Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN MASYARAKAT GEMAR BELAJAR

PLS FKIP UNEJ 2018

ASAS RELEVANSI PENGEMBANGAN


MASYARAKAT

Asas relevansi dengan Pengembangan masyarakat mengadung tiga makna, pertama,

bahwa kehadiran pendidikan non formal didasarkan atas kebutuhan, masyrakat dan

muncul karena tuntutan pemabngunan masyarakat. Kedua, program-progaram

pendidikan nonformal berfungsi menggarap perkembangan sumber daya manusia yang

menjadi pelaku utama dalam Pengembangan masyrakat dan sekaligus penerima

pengaruh dari pemabangunan masyrakat itu. Ketiga, pendidikan nonformal (nonformal

education) lahir di masyarakat industri.

a. Permasalahan Pengembangan Masyarakat dan Kaitannya dengan Pendidikan

Masalah-masalah yang dihadapi dalam Pengembangan masyarakat dan

hubungannya dengan pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut, yaitu :

1. Masyarakat perdesaan merupakan bagian terbesar dari penduduk dunia.

2. Kegiatan Pengembangan dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk di

dalamnya Pengembangan, sangat diperlukan oleh dan untuk masyrakat

perdesaan.
3. Di lihat dari segi demografi, bagian terbesar jumlah penduduk tinggal di

perdesaan, sekitar 70-80% penduduk dunia, terutam di negara-negara miskin

dan sedang berkembang, bermukim di perdesaan.

b. Klasifikasi Masyarakat Perdesaan

Perkembangan mastarakat perdesaan didasarakan atas tipe desa yang

mencakup 10 faktor yang menjadi indikator perkembangan yaitu, penduduk alam,

orbitasi desa, mata pencaharian, pendapatan desa, adat istiadat, kelembagaan,

pendidikan, gotong royong dan prasarana desa. Berdasarkan ukuran kuantitatif

dan kualitatif, khususnya faktor ekonomi, sosial budaya, dan prasarana maka

perkembangan desa dapat diklasifikasi ke dalam pradesa, desa swadaya,

swakarya dan swasembada. Pradesa ialah bentuk kelompok masyarakat yang

belum menetap pada suatu wilayah yang disebut desa, seperti kelompok terasing

yang selalu berpindah-pindah. Desa swadaya ialah desa yang bersifat tradisional

yang diikat oleh adat istiadat, hubungan antar penduduk yang erat, pengawasan

didasarkan atas kekeluargaan, mata pencaharian penduduk pada sektor primer,

tingkatan teknologi yang masih sederhana, serta prasarana yang masih minim.

Norma-norma desa swadaya ialah :

1. Mata pencaharian penduduk penduduk yang utama adalah disektr primer

yaitu pertanian, nelayan, petrnakan, dan pencari hasil hutan.

2. Adat istiadat dan tradisi pada umumnya masih rendah.

3. Tugas dan fungsi kelembagaan dan pemerintahan desa masih rendah.

Desa swakarya ialah desa yang setingkat lebih maju dari desa swadaya dan ditandai

dengan adat istiadat sedang mengalami transisi, pengaruh luar pun mulai masuk, cara
berpikir penduduk mulai berubah, lapangan kerja bertambah, serta kualitas prasaran di

desa pun bertamabha. Norma-norma desa swakarya ialah :

1. Adat istiadat dan tradisi dalam tingkat peralihan.

2. Tugas dan fungsi pemerintahan dan kelembagaan desa baik.

3. Pendapatan desa dalam tingkat sedang.

Desa swasembada ialah desa yang seingkat lebih tinggi dari desa swakarya yang

ditandai dengan adat istiadat sudah tidak mengikat secara ketat hubungan antar manusia

bersifat rasional, teknologi tinggi, dan prasarana desa cukup. Norma-normanya ialah :

1. Adat istiadat dan tradisi tidak megikat lagi pada kehidupan penduduk.

2. Tingkat pendidikan dan ketrampilan penduduk sudah tinggi.

3. Tugas dan fungsi kelembagaan dan pemerintahan di desa sudah efektif.

c. Peningkatan Sosial Ekonomi Perdesaan Menjadi Fokus Utama Pengembangan

Masyarakat

Dalam Pengembangan masyarakat, pendidikan nonformal dapat berperan dalam

tiga hal. Pertama, menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentinganya upaya

mereka untuk membebaskan diri dari keodohan, imbalan atau upah kerjayang rendah

dan ketidakadilan dalam masyarakat. Kedua, membantu masyarakat untuk biasa hidup

berorganisasi sehingga secara bersama mereka dapat mempelajari keadaan

kehidupannya serta mejagagi berbagai kesempatan yang berkaitan dengan pekerjaan,

lapangan usaha dan kemudahan yang dapat diperoleh seperti pemberian modal

kredit. Ketiga, para pendidik dan tutor bekerja sama berorganisasi kemasyarakatan dan
anggota masyarakat dalam upaya mengidentifikasi kebutuhan, sumber dan kemungkinan

hambatan, serta mendayagunakan prasarana sosial, politik, dan lingkungan masyarakat.

d. Pengertian dan Ruang Lingkup Pengembangan Masyarakat

Pengembangan desa mempunyai tujuan untuk terjadinya:

1. Peningkatan kesejahteraan hidup dan kualitas kehidupan masyarakat.

2. Pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan.

3. Terjabarnya kebijaksanaan dan program Pengembangan nasional untuk

masyarakat perdesaan, dengan meniikberatkan pada prakarsa masyarakat itu

sendiri.

