationships in order to capture value from customers in return”, artinya

menyatakan bahwa pemasaran sebagai proses dimana perusahaan

menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang

kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.

Menurut Dayle dalam Sudaryono (2016:41), pemasaran adalah proses

manajemen yang berupaya memaksimumkan laba (retutns) bagi pemegang

saham dengan jalan menjalin relasi dengan pelanggan utama (valued

customers) dan menciptakan keunggulan kompetitif. Menurut Melydrum dalam

Sudaryono (2016:41), pemasaran adalah proses bisnis yang berusaha

menyelaraskan antara sumber daya manusia, finansial dan fisik organisasi

dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan dalam konteks strategi

kompetitif. Jadi dapat disimpulkan, pemasaran adalah suatu kegiatan

perekonomian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen dengan produk yang telah ditawarkan oleh perusahaan.

2.2.2 Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah rencana untuk memilih dan menganalisis

target pasar, mengembangkan, dan memelihara bauran pemasaran yang

dapat memuaskan kebutuhan konsumen (Gugup Kismono, 2011:232).

Strategi pemasaran merupakan rencana yang disusun untuk menentukan


10

strategi yang tepat bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan.

Strategi perusahaan adalah rencana jangka panjang yang dirancang

untuk memilih berbagai bisnis yang seharusnya dimasuki oleh perusahaan.

Strategi ini mengidentifikasikan pasar-pasar yang akan dilayani

(mengidentifikasikannya dalam bentuk kebutuhan atau pelanggan atau

keduanya), serta lini produk atau jasa yang akan dihasilkan berdasarkan

penilaian terhadap lingkungan sumber daya dan sasaran perusahaan.

Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan rencana

penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide-ide, barang-barang, dan

jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan dan

organisasi (Panji Anoraga, 2009:214).

Kegiatan bidang pemasaran meliputi :

a. Tekanannya pada keinginan pelanggan.

b. Perusahaan pertama-pertama menentukan apa yang diinginkan konsumen

dan kemudian membuat atau mencari jalan keluarnya bagaimana membuat

dan menyerahkan produk untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan

konsumen.

c. Manajemen berorientasi ke laba usaha.

d. Perencanaan beriorentasi kehasil jangka panjang, berdasarkan produk-

produk baru, dan pertumbuhan yang akan datang.

e. Tekanannya pada keinginan pembeli.

Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah dibidang

pemasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. Menurut Kotler (2008)

strategi pemasaran yaitu logika pemasaran yaitu logika pemasaran dimana


11

perusahaan berharap untuk enciptakan nilai pelanggan dan hubungan yang

menguntungkan perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan

dilayaninya (segmentasi dan penetapan target) dan bagaimana cara

perusahaan melayaninya (diferensiasi dan posisioning) perusahaan

mengenali keseluruhan pasar, lalu membaginya menjadi segmen-segmen

yang lebih kecil, memilih segmen yang paling menjanjikan dan memusatkan

perhatian pada pelayanan dan pemuas pelanggan dalam segmen ini.

Adapun proses strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan

mencakup :

a. Memilih konsumen yang ingin dituju.

b. Mengidentifikasi keinginan konsumen.

c. Menentukan bauran pemasaran.

Dalam menjalankan suatu perusahaan membutuhkan strategi

pemasaran, karena dengan adanya srategi pemasaran tersebut maka usaha

yang dijalankan oleh perusahaan akan lebih terarah dan strategi pemasaran

yang akan dijalankan harus direncanakan dan dipersiapkan secara matang

agar target yang ingin dituju dapat tercapai dan dengan adanya strategi

pemasaran tersebut dapat membantu dan mengantisipasi segala perubahan

lingkungan dan perkembangan yang berlaku dipasar sasaran.

Jadi, kesimpulannya adalah bahwa strategi pemasaran merupakan suatu

proses perencanaan perusahaan dalam memasarkan dan memperkenalkan

produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen untuk mencapai

suatu tujuan dengan segala resiko yang akan dihadapi.


12

2.2.3 Konsep pemasaran

Kotler dan Keller (2009:6) mengutip Asosiasi Pemasaran Amerika yang

memberikan definisi berikut, “Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan

seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan

menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan

dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.”

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:29), “Marketing as the process by which

companies create value for customers and build strong customer relationships

in order to capture value from customers in return”, artinya menyatakan bahwa

pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi

pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk

menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.

Dari beberapa definisi-definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa pemasaran adalah proses menciptakan, mengomunikasikan, dan

menyerahkan nilai yang bertujuan untuk memahami kebutuhan dan keinginan

konsumen akan produk dan jasa, sehingga tercipta hubungan pelanggan yang

menghasilkan penjualan. Proses dalam pemahaman kebutuhan dan keinginan

konsumen inilah yang menjadi konsep pemasaran. Seseorang yang bekerja

dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya terampil dalam

merangsang permintaan akan produk-produk perusahaan agar kegiatan

pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia

terutama pihak konsumen yang dituju.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:30-32), pemasaran bersandar pada

konsep inti berikut:


13

1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan (Needs, Wants, and Demands)

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dan harus ada

sehingga dapat menggerakkan manusia sebagai dasar (alasan) berusaha.

Keinginan adalah hasrat untuk memperoleh pemuas kebutuhan yang

spesifik akan kebutuhan. Permintaan adalah keinginan akan produk tertentu

yang didukung kemampuan dan kesediaan untuk membayar dan membeli.

2. Penawaran Pasar – Produk, Pelayanan, dan Pengalaman (Market Offerings

– Products, Services, and Experiences) Penawaran pasar merupakan

beberapa kombinasi dari produk, pelayanan, informasi, atau pengalaman

yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan

mereka.

3. Nilai Pelanggan dan Kepuasan (Customer Value and Satisfaction) Nilai

pelanggan dilihat sebagai kombinasi antara mutu, jasa, dan harga (quality,

service, price) yang mencerminkan manfaat dan biaya berwujud dan tak

berwujud bagi konsumen. Kepuasan merupakan penilaian seseorang dari

kinerja yang dirasakan dari produk dalam hubungan dengan harapannya.

4. Pertukaran dan Hubungan (Exchanges and Relationships) Pertukaran

adalah tindakan untuk memperoleh sebuah objek yang diinginkan dari

seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Pemasaran terdiri

dari tindakan yang diambil untuk membangun dan memelihara hubungan

melalui transaksi dengan target pembeli, pemasok, dan penyalur yang

melibatkan produk, pelayanan, ide, atau benda lainnya.

5. Pasar (Markets) Pasar merupakan kumpulan semua pembeli sebenarnya

dan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan akan produk atau jasa

tertentu yang sama, yang bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.


14

2.2.4 Strategi bauran pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:75), “Marketing mix is the set of

tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants

in the target market”, artinya menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah

seperangkat alat pemasaran taktis yang memadukan perusahaan untuk

menghasilkan respon yang diinginkan dalam target pasar. Bauran pemasaran

15 (marketing mix) terdiri dari 4 (empat) komponen dalam strategi pemasaran

yang disebut 4P, yaitu:

1. Product (produk) adalah suatu barang, jasa, atau gagasan yang dirancang

dan ditawarkan perusahaan untuk kebutuhan konsumen.

2. Price (harga) adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk

mendapatkan produk.

3. Place (tempat, termasuk juga distribusi) adalah penempatan suatu produk

agar tersedia bagi target konsumen, sejenis aktivitas yang berkaitan dengan

bagaimana menyampaikan produk dari produsen ke konsumen.

4. Promotion (promosi) adalah aktivitas mengkomunikasikan dan

menyampaikan informasi mengenai produk kepada konsumen, dan

membujuk target konsumen untuk membeli produk.

Pada perkembangannya, menurut Lovelock dan Wirtz (2011:44-48), teori

bauran pemasaran juga disesuaikan dengan kondisi industri dimana industri

jasa mengenal 3P tambahan sehingga menjadi 7P, yaitu:

1. Process (proses) adalah dimana pelayanan menjadi perhatian, penciptaan

dan pemberian elemen produk memerlukan desain dan pelaksanaan proses

yang efektif.
15

2. Physical environment (lingkungan fisik) adalah desain dari penampilan

pelayanan, dari bangunan, landscaping, kendaraan, perabot interior,

peralatan, seragam staf, signs, printed materials, dan lainnya yang terlihat

memberikan bukti nyata atas kualitas pelayanan perusahaan, fasilitas

pelayanan, dan membimbing konsumen melalui proses pelayanan.

3. People (orang) adalah individu yang berinteraksi langsung dengan

konsumen, yang membutuhkan keterampilan interpersonal yang baik dan

sikap positif.
BAB III

METODE PELAKSANAAN PKL

3.1 Lokasi PKL

Praktek kerja lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang

berlandaskan pada setiap semester ganjil (akhir semester 5) dilaksanakan di PT.

Madura Inter Media Pres , Jl. Soekarno Hata No. 99 Bilaporah Socah Bangkalan.

Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16

Desember 2019-10 Januari 2020

3.2 Rencana kegiatan

Pada minggu pertama, rencana kegiatan yang dilakukan adalah berkenalan

dengan para karyawan PT. Madura Inter Media Pres beradaptasi dengan

lingkungan kerja salah satunya ikut ngumpul-ngumpul dengan para karyawan,

dengan mencatat tugas-tugas yang harus dilakukan dan melaksakan tugas yang

diberikan pada per divisi tempat Praktek Kerja Lapangan. Minggu selanjutnya

rencana kegiatan Paraktek Kerja Lapangan adalah melaksakan tugas yang

diberikan dengan melakukan observasi untuk melihat secara langsung

bagaimana realitas dunia kerja pada perusahaan PT. Madura Inter Media Pres

serta cara kerja perusahaan.

3.3 Jadwal kegiatan

Aktivitas rutin hari kerja yang dijalani selama berada di PT. Madura Inter

Media Pres pada hari senin tanggal 16 Desember hingga hari jum’at 10 januari

16
17

2020. hari kerja dari (senin-jumat) dengan mulai pukul 09.00 WIB dan berakhir

sampAI DENGAN PUKUL 16.00 WIB. Sedangkan untuk divisi redaksi waktu

bekerja dimulai pada pukul 15.00 sampai dengan 21.00 dengan menggunakan

pakaian almamater.

3.4 Capaian target kegiatan

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang berlangsung

selama hampir 3 minggu di PT. Madura Inter Media Pers telah banyak

memberikan pengalaman serta keterampilan. Pengalaman capaian target

kegiatan yang di dapatkan antara lain:

 Dapat memahami, mengenai merekapitulasil laporan keuangan di sebuah

perusahaan

 Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh di kampus dengan

yang dibutuhkan di dunia kerja

 Dapat mencapai alternatif pemecah masalah yang timbul dalam dunia kerja

 Dapat mengumpulkan data dan memperoleh pengetahuan dan wawasan

yang lebih luas mengenai dunia kerja

 Mengetahui arti penting disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan

berbagai tugas
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum PT. Jawa Pos

4.1.1 Sejarah PT. Jawa Pos

PT. Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan

nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian

iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang

iklan bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar

sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos nya, The Chung Shen mendirikan

pula Koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di

bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet

Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya

tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu

pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya

memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus

perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London,

Inggris. Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama PT

Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan

manajemen baru, Dahlan Iskan yang sebelumnya adalah Kepala Biro Tempo di

Surabaya ditunjuk untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian

meninggal dunia pada tahun 2000. Dahlan Iskan adalah sosok yang

menjadikan PT. Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000

eksemplar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000

18
19

eksemplar. Dengan seiring berkembangnya waktu PT. Jawa Pos yang dipimpin

langsung Dahlan Iskan berkembang pesat dan akhirnya memiliki anak cabang

hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Gambar 1.1 : Jaringan Jawa Pos Di Seluruh Indonesia

(Sumber : Manajemen Sumut Pos 2018)

Berikut nama-nama anak cabang yang tersebar di Jawa Timur:

- Radar Blitar (Blitar) - Radar Surabaya

(Surabaya)

- Radar Banyuwangi (Banyuwangi) - Malang Post (Malang)

- Radar Mojokerto (Mojokerto) - Radar Malang (Malang)

- Radar Jember (Jember) - Memorandum (Surabaya)

- Radar Madiun (Madiun) - Rek Ayo Rek (Surabaya)

- Radar Bromo (Probolinggo) - Radar Madura (Pulau

Madura)

- Radar Kediri (Kediri) - Radar

Tulungagung(Tulungagung)
20

-Radar Bojonegoro (Bojonegoro,

Lamongan, Tuban, Blora)

4.1.2 sejarah singkat PT. Inter media pers ( Jawa Pos Radar Madura )

Radar madura merupakan satu satunya koran lokal terbesar dipulau

madura (The liding news paper in madura ). Radar madura berinduk kepada

Jawa Pos Grup (JPG). Radar madura terbit pertama kali pada 27 Juli 1999.

Sejak terbitan pertama, koran yang termasuk Jawa Pos Radar ini menunjukkan

grafik perkembangan yang terus meningkat. Berdasar hasil survey dilapangan,

harian pagi Radar Madura dibaca lebih dari 26. 000 orang dan tersebar diempat

kabupaten se-madura. Ada lima biro di madura yang tersebar di bangkalan,

sampang, pamekasan, sumenep serta satu biro di jakarta. Kantor pusat radar

madura berada di Jl. Soekarno Hatta 99 Bilaporah Socah Bangkalan. Pemilihan

kantor pusat di bangkalan karena letaknya strategis dan mudah dijangkau dari

surabaya, butuh lima belas menit jika lewat suramadu. Sehingga hubungan

dengan kota surabaya mudah dicapai. Sedangkan untuk memperluas jaringan

distribusi harian radar madura, kami mempunyai biro di Jawa Pos Radar (JPR).

Gambar 1.2: persentase kriteria pembaca koran Radar Madura

(sumber: profile company Jawa Pos)


21

Budaya, jumlah penduduk dan letak geografis radar madura didukung

masyarakat madura yang mempunyai karekter personality dengan ciri khas

tangguh sebagai pekerja, loyal, dan bersifat komunal. Radar madura mempunyai

nilai plus dengan dukungan masyarakat yang melekat karakter ke- daerahan.

Masyarakat madura juga sering bepergian ke- berbagai wilayah di Indonesia,

sehingga informasi keberadaan koran radar madura sampai ke komunita sorang

madura yang berada di luar pulau madura. Madura merupakan sebuah pulau

yang berada di wilayah administrasi provinsi Jawa Timur, mempunyai luas

wilayah 1.260 km persegi. Seccara geografis posisinya berada diantara 112° -

113° BT dan 6° - 7° LS yang dibatasi oleh laut jawa disebelah utara, kabupaten

sumenep disebelah timur serta selat madura disebelah selatan dan barat.

Dengan luas wilayah mencapai 126.182 hektare (Ha), keadaan topografinya

terdiri dari daerah landai seluas 68. 454 Ha (54, 25 %), daerah berombak 45. 236

Ha (35,85%), daerah bergelombang seluas 11.773 Ha (9,33 %), dan daerah

berbukit se-luas 719 Ha (0,57 %). Adapu ketinggiannya antara 12-74 Meter dpl.

Sedangkan madura sendiri terdiri dari 4 kabupaten yaitu :

1. Kabupaten bangkalan terdiri atas 18 kecamatan

2. Kabupaten sampang terdiri atas 14 kecamatan

3. Kabupaten pamekasan terdiri atas 13 kecamatan

4. Kabupaten sumenep terdiri atas 28 kecamatan dan dibagi atas 273 pulau
22

Gambar 1.3: data penduduk pulau madura

(sumber: company profile Jawa Pos)

Khusus untuk daerah Madura, masih terdapat beberapa surat kabar yang

bertahan menghadapi kerasnya persaingan saat ini. Beberapa surat kabar di

Madura yang masih eksis antara lain Koran Madura, Kabar Madura dan Radar

Madura. Surat kabar daerah Radar Madura menjadi yang paling menarik untuk

diteliti diantara koran daerah Madura yang masih tetap eksis bertahan dengan

format surat kabar cetak. Radar Madura berada pada naungan Jawa Pos Group

yang merupakan kerajaan bisnis Koran terbesar kedua setelah Kompas-

Gramedia.

