LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH FISIKA DASAR LANJUTAN
Oleh
Nama / NIM : Rizky Wildan M/191810201047
Kelompok : IIIA
Asisten : Oki Firmansyah
Tanggal Praktikum/Jam : 16 April 2020 / 07.00 – 09.40
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Dastar Isi
BAB I.
Pendahuluan ...............................................................................
............ 1
1.1. Latar
Belakang .................................................................................... 2
1.2. Rumusan
Masalah ................................................................................2
1.3.
Tujuan ............................................................................................
.... 2
1.4.
Manfaat ..........................................................................................
.... 2
BAB II. Tinjauan
Pustaka ................................................................................... 3
BAB III. Metode
Percobaan ............................................................................... 7
3.1. Alat dan
Bahan .................................................................................... 7
3.2. Desain
Percobaan ................................................................................ 8
3.3. Metode Analisis
Data ........................................................................ 12
BAB IV. Hasil dan
Pembahasan ...................................................................... 14
4.1.
Hasil................................................................................................
.. 14
4.2.
Pembahasan ..................................................................................
..... 15
BAB V.
Penutup ............................................................................. ..........
......... 17
5.1.
Kesimpulan.....................................................................................
... 17
5.2.
Saran..............................................................................................
.... 17
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Medan magnet dan gaya Lorentz memiliki manfaat yang penting
dalam kehidupan sehari–hari.Contohnya yaitu dalam penggunaan
pesawat telepon. Telepon berperan penting, yaitu penerima dan
pengirim atau pemancar. Prinsip kerja telepon adalah mengubah
gelombang suara menjadi getaran–getaran listrik di dalam rangkaian.
Prosesnya yaitu ketika kita berbicara, maka tekanan suara menekan
diafragma alumunium sehingga mengakibatkan serbuk – serbuk karbon
tertekan juga. Akibat tekanan pada serbuk karbon ini, hambatan
serbuk menjadi kecil sehingga isyarat arus listrik dapat mengalir
melalui rangkaian. Isyarat listrik yang dihasilkan oleh telepon
pengirim tadi diterima oleh pesawat penerima melalui elektromagnet
dan diubah menjadi tekanan suara.
3
Gambar 2.1. Arah medan magnet.
(Sumber : Giancoli, 2001)
Arah medan magnetik pada kumparan berarus listrik dapat
diingat dengan cara sederhana. Cara sederhana untuk
mengingat arah garis – garis medan magnet disebut dengan
kaidah tangan kanan. Kaidah tangan kanan dapat dilakukan
dengan menggenggam kawat dengan tangan kanan, sehingga
ibu jari menunjukkan arah arus (positif) konvensional dan jari jari
lain akan melingkar kawat dengan arah medan magnet.
(Giancoli, 2001)
4
listrik yang berada dalam suatu medan magnet B. Arah gaya ini
mengikuti arah maju sekrup yang diputar dari vektor arah gerak
muatan listrik (v) ke arah medan magnet B. Secara sistematis
dapat dirumuskan dengan formula barikut :
F=q (v x B) (2.1)
Dengan F adalah vektor gaya Lorentz yang memiliki satuan
newton (N), B adalah vektor madan magnet ynag memiliki
satuan Tesla (T), v adalah vektor kecepatan muatan listrik yang
memiliki satuan (m/s), dan q adalah muatan yang memiliki
satuan Coloumb (C).
MULAI
GUNAKAN KUMPARAN
6V
9
POSISI 1
HIDUPKAN SAKLAR
MATIKAN SAKLAR
HASIL
SELESAI
10
rangkaian tertutup seperti gambar 3.1. setiap ujung – ujung dari
kedua rangkaian dihubungkan terhadap catu dengan besar
tegangan 6V. Gunakan kumparan tanpa inti besi dan pastikan
saklar dalam posisi off. Letakkan model kompas pada posisi 1
dan hidupkan saklar. Hitung besar sudut pengimpangan jarum
kompas sabelum dan sesudah saklar dinyalakan. Ulangi langkah
tersebut dengan meletakkan kompas pada posisi 2 dan 3. Ulangi
langkah tersebut dengn posisi kutub positif ujung rangkaian pada
posisi B. Ubahlah besar tegangan menjadi 3 V.
Diagram 3.2. Flowchart Percobaan Gaya Magnet di sekitar
Kumparan Berarus.
Percobaan kedua yaitu gaya magnet disekitar kumparan
berarus dilakukan dengan menyusun rangkaian seperti gambar
11
3.2. dan menggunakan dua batrai yang disusun secara seri.
Pasang dua magnet diantara pita aluminium dengan kutub
selatan di atas pita magnet dan kutub utara dibawah pita.