Sebagai gerakan Pengembangan masyarakat mengandung arti sebagai usaha sadar,

sistimatis, dan terarah yang diselenggarakan oleh untuk dan dalam masyarakat yang

bertujuan mengubah taraf kehidupan mereka sendiri ke arah yang lebih baik. Pengertian

Pengembangan masyrakat dapat ditinjau dari segi sistem dan gerakan. Sebagai sistem,

Pengembangan masyrakat adalah bagian dari supra sistem Pengembangan nasional.

Sebagaimana hanya dalam pendidikan nonformal, Pengembangan masyrakat mencakup

komponen-komponen yang saling berhbungan antara satu dengan yang lainnya dan

berproses untuk mencapai tujuan. Batten (1961), menjelaskan bahwa Pengembangan

masyrakat adalah suatu proses atau gerakan yang dilakukan oleh masyarakat yang

dalam gerakan itu masyarakat mendiskusikan keinginan dan kebutuhan bersama,

kemudian merencanakan dan melaksanakan upaya bersama untuk mewujudkan

keinginan merencanakan dan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

e. Prinsip-Pinsip dan Unsur-Unsur Pengembangan Masyarakat


Pengembangan masyarakat iselenggrakan atas dasar prinsip-prinsip,

keterpaduan, berkelanjutan, keserasian, kemampuan sendiri dan kaderisasi. Prinsip-

prinsip dan unsur-unsur Pengembangan masyarakat yang dikemukakan

diatas mempunyai hubungan yang amat erat dengan sistem pendidikan. Apabila

hubungan ini dikaji lebih mendalam maka akan ditemukan suatu nilai bahwa

pengembangan masyarakat itu sendiri merupakan pendidikan dalam makna yang wajar

dan luas. Dalam hubungan ini pendidikan nonformal, sebagai subsistem pendidikan

nasional, berperan sebagai pendekatan dasar dalam setiap program Pengembangan

masyarakat dan merupakan bagian penting dari setiap program Pengembangan

masyarakat baik pada tingkat lokal, daerah, maupun nasional. Pendidikan nonformal

sebagai bagian penting dari program Pengembangan masyarakat mengandung makna

bahwa setipa kebijakan dan egiatan Pengembangan masyarakat memuat pola kebijakan

dan program pendidikan nonformal.

f. Sasaran Pendidikan Nonformal Dalam Pengembangan Masyarakat

Salah satu sasaran perubahan yang ingin dicapai oleh pendidikan nonformal

dalam Pengembangan masyarakat adalah tumbuhnya masyarakat gemar

belajar (learning society). Masyarakat gemar belajar mengandung makna perubahan

masyarakat dari situasi kehidupan semu, yang disebut masyarakat dalam keadaan

mimpi (dreaming society) atau menghayal, ke arah masyarakat berencana (planning

society).Sebagaimana telah dikemukakan bahwa tumbuhnya masyarakat gemar belajar

memberi petunjuk lepasnya masyarakat dari stuasi kehidupan semu. Ditinjau dari proses

belajarnya, masyarakat gemar belajar memiliki beberapa ciri, yaitu :


1. Sebagian masyarakat atau mungkin selruhnya, gemar mencari informasi yang

berhubungan dengan kepetingan kehidupannya.

2. Mereka gemar menemukan informasi baru melalui kegiatan membaca berbagi

sumber buku dan lain sebagainya.

3. Masyarakat gemar menulis dan meyampaikan informasi.

4. Masyarakat gemar melakukan kegiatan belajar secara berlanjut atas kesadaran

bahwa belajar adalah bagian yang tidak terpisahkan dar kehidupannya.

g. Implikasi Pendidikan Nonformal Dalam Merntis Masyarakat Gemar Belajar di Perdesaan

Dalam menumbuhkan masyarakat gemar belajar, melalui kegiatan belajar yag

berkaitan dengan berbagi fungsi, pendidikan nonformal dapat berperan dalam hal-hal

sebgai berikut :

1. Pendidikan nonformal memberikan pengakuan dan penghargaan tehadap

sumber-sumber yang tersedia dimasyarakat dan menggunakannya secara

optimal dalam gerakan Pengembangan masyarakat.

2. Pendidikan nonformal menghormati nilai-nilai agama, keyakinan, tradisi dan

budaya masyarakat.

3. Lembaga pendidikan nonformal bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait

dengan Pengembangan masyarakat dan pimpinan masyarakat, serta

memanfaatkan sebaik-baiknya kerja sama tersebut untuk membelajarkan

masyarakat.

4. Pendidikan nonformal mengutamakan program yang berkaitan dengan upaya

kebutuhan yang dirasakan dan dinyatakan oleh masyarakat.


5. Pendidikan nonformal memperkenalkan kekuatan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan humaniora melalui komnikasi teroraganisasi dalam masyarakat sehingga

masyarakat terdorong untuk meyadari pentingnya belajar dan untuk mem[pelajari

dan menerapkan ilmu pengetahuan.

===== =====

Anda mungkin juga menyukai