Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

THAHARAH

DASAR PEMIKIRAN
N
PROBLEMATIKA JUMHUR ULAMA/
O IMAM SYAFI’I IMAM HAMBALI IMAM HANAFI IMAM MALIKI
SEBAGIAN ULAMA

1 Dalam keadaan suci, Membatalkan wudhu, Membatalkan wudhu, Membatalkan wudhu, Tidak membatalkan
tiba-tiba keluar nanah wajib berwudhu wajib berwudhu wajib berwudhu wudhu karena nanah
kembali kembali kembali berasal dari tubuh

2 Muntah termasuk najis Sepakat Sepakat Najis, jika memenuhi Disesuaikan dengan HR. Abu Dawud 2381
HR. Daruquthni 458 HR. Daruquthni 458 mulut, namun jika tekstur yang ada, jika HR. Tirmidzi 87
Artinya : “Wahai tidak memenuhi mulut warna berubah kuning HR. Ahmad 443
Amar, sesungguhnya maka termasuk dalam atau menjadi buih, Hadits Abu Darda
baju itu dicuci karena golongan suci namun sifatnya tidak bahwasanya Nabi SAW
lima perkara, yakni berubah, maka termasuk pernah muntah lalu
kotoran manusia, air dalam golongan suci. beliau berbuka dan
kencing, muntah, Sebaliknya, jika berwudhu.
darah dan mani keseluruhan tekstur
sudah berubah, maka
dihukumi najis

3 Air musyammas/panas tidak semua air yang Beliau berpendapat Beliau berpendapat Beliau berpendapat HR Ad Daruqutni
untuk bersuci terkena sinar matahari bahwa menggunakan bahwa menggunakan bahwa menggunakan air
hukumnya makruh air panas karena terik air panas karena terik panas karena terik
untuk bersuci. Karena matahari hukumnya matahari hukumnya matahari hukumnya
pada prinsipnya, air boleh boleh boleh
yang terkena sinar
matahari boleh
digunakan untuk
imam syafi'i
berpendapat tidak
semua air yang
terkena sinar matahari
hukumnya makruh
untuk bersuci, selama
tidak membahayakan
kesehatan. Sehingga
tandon air
polyethylene atau dari
semen batako yang
berada di atap rumah,
tidak makruh
digunakan untuk
bersuci.

4 Air musta'mal untuk Air musta’mal tidak Tidak bisa digunakan Air tersebut suci Tidak dapat digunakan HR. Al-Bukhori no. 5651
bersuci dapat digunakan untuk untuk menghilangkan namun tidak untuk menghilangkan dan Muslim no. 1616
berwudhu maupun hadasdan khabats. menyucikan, artinya najis atau mencuci HR Muslim, no 283
mandi besar, juga Jika air tersebut lebih air tersebut tidak dapat wadah. HR. Abu Daud no. 68
tidak dapat digunakan dari dua qullah, maka digunakan untuk dan at-Tirmidzi no. 65
untuk menghilangkan air musta’maltersebut bersuci dari hadas
najis. Namun jika air masih dianggap suci seperti untuk
tersebut lebih dari dua dan bisa mensucikan. berwudhu atau mandi
qullah, maka ia besar. Akan tetapi air
dianggap menyucikan. jenis ini masih bisa
Jika ada niat ightiraf digunakan untuk
ketika mengambil air membersihkan
yang sedikit, maka air (kotoran) yang
tidak menjadi nampak (khabats).
musta’mal.

5 Hukum mengusap ulama madzhab ulama madzhab Menurut madzhab ulama madzhab Maliki, hadits Ali bin Abi Talib.
balutan/perban saat Maliki, Syafi'i, dan Maliki, Syafi'i, dan Hanafi dan pendapat Syafi'i, dan Hambali Dia berkata, "Salah satu
bersuci Hambali (Asy- Hambali (Asy- yang shah dari dua (Asy-Syarhush Shaghir dari lenganku telah patah.
Syarhush Shaghir jilid Syarhush Shaghir jilid sahabatnya (Al-Bada’i jilid 1 halaman 202; Asy- Lalu aku bertanya
1 halaman 202; Asy- 1 halaman 202; Asy- jilid 1 halaman 13 dan Syarhul Kabir jilid 1 tentang hukumnya
Syarhul Kabir jilid 1 Syarhul Kabir jilid 1 seterusnya; Raddul halaamn 163; Mughnil kepada Rasulullah
halaamn 163; Mughnil halaamn 163; Mukhtar jilid 1 Muhtaj jilid 1 halaman shallallahu ‘alaihi
Muhtaj jilid 1 halaman Mughnil Muhtaj jilid halaman 257, inilah 94; Bujairami Al-Khatib wasallam. Rasul
94; Bujairami Al- 1 halaman 94; yang lebih tepat, jilid 1 halaman 262-265; menyuruhku supaya
Khatib jilid 1 halaman Bujairami Al-Khatib berbeda dengan yang Al-Mughni jilid 1 mengusap di atas
262-265; Al-Mughni jilid 1 halaman 262- disebut dalam Al- halaman 286; Kasysyaful perbannya." Riwayat
jilid 1 halaman 286; 265; Al-Mughni jilid Bada’i yang Qina’ jilid 1 halaman Ibnu Majah, Ad-
Kasysyaful Qina’ jilid 1 halaman 286; mengatakan bahwa 127, 135 dan seterusnya; Daruquthni dan Al-
1 halaman 127, 135 Kasysyaful Qina’ jilid mengusap adalah Al-Qawanin Al- Baihaqi dengan sanad
dan seterusnya; Al- 1 halaman 127, 135 sunnah menurut Abu Fiqhiyyah halaman 39; yang sangat lemah
Qawanin Al- dan seterusnya; Al- Hanifah, bukannya Al-Muhadzdzab jilid 1 (Nashbur Rayah jilid 1
Fiqhiyyah halaman Qawanin Al- wajib. Tapi jika halaman 37), mengusap halaamn 186 dan
39; Al-Muhadzdzab Fiqhiyyah halaman seandainya usapan balutan dengan air adalah seterusnya; Subulus
jilid 1 halaman 37), 39; Al-Muhadzdzab juga menyebabkan wajib atau difardhukan. Salam jilid 1 halaman
mengusap balutan jilid 1 halaman 37), kemudharatan, maka 99).
dengan air adalah mengusap balutan hukum mengusap itu
wajib atau dengan air adalah dapat gugur.
difardhukan. wajib atau
difardhukan.

6 Syarat-syarat di Menurut imam Syafi’i Menurut imam Menurut imam Hanafi Menurut imam Maliki
perbolehkan tayamum 1) Tidak ada air. Hambali 1) Tidak ada air. 1) Tidak ada air. Hadist dari ‘Umar bin
2) Ada air untuk 1) Tidak ada air 2) Adanya udzur, 2) Adanya udzur, sakit Syu’aib dari ayahnya dan
minum hewan yang 2) Ada udzur, sakit sakit atau lainya. atau yang lainya. kakeknya, Rasulullah
dimulyakn atau yang lainya. 3) Ada air sedikit untuk saw bersabda:
syara’seperti kambing. 3) Mencari air hewan meskipun anjing. Telah dijadikan bagi kita
3) Tidak bisa setelah waktu salat seluruh bumi ini sebagai
menggunaka air karna dan tidak menemukan masjid dan tanahnya
sakit. menyucikan. (HR.
Ahmad).

7 melepas plester/perban melepas plester Sama dengan imam Sama dengan imam Sama dengan imam
luka saat sedang perekat luka adalah syafi'i syafi'i syafi'i
berwudhu hal yang wajib
dilakukan ketika
hendak melakukan
wudhu atau mandi
wajib, sebab tidak
tergolong sebagai luka
yang membahayakan
ketika plester dilepas.
Sedangkan dalam hal
wajib tidaknya
membasuhkan air
pada luka tersebut,
maka diperinci:
seandainya luka tidak
bahaya jika terkena air
maka wajib untuk
dibasuh; namun jika
akan terjadi bahaya
maka tidak wajib
membasuh luka
tersebut dengan air,
namun diganti dengan
tayammum.

