Anda di halaman 1dari 18

Lembar kerja PESERTA DIDIK

Titrasi asam basa

Mata Pelajaran :
Kelas :

Pertemuan 1

Kompetensi Dasar
3.1 Menentukan konsentrasi/kadar asam atau basa berdasarkan data
hasil titrasi asam basa.
4.1 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan titrasi asam-basa.

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Mengindentifikasi pengertian titrasi asam basa
3.1.2 Menentukan titik ekivalen dan titik akhir titrasi

Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran berbasis Search, solve, create, and share (SSCS) peserta
didik dapat menganalisis informasi kontekstual dari berbagai sumber belajar. Sehingga
peserta didik dapat menjelaskan konsep titrasi asam-basa. Peserta didik dapat
menentukan titik ekivalen dan titik akhir titrasi. Peserta didik dapat menentukan
indikator yang sesuai untuk digunakan pada titrasi asam basa. Serta melakukan
percobaan titrasi asam-basa dan dapat menyimpulkan hasil percobaan.

Pendahuluan
Salah satu aplikasi stoikiometri larutan adalah penetapan mencari konsentrasi

(molaritas) atau kadar suatu dalam suatu sampel yang disebut analisis volumetri. Analisis

volumetri dapat dilakukan dengan menggunakan cara titrasi. Larutan dalam erlemmeyer

ditambahkan dengan indikator lalu ditetesi dengan larutan yang berada dalam buret yang

sudah diketahui konsentrasinya.

Kasus

Bacalah beberapa kasus berikut:

Kelompok 1: Kecelakaan Truk Asam Sulfat

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah truk tangki bermuatan asam sulfat


mengalami kecelakaan di Jalan Tol Grogol pagi kemarin, Selasa, 5 Mei 2015.
Akibatnya, muatan larutan kimia itu tumpah di jalan dan membuat seorang warga
meninggal dunia karena menghirup uap larutan.

Kepala Laboratorium Kimia Universitas Indonesia Sunardi mengatakan


larutan asam sulfat memang sangat berbahaya jika bersinggungan dengan
manusia. "Kalau kena kulit, bisa membuat luka yang lebih dari luka terbakar,"
ujarnya, Rabu, 6 Mei 2015. Larutan itu bisa menembus lapisan kulit dan daging.
"Jadi bukan cuma melepuh atau terbakar, tapi bisa melarutkan daging."

Larutan Asam Sulfat termasuk asam kuat. Uap dari larutan itu pun,
tutur Sunardi, sangat berbahaya. "Jika terhirup, bisa merusak saluran
pernapasan," ujarnya. Karena itu, orang yang menghirup uap asam sulfat bisa
meninggal jika tak segera mendapat pertolongan.

Jika tak sengaja terkena larutan ini, kata Sunardi, harus segera
diatasi. Caranya, menyiram bagian yang terkena cairan dengan air. Tujuannya,
agar sifat asam dalam larutan dapat lebih netral. "Kalau bisa, dicampur bahan
basa seperti soda kue."

Permasalahan

1. Bagaimana cara menetralkan pH larutan asam?


2. Manakah yang lebih efektif antara air dengan larutan basa untuk
menetralkan pH larutan asam?
3. Bagaimanakah kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat?

Kelompok 2 : Soda Kaustik Penyebab Gatal

Natrium hidroksida adalah basa kuat dan bersifat kaustik. Limbah yang
mengandung natrium hidroksida (NaOH) adalah limbah berbahaya karena sifat
kaustik. Apabila terkena tangan dapat menyebabkan gatal-gatal.

Mahasiswa pendidikan kimia seringkali menggunakan NaOH saat praktikum,


Setelah pelaksanaan praktikum, seringkali praktikan mengalami gatal-gatal pada
tangan, setelah ditelusuri didapatkan bahwa praktikan secara tidak sengaja
menimbang soda kaustik dan membersihkan soda kaustik yang berceceran dengan
tangan tanpa pelindung.

Permasalahan

1. Mengapa NaOH menyebabkan gatal-gatal pada kulit?


2. Bagaimana cara penanganan gatal-gatal yang disebabkan oleh NaOH?
3. NaOH termasuk larutan basa, dapatkah cara penanganan gatal-gatal
tersebut dengan menyiram menggunakan larutan asam (sebagai contoh
asam sulfat)?
4. Manakah yang lebih efektif antara air dengan larutan asam untuk
menetralkan pH larutan basa?
5. Bilamana proses penetralan larutan basa dilakukan dengan menggunakan
asam?
6. Bagaimanakah kurva titrasi basa kuat dengan asam kuat?

Kelompok 3: Sengatan Tawon dan Sengatan Lebah

Sengatan lebah adalah keadaan di mana lebah menusuk dengan sengat


tajam ke korban. Berbeda dengan lebah besar atau tawon yang mencabut kembali
sengatnya setelah menyerang, lebah madu meninggalkan sengat beserta kantung
racunnya di tempat yang tersengat. Pada sebagian kasus, seseorang yang terkena
sengatan lebah dapat mengalami reaksi luka atau alergi serius dan akan
membutuhkan tindakan pengobatan secepatnya.
Prinsip reaksi asam dan basa juga dapat digunakan untuk mengobati
sengatan lebah dan tawon. Berdasarkan hasil penelitian, sengatan lebah
mengandung campuran asam amino, asam formiat, asam klorida, dan asam fosfat.
Adapun sengatan tawon mengandung senyawa basa. Dengan mengetahui jenis
senyawa yang terkandung dalam sengatan lebah dan tawon, kita dapat
memprediksi cara mengobati sengatan lebah dan tawon. Asam yang terkandung
dalam sengatan lebah dapat dinetralkan dengan mengoleskan senyawa basa,
seperti sabun ke kulit yang tersengat. Adapun basa yang terkandung dalam
sengatan tawon dapat dinetralkan dengan menambahkan senyawa asam.

Permasalahan

1. Bagaimana cara menetralisasi asam lemah seperti asam lemah dari sengatan
lebah dan basa lemah dari sengatan tawon?
2. Apabila ingin diketahui nilai konsentrasi asam lemah dari sengatan lebah dan
basa lemah dari sengatan tawon, titran apa yang digunakan?
3. Bagaimanakah kurva titrasinya?

Kelompok 4: Kadar cuka dalam air kelapa

Merdeka.com - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Perindustrian dan


Perdagangan (Disperindag) mengembangkan air kelapa menjadi asam asetat atau asam
cuka.

"Pengembangan air kelapa menjadi asam cuka di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel),
karena merupakan daerah penghasil kelapa yang besar," kata Kepala Dinas Perindag
Sulut, Olvie Atteng, saat pelatihan pembuatan cuka dari air kelapa, di Amurang, Kamis
(02/10).
Seperti diberitakan Antara, Olvie mengatakan ini merupakan salah satu diversifikasi
produk turunan kelapa yang memiliki nilai tambah cukup tinggi.

Air kelapa, katanya, biasanya hanya dijadikan limbah dan tidak dimanfaatkan oleh petani,
padahal memiliki manfaat dan nilai yang lebih baik lagi.

Kepala Seksi Teknologi Industri Balai Riset dan Standarisasi Industri Manado Fahri
Ferdinand Polii mengatakan asam cuka merupakan cairan yang diproduksi dari bahan
dasar berbagai macam tumbuhan yang kaya kandungan pati ataupun karbohidrat melalui
fermentasi yang menghasilkan alkohol dan asetat.

Fahri mengatakan pemanfaatan cuka dari kelapa memang sangat diminati, khususnya
industri makanan sebagai bahan pembangkit flavor asam dan pengawet juga sebagai
bahan penyedap rasa serta pengatur keasaman.

Cuka adalah produk makanan yang mempunyai cita rasa masam dengan pH sekitar 1-6,
cuka banyak digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Cuka kelapa dikenal juga
dengan nama Coconut Vinegar, cuka ini awal nya berasal dari filipina. Terbuat dari air
buah kelapa. Rasanya asam dengan sedikit rasa ragi, warna putih keruh, di asia tenggara
biasanya digunakan dalam makanan.

