Mata Pelajaran :
Kelas :
Pertemuan 1
Kompetensi Dasar
3.1 Menentukan konsentrasi/kadar asam atau basa berdasarkan data
hasil titrasi asam basa.
4.1 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan titrasi asam-basa.
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran berbasis Search, solve, create, and share (SSCS) peserta
didik dapat menganalisis informasi kontekstual dari berbagai sumber belajar. Sehingga
peserta didik dapat menjelaskan konsep titrasi asam-basa. Peserta didik dapat
menentukan titik ekivalen dan titik akhir titrasi. Peserta didik dapat menentukan
indikator yang sesuai untuk digunakan pada titrasi asam basa. Serta melakukan
percobaan titrasi asam-basa dan dapat menyimpulkan hasil percobaan.
Pendahuluan
Salah satu aplikasi stoikiometri larutan adalah penetapan mencari konsentrasi
(molaritas) atau kadar suatu dalam suatu sampel yang disebut analisis volumetri. Analisis
volumetri dapat dilakukan dengan menggunakan cara titrasi. Larutan dalam erlemmeyer
ditambahkan dengan indikator lalu ditetesi dengan larutan yang berada dalam buret yang
Kasus
Larutan Asam Sulfat termasuk asam kuat. Uap dari larutan itu pun,
tutur Sunardi, sangat berbahaya. "Jika terhirup, bisa merusak saluran
pernapasan," ujarnya. Karena itu, orang yang menghirup uap asam sulfat bisa
meninggal jika tak segera mendapat pertolongan.
Jika tak sengaja terkena larutan ini, kata Sunardi, harus segera
diatasi. Caranya, menyiram bagian yang terkena cairan dengan air. Tujuannya,
agar sifat asam dalam larutan dapat lebih netral. "Kalau bisa, dicampur bahan
basa seperti soda kue."
Permasalahan
Natrium hidroksida adalah basa kuat dan bersifat kaustik. Limbah yang
mengandung natrium hidroksida (NaOH) adalah limbah berbahaya karena sifat
kaustik. Apabila terkena tangan dapat menyebabkan gatal-gatal.
Permasalahan
Permasalahan
1. Bagaimana cara menetralisasi asam lemah seperti asam lemah dari sengatan
lebah dan basa lemah dari sengatan tawon?
2. Apabila ingin diketahui nilai konsentrasi asam lemah dari sengatan lebah dan
basa lemah dari sengatan tawon, titran apa yang digunakan?
3. Bagaimanakah kurva titrasinya?
"Pengembangan air kelapa menjadi asam cuka di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel),
karena merupakan daerah penghasil kelapa yang besar," kata Kepala Dinas Perindag
Sulut, Olvie Atteng, saat pelatihan pembuatan cuka dari air kelapa, di Amurang, Kamis
(02/10).
Seperti diberitakan Antara, Olvie mengatakan ini merupakan salah satu diversifikasi
produk turunan kelapa yang memiliki nilai tambah cukup tinggi.
Air kelapa, katanya, biasanya hanya dijadikan limbah dan tidak dimanfaatkan oleh petani,
padahal memiliki manfaat dan nilai yang lebih baik lagi.
Kepala Seksi Teknologi Industri Balai Riset dan Standarisasi Industri Manado Fahri
Ferdinand Polii mengatakan asam cuka merupakan cairan yang diproduksi dari bahan
dasar berbagai macam tumbuhan yang kaya kandungan pati ataupun karbohidrat melalui
fermentasi yang menghasilkan alkohol dan asetat.
Fahri mengatakan pemanfaatan cuka dari kelapa memang sangat diminati, khususnya
industri makanan sebagai bahan pembangkit flavor asam dan pengawet juga sebagai
bahan penyedap rasa serta pengatur keasaman.
Cuka adalah produk makanan yang mempunyai cita rasa masam dengan pH sekitar 1-6,
cuka banyak digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Cuka kelapa dikenal juga
dengan nama Coconut Vinegar, cuka ini awal nya berasal dari filipina. Terbuat dari air
buah kelapa. Rasanya asam dengan sedikit rasa ragi, warna putih keruh, di asia tenggara
biasanya digunakan dalam makanan.
"Ini merupakan peluang yang harus ditangkap industri di Sulut, agar memanfaatkan air
kelapa dijadikan asam cuka," katanya sambil menambahkan cukak juga banyak digunakan
dalam industri kimia.
Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Sulut Benny Nongkan mengatakan pelatihan ini
diikuti oleh 30 petani kelapa yang ada di Minsel, diharapkan mampu mengembangkan air
kelapa menjadi asam cuka.
Sumber: https://www.merdeka.com/peristiwa/petani-di-sulut-diajari-cara-ubah-air-
kelapa-menjadi-cuka.html
Permasalahannya, cuka yang beredar belum semua mendapatkan izin resmi dari BPOM
atau secara berkala memperbaharui perizinan, sehingga kadar cuka yang tertera pada
label perlu diuji kebenarannya, sehingga konsumen tidak mengalami kerugian.
Jika ingin mengetahui kadar cuka, maka dapat dilakukan dengan menggunakan titrasi
asam-basa.
Permasalahan
Tahukah Anda??
Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui
zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai titran dan biasanya
diletakkan di dalam buret. Baik titrat maupun titran biasanya berupa larutan.
Asam (Ion H+) yang berasal dari HCl akan dinetralkan oleh Basa (Ion OH -)
yang berasal dari Mg(OH)2. Sehingga reaksi netralisasinya yaitu:
2HCl(aq) + Mg(OH)2(aq) MgCl2 (aq) + 2 H2O (l)
Dengan kata lain, pada reaksi netralisasi, jumlah mol Ion H+ harus sama dengan
jumlah mol ion OH-. Apabila dirumuskan secara matematika, hasilnya sbb:
−¿¿
N H +¿ xV Asam=N OH ¿
¿¿
Dengan, M =Molaritas Larutan
V =Volume Larutan
a=nilai koefisien H +¿¿
b=nilai koefisienOH −¿¿
Jadi, Reaksi Netralisasi adalah _______________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Lembar kerja PESERTA DIDIK
Titrasi asam basa
Mata Pelajaran :
Kelas :
Pertemuan ke 2
Kompetensi Dasar
3.2 Menentukan konsentrasi/kadar asam atau basa berdasarkan data
hasil titrasi asam basa.
4.1 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan titrasi asam-basa.
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran berbasis Search, solve, create, and share (SSCS) peserta
didik dapat menganalisis informasi kontekstual dari berbagai sumber belajar. Sehingga
peserta didik dapat menjelaskan konsep titrasi asam-basa. Peserta didik dapat
menentukan titik ekivalen dan titik akhir titrasi. Peserta didik dapat menentukan
indikator yang sesuai untuk digunakan pada titrasi asam basa. Serta melakukan
percobaan titrasi asam-basa dan dapat menyimpulkan hasil percobaan.
Perhatikan gambar berikut!
NaOH 0,1
+ - -
mol H > mol OH mol H+ = mol OH
Diteteskan ke
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
4. Pada proses titrasi ada dua hal yang penting yaitu titik ekuivalen dan titik akhir
titrasi.
a. Titik ekuivalen adalah ___________________________________________
5. Tuliskan komponen (alat dan bahan) yang dibutuhkan dalam percobaan titrasi asam-
basa!
Gambar 1:___________________________________________________
Gambar 2:___________________________________________________
7. Berdasarkan kedua gambar diatas, gambar manakah yang menunjukkan titrasi asam-
basa yang benar? Jelaskan jawaban Anda!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
8. Perhatikan gambar 1 dan gambar 2, apakah terdapat perbedaan pada gambar diatas?
Jika iya, tuliskan perbedaan dari kedua gambar diatas!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
9. Mengapa pada percobaan Gambar 1 tidak dapat menunjukan titik akhir titrasi?
Jelaskan!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Cara Menitrasi
1
Indikator asam basa umumnya berupa molekul organik yang bersifat asam lemah
dengan rumus HIn. Indikator memberikan warna tertentu ketika ion H+ dari larutan
asam terikat pada molekul HIn dan berbeda warna ketika ion H+ dilepaskan dari molekul
HIn menjadi In–.
Salah satu indikator asam basa adalah fenolftalein (PP), indikator ini banyak
digunakan karena harganya murah. Indikator PP tidak berwarna dalam bentuk HIn
(asam) dan berwarna merah jambu dalam bentuk In – (basa). Perhatikan struktur
fenolftalein berikut.
