Anda di halaman 1dari 2

1.

RINGKASAN

SUMBER PENYEBAB KONFLIK

Sejatinya kegiatan politik juga mengacu pada hukum yang berlaku sehingga bisa
menghindari terjadinya dominasi atau monopoli interpretasi atas suatu hal oleh kelompok
berkuasa. Bukankah kita hanya mengenal prinsip persamaan di muka hukum (equality before the
law) bukan equality before the politic. Seandainya kita selalu menjunjung tinggi kepentingan
umum (diwakili oleh hukum) bukan kepentingan kelompok (diwakili oleh kelompok politik)
maka perdebatan yang tidak substansial yang menguras sumber daya bisa dihindari dan dapat
digunakan untuk hal lain yang lebih penting.
suatu proses pengambilan keputusan suatu organisasi dilakukan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip good governance.dimana konsep pemangku kepentingan, sebagai pihak kepada
siapa keputusan harus dipertanggung-jawabkan, bukan lagi konsep hukum yang kaku,
definisinya pun tidak jelas. keputusan yang baik, yang memperhatikan prinsip good governance,
setidaknya harus memenuhi sejumlah syarat sebagai berikut: keputusan dibuat oleh seorang,
sekelompok orang atau organisasi yang secara hukum mempunyai wewenang yang sah untuk
mengambil keputusan tersebut; keputusan tersebut dibahas dan dirumuskan sesuai dengan sistem
operasi standar internal organisasi terkait; keputusan tersebut adalah sah, dalam arti selalu
berada dalam koridor (atau tidak bertentangan dengan) peraturan perundangan yang berlaku,
moral serta etika publik yang diterima secara umum; keputusan tersebut telah melalui tes
dampak, baik terhadap pihak internal maupun eksternal; keputusan tersebut juga harus
berdampak positif terhadap para pemangku kepentingan terkait; ada kejelasan tentang siapa
yang bertangung jawab atas keputusan yang diambil tersebut, dan keputusan tersebut berdampak
luas terhadap kepentingan public.
dekadensi moral merupakan atau bermakna sikon moral yang merosot [jatuh] atau
sementara mengalami [dalam keadaan] mundur atapun kemunduran; kemunduran dan
kemorosatan yang terus menerus [sengaja atapun tidak sengaja] terjadi serta sulit untuk
diangkat atau diarahkan menjadi seperti keadaan semula atau sebelumnnya.
2. PENDAPAT TERKAIT DEMORALISASI DENGAN KONDISI KEBANGSAAN
INDONESIA

Menurut Brooks dan Gable (1997) demoralisasi berhubungan dengan rendahnya standar
moral dan penetapan nilai serta norma dalam masyarakat.Beberapa indikasi yang
menunjukkan suatu bangsa mengalami gejala demoralisasi, diantaranya adalah kuantitas, dan
kualitas kriminalitas sosial yang semakin meningkat seperti pencurian, perampokan,
pembunuhan, perkosaan, dan sebagainya. Hal ini masih marak terjadi di indoensia , dan
sampai saat ini pula hal ini masih belum dapat teratasi secara maksimal.
Hal lainnya yaitu kerusuhan anarkis seperti konflik sara, pembakaran rumah ibadah,
pembakaran rumah penduduk, perusakan fasilitas umum dan penjarahan. Menurut saya
Indonesia merupakan Negara yang paling peka jika berhubungan dengan hal seperti itu.
Hanya dengan dilucuti persoalan kecil menyangkut SARA satu Negara bisa terjadi konflik
dan kerusuhan.

3. MY LOYALTY TO MY PARTY ENDS WHEN MY LOYALTY TO THE COUNTRY


BEGINS (LOYALITAS SAYA PADA PARTAI BERAKHIR TATKALA LOYALITAS
SAYA PADA NEGARA DIMULAI)”.

Menurut saya hal ini memang terjadi di Indonesia.dalam kasus terbalik, Pemimpin yang
baik yang sudah diamanahkan rakyat untuk menjabat suatu posisi tertentu harusnya
menjalankan tupoksi dengan sebaik-baiknya sebagai pemerintah bukan sebagai alat partai
untuk meraih tujuan nya sendiri. Seperti yang kita tahu partai politik memiliki tujuan nya
sendiri untuk meraih keuntungannya walaupun tujuan administrative nya memang untuk
meraih tujuan Negara. Tapi sampai saat ini pula, maraknya parpol di Indonesia justru
membuat makin banyak nya kepentingan kepentingan tersendiri yang ingin dicapai
membawa pada kesusahan rakyat. Seperti hal nya presiden jokowi. Pada saat belum menjadi
presiden ia berniat untuk membangun indoensia menjadi lebih baik, dan ya memang itu
sudah terlihat sebelum di lucuti kepentingan dari partai partai pendukungnya. Namun
nyatanya pada saat ia sduah duduk di kursi partai, program yang terjalankan kebanyakan
merupakan tujuan dari kepentingan tertentu dan bukan sesuatu yang dibutuhkan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai