cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
Oleh
ABDUS SOLIHIN
BAB 1. PENDAHULUAN
2 Bagaimana pengaruh perubahan lebar celah terhadap pola difraksi celah ganda?
3 Bagaimana pengaruh perubahan jarak antar celah terhadap pola difraksi celah
ganda?
4 Bagaimana pola intensitas pola difraksi celah banyak?
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
1. Menentukan pola difraksi Fraunhofer pada celah tunggal dengan variasi lebar
celah
2. Menentukan pola difraksi Fraunhofer pada celah ganda dengan variasi jarak antar
celah dan variasi lebar celah,
3. Menentukan pola difraksi Fraunhofer pada celah banyak
Apabila gelombang cahaya melewati sebuah celah, maka seluruh titik pada
celah tersebut sebagai sumber gelombang sekunder yang menghasilkan sumber
cahaya baru. Ketika gelombang cahaya melewati sebuah celah sempit, maka dari
celah tersebut akan dihasilkan pola difraksi fraunhofer celah tunggal. Intensitasnya
dapat dinyatakan dengan persamaan:
N
2
sin
I Is ................................... (1)
2
sin
dimana
sin
2
Is I0 ................................... (2)
2
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
sin sin N
2 2
I I0 ............................. (4)
sin
2 2
dimana
/ d sin
/ f sin
N
2
sin
4 cos
2
............................. (5)
2
sin
sin
2
I 4I0 cos
2
............................ (6)
2
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
1. Laser He-Ne (λ = 632,8 nm): Sebagai sumber cahaya yang akan melewati kisi
(celah sempit)
2. Bangku Laser: Tempat menopang sumber laser He-Ne
3. Celah tunggal berbagai ukuran: Sebagai media dengan 1 lebar celah yang jauh
dibawah panjang gelombang cahaya masukan dan tempat terbentuknya pola
difraksi dalam bentuk sebaran gelombang
4. Celah ganda berbagai ukuran: Sebagai media dengan dua lebar celah gana yang
jauh dibawah panjang gelombang cahaya masukan dan tempat terbentuknya pola
difraksi dalam bentuk sebaran gelombang
5. Celah ganda, tiga, empat, dan lima: Sama dengan celah tunggal maupun celah
ganda, akan tetapi berbeda pada kuantitas celahnya
6. Mistar ukur: Untuk melakukan pengukuran jarak antara layar dengan kisi maupun
sumber cahaya He-Ne
2. Sumber laser He-Ne diposisikan pada ujung bangku optic, kemudian di letakkan
celah tunggal pada holder dan posisikan sekitar 10 cm didepan laser. Pada layar,
pola difraksi akan diamati ketika berkas laser melewati salah satu celah yang ada.
3. Jarak L di atur cukup jauh (misalnya 2 meter) sehingga simpangan y dapat diukur.
Gambarkan pola difraksi yang terjadi! Ada berapa titik maksimum pada pola
difraksi tersebut. Jelaskan ? Ukur berapa lebar maksimum pusat!
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
5. Ukurlah setengah lebar maksimum pusat sebagai y0, kemudian tentukan 0 dengan
persamaan 0 = tan-1(y0/L)
1. Seperti gambar 2, celah ganda diletakkan untuk menggantikan posisi celah tunggal.
1
Y0 Y max
2
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
1 Y 0
tan
L
Menentukan α dan I I 0 :
.d . sin
sin
2
I
2
I0
1
Y0 Y min
2
1 Y0
tan
L
Menentukan α dan I I 0 :
.d . sin
sin
2
I
2
I0
1
Y0 Y max
2
1 Y0
tan
L
Menentukan α, β dan I I 0 :
.d . sin
. f . sin
4 sin
2
I
cos
2
2
I0
1
Y0 Y min
2
1 Y0
tan
L
Menentukan α dan I I 0 :
.d . sin
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
. f . sin
4 sin
2
I
cos
2
2
I0
1
Y0 Y max
2
1 Y0
tan
L
Menentukan α, β dan I I 0 :
.d . sin
. f . sin
sin N
2 2
I sin
.
