Anda di halaman 1dari 15

Matriks Analisis SWOT Implementasi ISO 14001:2015 di PT.

Intan Mega Utama


FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
PENILAIAN KEKUATAN (S) BOBOT NILAI NT PENILAIAN PELUANG (O) BOBOT NILAI NT
1. Komitmen Top Manajemen terhadap implementasi ISO 25 5 125 1. permintaan konsumen dalam penerapan SML ISO 14001 : 30 5 150
14001:2015 (klausul 5) 2015
2. Tersedianya Alokasi dana dari manajemen untuk 2. adanya konsultan pelatihan bagi SDM dalam memahami
23 5 115 20 4 80
penerapan ISO 14001:2015 (klausul 7) SML ISO 14001:2015
3. Adanya SOP perusahaan terkait penerapan SML ISO
14001:2015 (klausul 5) 20 5 100 3. memiliki KSO yang menerapkan SML ISO 14001:2015 17 3 51

4. Adanya Internal Audit dalam penerapan SML ISO 4. tersedianya bahan material yang terjangkau ramah
14001:2015 (klausul 9) 17 4 68 lingkungan 15 3 45

5. Adanya Manajemen Review (klausul 10) untuk


peningkatan dalam memperoleh ISO 14001:2015 15 4 60 5. Pemantauan lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup 18 3 54

Jumlah 100 468 Jumlah 100 380

PENILAIAN KELEMAHAN (W) BOBOT NILAI NT PENILAIAN ANCAMAN (T) BOBOT NILAI NT
1. Perusahaan belum memiliki manajemen representative
yang bertanggung jawab dalam implementasi SML ISO 23 5 115 1. Pekerja Outsourcing yang tidak mengerti SML ISO 21 5 105
14001:2015
14001:2015 (klausul 4)

2. kurangnya pemahaman kepemimpinan terhadap 2. Lokasi proyek yang sulit dijangkau sehingga menyulitkan
22 5 110 toko bahan material untuk meletakkan bahan material di 21 3 63
penerapan SML ISO 14001:2015 (klausul 5) tempat yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan

3. Kurangnya kontrol berkala dari leadership ISO 3. Tidak teralokasinya dana pengelolaan lingkungan dari
terhadap SML di setiap kegiatan proyek (klausul 6) 21 4 84 penyedia jasa (user) 19 3 57

4. Kurangnya kompetensi, komunikasi dan kesadaran


SDM terhadap penerapan SML ISO 14001:2015 (klausul 20 4 80 4. tidak adanya pemantauan lingkungan dari penyedia jasa 20 3 60
7)
5. Internal Audit dilaksanakan tidak secara berkala, 5. tidak tersedianya Tempat Pembuangan Akhir sampah dan
hanya ketika ingin mendapatkan sertifikat saja (klausul 14 4 56 limbah proyek 19 3 57
9)

Jumlah 100 445 Jumlah 100 342

Selisih Kekuatan dan Kelemahan 23 Selisih Peluang dan Ancaman 38

23 38
Lampiran IX. Matriks Strategi Implementasi ISO 14001:2015 di PT. Intan Mega Utama

Internal Strengh (S) Weakness (W)


1. Perusahaan belum memiliki manajemen representative yang bertanggung jawab dalam implementasi
1. Komitmen Top Manajemen terhadap implementasi ISO 14001:2015 (klausul 5) SML ISO 14001:2015 (klausul 4)

2. Tersedianya Alokasi dana dari manajemen untuk penerapan ISO 14001:2015 (klausul 7) 2. kurangnya pemahaman kepemimpinan terhadap penerapan SML ISO 14001:2015 (klausul 5)
External 3. Adanya SOP perusahaan terkait penerapan SML ISO 14001:2015 (klausul 5) 3. Kurangnya kontrol berkala dari leadership ISO terhadap SML di setiap kegiatan proyek (klausul 6)