Seiring dengan semakin meluasnya penggunaan internet di Indonesia,

pada 2017 Jawa Pos mempersembahkan The New Improved Jawa Pos.com

yang hadir dengan konsep mega portal yaitu portal berita dan portal e-commerce

(Iklan Jitu). Bermula dari sebuah koran kecil di Surabaya yang didirikan pada 1

Juli 1949,bisnis Jawa Pos kini sudah merambah media televisi,event dan digital.

Sebagai bagian dari Jawa Pos, Radar Madura memiliki platform digital yakni

Radarmadura.id.
23

4.1.3 Visi Misi PT. Intermedia Pers

Menciptakan dan membangun usaha yang unggul dalam bisnis media dan bisnis

terkait lainnya dengan semangat inovasi dan memanfaatkan reputasiserta integrasi

kelompok usaha dan menjadi perusahaannasional yang dibanggakan.

4.1.4 Struktur Organisasi perusahaan PT. Intermedia pers.

Direktur

General
manager

manajer manajer kepala pimpinan


manajer ilkan manajer even
pemasaran keuangan akunting redaksi

staf keuangan redaktur dan


staf pemasaran staf iklan staf akunting staf even
dan umum wartawan

Gambar 1.4 : Struktur Perusahaan

4.2 Deskripsi kegiatan PKL

4.1.5 Pelaksanaan kegiatan PKL

Kegiatan PKL yang dilaksanakan dalam kurun waktu 18 hari dari tanggal 16

Desember 2019 sampai dengan 10 Januari 2020 adalah sebagai berikut:

a) Pengenalan perusahaan

b) Turun lapangan untuk bertemu dengan klien pemasangan iklan

c) Perpanjangan kontrak langganan koran

d) Wawancara karyawan
24

e) Penilaian kinerja karyawan

f) Penyebaran kuesioner kepada karyawan

4.1.6 Tingkat Pencapaian kegiatan PKL

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan PKL yang disebutkan diatas maka dapat

dikatakan tingkat pencapaian yang dihasilkan maksimal dengan target yang

diharapkan baik dari pihak perusahaan maupun pihak pelaksana PKL. Dengan

tingkat pencapain sebagai berikut:

a) Pengenalan perusahaan

Berdasarkan kegiatan ini, peserta PKL mampu memahami dengan baik

beberapa struktur karyawan beserta tugas pokok dan fungsinya, Namun

hanya berkisar pada divisi pemasaran dan divisi redaksi

b) Turun lapangan untuk bertemu dengan klien pemasangan iklan

Dari kegiatan ini, peserta PKL dapat memahami strategi untuk

mendapatkan iklan baik dari segi emosional, bahasa, tatakrama serta

bagaimana menghadapi sikap klien yang berbeda-beda.

c) Perpanjangan kontrak langganan koran

Dalam memperpanjang kontrak dengan klien, maka harus selalu menjalin

hubungan baik antara pihak perusahaan dengan klien, menjaga

kepercayaan klien kepada perusahaan sehingga tidak ada pihak yang

merasa dirugikan.

d) Wawancara karyawan

Berdasarkan beberapa wawancara yang dilakukan, kami memperoleh

beberapa informasi yang dapat dijadikan sebagai pembahasan dalam

laporan PKL, dari mulai strategi, kinerja, kepuasan karyawan.


25

e) Penilaian kinerja karyawan

Dari kegitan ini, dapat diketahui seberapa baik kinerja karyawan selama 1

tahun terakhir serta dapat memberikan informasi kepada perusahaan

sebagau bahan evaluasi di tahun berikutnya sebagai acuan pelatihan dan

pengembangan karyawan. serta kami mampu memahami bagaimana

cara melakukan penilain kinerja karyawan.

