KASUS
NAMA : ARKENJELA GIRLANI NAISURI
NRP : 2443018189
TUGAS : FARMAKOTERAPI I B
FARMAKOTERAPI I
HIV - AIDS
IDA AYU ANDRI P
25/03/2020
INSTRUKSI
Mahasiswawajibuntukmempersiapka
njawabandarimasing-
masingpertanyaanpemicudenganmen
ggunakansumberinformasi yang
terpercaya dan terbaru. Proses diskusi
pada
hari‘H’perkuliahanakandilaksanakan
melalui chat discussion room di
bella.ukwms.ac.iddenganmasing-
masingDosenpengampumateri.
Setiapmahasiswa yang
mampumenjawab dan
menjadiinisiatorberjalannyaDiskusiak
anmendapatkantambahan point
untukUAS.
Selamatberproses!
Salam sejahtera,
PJMK Farmakoterapi-1
STUDI KASUS
Pertanyaanpemicu part-1
a. Apakah yang dimaksuddengan HIV dan AIDS?
HIV adalah retrovirus yang termasuk golongan virus RNA yang
menggunakan RNA sebagai molekul pembawa informasi genetik dan
merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang
mengakibatkan kondisi tubuh menjadi lemah.
( Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol.2 Tahun 2015)
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan
gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-
virus lain yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.( Prayuda,
R.M., 2015, Pencegahan dan Tatalaksana HIV/AIDS. J Agromed
Unila.2: 232-236 )
b. Apakah yang dimaksud dengan penyakit Thalasemia?
Thalasemia merupakan penyakit kelainan genetic yang disebabkan oleh
gangguan sintesis hemoglobin akibat mutasi di dalam atau di dekat gen
globin sehingga haemoglobin penderitanya mudah rusak dan mengalami
penurunan.
(Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.
01.07/MENKES/1/2018 tentang Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Tata Laksana Thalasemia )
c. Menurut Anda, faktor resiko apakah yang dimiliki oleh seorang pasien
Thalasemia hingga dapat terinfeksi HIV?
e. Menurutanda, tanda klinis HIV-AIDS apa sajakah yang muncul pada pasien
tersebut?
Keadaan Umum : kehilangan berat badan >10% berat badan dasar ,
Demam terus menerus ( temperature oral . 37,5 ℃ ) yang lebih dari 1
bulan, diare terus menerus lebih dari 1 bulan.
Gangguan pernafasan : batuk lebih dari 1 bulan, tuberkolosis, sesak
nafas , pneumonia berkurang, sinusitis kronis atau berulang.
Gejala Neurologis : nyeri kepala yang semakin parah (terjadi terus
menerus), kejang demam, dan menurunnya fungsi kognitif.
f. Menurut WHO, ada berapa stadium klinis dalam HIV dan apa pentingnya
mengetahui stadium klinis dalam penentuan Terapi Anti-retroviral?
Skenariolanjutan:
Pertanyaanpemicu part-2
a. Berapanilai normal untuk viral load HIV-1, leukosit, dan CD4.
Leukosit : 4.000-10.000
CD4 : 410-1590 sel / mm3
Viral load HIV-1: > 1000/mm3
( widiyanti, M., Sandy, S., 2016. Gambaran subtype HIV-1 dengan kadar CD4,
Stadium Klinis, dan Infeksi Oportunistik Penderita HIV/AIDS di Kota dan
Kabupaten Jayapura Papua. MKB,48: 1-6)
(Indonesian Journal Of Clinical Pathology and Medical Laboratory vol. 13. No. 2
maret 2007)
Skenariolanjutan:
Setelah hasilserologi dan virologi Tn. SW keluarhinggadinyatakanpositif HIV-
AIDS makarencanaDokterselanjutnyaadalahmemulaiterapi ARV dan mengobati
pneumonia dari Tn. SW.
Pertanyaanpemicu part 3:
a. Apakah yang dimaksud dengan Obat Anti-retroviral?
Anti-retroviral (ARV) adalah obat yang digunakan untuk memperlambat
pertumbuhan virus HIV (Depkes, 2007).
b. Ada berapa golongan ARV dan buat rangkuman secara singkat perbedaan
dari tiap golongan ARV!
d. Bagaimana dengan waktu inisiasi ARV untuk pasien dengan kondisi khusus
seperti pasien dengan Tuberkolosis. Kapan ARV dimulai ?
f. Untuk mencegah komplikasi infeksi pada pasien ODHA, apakah perlu diberikan
antibiotic profilaksis?
Perlu, profilaksis ko-trimoksazol ( trimoprim-sulfametoksazol)
memberikan perlindungan terhadap beberapa tetapi tidak semua infeksi
bakteri yang oarah, dan pedoman WHO merekomendasikan pemberian
pofilaksasis kotrimoksazol untuk semua orang yang terinfeksi dengan
HIV terlepas dari jumlah CD4 ( WHO,2017, guidelines for managing
advanced HIV desease and rapid initation of antiretroviral therapy)
g. Jika ada, apa obatnya, dosis berapa, dan diminum sampai kapan?
Kortrimoksasol (1 x 960mg sebagai pencegahan IO) diminum 2 minggu
sebelum terapi ARV
h. Jika seorang anak terlahir dari seorang ibu ODHA, apakah perlu diberikan
profilaksis?
i. Jika ada, obatnya apa, berapa dosisnya, dan harus diminum sampai kapan?
Bayi tersebut harus mendapat Nevirapin sesegera mungkin (<72 jam)
setelah lahir dan dilanjutkan hingga status HIV diketahui (minimal 6
minggu), dapat melalui rapid test maupun tes ELISA. NVP dilanjutkan
hingga usia 6 minggu dan diikuti dengan tes PCR pada minggu ke-6.
Jika status kesehatan ibu tidak diketahui maka bayi harus mendapatkan
Nevirapin dan tes HIV (ELISA atau rapid test) untuk menentukan
penanganan selanjutnya. Dosis yang diberikan bila berat badan lahir
2,5kg adalah 15 mg dan bila berat badan lahir 2.5kg adalah 10 mg.
(Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012)
Skenariolanjutan:
Setelah berdiskusi dengan Dokter. Tn SW setuju untuk memulai terapi ARV. Dokter meresepkan
TDF + 3TC + EFV.
b. Selain efektivitas, buatlah rancangan monitoring efek samping yang potensial terjadi pada
Tn. SW!
14
FARTER 1 – HIV AIDS
15
FARTER 1 – HIV AIDS
c. Menurut riwayat penyakit pasien, ARV apakah yang dikontra indikasikan untuk Tn. SW?
Rifampicin
d. Apabila setelah 3 bulan diterapi, ditemukan kegagalan pada terapi ARV Tn. WW maka
second line apakah yang dikontra indikasikan untuk dirinya dan mengapa?
Rejimen ARV lini-kedua bagi ODHA dewasa/remaja diberikan pada kegagalan
terapi pada rejimen lini-pertama, sebagai berikut:
AZT + 3TC + ATV/r or LPV/r
16
FARTER 1 – HIV AIDS
MAHASISWA DIHARAPKAN UNTUK MENGUPLOAD
(INDIVIDUAL) MODUL INI BESERTA JAWABAN +
DAFTAR PUSTAKA YANG DIGUNAKAN SEBELUM H-1
PERKULIAHAN Pk. 21.00 WIB.
17
FARTER 1 – HIV AIDS
Selamatberproses!!!!!😊
Semogakendalaselama proses
pembelajaran yang disebabkan
oleh COVID-19
initidakakanmenurunkanseman
gatmaupunkompetensi kalian
dalammempelajariFarmakotera
pi.
18
FARTER 1 – HIV AIDS