4. Kurangnya kompetensi, komunikasi dan kesadaran SDM terhadap penerapan SML ISO 14001:2015
4. Adanya Internal Audit dalam penerapan SML ISO 14001:2015 (klausul 9) (klausul 7)
5. Internal Audit dilaksanakan tidak secara berkala, hanya ketika ingin mendapatkan sertifikat saja
5. Adanya Manajemen Review (klausul 10) untuk peningkatan dalam memperoleh ISO 14001:2015 (klausul 9)

Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO


1. Meningkatkan kemampuan Top Manajemen dan SDM dengan memberikan pelatihan tentang SML dari
1. permintaan konsumen dalam penerapan SML ISO 14001 : 2015 1. Mengadakan pelatihan bagi SDM instansi yang berpengalaman

2. adanya konsultan pelatihan bagi SDM dalam memahami SML ISO 14001:2015 2. Membuat Mou dengan KSO terkait Sistem manajemen Lingkungan 2. Membuat strukturisasi SML di Perusahaan

3. memiliki KSO yang menerapkan SML ISO 14001:2015 3. Melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait Sistem Manajemen Lingkungan
4. tersedianya bahan material yang terjangkau ramah lingkungan
5. Pemantauan lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup

Threat (T) Strategi ST Strategi WT


1. Pekerja Outsourcing yang tidak mengerti SML ISO 14001:2015 1. Menerapkan Induksi bagi KSO dan pekerja harian lepas terkait SML di perusahaan 1. melakukan induksi bagi setiap pekerja yang bekerja di wilayah kegiatan perusahaan
2. Lokasi proyek yang sulit dijangkau sehingga menyulitkan toko bahan material
untuk meletakkan bahan material di tempat yang tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan 2. Berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait pengelolaan sampah dan limbah kegiatan konstruksi 2. Menerapkan Sanksi bagi yang melanggar dan Achievement bagi yang patuh terhadap kebijakan
3. Tidak teralokasinya dana pengelolaan lingkungan dari penyedia jasa (user) 3. Berkoordinasi dengan Penyedia jasa terkait penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
3. melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala
4. tidak adanya pemantauan lingkungan dari penyedia jasa
5. tidak tersedianya Tempat Pembuangan Akhir sampah dan limbah proyek
Lampiran VIII. Rekapitulasi Analisis SWOT
Rekapitulasi analisis SWOT
0.1
Responden Teknik Dhelpi
Faktor No Pernyataan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1/n R1*R2.......Rn Nilai
1 Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan limbah Puskesmas. 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 47 0.22 4687500 5
2 Kebijakan pengelolaan limbah Puskesmas. 5 5 4 5 4 3 5 4 3 5 43 0.20 1800000 4
KEKUATAN (S) 3 Tingkat pendidikan Pegawai 5 3 4 3 4 2 4 5 4 5 39 0.18 576000 4
4 Ketersediaan Dana / pembiayaan APBD, BOK dan BPJS 4 5 4 4 4 3 5 5 4 5 43 0.20 1920000 4
5 Jumlah Tenaga Pengelola Limbah yang cukup. 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 43 0.20 1920000 4
215 1.00
6 Kesadaran untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam mengelola limbah. 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 45 0.26 3200000 4
Tidak adanya pembagian tugas (tanggung jawab) bagi petugas terkait pengelolaan limbah yang
7 41 0.24 1228800 4
KELEMAHAN (W) dihasilkan oleh Puskesmas . 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4
8 Keterbatasan anggaran yang tersedia untuk mengelola limbah 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 42 0.25 1536000 4
9 Tingkat pemahaman pegawai tentang pengelolaan limbah masih rendah. 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 42 0.25 1536000 4
170 1.00
101.5672
84.44175
68.33896
84.98849
84.98849
424.3249
104