8 Bolehkah mencicil mengatakan bahwa Sama dengan imam Sama dengan imam mengatakan bahwa
mandi janabah almuwalah (berurutan syafi'i syafi'i almuwalah hukumnya
secara terus menerus) fardu dalam mandi
dalam mandi janabah janabah. Dalam
hukumnya sunah. melakukan mandi
Artinya, almuwalah janabah, seseorang harus
tidak menjadi menyelesaikan mandinya
parameter sah dan dalam satu waktu, tanpa
tidaknya mandi harus disela atau
janabah, sebab ia dipotong dengan hal
bukan termasuk yang lain.
rukun. Jika seseorang
mandi janabah
misalnya, lalu niat dan
membasahi sebagian
tubuhnya, lalu keluar
kamar mandi dan
melakukan hal lain,
kemudian kembali ke
kamar mandi dan
menyelesaikan
siraman ke sisa tubuh
yang lain, mandi
janabahnya ini sah
menurut ulama dari
mazhab ini.

9
10
BAB II
SHALAT

DASAR PEMIKIRAN
N
PROBLEMATIKA JUMHUR ULAMA/
O IMAM SYAFI’I IMAM HAMBALI IMAM HANAFI IMAM MALIKI
SEBAGIAN ULAMA

1 Membaca Qunut pada Sunnah membaca Hanya dilakukan pada Hanya dilakukan Dilakukan pada sholat
sholat shubuh qunut ketika sholat sholat witir, tidak letika sholat witir, shubuh saja
shubuh dilakukan pada sholat tidak dilakukan pada
yang lain. sholat lainnya.

2 Anggota tubuh yang Dahi merupakan Ada 8 anggota tubuh Sama dengan Imam Sama dengan Imam
menempel ketika sujud anggota tubuh yang yang wajib menempel Syafi’i Syafi’i
wajib menempel ketika sujud, yakni
ketika sujud, dahi, dua telapak
sedangkan lainnya tangan, dua lutut, ibu
bersifat sunnah jari dua kaki, dan
hidung

3 Membaca al-fatihah saat Mayoritas ulama, Mayoritas ulama, menyatakan Mayoritas ulama, Shahih Bukhari, Hadits
sholat meliputi Imam Syafi’i, meliputi Imam keabsahan shalat meliputi Imam Syafi’i, Nomor 714).
Malik, dan Ahmad ibn Syafi’i, Malik, dan tanpa bacaan al- Malik, dan Ahmad ibn Shahih Muslim, Hadits
Hanbal berpendapat Ahmad ibn Hanbal Fatihah, tetapi kurang Hanbal berpendapat Nomor 598.
bahwa membaca al- berpendapat bahwa afdhal. Sebab menurut bahwa membaca al- Sahih Bukhari, hadits
Fatihah merupakan membaca al-Fatihah mereka, kewajibannya Fatihah merupakan nomor 793 dan Sahih
syarat sah shalat. Jika merupakan syarat sah adalah membaca surat syarat sah shalat. Jika Muslim, hadits nomor
seseorang shalat. Jika seseorang atau ayat Al-Qur’an; seseorang 397.
meninggalkannya, meninggalkannya, minimal tiga ayat meninggalkannya,
padahal ia mampu padahal ia mampu pendek atau satu ayat padahal ia mampu
membacanya, membacanya, panjang. berpedoman membacanya, shalatnya
shalatnya tidak sah. shalatnya tidak sah. pada ayat Al-Qur’an tidak sah.
dan hadits Nabi. Ayat
Al-Qur’an tersebut
adalah firman Allah
subhanahu wata’ala
dalam Surat al-
Muzammil ayat 20