"Ini merupakan peluang yang harus ditangkap industri di Sulut, agar memanfaatkan air
kelapa dijadikan asam cuka," katanya sambil menambahkan cukak juga banyak digunakan
dalam industri kimia.

Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Sulut Benny Nongkan mengatakan pelatihan ini
diikuti oleh 30 petani kelapa yang ada di Minsel, diharapkan mampu mengembangkan air
kelapa menjadi asam cuka.

Sumber: https://www.merdeka.com/peristiwa/petani-di-sulut-diajari-cara-ubah-air-
kelapa-menjadi-cuka.html

Permasalahannya, cuka yang beredar belum semua mendapatkan izin resmi dari BPOM
atau secara berkala memperbaharui perizinan, sehingga kadar cuka yang tertera pada
label perlu diuji kebenarannya, sehingga konsumen tidak mengalami kerugian.

Jika ingin mengetahui kadar cuka, maka dapat dilakukan dengan menggunakan titrasi
asam-basa.

Permasalahan

1. Mengapa cuka dapat diperoleh dari air kelapa?


2. Bagaimana cara mengetahui kadar asam cuka yang dihasilkan dari hasil
fermentasi air kelapa?
3. Bagaimana prinsip kerja titrasi asam-basa?

Untuk menjawab pertanyaan


diatas, Belajarlah melalui
kegiatan diskusi pada halaman
berikutnya !!
Kegiatan Diskusi!

Tahukah Anda??
Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui

konsentrasi suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui

konsentrasinya. Suatu zat yang akan ditentukan konsentrasinya disebut

sebagai “titrat” dan biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer, sedangkan

zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai titran dan biasanya

diletakkan di dalam buret. Baik titrat maupun titran biasanya berupa larutan.

Bagaimana konsentrasi Titrat bisa diketahui


melalui titrasi oleh Titran??
Prinsip dasar titrasi terjadi karena adanya reaksi netralisasi. Perhatikan
uraian di bawah ini!

“Maag disebabkan karena lambung mensekresikan asam lambung secara


berlebihan, sehingga jumlah Asam lambung (HCl) meningkat. Untuk
mengurangi kadar HCl yang berlebihan diberikan obat Magh yang mengandung
basa, seperti Mg(OH)2, mengapa demikian? Apabila konsentrasi HCl
diketahui, dapatkah kita menentukan konsentrasi Mg(OH) 2 yang belum
diketahui, bagaimana caranya?
Reaksi antara HCl (aq) dengan Mg(OH) 2(aq) disebut sebagai reaksi Netralisasi
antara asam dengan basa.
HCl (aq) .... + ....
Mg(OH)2(aq) .... + ....

Asam (Ion H+) yang berasal dari HCl akan dinetralkan oleh Basa (Ion OH -)
yang berasal dari Mg(OH)2. Sehingga reaksi netralisasinya yaitu:
2HCl(aq) + Mg(OH)2(aq) MgCl2 (aq) + 2 H2O (l)
Dengan kata lain, pada reaksi netralisasi, jumlah mol Ion H+ harus sama dengan
jumlah mol ion OH-. Apabila dirumuskan secara matematika, hasilnya sbb:
−¿¿

mol ekivalen H +¿=mol ekivalen OH ¿


−¿x V basa¿

N H +¿ xV Asam=N OH ¿

¿¿
Dengan, M =Molaritas Larutan
V =Volume Larutan
a=nilai koefisien H +¿¿
b=nilai koefisienOH −¿¿
Jadi, Reaksi Netralisasi adalah _______________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Lembar kerja PESERTA DIDIK
Titrasi asam basa

Mata Pelajaran :
Kelas :

Pertemuan ke 2

Kompetensi Dasar
3.2 Menentukan konsentrasi/kadar asam atau basa berdasarkan data
hasil titrasi asam basa.
4.1 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan titrasi asam-basa.