2 2
I0 sin
dengan N= 1, 2, 3 dan 4
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
1
Y0 Y min
2
1 Y 0
tan
L
Menentukan α dan I I 0 :
.d . sin
. f . sin
sin N
2 2
I sin
.
2 2
I0 sin
dengan N = 1, 2, 3 dan 4
Celah
Screen
Sumber
y
cahaya laser
0.000306
0.000304
I/Io
0.000302
0.0003
y = -1E-06x + 0.0003
0.000298
0 2 4 6 8 10
tetha
0.000306
0.000304
I/Io
0.000302
0.0003
y = -2E-06x + 0.0003
0.000298
0 1 2 3 4 5
tetha
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
0.000306
0.000304
I/Io
0.000302
0.0003
y = -4E-06x + 0.0003
0.000298
0 0.5 1 1.5 2 2.5
tetha
0.000306
0.000304
0.000302
I/Io
0.0003
0.000298
y = -8E-06x + 0.0003
0.000296
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
tetha
0.000306
0.000304
I/Io
0.000302
0.0003
y = -8E-07x + 0.0003
0.000298
0 2 4 6 8
tetha
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
0.000306
0.000304
I/Io
0.000302
0.0003
y = -2E-06x + 0.0003
0.000298
0 1 2 3 4
tetha
0.000306
0.000304
I/Io
0.000302
0.0003
y = -3E-06x + 0.0003
0.000298
0 0.5 1 1.5 2
tetha
0.000306
0.000304
I/Io
0.000302
0.0003
y = -7E-06x + 0.0003
0.000298
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
tetha
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
0.00125
0.0012
I/Io
0.00115
y = -3E-05x + 0.0013
0.0011
0 1 2 3 4 5
tetha
0.00125
0.0012
I/Io
0.00115
y = -3E-05x + 0.0012
0.0011
0 1 2 3 4 5
tetha
0.00125
0.0012
I/Io
0.00115
y = -6E-05x + 0.0013
0.0011
0 0.5 1 1.5 2 2.5
tetha
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
0.00125
0.0012
I/Io
0.00115
y = -6E-05x + 0.0013
0.0011
0 0.5 1 1.5 2 2.5
tetha
0.00124
0.00122
0.0012
I/Io
0.00118
0.00116 y = -2E-05x + 0.0012
0.00114
0 1 2 3 4
tetha
0.00124
0.00122
0.0012
I/Io
0.00118
0.00116
y = -2E-05x + 0.0012
0.00114
0 1 2 3 4
tetha
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
0.00124
0.00122
0.0012
I/Io
0.00118
0.00116
y = -5E-05x + 0.0012
0.00114
0 0.5 1 1.5 2
tetha
0.00124
0.00122
0.0012
I/Io
0.00118
0.00116
0.00114 y = -5E-05x + 0.0012
0 0.5 1 1.5 2
tetha
0.1
y = 0.0293x - 0.0483
0.05
I/Io
0
0 1 2 3 4
-0.05
tetha
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
0.01
y = 0.0023x - 0.0045
0.005
I/Io
0
0 1 2 3 4 5
-0.005
tetha
0.08
y = -0.0148x + 0.0702
0.06
0.04
I/Io
0.02
0
-0.02 0 1 2 3 4 5
tetha
0.4
y = 0.1143x - 0.1904
0.2
I/Io
0
0 1 2 3 4 5
-0.2
tetha
0.6
y = 0.128x - 0.124
0.4
I/Io
0.2
0
0 1 2 3 4 5
tetha
0.01
y = 0.0029x - 0.0032
0.005
I/Io
0
0 1 2 3 4 5
-0.005
tetha
0.08
y = 0.0144x + 0.0076
0.06
I/Io
0.04
0.02
0
0 1 2 3 4
tetha
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
0.4
y = 0.0915x - 0.0554
0.3
I/Io
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4 5
tetha
4.1 Pembahasan
Tidak berbeda jauh dengan data yang diperoleh pada lebar celah 0.00002 m
diatas, pengamatan pada celah tunggal dengan Y maksimum (d = 0.00004 m) juga
memberikan gambaran pola grafik yang sama, yaitu semakin besar sudut difraksi
maka kenaikan perbandingan intensitas awal dan akhir cenderung semakin menurun.