4.1.7 Kendala dan penyelesaiannya

Kurangnya pemahaman dalam melakukan penilaian kinerja menjadi faktor

utama dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada kami. Hal ini

disebabkan kurangnya praktek dalam pembelajaran di kelas sehingga ketika

dalam dunia kerja masih banyak kebingungan baik dari konsep, indikator, cara

penilaiannya sebab yang dipelajari hanya sebatas teori sehingga yang kami

pahami hanya teorinya saja.

Dari kendala diatas, cara yang kami lakukan untuk penyelesaiannya adalah

mencari sumber dari google sebagai acuan dalam melakukan penilaian kinerja

karyawan, namun yang ditemukan hanya gambaran penilaian kinerja secara

umum. Sehingga penilaian yang dilakukan terhadap karyawan PT. Intermedia

pers bersifat umum.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengenalan perusahaan

Pengenalan perusahaan dilakukan pada awal masuk magang yang

bertujuan agar peserta magang dapat memahami setiap bagian dari perusahaan

serta mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. kegiatan ini dapat

membantu mahasiswa dalam beradaptasi dengan lingkungan perusahaan

dengan mudah sehingga peserta PKL mengetahui dengan jelas batas mereka.
26

4.2.2 Penilaian Kinerja karyawan

Penilaian kinerja karyawan dilakukan untuk mendapatkan informasi

sekaligus sebagai evaluasi terhadap pengembangan karyawan dimasa

mendatang. Penilain kinerja dilakukan guna menentukan penentuan gaji,

promosi jabatan dan penentuan karyawan tetap. Namun, Jawa Pos Radar

Madura menggunakan penilain kinerja sebagai promosi jabatan sekaligus

penentuan bagi karyawan yang tidak tetap. Hal ini biasanya dilakukan karena gaji

sudah ditetapkan.

Dalam penilain kinerja yang dilakukan oleh Radar Madura Jawa Pos,

dilakukan kepada masing-masing karyawan. Hal ini dilakukan agar memberikan

kejelasan kepada para karyawan untuk semakin memperbaiki kinerja ditahun

berikutnya. Para karyawan cenderung mudah dalam melakukan evaluasi diri

karena mereka tahu dimana letak kelemahan yang harus diperbaiki agar lebih

efisien dalam pekerjaannya.

Indikator yang dijadikan penilaian kinerja adalah:

a. Kualitas kinerja

b. Kuantitas kinerja

c. Ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas

d. Disiplin (dengan melihat absebsi selama 1 tahun)

Berdasarkan data penilaian kinerja PT. Intermedia Pers Jawa Pos Radar

Madura, yang disajikan dihalaman lampiran dapat disimpulkan bahwa rata-rata

karyawan radar madura memiliki kinerja yang baik, hanya beberapa karyawan

yang memiliki kinerja kurang baik. Oleh karena itu, Jawa Pos Radar Madura

memiliki karyawan dengan kinerja yang baik sehingga perusahaan tersebut

sampai saat ini masih aktif dalam bidang usahanya.


27

4.2.3 Wawancara karyawan

Memiliki peran penting dalam memberikan informasi objektif mengenai hal-

hal yang perlu dan penting diketahui oleh peserta PKL dalam memahami

perusahaan. Tugas yang dibebankan oleh pembimbing lapangan tidak mampu

memberikan informasi lengkap mengenai perusahaan tersebut, namun

wawancara dapat dengan mudah tertuju dengan apa yang diperlukan sebagai

bahan kajian secara langsung. Kebanyakan penelitian menggunakan wawancara

dalam menggali informasi yang dibutuhkan dalam penelitiannya sebab

wawancara memberikan ruang khusus dalam memberikan informasi terperinci

dalam suatu penelitian.