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.3 Menentukan indikator yang sesuai untuk digunakan pada titrasi asam basa
4.1.1 Melakukan percobaan titrasi asam-basa dan dapat menyimpulkan hasil
percobaan.

Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran berbasis Search, solve, create, and share (SSCS) peserta
didik dapat menganalisis informasi kontekstual dari berbagai sumber belajar. Sehingga
peserta didik dapat menjelaskan konsep titrasi asam-basa. Peserta didik dapat
menentukan titik ekivalen dan titik akhir titrasi. Peserta didik dapat menentukan
indikator yang sesuai untuk digunakan pada titrasi asam basa. Serta melakukan
percobaan titrasi asam-basa dan dapat menyimpulkan hasil percobaan.
Perhatikan gambar berikut!

NaOH dari buret


NaOH 0,1 M diteteskan
kedalam
Larutan CH3COOH tidak dapat diamati
Erlenmeyer yang
akhir titrasinya. Meskipun titran sudah
berisi CH3COOH
berulang kali diisi ulang ke dalam buret,
tetap tidak menunjukan perubahan
CH3COOH

Gambar 1. Percobaan dilakukan dengan tanpa Indikator

NaOH 0,1

+ - -
mol H > mol OH mol H+ = mol OH
Diteteskan ke

NaOH dari buret Larutan CH3COOH


Larutan CH3COOH
Indikator diteteskan setelah mencapai
sebelum mencapai
kedalam titik ekivalen
titik ekivalen
CH3COOH Erlenmeyer yang
berisi CH3COOH
Gambar 2. Percobaan dilakukan dengan Indikator

Berdasarkan Gambar 1 dan Gambar 2 tersebut, jawablah pertanyaan-


pertanyaan berikut ini!
(manfaatkan buku dan literatur lain untuk menambah pengetahuan!)
1. Berdasarkan Gambar di atas, titrasi adalah _______________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

2. Larutan yang berperan sebagai titran adalah karena _________________

_____________________________________________________________

3. Larutan yang berperan sebagai titrat adalah karena _________________

_____________________________________________________________

4. Pada proses titrasi ada dua hal yang penting yaitu titik ekuivalen dan titik akhir
titrasi.
a. Titik ekuivalen adalah ___________________________________________

b. Pada titik ekuivalen, tepat dinetralkan oleh . Sehingga jumlah mol

_________sama dengan jumlah mol _________________________________

c. Titik akhir titrasi adalah ________________________________________

5. Tuliskan komponen (alat dan bahan) yang dibutuhkan dalam percobaan titrasi asam-
basa!

6. Berdasarkan gambar, hasil pengamatan pada proses titrasi adalah:

Gambar 1:___________________________________________________

Gambar 2:___________________________________________________

7. Berdasarkan kedua gambar diatas, gambar manakah yang menunjukkan titrasi asam-
basa yang benar? Jelaskan jawaban Anda!

______________________________________________________________
______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

8. Perhatikan gambar 1 dan gambar 2, apakah terdapat perbedaan pada gambar diatas?
Jika iya, tuliskan perbedaan dari kedua gambar diatas!

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

9. Mengapa pada percobaan Gambar 1 tidak dapat menunjukan titik akhir titrasi?
Jelaskan!

______________________________________________________________

______________________________________________________________

10. Apakah fungsi indikator fenolftalein dalam percobaan diatas?

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

11. Bagaimanakah prinsip kerja indikator dalam titrasi asam-basa?


______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

Untuk Lebih jelas &


menjawab pertanyaan no
11, Belajarlah melalui
kegiatan diskusi pada
halaman berikutnya!!

Cara Menitrasi
1

1. Berdasarkan gambar 1-5, jelaskan prosedur menitrasi dengan benar!


2. Menurut Anda, apakah titik ekivalen selalu sama dengan titik akhir titrasi? Jelaskan
pendapat Anda!

Prinsip Kerja Indikator

Indikator asam basa umumnya berupa molekul organik yang bersifat asam lemah
dengan rumus HIn. Indikator memberikan warna tertentu ketika ion H+ dari larutan
asam terikat pada molekul HIn dan berbeda warna ketika ion H+ dilepaskan dari molekul
HIn menjadi In–.
Salah satu indikator asam basa adalah fenolftalein (PP), indikator ini banyak
digunakan karena harganya murah. Indikator PP tidak berwarna dalam bentuk HIn
(asam) dan berwarna merah jambu dalam bentuk In – (basa). Perhatikan struktur
fenolftalein berikut.
Bentuk Asam HIn tidak berwarna Bentuk Basa Konjugasi In- berwarna merah

Untuk mengetahui bagaimana indikator bekerja, perhatikan reaksi kesetimbangan


berikut yang menyatakan indikator HIn sebagai asam lemah dengan Ka = 1,0 × 10–8.

HIn(aq) H (aq) + In (aq)


tidak berwarna merah jambu
Berdasarkan persamaan reaksi kesetimbangan Indikator PP diatas, harga Ka adalah

( 1 ) Ka=¿ ¿ ¿

Ka
(2)
¿¿

Jika ke dalam larutan ditetesi indikator pada pH = 3 atau [H +]=1,0 × 10–3 M, dihasilkan
perbandingan:

Ka
(3)
¿¿

Masukan hasil perbandingan (2) dan (3), sehingga dihasilkan perbandingan Basa konjugasi
dengan asam lemah HIn(aq)

Ka
(4 )
¿¿

Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa struktur yang lebih dominan adalah


bentuk ...........(HIn/ In-) , sehingga warna larutan adalah ........(tidak berwarna/berwarna).

Jika ion OH– (basa) ditambahkan ke dalam larutan, [H +] berkurang dan posisi
kesetimbangan bergeser ke arah ..............(pereaksi HIn/ pembentukan In –).Jika ion OH–
ditambahkan terus, bentuk ...... (HIn/ In– ) lebih dominan, sehingga larutan........
(berwarna merah jambu/ tidak berwarna).

Untuk mengetahui titik ekuivalen, kita harus mengetahui dengan tepat berapa volume
basa yang ditambahkan dari buret ke asam dalam labu Erlenmeyer. Salah satu cara
untuk mencapai tujuan ini ialah dengan menambahkan beberapa tetes indikator asam
basa ke dalam larutan asam saat awal titrasi. Namun, tidak semua indikator berubah
warna pada pH yang sama, jadi pilihan indikator untuk titrasi tertentu bergantung pada
sifat asam dan basa yang digunakan dalam titrasi (dengan kata lain, apakah kuat atau
lemah). Tabel di bawah ini memuat sejumlah indikator yang lazim digunakan dalam
titrasi asam-basa.
Table 1 Beberapa Indikator Asam-Basa yang lazim
Warna
Indikator Kisaran pH
Dalam Asam Dalam Basa
Timol biro Merah Kuning 1,2 – 2,8
Bromofenol biru Kuning Ungu kebiruan 3,0 – 4,6
Metil jingga Jingga Kuning 3,1 – 4,4
Metil merah Merah Kuning 4,2 – 6,3
Klorofenol biru Kuning Merah 4,8 – 6,4
Bromtimol biru Kuning Biru 6,0 – 7,6
Kresol merah Kuning Merah 7,2 – 8,8
Fenolftalein Tak berwarna Pink kemerahan 8,3 – 10,0
Sumber: Raymond Chang, Kimia Dasar, edisi ketiga, jilid 2

a. Jika yang ditirasi adalah asam kuat dan basa kuat, maka dihasilkan garam yang bersifat

. Perkiraan pH larutan hasil titrasi adalah sehingga indikator yang

dapat digunakan dalam titrasi asam kuat dan basa kuat adalah ________________

b. Jika yang ditirasi adalah asam lemah dan basa kuat, maka dihasilkan garam yang bersifat

. Perkiraan pH larutan hasil titrasi adalah sehingga indikator yang dapat

digunakan dalam titrasi asam kuat dan basa kuat adalah ________

c. Jika yang ditirasi adalah asam kuat dan basa lemah, maka dihasilkan garam yang bersifat

. Perkiraan pH larutan hasil titrasi adalah sehingga indikator yang dapat

digunakan dalam titrasi asam kuat dan basa kuat adalah _______

Desain Titrasi-Perhitungan Kadar Cuka

Buatlah desain rancangan percobaan untuk menghitung dan menentukan kadar


cuka dari berbagai hasil fermentasi maupun pengolahan dari industri melalui
metode titrasi dan untuk menggambar kurva titrasi asam cuka!

