Anda di halaman 1dari 2

Metode Pengumpulan data dengan teknik Wawancara

Menurut Sukandarrumidi (2002:88) mengutarakan bahwa interview atau wawancara adalah


suatu proses tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih yang berhadapan secara fisik.
Masing-masing dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari
suaranya.

Menurut Suharimi Arikunto (2006:155) mengungkapkan bahwa interview diartikan sebagai


sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk mendapatkan informasi
dari yang di wawancarai (interviewee).

Kerlinger (dalam Hasan:2000) menyebutkan bahwa terdapat 3 hal yang menjadi kekuatan
metode wawancara, yaitu :

 Ketika teknik lain sudah tidak dapat dilakukan, Wawancara menjadi satu-satunya hal
yang dapat dilakukan
 Mampu mendeteksi tingkat pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika
subjek tidak mengerti, bisa diantisipasi oleh penanya dengan memberikan penjelasan.
 Fleksibel, dikarenakan pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.

Berikut beberapa kelebihan lainnya dari metode wawancara :

 Dapat memperoleh informasi sedalam-dalamnya tentang suatu masalah, khususnya yang


berkenaan dengan pribadi seseorang.
 Peneliti dapat memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat.
 Peneliti dapat memastikan bahwa jawaban yang diterima langsung dari subjek yang
bersangkutan.
 Pewawancara dapat informasi yang akurat, sekaligus menilai validitas jawaban
berdasarkan gerak-gerik, nada, dan raut muka dari informan.
 Informasi yang diperoleh akan lebih dipercayai kebenarannya. Hal ini dikarenakan salah
tafsiran dapat diperbaiki pada saat wawancara dilakukan.
 Informan lebih bersedia mengungkapkan keterangan dengan lebih leluasa dalam
pengungkapannya.
 Partisipasi responden atau yang diwawancarai lebih tinggi dibandingkan pengumpulan
data dengan teknik kuesioner.
 Tidak memerlukan perlengkapan khusus untuk wawancara
 Dapat dilakukan dimana saja
 Dapat dilaksanakan pada setiap individu & tingkat usia
 Tidak dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis subjek (responden).
Yin (2003) mengutarakan bahwa disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki
kelemahan, yaitu :

 Pertanyaan yang kurang baik penyusunannya, dapat membuat hasil wawancara menjadi
bias.
 Jawaban yang ditimbulkan dari pertanyaan, dapat membuat hasil wawancara menjadi
bias apabila responnya tidak sesuai.
 Pertanyaan yang kurang baik dapat membuat hasil penelitian menjadi kurang akurat.
 Terdapat kemungkinan bahwa subjek hanya memberikan jawaban yang dicari oleh
interviewer.

Berikut beberapa kekurangan lainnya dari metode wawancara :

 Memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar dari metode yang lainnya.
 Memiliki ketergantungan pada individu yang akan diwawancarai
 Keadaan wawancara dapat dengan mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
 Memerlukan penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer

1. Kelebihan dan Kekurangan Wawancara Tidak Terstruktur


Wawancara tidak terstruktur adalah interview yang tidak memiliki arah pembicaraan
dengan jelas. Kelebihan dari wawancara jenis ini adalah pembicaraan akan berlangsung dalam
suasana yang bebas dan santai. Namun, wawancara jenis ini memiliki kelemahan yakni
pembicaraan akan menjadi tidak karuan (tidak fokus) sehingga mudah menyimpang ke arah lain.

2. Kelebihan dan Kekurangan Wawancara Terstruktur


Wawancara terstruktur adalah interview yang dilakukan dengan maksud dan tujuan yang
sesuai dengan topik yang akan diteliti. Kelebihan dari jenis wawancara ini adalah isi
pembicaraan akan lebih terarah dan fokus. Namun, akibat adanya beberapa pertanyaan yang
telah disiapkan sebelumnya membuat wawancara ini terasa formil dan kaku, sehingga subjek
mungkin dapat tidak berterus terang dalam menjawab pertanyaan.

Anda mungkin juga menyukai