Bentuk Asam HIn tidak berwarna Bentuk Basa Konjugasi In- berwarna merah
( 1 ) Ka=¿ ¿ ¿
Ka
(2)
¿¿
Jika ke dalam larutan ditetesi indikator pada pH = 3 atau [H +]=1,0 × 10–3 M, dihasilkan
perbandingan:
Ka
(3)
¿¿
Masukan hasil perbandingan (2) dan (3), sehingga dihasilkan perbandingan Basa konjugasi
dengan asam lemah HIn(aq)
Ka
(4 )
¿¿
Jika ion OH– (basa) ditambahkan ke dalam larutan, [H +] berkurang dan posisi
kesetimbangan bergeser ke arah ..............(pereaksi HIn/ pembentukan In –).Jika ion OH–
ditambahkan terus, bentuk ...... (HIn/ In– ) lebih dominan, sehingga larutan........
(berwarna merah jambu/ tidak berwarna).
Untuk mengetahui titik ekuivalen, kita harus mengetahui dengan tepat berapa volume
basa yang ditambahkan dari buret ke asam dalam labu Erlenmeyer. Salah satu cara
untuk mencapai tujuan ini ialah dengan menambahkan beberapa tetes indikator asam
basa ke dalam larutan asam saat awal titrasi. Namun, tidak semua indikator berubah
warna pada pH yang sama, jadi pilihan indikator untuk titrasi tertentu bergantung pada
sifat asam dan basa yang digunakan dalam titrasi (dengan kata lain, apakah kuat atau
lemah). Tabel di bawah ini memuat sejumlah indikator yang lazim digunakan dalam
titrasi asam-basa.
Table 1 Beberapa Indikator Asam-Basa yang lazim
Warna
Indikator Kisaran pH
Dalam Asam Dalam Basa
Timol biro Merah Kuning 1,2 – 2,8
Bromofenol biru Kuning Ungu kebiruan 3,0 – 4,6
Metil jingga Jingga Kuning 3,1 – 4,4
Metil merah Merah Kuning 4,2 – 6,3
Klorofenol biru Kuning Merah 4,8 – 6,4
Bromtimol biru Kuning Biru 6,0 – 7,6
Kresol merah Kuning Merah 7,2 – 8,8
Fenolftalein Tak berwarna Pink kemerahan 8,3 – 10,0
Sumber: Raymond Chang, Kimia Dasar, edisi ketiga, jilid 2
a. Jika yang ditirasi adalah asam kuat dan basa kuat, maka dihasilkan garam yang bersifat
dapat digunakan dalam titrasi asam kuat dan basa kuat adalah ________________
b. Jika yang ditirasi adalah asam lemah dan basa kuat, maka dihasilkan garam yang bersifat
digunakan dalam titrasi asam kuat dan basa kuat adalah ________
c. Jika yang ditirasi adalah asam kuat dan basa lemah, maka dihasilkan garam yang bersifat
digunakan dalam titrasi asam kuat dan basa kuat adalah _______
1. Alat:
Alat Jumlah
1. ... ...
2. ... ...
3. ... ...
4. ... ...
5. ... ...
6. dst
2. Bahan:
Bahan Jumlah
1. ... ...
2. ... ...
3. ... ...
4. ... ...
5. ... ...
6.
7. dst
3.Prosedural
a. ...
b. ...
c. ...
d. dst
a. ...
b. ...
c. ...
d. dst
Mengkaji volume titran hasil
Menghitung konsentrasi
titrasi, sebagai volume 50%
Titrat, dan mengukur pH
penambahan titran
Menggambar kurva pH
Mengukur pH Campuran terhadap
Penambahan Volume Titran
(NaOH)
Data Percobaan
a. Mengetahui Kadar CH3COOH
1) Konsentrasi Titran :
2) Volume Titran :
3) Volume sampel/ titrat :
b. Menggambar kurva titrasi
4.Perhitungan.
a. Perhitungan Kadar Cuka Perdagangan
Massa MurniCuka yang dititrasi
Kadar ( % cuka perdagangan ) = x 100 %
Massa Total Sampel
1.) Menghitung mol C H 3 COOH menggunakan prinsip netralisasi:
−¿dari NaOH ¿
+¿ dari C H 3 COOH= M OH ¿
mol H
−¿
x V OH−¿ x b¿ ¿
14
12
10
6
4
2