96
100
100
400
Responden Teknik Dhelpi 0.166667
Faktor No Pernyataan Jumlah
1 2 3 4 5 6 1/n R1*R2.......Rn Nilai
1 Dukungan dari Dinas kesehatan 4 4 3 4 4 5 24 0.19 3840 4
2 Tersedianya peraturan tentang pengelolaan limbah di fasyankes 4 4 3 5 4 5 25 0.20 4800 4
PELUANG ( O ) 3 Tersedianya dana bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 4 4 4 4 4 5 25 0.20 5120 4
4 Lokasi Puskesmas yang cukup luas 3 3 4 4 4 4 22 0.18 2304 4
5 Tersedia sumber daya manusia yang cukup 5 5 5 4 5 4 28 0.23 10000 5
124
6 Gangguan kesehatan 4 4 3 4 4 5 24 0.22 3840 4
7 Gangguan estetika dan Kenyamanan 4 4 3 4 4 4 23 0.21 3072 4
ANCAMAN ( T ) 8 Kecelakaan kerja 4 3 3 3 4 4 21 0.19 1728 3
9 Pencemaran lingkungan 4 3 2 4 4 5 22 0.20 1920 4
10 Tempat yang baik bagi berkembang biaknya vektor penyakir 4 3 2 3 4 5 21 0.19 1440 3
111
Lampiran 11. Matriks Strategi Pengelolaan Sanitasi Lingkungan dalam Penyeleng

Faktor Internal

Faktor External

Peluang / Opportunities (O)


1. Kebijakan pemerintah pusat (Kementerian
Kesehatan RI) yang sangat mendukung kegiatan
pengelolaan sanitasi lingkungan dalam
penyelenggaraan Pelabuhan Sehat

2. Peningkatan alokasi anggaran KKP untuk


kegiatan sanitasi lingkungan dan Pelabuhan Sehat

3. Mendapat penghargaan sebagai Pelabuhan Sehat


dari Kementerian Kesehatan RI
4. Dukungan dana dari APBD Propinsi Jambi
untuk menambah fasilitas sarana sanitasi
lingkungan di Pelabuhan

5. Peran aktif Masyarakat di buffer zone Pelabuhan


melakukan penyehatan lingkungan
Ancaman / Threat (T)

1. Menurunnya kenyamanan pengguna dan


pengunjung pelabuhan

2. Peningkatan status Pelabuhan akibat tingginya


mobilitas orang dan barang di Pelabuhan Talang
Duku Jambi

3. Adanya kesepakatan Negara-negara ASEAN


tentang MEA ( Perdagangan Bebas ), arus keluar
masuk kapal dan barang di pelabuhan akan
meningkat

4. Resiko penularan penyakit baru dari negara lain


melalui pelabuhan akibat mobilitas orang dan
barang antar negara semakin cepat.

5. Kurangnya kesadaran pengguna atau


pengunjung pelabuhan tentang sanitasi lingkungan
yang baik dan pelabuhan sehat
6. Pengelolaan Sanitasi Lingkungan Pelabuhan
yang tidak baik akan mengakibatkan berkurangnya
investor datang ke propinsi jambi

7. Penurunan kualitas lingkungan di Pelabuhan


( Pencemaran air, limbah dan udara,dll)

8. Penutupan Pelabuhan akibat dari Pelabuhan


tidak sehat
gi Pengelolaan Sanitasi Lingkungan dalam Penyelenggaraan Pelabuhan sehat di Pelabuhan

Kekuatan / Strengh (S)


1. Adanya peraturan yang sangant mendukung kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan dalam
penyelenggaraan Pelabuhan Sehat

2. PT. Pelindo II (Persero) Cabang Pelabuhan Jambi selaku pengelola pelabuhan sangat mendukung upaya
pengelolaan sanitasi lingkungan dalam penyelenggaraan Pelabuhan Sehat.