4 Kesalahan membaca al- kesalahan bacaan Al- Mazhab Hanbali dalam pandangan ulama madzhab Maliki
qur'an dalam shalat Quran selain Al- berpendapat bahwa Imam Abu Hanifah menganggap kesalahan
Fatihah yang tidak kesalahan bacaan dan muridnya Syekh bacaan Al-Quran tanpa
mengubah makna surat Al-Quran selain Muhammad sengaja oleh seorang
tidak membatalkan Al-Fatihah tanpa berimplikasi pada imam dalam shalat tidak
shalat dan tidak sengaja di dalam keabsahan shalat. mempengaruhi
merusak status shalat shalat berjamaah tidak Menurut keduanya, keabsahan shalat. Tetapi
berjamaah. Tetapi masalah. Tetapi jika kesalahan bacaan Al- makmum yang
kesalahan bacaan Al- kesalahan bacaan Quran lalu kesalahan mengikutinya berdosa
Quran yang mengubah terjadi pada surat Al- bacaan melahirkan bila ada orang lain yang
makna bila dilakukan Fatihah dalam shalat, makna yang jauh masih layak menjadi
karena lupa juga tidak itu menjadi masalah. dapat membatalkan imam.
membatalkan shalat shalat.
dan tidak merusak
status shalat
berjamaah meski
makruh.

5 Waktu sujud sahwi sujud sahwi dilakukan sebelum salam, Berpendapat bahwa jika terjadi kekurangan
sebelum salam. kecuali kalau waktu sujud sahwi maka sujud sahwi
membaca salam ialah sesudah salam dilakukan sebelum
sebelum lengkap salam. Akan tetapi bila
jumlah rakaatnya terjadi kelebihan maka
karena lupa atau ragu- sujud sahwi dilakukan
ragu tentang jumlah sesudah salam.
rakaat. Jika demikian Sedangkan jika terjadi
maka sujud sahwi keduanya maka sujud
dilakukan sesudah sahwi dilakukan dua kali
salam. untuk kelebihan dan
kekurangan, dan
tempatnya adalah
sebelum salam.

6 Hukum membaca al- mengecualikan Menurut mazhab Menurut madzhab Menurut mazhab Maliki,
fatihah bagi makmum ma'mum dari larangan Hambali, ma'mum Hanafi, apabila sholat membaca surah pada
shalat membaca dalam tidak membaca surah berjama'ah, ma'mum raka'at pertama dan
sholat-sholat yang (al-Faatihah dan surah mendengarkan saja kedua di dalam sholat
dikeraskan bacaannya lain) pada sholat yang bacaan surah baik al- adalah sunnat, sedangkan
oleh Imam, khusus mendengar bacaan Faatihah maupun al-Faatihah adalah rukun.
bacaan surah al- imam (sholat surah lainnya karena Apabila sholat sirr
Faatihah saja sebagai jahr),karena bacaan imam sudah ma'mum membaca al-
aplikasi dari hadits diutamakan termasuk bacaan Faatihah dan surah
Ibnu Shamid; "… mendengar dan ma'mum di dalam bersama Imam pada
Jawab Rasulullah memperhatikan sesuai sholat jahr dan sirr. raka'at pertama dan
(selanjutnya),"Jangan dilalah ayat atas kedua, sedangkan pada
kamu membaca wajibnya mendengar raka'at ketiga dan ke
kecuali (bacaan) bacaan al-Quran di empat, al-Faatihah saja
Ummul Quran, karena dalam sholat, seperti dan tidak perlu membaca
sesungguhnya tidak yang dijelaskan pada pada sholat jahr.
ada sholat (tidak sah) surah al-A'raf ayat
kalau tidak membaca 204; Dan apabila
(al-Faatihah) di dibacakan al-Quran,
dalamnya (sholat)". maka dengarkanlah
(HR.Abu Dawud, at- baik-baik, dan
Tarmidzi, Ahmad dan perhatikanlah dengan
Ibnu Hibban). tenang, agar kamu
mendapat rahmat.(al-
A'raf,7:204)