Teknik Wawancara. Menurut Sugiyono (2010:194). Pengertian

wawancara sebagai berikut: Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan

data apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil. Tujuan

peneliti menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh data secara jelas

dan konkret tentang strategi manajemen Radar Madura dalam menghadapi

persaingan media. Peneliti menggunakan metode ini sebagai petunjuk

wawancara yang hanya berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi

wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat

seluruhnya tercakup. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan

disesuaikan dengan keadaan responden dalam konteks wawancara sebenarnya.

Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur (indepth interview) dengan

menggunakan interview guide yang pokok kemudian pertanyaan dikembangkan

seiring atau sambil bertanya setelah informan tersebut menjawab sehingga

terjadi wawancara yang interaktif antara peneliti dengan informan. Wawancara


28

dilakukan sambil direkam sehingga data yang diperoleh dapat dikonfirmasi

kembali.

Dari hasil wawancara yang kami lakukan, kami memperoleh beberapa

informasi mulai dari proses pengumpulan berita hingga menjadi koran jadi dan

pendistribusiannya, yakni sebagai berikut:

 Proses pengumpulan berita diperoleh dengan turun langsung ke lapangan

dan melalui wawancara. Sehingga data yang diperoleh akan lebih akurat dan

aktual.

 Pengumpulan berita di sampaikan langsung dari wartawan dan bagian iklan

kepada redaksi untuk disaring menurut mutu dan kelayakan berita, hingga

sampai pada proses pengeditan layout koran sampai menjadi koran siap

cetak, lalu dikirim ke kantor Jawa Pos Pusat dan dicetak.

 Kriteria berita yang termuat dalam koran adalah berita pilihan yakni berita

yang paling baik dan bermutu, juga sesuai dengan kode etik perusahaan.

 Sedangkan berita yang tidak layak terbit yaitu berita yang tidak terkonfirmasi

kebenarannya, tidak sesuai dengan kode etik, dan tidak pantas dimuat atau

kurang bermutu menurut redaktur.

 Selain berita, koran juga memuat iklan didalamnya, bahkan bisa dipastikan

penghasilan terbesar sebuah perusahaan koran adalah penghasilan dari

banyaknya iklan. Akan tetapi tidak semua iklan dapat dimuat, tentu saja

perusahaan juga akan tetap berpegang pada kode etik perusahaan.

 Radar Madura memiliki 4 biro yang tersebar di empat kabupaten di pulau

Madura, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Pendistribusian koran disebar ke empat kabupaten tersebut dan disalurkan

kepada para pelanggan koran sesuai jangkauan masing-masing biro.


29

 Strategi pemasaran koran yang terpenting dan selalu dijaga adalah dengan

sistem kepercayaan, perusahaan menegaskan untuk tetap menjaga

kepercayaan konsumen dengan tetap selektif dalam memilih berita yang

bermutu dan penulisan yang baik yang sesuai dengan kode etik perusahaan.

 Selain bergelut di media cetak, Radar Madura juga turut melebarkan

sayapnya di media online seperti facebook, tweeter, instagram, youtube,

bahkan memiliki platform digital sendiri yakni Radarmadura.id

 Secara pendapatan, perusahaan mendapatkan keuntungan dari beberapa

sumber penghasilan yakni dari pendapatan penjualan koran,

penyelenggaraan even-even edukatif, pendapatan dari media online, dan

pendapatan dari iklan.

 Secara bisnis penghasilan dari koran cetak lebih menguntungkan daripada

media online. Narasumber sedikit mengisarkan penghasilan dari berita

online yang hanya berkisar di 30jt perbulan, sedangkan pendapatan dari

koran cetak bisa sampai 1 M hingga 1,5 M perbulan.

4.2.4 Turun lapangan untuk bertemu dengan klien pemasangan iklan

Dari kegiatan ini, peserta PKL dapat memahami strategi untuk mendapatkan

iklan baik dari segi emosional, bahasa, tatakrama serta bagaimana menghadapi

sikap klien yang berbeda-beda.

