Anda di halaman 1dari 16

Case Report Session

Dermatitis Nummularis

Pembimbing:

dr. Gina Trina Sutedja, Sp. KK

dr. Novia Yudhitiara, Sp. KK

Disusun Oleh:

Ivan Yoseph Saputra (11.2016.155)

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA - UNTAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI

PERIODE 13 AGUSTUS 2018 – 15 SEPTEMBER 2018

1
LEMBAR PENGESAHAN

Case Report Session :


Dermatitis Nummularis

Disusun oleh :
Ivan Yoseph Saputra (11.2016.155)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Sebagai syarat untuk mengikuti ujian Kepaniteraan Ilmu Kulit dan Kelamin RSUD Ciawi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Ciawi, 30 Agustus 2018

Kepala SMF Ilmu Kulit dan Kelamin


dr. Gina Trina Sutedja, Sp.KK

2
BAB I

LAPORAN KASUS

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT : RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor
LAPORAN KASUS DERMATITIS NUMMULARIS
Nama : Ivan Yoseph Saputra
NIM : 11.2016.155
Pembimbing : dr. Novia Yudhitiara

1.1 IDENTITAS PASIEN :


Data Pasien:
Nama : Tn A Suku/ Bangsa : Sunda
Tanggal Lahir : 02-09-2000 Agama : Islam
Umur : 17 tahun 11 bulan Alamat : Kp. Gugunung
Pendidikan : SMP No. RM : 00.66.99.38

1.2 ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 21-09-2018 Jam: 10:00 Poli Kulit dan Kelamin

Keluhan Utama
Os mengatakan timbul eksim pada tangan dan kaki.

Riwayat Perjalanan Sekarang


Os mengatakan timbul eksim pada tangan dan kaki sejak 3 bulan SMRS, mulanya eksim timbul
pada tungkai kiri dengan diameter kurang lebih sebiji jagung, Os mengatakan eksim meluas 1
bulan ini kurang lebih menjadi berdiameter 6 cm. Os mengatakan timbul eksim lainnya pada
tungkai kanan, lengan kanan dan kiri, punggung, dan wajah. Os mengatakan timbul rasa gatal,
namun tidak diperberat setelah berkeringat. Os sebelumnya tidak mengganti merk sabun mandi
yang biasa dipakai, dan tidak menggunakan pelembab atau kosmetik pada kulitnya. Os sudah
berobat ke dokter umum di klinik dan diberikan salep chloramphenicol 2% (Bufanicol®) namun

3
tidak ada perbaikan. Os juga mengoleskan ekstrak kunyit dua kali sehari pada daerah eksim.
Pasien tidak mengeluhkan adanya demam, batuk, pilek, mual, muntah, mudah lelah, penurunan
BB. Buang air besar (BAB) pasien normal dan buang air kecil (BAK) normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Alergi Obat (-) Asma (-) Karies Dentis (+) Hipertensi (-)
Rhinitis Alergi (-) Konjungtivitis Al (-) Dispepsia (-) ISPA (+)
Dermatitis Atopik (-) Urtikaria (-) Diabetes Melitus (-) TB Paru (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Alergi Obat (-) Asma (-) Karies Dentis (-) Hipertensi (-)
Rhinitis Alergi (-) Konjungtivitis Al(-) Dispepsia (-) ISPA (+)
Dermatitis Atopik (-) Urtikaria (-) Diabetes Melitus (-) TB Paru (-)

Riwayat Sosial dan Kebiasaan


Hygine : 2× sehari dengan sabun antiseptik
Tidak berganti-ganti handuk mandi dengan
anggota keluarga lainnya
Merokok : Tidak ada
Minum minuman beralkohol : Tidak ada
Penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada

1.3 PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Suhu : 36,6 OC
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Nadi : 88 ×/menit
Pernapasan : 18 ×/mnt
Tinggi badan : 175 cm
Berat badan : 50 kg
BMI : 16,32 kg/m2 (underweight)

Kepala-Rambut

4
Normosefal, benjolan (-), lesi (-), rambut berwarna hitam, rontok (-), alopesia (-), telur kutu (-).

Mata
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), katarak (-/-), sekret (-/-), injeksi siliar dan
konjungtiva (-), pupil bulat 3 mm, kedua pupil sama besar, bereaksi terhadap cahaya.

Telinga
Fistula preaurikula (-), fistula retroaurikula (-), otorrhea (-), membran timpani dekstra dan
sinistra intak.

Hidung
Bentuk hidung normal, tidak didapatkan adannya septum deviasi, pernapasan cuping hidung (-),
sekret (-), krepitasi (-).

Mulut
Bibir tidak sianosis, tidak kering, karies dentis (+) pada M1 rahang bawah kanan dan kiri, ukuran
lidah normal dan dapat bergerak aktif.

Gambar 1. Karies Dentis pada M1 Rahang Bawah Kiri dan Kanan


Leher
Tidak terdapat hipertrofi m. sternokleidomastoideus, tidak teraba adanya benjolan.

Thoraks
Bentuk : Normal, tidak didapatkan pectus excavatum, pectus karinatum, dan barrel chest,
pernapasan simetris, retraksi sela iga (-).

5
Paru-Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, tidak didapatkan pectus excavatum dan pectus carinatum,
pernapasan simetris, retraksi sela iga (-/-).
Palpasi : Sela iga kanan dan kiri tidak melebar, massa (-/-).
Auskultasi : Suara napas vesikuler kanan = kiri, ronki (-/-), wheezing (-/-).

Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Iktus kordis teraba pada sela iga 5 linea midklavikularis kiri.
Auskultasi : BJ I/II murni reguler, murmur (-), gallop (-).

Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-).
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen, tidak ada nyeri ketok CVA.
Auskultasi : Bising usus (+).

Ekstremitas-Kuku
CRT <3 detik, edema perifer (-), akral hangat (+). Kuku berwarna merah muda, halus, utuh,
pitting nail (-), kerekatan kuku dan bantalan kuku baik.

Pemeriksaan Anus
Tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak ada indikasi.

Pemeriksaan Dermatologis
Makulopapula eritema berbentuk plakat coin lession/ discoid pada tungkai kanan dan kiri,
lengan kanan dan kiri, punggung, dan wajah. Konfluen, basah, berbatas tegas, dengan ukuran
terkecil ±1 cm dan terbesar ±6 cm. Terdapat krusta medikamentosa berwarna coklat kekuningan
dan ekskoriasi.

6
Gambar 2. Lesi Berbentuk Discoid pada Tungkai Kiri

Gambar 3. Lesi Berbentuk Discoid pada Tungkai Kanan

Gambar 4. Lesi Berbentuk Discoid pada Lengan Kiri

7
Gambar 5. Lesi Berbentuk Discoid pada Lengan Kanan

Gambar 6. Lesi Berbentuk Discoid pada Punggung dan Muka


1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

1.5 RESUME
Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 17 tahun, datang dengan keluhan timbul lesi pada
tungkai kiri ±berukuran sebiji jagung sejak 3 bulan SMRS. Satu bulan ini lesi meluas menjadi 6
cm dan timbul lesi-lesi lainnya pada tungkai kanan, lengan kanan dan kiri, punggung, dan wajah.
Pasien sudah berobat dan diberikan chloramphenicol 2% namun tidak didapatkan perbaikan.
Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit karies dentis dan ISPA. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum dan tanda-tanda vital dalam batas normal, dengan berat badan 50 kg,
8
tinggi badan 175 cm, dan IMT adalah 16,32 kg/m2. Pada pemeriksaan kepala, mata, THT, leher,
thoraks, dan abdomen, dan ekstrmitas didapati dalam batas normal. Pada pemeriksaan
dermatologis ditemukan makulopapula eritema berbentuk plakat coin lession/ discoid pada
tungkai kanan dan kiri, lengan kanan dan kiri, punggung, dan wajah. Konfluen, basah, berbatas
tegas, dengan ukuran terkecil ±1 cm dan terbesar ±6 cm. Terdapat krusta medikamentosa
berwarna coklat kekuningan dan ekskoriasi.

1.6 DIAGNOSIS BANDING


 Dermatitis nummularis dengan infeksi sekunder
 Dermatitis atopik dengan infeksi sekunder
 Tinea kruris et korporis dengan infeksi sekunder

1.7 DIAGNOSIS KERJA


Dermatitis nummularis dengan infeksi sekunder

1.8 PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa
 Meminta pasien untuk mandi setidaknya 2× sehari dengan sabun bayi.
 Meminta pasien untuk menggunakan pelembab untuk mencegah kulit kering.
 Meminta pasien untuk tidak menggaruk-garuk eksim maupun kulit yang sehat.
 Meminta pasien untuk tidak mengoleskan kunyit pada kulit.
 Meminta pasien untuk memeriksakan karies dentis ke dokter gigi.
Medikamentosa
 Kompres terbuka pada lesi-lesi yang basah, dilakukan setidaknya 2× sehari.
 Asam fusidat 2% 2×1.
 Amoxicillin/Klavulanat 500 mg/125 mg 3×1.
 Cetrizine 1×10 mg malam
 Metilprednisolone 2×8 mg

1.9 PROGNOSIS

9
● ad Vitam : dubia ad bonam
● ad Fungsionam : dubia ad bonam
● ad Sanationam : dubia ad malam

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Dermatitis nummularis atau discoid eczema adalah penyakit peradangan kulit kronis (epidermis
dan dermis) dengan etiologi yang masih belum diketahui. Lesi umumnya papula dan
papulavesikel konfalesens membentuk plakat nummular dengan krusta dan sisik. Lesi biasanya

10
pada ekstremitas atas, termasuk bagian dorsal tangan pada perempuan, dan ekstremitas bawah
pada laki-laki. Secara histologi dermatitis nummularis dapat dibagi menjadi akut, subakut, dan
kronik.1,2

Dermatitis nummular disebut juga oleh Devergie tahun 1857 sebagai eksim nummular,
eksim diskoid, atau neurodermatitis numular. Istilah nummularis berasal dari bahasa latin
nummus yang berarti koin.2

Gambar 7. Dermatitis Nummularis: Plakat berbentuk koin dengan erosi dan ekskoriasi.1

2.2 Epidemiologi

Dermatitis nummularis biasanya terjadi pada orang dewasa, dengan rasio laki-laki lebih banyak
dibandingkan perempuan. Puncak insiden terjadi diantara laki-laki dan perempuan pada usia50 –
65 tahun. Puncak insiden kedua pada pada perempuan berusia 15 – 25 tahun. Dermatitis
nummularis jarang ditemukan pada usia balita dan anak-anak, dan mulai ditemukan pada anak-
anak di usia 5 tahun.1

2.3 Etiologi dan Patofisiologi

Patogenesis dermatitis nummularis masih belum diketahui. Kebanyakan pasien dengan


dermatitis nummularis tidak memiliki riwayat atopi baik pribadi maupun keluarga. Beberapa
faktor dicurigai menyebabkan terjadinya dermatitis nummularis, seperti keadaan kelembaban
kulit. Pada lansia didapatkan penurunan kelembaban. Infeksi (Staphylococcus dan Micrococcus)
diduga berperan dalam terjadinya dermatitis nummularis, dimana 68% pasien ditemukan

11
memiliki fokus infeksi, seperti: gigi, infeksi pernapasan atas, dan pernapasan bawah. Sebelas dari
tigabelas pasien yang tidak memiliki riwayat dermatitis atopik mengalami perbaikan setelah
dilakukan terapi terhadap infeksi odontogenik. Peran beberapa allergen seperti tungau debu
rumah dan Candida albicans, juga dicurigai menyebabkan dermatitis nummularis. Pemberian
isotretinois dan emas diduga menjadi penyebab terjadinya dermatitis nummularis. Dermatitis
nummularis generalisata banyak ditemukan pada pasien dengan hepatitis C dengan terapi
interferon α-2b dan ribavirin.1

2.4 Tanda dan Gejala

Lesi berupa plakat berbatas tegas berbetuk koin dapat berupa papul dan papulovesikel yang
konfluen. Lesi dapat ditutupi seluruhnya oleh krusta. Plakat berdiameter antara 1 sampai 3 cm.
Kulit disekitar lesi biasanya normal, namun dapat dijumpai xerosis kutis. Pruritus dapat
bervariasi dari minimal sampai dengan berat. Resolusi sentral dapat terjadi, sehingga terlihat
gambaran annular. Plakat kronik berupa bersifat kering, bersisik, dan dapat ditemukan adanya
likenifikasi. Distribusi klasik dari lesi berada di bagian ekstensor ekstremitas. Pada perempuan,
lebih banyak ditemukan di ekstremitas atas (termasuk bagian dorsal tangan), dibandingkan
dengan ekstremitas bawah. Lesi eksudatif berbentuk diskoid dan likenifikasi Sulzberger-Garbe
merupakan variasi dari dermatitis nummularis.1

Gambar 8. Dermatitis Nummularis pada Anak dengan Lesi Berkrusta.1

2.5 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan tes tempel (Patch test) bermanfaat pada keadaan kronis untuk menyingkirkan
kemungkinan adanya dermatitis kontak. Pada penelitian di India ditemukan kurang dari 50

12
pasien yang dilakukan tes tempel, positif terhadap kolofoni, nitrofurazon, neomisin sulfat, dan
nikel sulfat. Serum IgE biasanya ditemukan normal.1

Pemeriksaan histologi dapat dilakukan untuk menilai stadium pada saat dilakukan biopsi.
Pada fase akut dapat ditemukan adanya gambaran spongioisis, dengan atau tanpa mikrovesikel
spongiotik. Pada fase subakut dapat ditemukan adanya gambaran parakeratotik, kursta,
hiperplasia epidermal, dan spongiosis pada epidermis. Lesi kronik dapat ditunjukan adanya liken
simpleks kronikus pada gambaran mikroskopik.1

Gambar 9. Histopatologi Dermatitis Nummularis: Plasma mengandung keratosis dan neutrofil


dan hiperplasian epidermal psoriasiform dengan spongiosit dan ilfitrasi limfosit, makrofag, dan
eosinofil pada superfisial dermal.1

2.6 Diagnosis Diferensial

Dermatitis nummular umumnya menyerupai dermatitis kontak alergi, dermatitis stasis, dermatitis
atopik, dan tinea korporis. Lesi dermatitis alergi kontak terkadang berbentuk lesi koin, untuk
membedakan dermatitis nummularis murni atau overlapping dermatitis kontak alergi dengan
dermatitis nummularis dapat dilakukan tes tempel (Patch test). Salah satu bentuk lesi dari
dermatitis atopik dapat berbentuk koin sehingga menyerupai gambaran dermatitis nummularis.
Untuk menyingkirkan hal ini dapat dilakukan pemeriksaan tes tusuk (Prick test) untuk
mengetahui adanya kemungkinan atopi. Lesi dermatitis statis yang berevolusi menjadi ulkus
vena terkadang berbentuk annular menyerupai dermatitis nummularis. Dermatitis stasis dapat
disingkirkan melalui pemeriksaan fisik didapatkan adanya pelebaran vena-vena pada ekstremitas
inferior. Bentuk lesi pada tinea korporis seringkali berupa lesi eritem annular dengan adanya
penyembuhan sentral. Tinea korporis dapat disingkirkan dengan pemeriksaan kerokan KOH

13
10%. Pemberian kortikosteroid dapat digunakan untuk menyingkirkan tinea korporis, dimana
pada tinea korporis tidak akan didapatkan perbaikan dari lesi.1

Tabel 1. Diagnosis Diferensial Dermatitis Nummularis.1

2.7 Tatalaksana

Steroid topikal potensi sedang sampai tinggi merupakan terapi utama dari dermatitis nummularis.
Pemberian inhibitor kalsineurin, takrolimus, dan pikrelimus serta preparat tar juga efektif untuk
penyakit ini. Emolien dapat diberikan bila terdapat adanya xerosis kutis. Pemberian antihistamin
oral dapat bermanfaat bila pruritus berat. Pemberian antibiotik oral diindikasikan apabila
didapatkan infeksi sekunder, dan pemberian steroid harus ditunda apabila didapatkan infeksi
sekunder. Fototerapi spektrum luas dan sempit ultraviolet B (UVB) dapat diberikan sebagai
terapi.1

2.8 Komplikasi

Komplikasi dermatitis nummularis berupa infeksi sekunder, dan dapat menyebabkan


eritroderma.1

2.9 Prognosis

14
Penyakit ini biasanya kronis dan rekuren pada daerah-daerah yang sama.1

BAB III

KESIMPULAN

Dermatitis nummularis atau eksema nummular atau eksim diskoid merupakan peradangan pada
kulit berupa mata uang (koin) berbatas tegas, dengan efloresensi berupa papul atau
papulovesikel, yang mudah pecah dan basah. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada laki-
laki, dengan predileksi pada ekstremitas bawah, dan punggung tangan pada perempuan. Pada
laporan kasus ini dilaporkan seorang laki-laki berusia 17 tahun dengan dermatitis nummularis.
Lesi berupa makulopapula eritema berbentuk plakat coin lession/ discoid pada tungkai kanan dan
kiri, lengan kanan dan kiri, punggung, dan wajah. Konfluen, basah, berbatas tegas, dengan
ukuran terkecil ±1 cm dan terbesar ±6 cm. Terdapat krusta medikamentosa berwarna coklat
kekuningan dan ekskoriasi. Pada pasien ini dilakukan tatalaksana non-medikamentosa melalui
edukasi mengenai penyakitnya dan kebersihan diri, serta tatalaksana medikamentosa melalui

15
pemberian kompres terbuka, antibiotik sistemik dan topikal, steroid sistemik, dan anti-histamin 1
sistemik.

Daftar Pustaka

1. Burgin S. Nummular eczema, lichen simplex chronicus, and prurigo nodularis. In:
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th Ed. New York. Mc Graw-Hill. 2012.
Vol 2. p.2253-62.
2. Stella C. Laporan kasus: dermatitis nummularis. CDK; 2018:45 (6): 435-7

16

Anda mungkin juga menyukai