Pengertian
Tifoid adalah suatu penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh
kuman salmonella thypi.
Etiologi
Patofisiologi
Penyakit typhoid disebabkan oleh bacil salmonella typhosa. Penularan dapat terjadi
melalui mulut lewat makanan yang tercemar kemudian kuman mengadakan penetrasi
ke usus halus dan jaringan limfoid dan berkembang biak. Selanjutnya kuman masuk
ke aliran darah dan mencapai retikuloendoteal pada hati dan limpa, sehingga organ-
organ tersebut membesar disertai rasa nyeri pada perabaan.
Proses ini terjadi pada masa tunas 10-14 hari dan berakhir saat sel-sel retikuloendoteal
melepaskan kuman ke dalam darah. Kuman-kuman selanjutnya masuk ke dalam
beberapa organ-organ tubuh terutama kelenjar lymphoid usus halus dan menimbulkan
tukak yang berbentuk lonjong pada mukosa di atas plak pejeri. Tukak dapat
menyebabkan terjadinya pardarahan dan perforasi usus
1. Demam
2. Nyeri kepala
3. Pusing
4. Nyeri otot
5. Anoreksia
6. Mual dan muntah
7. Obstipasi atau diare
8. Perasaan tidak enak diperut
9. Epistaksis
10. Lidah yang kotor
11. Hepatomegali
12. Splenomegali
1. Biakan darah
2. Widal test
Pengobatan
1. Perawatan
Dirawat dirumah sakit 7 – 14 hari
2. Diet
1
Makanan rendah selulosa (pantang sayuran dengan serat)
3. Obat
- Kloramfenikol
- Tiamfenikol
- KO-trimoksazol
- Ampisillin dan amoksisilin
2
PATOFISIOLOGI SESUAI PENYIMPANGAN KDM DEMAM TYPHOID
Menghasilkan mediator kimia Kuman mengeluarkan endotoksin Salmonella typhosa Pada lambung
(histamine, bradikinin & serotonin)
Proses inflamasi pada jaringan tempat Mengkontaminasi makanan dan air Peningkatan HCl lambung
Merangsang ujung saraf kuman berkembangbiak
Masuk ke dalam saluran pencernaan Merangsang N. Vagal
Nyeri pada perabaan Merangsang pengeluaran / sintesis zat
pirogen oleh leukosit pada jaringan Sebagian makanan dimusnahkan di Merangsang CTZ di hypothalamus
yang meradang lambung
Nyeri Mual / muntah
Melepaskan zat IL-1, prostaglandin E2 Sebagian mencapai usus halus dan
(pirogen leukosit dan pirogen mencapai jaringan lymphoid Rasa tidak enak pada mulut
endogen) (berkembang biak)
Kurang terpajan informasi / kurang Nutrisi < dari
pembelajaran Mencapai hypothalamus Kuman masuk ke aliran darah dan
(merangsang set point) mencapai sel-sel retikuloendoteal kebutuhan tubuh
Salah interpretasi informasi organ visera (bakteremia I)
Reaksi peningkatan suhu tubuh Nekrosis pada lapisan mukosa & sub
Tidak mengenal sumber informasi Kuman dilepaskan ke dalam mukosa
peredaran darah (bakteremia II)
Hipertermi Ulkus
< pengetahuan Kuman masuk ke jaringan / organ
tubuh terutama limpa dan hati Erosi pembuluh darah
Metabolisme tubuh meningkat Infiltrasi limfosit, sel plasma, sel Perdarahan dan perforasi
Program terapi: bedrest total mononucklear & necrosis fokal
Pembentukan ATP menurun Anemia
Penekanan pada area punggung & Hyperplasia kelenjar mesentrial
pada tulang yang menonjol Penghentian tahap pematangan
ADL terganggu Hepatomegali dan splenomegali eritrosit/kerusakan langsung eritrosit
Kulit panas, kering & teriritasi (hemolisis ringan)
Peregangan kapsul yang membungkus
hati dan limpa Depresi sumsum tulang
Resiko Ggn Resiko infeksi
integritas klulit Immunitas menurun Leucopenia & trombositopenia
3
4
RENCANA KEPERAWATAN
1
Penurunan asupan makanan dan cairan disfungsi hati, dll )
volume/tekanan nadi
Penurunan turgor Monitor berat badan
kulit/lidah
Monitor serum dan elektrolit
Kulit/membrane urine
mukosa kering
Suhu tubuh meningkat Monitor serum dan osmilalitas
Kelemahan urine
Mual, muntah
Tidak nafsu makan Monitor BP<HR, dan RR
Lemah
Makan habis ½ porsi Monitor tekanan darah
orthostatik dan perubahan irama
jantung
Lakukan terapi IV
Berikan cairan
2
Tawarkan snack ( jus buah, buah
segar )