Ini dapat dilihat pada saat nilai tetha < 2, I/Io menunjukkan nilai 0.000304.
Sedangkan saat tetha bernilai 8, maka penurunan I/Io yang signifikan terjadi, yaitu
dari nilai 0.000304 menjadi 0.000298.
Grafik hubungan antara tetha dengan I/Io pada celah tunggal Y maksimum
(d=0.00006m) menunjukkan bahwa kenaikan nilai sudut tetha (sudut difraksi)
berbanding terbalik dengan perbandingan antara I dan Io. Dengan range sudut tetha
0.6 hingga 2 memberikan hasil penurunan nilai I/Io dari 0.000304 menjadi 0.000298.
Pola grafik yang sama dengan penjelasan paragraf diatas, yang menunjukkan
bahwa kenaikan nilai sudut tetha sudut difraksi berbanding terbalik dengan
perbandingan antara I dan Io, juga berlaku untuk grafik hubungan antara tetha dengan
I/Io pada celah tunggal Y maksimum (d=0.00008m). Dimana untuk I/Io = 0.000304
tetha bernilai < 0.4, dan saat I/Io = 0.000298 tetha bernilai 1,085.
Dari keempat data yang diperoleh dari hasil pengamatan hubungan antara
perbandingan intensitas akhir dan intensitas awal dengan besarnya sudut difraksi pada
celah tunggal dititik-titik maksimum diatas, didapatkan bahwa semakin besar nilai
lebar celah, maka range nilai tetha semakin mengecil. Akan tetapi didapatkan nilai
yang cukup stabil pada nilai I/Io. Kestabilan nilai I/Io tersebut berkisar antara
0.000298 hingga 0.000304.
Pola berbanding terbalik teramati dari hubungan antara I/Io dengan nilai tetha
pada grafik hubungan antara tetha dengan I/Io pada celah tunggal Y minimum (d =
0.00002 m). Dimana persamaan hubungan antar keduanya dapat dirumuskan sebagai
y = -8E-07x + 0.0003. Sehingga sebagai sampel, untuk nilai tetha sebesar 2, I/Io
menunjukkan nilai 0.000304. Sedangkan ketika tetha telah mencapai nilai 7,67, nilai
I/Io cenderung menurun menjadi 0.0003. Dengan demikian tidak berbeda jauh
dengan pembahasan-pembahasan diatas, pada pengamatan ini menunjukkan pola
berbanding terbalik seperti yang telah dijelaskan diawal paragraf.
Pada hubungan antara tetha dengan I/Io pada celah tunggal Y minimum
(d=0.00004m), didapatkan data bahwa pada nilai tetha=1, I/Io bernilai 0.000304 dan
saat tetha bernilai 7,78 maka I/Io memiliki nilai yang lebih kecil yaitu 0.000298. Dari
substitusi nilai-nilai tersebut, didapatkan persamaan y = -2E-06x + 0.0003.
Grafik hubungan antara tetha dengan I/Io pada celah tunggal Y minimum (d =
0.00006 m) memberikan data saat tetha bernilai 0.5, nilai I/Io = 0.000304.
Pengamatan terhadap I/Io menurun menjadi 0.0003 saat tetha menunjukkan nilai 1.8.
Sehingga didapatkan data hubungan berbanding terbalik pada pengamatan ini.
Sifat yang sama juga terjadi pada pengamatan grafik hubungan antara tetha
dengan I/Io pada celah tunggal Y minimum (d=0.00008m). Pada lebar celah 0.00008
ini memiliki persamaan y = -7E-06x + 0.0003. Sehingga, dari hasil pengamatan, pada
lebar celah berapapun, hubungan antara perbandingan intensitas akhir dan intensitas
awal dengan besarnya sudut difraksi pada celah tunggal dititik-titik minimum
memberikan pola yang tidak berbeda dengan pada titik-titik maksimum, yaitu bahwa
semakin besar nilai lebar celah, maka range nilai tetha semakin mengecil.