Dengan langsung terjun melihat secara langsung komunikasi pemasaran

yang dilakukan staff iklan dalam bertatap muka dengan klien, disini kami banyak

belajar bahwa dalam menghadapi orang-orang yang berbeda, sebagai ujung

tombak suatu perusahaan bagian pemasaran harus memiliki karakteristik yang

mudah bergaul, dituntut mengerti semua perbedaan dari masing-masing klien

yang dihadapi, dan harus memiliki kecekatan dalam menyelesaikan masalah-


30

masalah yang terjadi di lapangan. Setiap orang memiliki ciri khasnya sendiri

dalam menyampaikan informasi dan menyelesaikan masalah yang akan

dihadapi, disini emosional menjadi faktor yang paling menentukan keberhasilan

seorang pemasaran.

4.2.5 Perpanjangan kontrak langganan koran

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam memperpanjang kontrak

dengan klien, maka harus selalu menjalin hubungan baik antara pihak

perusahaan dengan klien, menjaga kepercayaan klien kepada perusahaan

sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Perpanjangan kontrak

merupakan hal penting untuk dilakukan supaya hubungan dan keterikatan

dengan pelanggan tidak terputus bahkan hilang begitu saja. Karena

bagaimanapun pelanggan koran adalah salah satu ikon penting bagi

perusahaan yang harus tetap dijaga dan dirawat.


BAB VI

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kinerja PT.Intermedia Pers rata-rata karyawan radar madura memiliki kinerja

yang baik, hanya beberapa karyawan yang memiliki kinerja kurang baik. Oleh

karena itu, Jawa Pos Radar Madura memiliki karyawan dengan kinerja yang baik

sehingga perusahaan tersebut sampai saat ini masih aktif dalam bidang

usahanya.

Strategi yang digunakan oleh PT. Intermedia Pers Jawa Pos Radarr Madura

adalah:

a. Menjaga kepercayaan konsumen

b. Menjaga keakuratan /kebenaran berita yang ditulis

c. Menyajikan berita yang benar dan menarik baik dari segi penulisan, kata,

maupun tata letak.

d. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan

5.2 Saran

Berdasarkan kegiatan PKL yang dilakukan selama 18 hari aktif kerja yakni

dari tanggal 16 Desember 2019 s/d 10 Januari 2020. Sangat baik dalam artian

dapat memberikan wawasan baru tentang dunia kerja dan tepat sasaran sesuai

dengan tujuan PKL dan bidang yang diharapkan. Namun, akan lebih baik lagi

apabila dari pihak kampus lebih mempersiapkan segala sesuatunya misal jadwal

magang lebih disesuikan dengan keadaan objek magang (perusahaan) karena

perusahaan PT.Intermedia pers apabila awal tahun tidak banyak memiliki

31
32

kegiatan sehingga mengakibatkan kurangnya pelatihan yang bisa diberikan

kepada peserta PKL/ Magang.


DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2011. “Manajemen Pemasaran”. Ed 1-11. Jakarta: Rajawali

Pers.

Wibowo, 2016.” manajemen Kinerja Edisi Kelima”. Jakarta: Rajawali Pers.

Gugup, Kismono. 2011.” Bisnis Pengantar”. Yogyakarta: BPFE.

Kotler , P, dan G. Amstrong, 2009. ”Dasar-Dasar Pemasaran (Prinsip

Pemasaran) Jilid 2”.Jakarta : Erlangga.

Kotler dan Keller. 2009. “Manajemen Pemasaran”. Jilid I. Edisi ke 13 Jakarta:

Erlangga.

Kotler, P., & Amstrong, G. 2012. “Manajemen Pemasaran”. Bandung: Alfabeta.

Kotler, P., & Keller, L. 2012. “Marketing Communications”. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. & Keller, K.L. 2012. “ Manajemen Pemasaran” Jilid I. Edisi ke 12.

Jakarta: Erlangga.

Sudaryono. 2016. “ Manajemen Pemasaran”, Penerbit ANDI.

Wibowo. 2012. “Manajemen Kinerja”. Edisi ke 3. Jakarta: Rajawali Pers.

Lovelock, C, dan John Wirtz, 2011. “Pemasaran Jasa Perspektif “. edisi 7.

Jakarta:Erlangga

33
LAMPIRAN

B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7

Anda mungkin juga menyukai