Nyalakan saklar dam amati apa yang terjadi pada pita setelah
dan sebelum saklar dinyalakan. Ulangi langkah tersebut dengan
mengubah posisi kutub utara magnet diatas pita dan kutub
selatan magnet di bawah pita. Lakukan langkah – langkah
tersebut dengan mengubah arus searah jarum jam atau kutub
positif dibawah kutub negatif.
3.3. Metode Analisis Data
Analisis yang dilakukan pada percobaan medan magnet
disekitar kawat berarus adalah kondisi yang terjadi ketika arus
listrik dialirkan pada kumparan. Kumparan yang dialiri listrik
dapat menciptakan medan magnet, medan magnet tersebut
memiliki beberapa karakteristik. Analisis yang terakhir adalah
pengaruh penambahan inti besi ke kumparan terhadap
simpangan yang dihasilkan oleh jarum kompas.
Analisis data yang dilakukan pada percobaan gaya magnet
disekitar kawat berarus adalah kondisi atau reaksi dari pita
aluminium ketika saklar sebelum atau saat dinyalakan. Reaksi
pita aluminium ketika pada saat kutub utara magnet ada
dibawah dan kutub selatan ada di atas atau pada saat kutub
utara dibawah dan kutub selatan diatas. Pita aluminium
memberikan raksi atau tidak ketika arus listrik bergerak dari
bawah dan arus lisstrik bergerak dari atas. Analisis yang terakhir
adalah menentukan dan memahami faktor – faktor yang
mempengaruhi gerak dari pita aluminium.
I= x 100 % (3.3)
D1
K=100 %−I (3.4)
ΔD 1
AP=1−log (3.5)
D1
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil yang didapat dari praktikum medan magnet dan gaya
lorentz adalah sebagai berikut :
4.1. Tabel Hasil Percobaan Medan Magnet disekitar
Kumparan Berarus
Tegang Kutub
D1 ± ΔD1 D2 ± ΔD2 D3 ± ΔD3
an Positif
101,333 ± -22,667 ±
A 102 ± 2
1,155 1,155
3V
-54,667 ± 50,667 ± -59,333 ±
B
1,155 6,429 1,155
-66,667±
A 110 ± 2 -68 ± 2
1,155
6V
117,333 ± -47,333 ±
B -44 ± 2
1,155 4,163
Penambahan inti besi
Tegang Kutub
D1 ± ΔD1 D2 ± ΔD2 D3 ± ΔD3
an Positif
-228,667 ± 105,333 ±
A 110 ± 2
1,155 1,155
3V
-70,667 ± 114,667 ± -61,333 ±
B
1,155 1,155 1,155
117,333 ± -234,667± 112,667 ±
A
1,155 1,155 1,155
6V
-60,667 ± 118,667 ± -54,667 ±
B
1,155 1,155 1,155
4.2. Pembahasan
Berdasarkan percobaan medan magnet dan gaya lorentz
14 menghasilkan medan magnet
diketahui bahwa kumparan dapat
ketika dialiri oleh arus listrik. Medan magnet pada kumparan
tersebut dapat dibuktikan dengan meletakkan kompas disekitar
kumparan tersebut. kompas yang diletakkan disekitar kumparan
berarus akan bergerak dari titik awalnya sebelum dialiri listik. Hal
ini dapat membuktikan sebuah percobaan yang dilakukan yang
dilakukan oleh Hans Cristian Oersted, dimana percobaan
tersebut menunjukkan bahwa kumparan dapat mengasilkan
medan magnet.
Pada percobaan ini dapat diketahui bahwa medan magnet
disekitar kawat berarus dapat mempengaruhi jarum kedudukan
kompas. Pada saat kompas diletakkan diposisi pertama
diperoleh bahwa jarum kompas kutub selatan mengarah ke
kumparan, posisi ketiga jarum kompas kutub utara mengarah ke
kumparan. Hal tersebt membuktikan bahwa kumparan
menghasilkan kutub magnet ketika dialiri arus listrik. Ketika arus
listrik dirubah dengan mengubah kedudukan muatan positif dan
negatif daru sumber daya, maka muatan megnet pada
kumparan akan ikut berubah. Pemberian tegangan 3 V dan 6 V
menghasilkan nilai sudut yang berbeda pada jarum kompas. Tegangan 6 V
menghasilkan simpangan sudut yang lebih besar daripada simpangan sudut
yang dihasilkan oleh tegangan 3 V. Hal ini dapat terjadi karena arus listrik
yang di hasilkan berbeda – beda. Tegangan 6 V arus yang timbul lebih besar
daripada arus yang timbul pada tegangan 3 V. Peristiwa ini sesuai dengan
hukum Ohm yang menyatakan, bahwa nilai kuat arus sebanding dengan nilai
tegangan dan berbanding terbalik dengan nilai hambatannya.