3. Pengelola Pelabuhan (PT. Pelindo II) dan KKP berkomitmen untuk melakukan pengelolaan sanitasi
lingkungan di wilayah Pelabuhan Talang Duku dengan baik
4. Adanya Visi dan Misi pengelola pelabuhan dan pihak terkait yang ada di Pelabuhan untuk menciptakan
pelabuhan Talang Duku menjadi Pelabuhan Sehat
5. Adanya Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jambi dalam pembentukan Kelompok Kerja (pokja)
Pelabuhan Sehat

Strategi SO
1. Menjadikan dasar atau payung hukum Peraturan UU, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri seperti UU
No 36 Tahun 2009, Permenkes Nomor 44 Tahun 2014 untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan sanitasi
lingkungan dalam penyelenggaraan pelabuhan sehat

2. Peningkatan alokasi dana kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan pelabuhan pada anggaran PT. Pelindo
II (Persero) Cabang Pelabuhan Jambi, Kementerian kesehatan di UPT KKP, agar kegiatan berjalan dengan
baik tampa kekurangan dana kegiatan.

3. Menjadikan komitmen / kesepakatan Pengelola Pelabuhan dan KKP sebagai motivasi pihak lain yang ada
di pelabuhan untuk dapat berpartisifasi mewujudkan kondisi wilayah pelabuhan yang bersih, aman, nyaman,
dan sehat bagi komunitas pekerja serta masyarakat pelabuhan dalam melaksanakan aktifitasnya.
4. Menjadikan kegiatan Pelabuhan Sehat sebagai salah satu Visi dan Misi bagi pengelola pelabuhan dan
pihak terkait di Pelabuhan Talang Duku, sehingga dapat terciptanya Pelabuhan sehat sehingga memperoleh
penghargaan/piagam dari Kemeterian Kesehatan RI.

5. Peningkatan peran aktif masyarakat di buffer zone pelabuhan dalam kegiatan penyehatan lingkungan
untuk mewujudkan pelabuhan sehat.

6. Peningkatan peran Keputusan Gubernur Jambi No. 436 Tahun 2016 menjadi payung hukum dan dasar
untuk pengajuan dukungan dana kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan dalam penyelenggaraan pelabuhan
sehat Pelabuhan Talang Duku Jambi dari APBD Propinsi Jambi.
Strategi ST
1. Peningkatan peran Kebijakan / Peraturan Pemerintah Pusat serta Keputusan Gubenur Propinsi Jambi
untuk mewujudkan wilayah Pelabuhan Talang Duku Jambi yang bersih, aman dan sehat serta dapat
meningkatkan kenyamanan pengguna dan pengunjung pelabuhan dalam melaksankan aktivitas di lingkungan
pelabuhan.
2. Peningkatan peran KKP untuk mampu menangkal risiko kesehatan yang mungkin masuk melalui orang,
alat angkut, barang termasuk kontainer akibat mobilitasnya tinggi guna mencegah penyebaran penyakit
karantina dan penyakit menular potensial wabah untuk meningkatkan status Pelabuhan Talang Duku menjadi
Pelabuhan Sehat.

3. Peningkatan peran pengelola pelabuhan dan peningkatan Tupoksi KKP dalam antisifasi Munculnya
perdangangan bebas antar negara-negara ASEAN (MEA), dapat menjadi ancaman bagi pelabuhan yang
merupakan sebagai tempat kegiatan Globalisasi di bidang ekonomi, masuknya berbagai penyakit, vektor dan
binatang penular penyakit dari negara lain.

4. Mengajak seluruh instansi terkait dan pelaku usaha serta perwakilan masyarakat atau asosiasi
kemasyarakatan yang ada di Pelabuhan untuk berkomitmen mencegah resiko penularan penyakit baru dari
negara lain melalui pelabuhan akibat mobilitas orang dan barang antar negara semakin cepat.

5. Mengusulakan kepada Gubernur Propinsi Jambi agar membuat Peraturan Daerah tentang sangsi dan
denda bagi pengguna dan pengunjung pelabuhan yang tidak melakukan kegiatan pengelolaan sanitasi
lingkungan dengan baik (membuang sampah tidak pada tempatnya, melakukan pencemaran, dll).
6. Peningkatan dukungan dari Gubenur Propinsi Jambi dengan mengeluarkan Keputusan Gubenur No.436
Tahun 2016 tentang pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) menjadikan Pelabuhan Sehat untuk menarik
banyak investor datang ke Propinsi Jambi.

7. Peningkatan kegiatan pengukuran kualitas dan kuantitas dari 5 komponen kegiatan sanitasi lingkungan
untuk mencegah menurunnya kualitas sanitasi lingkungan di wilayah Pelabuhan Talang Duku Jambi

8. Penguatan Visi dan Misi pengelola pelabuhan dan pihak terkait yang ada di pelabuhan untuk mewujudkan
wilayah pelabuhan yang tidak menimbulkan risiko kesehatan masyarakat dan mewujudkan kondisi wilayah
pelabuhan yang bersih, aman, nyaman, dan sehat sehingga dapat meningkatkan aktivitas keluar masuknya
orang, barang dan alat angkut (Kapal) di Pelabuhan Talang Duku Jambi.
di Pelabuhan Talang Duku Jambi

Kelemahan / Weakness (W)


1. Pihak terkait di lingkungan Pelabuhan belum semua berkomitmen dalam upaya melakukan
kegiatan sanitasi lingkungan yang baik di Pelabuhan
2. Koordinasi antar Pengelola Pelabuhan (PT. Pelindo II) , Otoritas Pelabuhan (KSOP), KKP
dan Pihak lain yang ada di pelabuhan dalam upaya kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan
di Pelabuhan belum berjalan efektif
3. Belum adanya Forum komunikasi pengelolaan sanitasi lingkungan dalam penyelenggaraan
Pelabuhan Sehat di Pelabuhan Talang Duku
4. Dukungan alokasi anggaran dalam kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan dalam
penyelenggaraan Pelabuhan Sehat belum memadai
5. Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mampu melakukan kegiatan pengelolaan
sanitasi lingkungan di Pelabuhan masih kurang
6. Fasilitas dan sarana sanitasi yang ada di pelabuhan (Sumber air bersih, gedung, kantin,
Toilet, TPS, dll ) masih kurang dan ada yang tidak memenuhi syarat kesehatan serta masih
ditemukan vektor dan binatang penular penyakit

7. Promosi, Sosialisasi dan Advokasi pentingnya kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan di


pelabuhan dalam penyelenggaraan Pelabuhan Sehat belum dilakukan secara aktif

8. Pembinaan dan Pelatihan tentang Sanitasi Lingkungan oleh KKP terhadap stake holder
yang ada di pelabuhan masih kurang
9. Penegakan hukum atau sangsi denda bagi pengguna dan pengunjung pelabuhan yang tidak
menjaga kebersihan dan fasilitas sanitasi dengan baik belum dilakukan

10. Pemanfaatan teknologi (IT) masih sangat lemah

Strategi WO
1. Melibatkan dalam pengelolaan sanitasi lingkungan pada penyelenggaraan pelabuhan sehat
masing-masing instansi dan badan usaha yang ada dipelabuhan harus berkomitmen
melakukan pembinaan sesuai dengan kewenangannya, pembinaan di arahkan pada obyek
penyelenggaraan yang berdampak pada penurunan risiko kesehatan masyarakat.

2. Peningkatan koordinasi antar instansi terkait dan pelaku usaha serta perwakilan
masyarakat atau asosiasi kemasyarakatan yang ada di pelabuhan untuk memadukan tujuan
dan aktivitas dari unit-unit yng ada, supaya tujuan mewujudkan pelabuhan sehat tercapai.

3. Pembentukan forum komunikasi Pelabuhan Sehat yang di tetapkan oleh Surat Keputusan
Kepala KSOP Talang Duku Jambi, dijadikan wadah diskusi, aspirasi dan mencari solusi guna
mencapai Pelabuhan Sehat
4. Peningkatan dukungan alokasi anggaran dalam kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan
dalam penyelenggaraan pelabuhan sehat pada instansi terkait dan pelaku usaha yang ada di
lingkungan Pelabuhan Talang Duku Jambi

5. Melakukan pembinaan dan pelatihan bagi SDM yang ada dilingkungan pelabuhan tentang
kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan yang baik.

6. Peningkatan kualitas dan kuantitas bagi fasilitas serta sarana sanitasi di lingkungan
Pelabuhan Talang Duku Jambi untuk mewujutkan Pelabuhan Sehat.

7. Peningkatan kegiatan pengendalian dan pemberatasan vektor serta binantang penular


penyakit di Pelabuhan Talang Duku Jambi untuk menekan sekecil mungkin tingkat kepadatan
vektor dan binatang penular penyakit di pelabuhan.

8. Peningkatan peran aktif pengelola pelabuhan (PT. Pelindo II ) dan instansi terkait (KKP)
melakukan promisi pengelolaan sanitasi lingkungan dalam penyelenggaraan pelabuhan sehat
untuk memberitahukan atau menawarkan konsep pelabuhan sehat.

9. Peningkatan kegiatan sosialisasi oleh KKP dan Forum Pelabuhan Sehat merupakan proses
penanaman atau transfer nilai dan kriteria pelabuhan sehat kepada masyarakat perimeter dan
buffer Pelabuhan Talang Duku Jambi.

10. Peningkatan kegiatan advokasi kebijakan pemerintahan pusat oleh Forum dan KKP
merupakan upaya untuk mencapai tujuan pelabuhan sehat

11. Melakukan pembinaan dan pelatihan kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan pelabuhan
terhadap instansi dan badan usaha serta masyarakat di lingkungan Pelabuhan Talang Duku
Jambi

12. Melaksanakan penegakan hukum atau sangsi denda bagi pengguna dan pengunjung
Pelabuhan Talang Duku Jambi yang tidak menjaga kebersihan dan fasilitas snitasi dengan
baik, kebijakan dan peraturan-peraturan pemerintah pusat serta daerah.
13. Peningkatan peran dan pemanfaatan teknologi (IT) sebagai alat untuk melakukan kegiatan
promosi, sosialisasi dan advokasi kebijakan dan peraturan serta mengajak peran aktif instansi
dan badan usaha serta masyarakat di lingkungan pelabuhan melakukan pengelolaaan sanitasi
lingkungan dalam mewujudkan pelabuhan sehat.

Strategi WT
1. Peningkatan peran Kelompok Kerja (Pokja) dan forum komunikasi Pelabuhan Sehat untuk
mendukung terselenggaranya pelabuhan sehat sebagai wadah bagi pemangku kepentingan
untuk mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan kebijakan penyelenggaraan pelabuhan
sehat.

2. Meningkatkan fasilitas penyediaan air bersih dan sanitasi dasar dari segi kualitas maupun
kuantitas yang memenuhi syarat kesehatan dan baku mutu.

3. Melakukan promosi, sosialisasi dan advokasi tentang kebijakan pengelolaan sanitasi


lingkungan dalam menyelenggarakan pelabuhan sehat, untuk mengajak instansi dan
masyarakat agar selalu melaksanakan pengelolaan sanitasi lingkungan pelabuhan dengan
baik.

4. Meningkatkan pengawasan higiene sanitasi terhadap fasilitas penyediaan air bersih,


sumber pencemaran, gedung dan TPM serta pengendalian vektor penyakit baik dari segi
kualitas dan kuantitas.

5. Meningkatkan kegiatan preventif seperti kegiatan Jum'at Bersih atau Pemberantasan


Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan Pelabuhan Talang Duku Jambi.

6. Meningkatkan jumlah SDM yang memiliki ilmu dan telah mengikuti pendidikan /
pelatihan di bidang pengelolaan sanitasi lingkungan di Pelabuhan Talang Duku Jambi.

7. Melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di wilayah Pelabuhan


Talang Duku Jambi.

8. Melakukan penilai sendiri (self asessment) dari kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan
yang telah dilaksanakan untuk mewujudkan pelabuhan sehat, hasil penilaian dijadikan
rekomendasi untuk memperoleh penghargaan/piagam sebagai pelabuhan sehat.

Anda mungkin juga menyukai