1. Alat:

Alat Jumlah

1. ... ...

2. ... ...

3. ... ...

4. ... ...

5. ... ...

6. dst
2. Bahan:

Bahan Jumlah

1. ... ...

2. ... ...

3. ... ...

4. ... ...

5. ... ...

6.

7. dst

3.Prosedural

1) Mengetahui Kadar Cuka Perdagangan.

a. ...

b. ...

c. ...

d. dst

Persiapan Titrat/ Menghitung Kadar Cuka,


Pengenceran Sampel
Hasil Titrasi, Mencatat % cuka = (mol cuka hasil
hingga 20 kali data Volume Titran
(Menggunakan labu ukur titrasi x Mr) / Volume
100 ml) cuka x 

2) Menggambar Kurva Titrasi ..... dengan .....

a. ...

b. ...

c. ...

d. dst
Mengkaji volume titran hasil
Menghitung konsentrasi
titrasi, sebagai volume 50%
Titrat, dan mengukur pH
penambahan titran

Pada tiap gelas kimia (8


buah), mencampurkan kedua Menghitung penambahan
larutan (20 ml titrat dan % ml volume 20%, 30 %, 40%, 50%,
titran): a. Gelas 1: 20 ml Cuka 60%, 70%, 80% dan 100 %
+ 20 % NaOH; b. Gelas 2: 20 volume titran
ml Cuka + 30 % NaOH; c. dst

Menggambar kurva pH
Mengukur pH Campuran terhadap
Penambahan Volume Titran
(NaOH)

Data Percobaan
a. Mengetahui Kadar CH3COOH
1) Konsentrasi Titran :
2) Volume Titran :
3) Volume sampel/ titrat :
b. Menggambar kurva titrasi

Volume Titran pH Larutan (diukur menggunakan pH digital)


0%
20 %
30 %
40 %
50%
60 %
70 %
80%
100 %

4.Perhitungan.
a. Perhitungan Kadar Cuka Perdagangan
Massa MurniCuka yang dititrasi
Kadar ( % cuka perdagangan ) = x 100 %
Massa Total Sampel
1.) Menghitung mol C H 3 COOH menggunakan prinsip netralisasi:
−¿dari NaOH ¿

mol H +¿ dari C H 3 COOH =mol OH ¿


−¿¿

mol H +¿ dari C H 3 COOH =n OH ¿

+¿ dari C H 3 COOH= M OH ¿
mol H
−¿
x V OH−¿ x b¿ ¿

CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)


−¿¿

Mol H +¿≈ mol C H 3 COO ¿

saat dinetralisasikan oleh NaOH;


NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
maka yang terjadi adalah
CH3COOH(aq)+ NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
CH3COOH(aq)+ NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)

Mol cuka = mol H+ = mol OH- = mol titran


2.) Menghitung massa Cuka yang dititrasi
Massa Cuka yang dititrasi = Mol Cuka x Mr C H 3 COOH
3.) Menghitung Massa Total Sampel
Massa Total Sampel = Volume sampel (Cuka) x  C H 3 COOH

4.) Menghitung Kadar Cuka Perdagangan


Massa MurniCuka yang dititrasi
Kadar ( % cuka perdagangan ) = x 100 %
MassaT otal Sampel
b. Menggambar Kurva Grafik

Setelah mengukur pH sebelum dan setelah tiap penambahan volume titran,

kemudian plot-kan data tersebut ke dalam kurva berikut:


pH

14

12

10

6
4
2

Penambahan Volume Titran (ml)

Anda mungkin juga menyukai