Pola grafik dari data yang didapat pada celah ganda tidak berbeda dengan
pada celah tunggal, yaitu perbandingan intensitas akhir dan intensitas awal dengan
besarnya sudut difraksi dititik-titik maksimum maupun minimum cenderung memiliki
pola berbanding terbalik. Sebagai sampel dari data yang diperoleh, misalnya pada
grafik hubungan antara tetha dengan I/Io pada celah ganda Y maksimum maupun
minimum dengan lebar celah 0.00004 m dan lebar celah 0.00008 m. Grafik hubungan
tersebut menunjukkan bahwa semakin besar nilai lebar celah maka range nilai tetha
semakin kecil. Dimana secara spesifik, keduanya menunjukkan bahwa hubungan
antara I/Io dan tetha berbanding terbalik, demikian pula dengan hubungan antara
kenaikan lebar celah dengan range tetha terhadap I/Io.
berbanding terbalik pada grafik hubungan antara tetha dengan I/Io pada celah tunggal
Y minimum maupun Y maksimum dapat terjadi karena disini hanya terjadi difraksi
yang tidak disertai proses interferensi. Sedangkan pada celah banyak, sifat
berbanding lurus pada grafik hubungan antara tetha dan I/Io dengan Y maksimum
maupun minimum dapat terjadi karena tidak hanya difraksi yang terjadi pada proses
tersebut, akan tetapi disertai pula dengan proses interferensi yang terbentuk karena
perpaduan gelombang yang keluar dari celah. Sehingga merupakan konsekuensi logis
jika ternyata didapatkan data seperti dijelaskan diatas. Dengan demikian, intensitas
yang dihasilkan tidak teratur baik pada simpangan Y maksimum maupun simpangan
Y minimum dapat terjadi karena adanya interferensi tersebut.
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pengaruh perubahan lebar celah terhadap pola difraksi celah tunggal yaitu semakin
besar lebar celah maka pola difraksi yang muncul pada layar simpangannya
semakin kecil dan terlihat kurang jelas.
2. Pengaruh perubahan lebar celah terhadap pola difraksi celah ganda sama halnya
pada celah tunggal yaitu semakin besar lebar celah, maka pola difraksi yang
muncul pada layar simpangannya juga semakin kecil.
3. Perubahan jarak antar celah pada celah ganda tersebut tidak terpengaruh terhadap
pola difraksi.
4. Pola difraksi yang dihasilkan pada celah banyak sama halnya dengan
menggunakan celah ganda. Dan intensitas yang dihasilkan tidak teratur baik pada
simpangan Y maksimum maupun simpangan Y minimum, hal ini dapat terjadi
mungkin disebabkan karena adanya interferensi.
5.2 Saran
Untuk mengamati pola difraksi yang muncul pada layar ketika berkas laser
melewati celah baik celah tunggal, celah ganda maupun celah banyak sebaiknya
sumber laser difokuskan pada layar sehingga dapat terlihat dengan jelas dan kita juga
dapat menentukan simpangan Y maksimum dan Y minimum dari pola difraksi
tersebut. Untuk menentukan simpangan tersebut sebaiknya kita teliti supaya hasil
yang diperoleh cukup valid.
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
DAFTAR PUSTAKA
Soedojo, Peter. 1998. Asas-Asas Ilmu Fisika: Optik. Gadjah Mada University press:
Yogyakarta.
Becchi, Carlo Maria. 2007. Introduction To The Basic Concept Of Physics. Newyork:
Spinger
http://www.kruess.com/spectrometer1836+M52087573ab0.html
http://nukbio.fi.itb.ac.id/awaris/download2.php?filename=6866625174_Kuliah19%2
0Difraksi%20Gelombang%20EM.ppt , diakses: 27 Oktober 2009, 15.00
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-edisusanto-
32831 , diakses: 27 Oktober 2009, 15.30
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
LAMPIRAN