16
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum medan magnet dan gaya
lorentz adalah sebagai berikut :
1. Medan magnet pada kumparan berarus dapat diketahui
dengan cara menyususn kumparan pada rangkain listrik
dan memberikan tegangan. Karakteristik medan magnet
disekitar kumparan berarus dapat diketahui dengan
meletakkan kompas disebelah kumparan. Besar medan
magnet pada kumparan yang ditambah inti besi lebih
besar dibandingkan dengan kimparan yang tidak diberi inti
besi.
2. Gaya magnet pada penghantar dapat diketahui dengan
memberikan arus listrik. Gaya magnet terjadi diantara
medan magnet. Arah gaya magnet bergantung terhadap
arah arus listrik dan arah medan magnet.
5.2. Saran
Pada praktikum medan magnet dan gaya lorentz
menggunakan sumber srus sebesar 3V dan 6V, diharapkan para
praktikan untuk berhati – hati dalam menggunakannya supaya
tidak terjadi kecelakaan. Praktikan harus memahami betul
prosedur percbaanya sebelum praktikum dilakukan, supaya tidak
terjadi kesalahan saat melakukan prektikum. Pada saat
melakukan percobaan gaya magnet, jangan memasang pita
aluminium terlalu terlalu tegang supaya pita aluminium dapat
bergerak.
DAFTAR PUSTAKA
Amggraeni, Neny. 2008. Faraday dan Kelistrikan. Jakarta : Elex
Media
Kamputindo.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi
Ketujuh Jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta :
Graha Mulia
Jati, Bambang M E. 2010. Fisika Dasar : Listrik Magnet-Optika
Fisika Modern.
Yogyakarta : ANDL
Raitz, John R. 1993. Dasar Teori Listrik Magnet. Bandung : ITB
Press
Serway, R. 2010. Physics For Scientists and Engineers. USA : Cengage Learning
Tim Penyusun. 2020. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar 2. Jember :
Universitas
Jember
Tipler, Paul. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta :
Erlangga
Young. 2003. Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga
LAMPIRAN
Kumparan tanpa inti besi
kutub
tegangan D1 D1 ΔD1 I K AP
positif
A 102 101,333333 1,15470054 1% 98,87% 2,946131
A 102 101,333333 1,15470054 1% 98,87% 2,946131
A 100 101,333333 1,15470054 1% 98,85% 2,937531
3
B -54 -54,666667 1,15470054 2% 97,86% 2,669924
B -56 -54,666667 1,15470054 2% 97,94% 2,685719
B -54 -54,666667 1,15470054 2% 97,86% 2,669924
A 114 112 2 2% 98,25% 2,755875
A 110 112 2 2% 98,18% 2,740363
A 112 112 2 2% 98,21% 2,748188
6
B 116 117,333333 1,15470054 1% 99,00% 3,001989
B 118 117,333333 1,15470054 1% 99,02% 3,009413
B 118 117,333333 1,15470054 1% 99,02% 3,009413
kutub
tegangan D2 D2 ΔD2 I K AP
positif
A -22 -22,6667 1,154701 5% 94,75% 2,279953
A -22 -22,6667 1,154701 5% 94,75% 2,279953
A -24 -22,6667 1,154701 5% 95,19% 2,317742
3
B 58 50,66667 6,429101 11% 88,92% 1,955278
B 48 50,66667 6,429101 13% 86,61% 1,873091
B 46 50,66667 6,429101 14% 86,02% 1,854608
A -68 -66,6667 1,154701 2% 98,30% 2,77004
A -66 -66,6667 1,154701 2% 98,25% 2,757075
A -66 -66,6667 1,154701 2% 98,25% 2,757075
6
B -46 -44 2 4% 95,65% 2,361728
B -42 -44 2 5% 95,24% 2,322219
B -44 -44 2 5% 95,45% 2,342423
kutub
tegangan D3 D3 ΔD3 I K AP
positif
A 104 102 2 2% 98,08% 2,716003
A 102 102 2 2% 98,04% 2,70757
A 100 102 2 2% 98,00% 2,69897
3
B -60 -59,3333 1,154701 2% 98,08% 2,715682
B -58 -59,3333 1,154701 2% 98,01% 2,700959
B -60 -59,3333 1,154701 2% 98,08% 2,715682
A -70 -68 2 3% 97,14% 2,544068
A -68 -68 2 3% 97,06% 2,531479
A -66 -68 2 3% 96,97% 2,518514
6
B -44 -47,3333 4,163332 9% 90,54% 2,024012
B -52 -47,3333 4,163332 8% 91,99% 2,096562
B -46 -47,3333 4,163332 9% 90,95% 2,043317