7 Membaca basmalah Menurut mazhab As- Sedangkan dalam Mazhab Al-Hanafiyah basmalah bukan bagian
dalam surat al-fatihah Syafi’iyah, lafaz pandangan Al- berpendapat bahwa dari surat Al-Fatihah.
ketika sholat basmalah adalah Hamabilah, basmalah basmalah bukan Sehingga tidak boleh
bagian dari surat Al- adalah bagian dari bagian dari surat Al- dibaca dalam shalat baik
Fatihah. Sehingga surat Al-Fatihah, Fatihah. Kalau pun shalat wajib maupun
wajib dibaca dengan namun tidak dibaca kita membacanya di shalat sunnah. Dan juga
jahr (dikeraskan) oleh secara keras (jahr), awal surat Al-Fatihah, baik dalam shalat
imam shalat dalam cukup dibaca pelan kedudukannya sunnah jahriyah maupunsirriyah.
shalat jahriyah. saja (sirr). Bila kita ketika membacanya.
perhatikan imam Al-
Masjidil Al-haram di Namun mazhab ini
Mekkah, tidak tetap mengatakan
terdengar membaca bahwa bacaan
basmalah, namun basmalah pada surat
mereka membacanya. Al-Fatihah sunnah
Umumnya orang- untuk dibaca, dengan
orang disana suara yang sirr atau
bermazhab Hambali lirih.

8 Sholat tahajud Menurut mazhab berdasarkan Menurut Mazhab Menurut mazhab maliki
berjamaah syafi'i hukum sholat pandangan Mazhab Hanafi, hukum shalat Hukum sholat tahajud
tahajud berjamaah Hanbali, ada dua Tahajud berjamaah berjamaah adalah boleh
adalah boleh. riwayat yang berbeda. adalah makruh.
Riwayat pertama dari
Imam Ahmad
menyebutkan hukum
shalat seperti tersebut
makruh. Ini seperti
pendapat yang dianut
oleh kubu yang
pertama. Sedangkan,
riwayat lain dari
Imam Ahmad
memberi sinyal bahwa
hukum shalat Tahajud
berjamaah boleh
dilakukan.

10
BAB III
PUASA

DASAR PEMIKIRAN
N
PROBLEMATIKA JUMHUR ULAMA/
O IMAM SYAFI’I IMAM HAMBALI IMAM HANAFI IMAM MALIKI
SEBAGIAN ULAMA

1 Niat puasa fardhu Wajib dibaca ketika Sama dengan Imam Sama dengan Imam Niat puasa bisa dilakukan
malam, mulai maghrib Syafi’i Syafi’i. sekali untuk satu bulan.
hingga imsak Jika ingin melakukannya
HR. Al-Khomsah, barang setiap malam, maka hal
siapa yang tidak berniat tersebut tergolong
puasa sebelum terbit fajar, perbuatan sunnah.
maka puasanya tidak sah Mengqiyaskan dengan
niat sholat, yang
dilakukan setiap raka’at.

2 Niat puasa sunnah Niat bisa dibaca di siang Sama dengan Imam Sama dengan Imam Sama dengan Imam Jumhur ulama sepakat
hari sebelum matahari Syafi’i Syafi’i Syafi’i bahwa niat puasa sunnah
tergelincir bisa dilakukan disiang
HR. Muslim. hari, sebelum matahari
Diriwayatkan oleh Aisyah tergelincir (waktu dzuhur)
RA, suatu hari Nabi SAW
menemuiku, beliau
bertanya, adakah makanan
untukku. Kami menjawab,
tidak ada. Lalu beliau
bersabda, jika demikian
maka aku akan puasa
sunnah

3 Membayar hutang berpendapat puasa yang Sama dengan Imam utang puasa Ramadan Sama dengan imam
puasa / qadha ditinggalkan harus dibayar mazhab syafi'i cukup dilunasi dengan mazhab syafi'i
dengan dilaksanakan pada qadha di hari lain.
hari lain serta terkena Tidak perlu membayar
kewajiban membayar fidyah.
fidyah.
4 waktu niat puasa Untuk semua jenis puasa Tidak beda dari Lebih baik bila niat Niat dianggap sah, untuk
wajib (baikyang dilakukan Syafi'iyah, mazhabini puasa (apa saja) semua jenispuasa, bila
pada waktu-waktu tertentu mengharuskan niat dilakukan dilakukan pada malam
seperti puasa Ramadlan; dilakukan pada malam bersamaandengan hari atau bersamaan
yang sifatnyamenjadi hari, untuk semupa terbitnya fajar, karena dengan terbitnya
tanggungan seperti qadla', jenis puasawajib. saat terbit fajar fajar.Adapun apabila
nazar, kafarat, dll.) niat Adapun puasa sunnah, merupakan awal seseorang berniat
harus dilakukanpada berbeda dari ibadah. sebelum terbenamnya
malam hari. Adapun puasa Syafi'iyah, niat bisa Jikadilaksanakan matahari pada
sunnnah, niat bisa dilakukanwalaupun setelah terbitnya fajar, harisebelumnya atau
dilakukan sejak malam telah lewat waktu untuk semua jenis berniat sebelum
harisampai sebelum Dhuhur (dengan puasa wajib tergelincirnya matahari
tergelincirnya matahari. syarat belum yangsifatnya menjadi pada hari ia
makan/minum tanggungan/hutang berpuasamaka puasanya
sedikitpunsejak fajar). (seperti puasa qadla, tidak sah walaupun puasa
puasa kafarat, sunnah.
puasakarena telah
melakukan haji
tamattu' dan qiran –
sebagai gantinya
denda/dam,dll) maka
tidak sah
puasanya.Karena,
menurut mazhab ini,
puasa-puasa jenis ini
niatnya harus
dilakukan padamalam
hari. Tapi lain dengan
puasa wajib yang
hanya dilakukan pada
waktu-waktutertentu,
seperti puasa
Ramadhan, nadzar,
dan pusa-puasa
sunnah yang
tidakdikerjakan
dengan sempurna,
maka boleh saja
niatnya dilakukan
setelah fajarsampai
sebelum Dhuhur

5 Ukuran fidyah satu mud (8 ons) setiap harus memberi makan fidyah tersebut adalah tidak wajib berpuasa dan
hari. 1 sha’ (3 kg) kurma setengah sha’ gandum tidak wajib membayar
atau 1 mud gandum. (1,5 kg) setiap hari fidyah.

6 Pengucapan niat Berpendapat bahwa Sama dengan imam tidak wajib. Oleh Sama dengan imam
puasa pengucapan niat puasa itu syafi'i karena itu, jika sayfi'i
wajib dilakukan seseorang berniat
puasa tanpa
mengucapkannya,
misalnya ini puasa
Ramadlan atau puasa
sunnah, maka
puasanya adalah sah.

7 Waktu Puasa jika tidak wajib puasa, tetapi wajib dan harus mulai Sama dengan imam Sama dengan imam
hilal tidak tampak menyempurkan 30 hari berniat puasa syafi'i syafi'i
karena tertutup oleh bulan sya’ban. Ramadlan.
awan/kabut tebal

8 Muntah saat Berpendapat bahwa jika tidak batal, kecuali tidak batal, kecuali Sama dengan imam
berpuasa seseorang muntah secara muntahnya banyak jika muntah tersebut syafi'i
tidak sengaja maupun hingga mengotori memenuhi rongga
sengaja saat puasa maka dirinya. mulutnya.
puasanya batal

10

BAB IV
ZAKAT

N PROBLEMATIKA DASAR PEMIKIRAN


O
IMAM SYAFI’I IMAM HAMBALI IMAM HANAFI IMAM MALIKI JUMHUR ULAMA/
SEBAGIAN ULAMA

1 Jenis makanan yang Zakat fitrah berupa Bisa berupa gandum Bisa berupa gandum, Bisa berupa gandum dan
bisa digunakan makanan pokok daerah bur, gandum syair, padi, kurma, anggur sejenisnya, jagung,
untuk zakat fitrah setempat kurma, kismis, dan dan tepung serta kurma, kismis, atau keju.
keju. Jika tidak ada adonan tepung Jika kesemuanya itu
maka alternatif lain HR. Sunan Abu Daud tidak ada, maka bisa
adalah biji-bijian dan 254 diganti dengan biji-bijian
buah-buahan. dan buah-buahan

2 Mustahiq zakat Mazhab Syafi’i memperbolehkan memperbolehkan memperbolehkan


mengatakan “zakat wajib pembayaran zakat pembayaran zakat pembayaran zakat
dikeluarkan kepada kepada satu orang saja kepada satu orang saja kepada satu orang saja
delapan kelompok diantara delapan diantara delapan diantara delapan
manusia dengan alasan kelompok yang ada kelompok yang ada kelompok yang ada
bahwa dalam Q.S. at- Dan menurut mazhab
Taubah ayat 60 Maliki, memberikan
zakat kepada orang yang
sangat memerlukan
dibandingkan engan
kelompok yang lainnya
merupakan sunat.

3 Besarnya zakat yang kita boleh memberikan Sama dengan mazhab Imam hanafi sangat berpendapat bahwa boleh HR. Bukhari
diberikan kepada zakat kepada masing- syafi'i tidak menghendaki saja satu orang diberi
penerimanya. masing fakir dan miskin jika satu orang diberi bagian sebesar satu
sebesar keperluan yang zakat sampai sebesar nisab, berdasarkan
dapat memenuhi semua satu nisab zakat, tetapi ijtihad, karena
hajatnya, atau sekedar dia membolehkan sesungguhnya maksud
memberikan sesuatu yang untuk diberi berapa zakat ialah agar orang-
membuatnya dapat bekerja saja asal dibawah orang yang fakir bisa
jika mereka masih kuat nisab menjadi kaya. Sehingga
atau memberi imam Malik berpendapat
barangbarang yang dapat hendaknya pemberian
diperdagangkan oleh kepada satu orang tidak
mereka melebihi biaya yang
cukup dipakai untuk satu
tahun.
4 Zakat fitrah dengan Menurut Mazhab ini, zakat Zakat Fitrah menurut madzhab Hanafi Imam Malik tidak HR. Sunan Abu Daud, hal.
menggunakan uang fitrah wajib dikeluarkan Mazhab Hambali, memperbolehkan membenarkan 254
berupa qut (makanan zakat fitrah yang membayar zakat fitrah menunaikan zakat fitrah
pokok yang wajib dikeluarkan dengan harga (uang) dalam bentuk uang.
mengenyangkan) adalah: gandum bur, yang senilai dengan Sebagaimana dalam kitab
gandum syair, kurma, ukuran yang pasti Al Mudawwanah, ia
kismis, dan keju. yaitu 3,8 kg dari jenis berkata, “Tidak
Kalau tidak ada jenis bahan makanan mencukupi kriteria zakat
bahan pokok di atas, fitrah dengan uang
maka yang wajib (harga)”.
dikeluarkan adalah
jenis bahan pokok
dalam bentuk biji-
bijian dan buah-
buahan.

5 Jumlah 1 sha' dalam Berpendapat bahwa 1 sha' Sama dengan mazhab 1 sha' adalah 8 rithl Sama dengan mazhab
zakat fitrah adalah 5 rithl Dan 1/3 rithl syafi'i 3,8 kg. syafi'i
irak Sekitar 2,75 kg.

6 Waktu membayar Menyetujui kedua waktu Pada waktu Zakat fitrah Wajib di Sama seperti imam sysfi'i
zakat fitrah yang di sebutkan imam terbenamnya matahari bayarkan ketika terbit
hambali dan hanafi pada malam hari raya fajar pada hari
pertama bulan syawal

7 Waktu berpendapat bahwa zakat Sama dengan imam harta pendapatan itu berpendapat bahwa zakat
mengeluarkan zakat dari harta penghasilan itu syafi'i di keluarkan zakatnya dari harta penghasilan
profesi. di keluarkan bila mencapai apabila mencapai tidak di keluarkan sampai
waktu satu tahaun masa setahun penuh satu tahun penuh, baik
meskipun ia memiliki kecuali jika harta itu sejenis dengan
harta sejenis yang sudah pemiliknya harta pemiliknya atau
cukup nisab. mempunyai harta tidak sejenis.
sejenis. Untuk itu
harta penghasilan di
keluarkan pada
permulaan tahun
dengan syarat sudah
mencapai batas nisab.

8 Zakat binatanG Berpendapat bahwa zakat zakat ternak boleh Sama dengan imam Sama dengan imam
ternak di ganti binatang ternak tidak dibayarkan dalam hambali hambali
dengan uang boleh dibayarkan dengan bentuk nominal uang
uang. sesuai dengan standar
harga ukuran zakatnya

10

Anda mungkin juga menyukai