Anda di halaman 1dari 17

NAMA : NOVA NURNANINGTYAS

KELAS : X MIPA 6
NO ABS : 30

TUGAS REKAYASA
“ KOMPONEN ELEKTRONIKA & FUNGSINYA ”
1. Resistor
Saat ini, terdapat dua jenis resistor. Dari dua jenis resistor tersebut di bagi lagi
menjadi beberapa bagian. Jenis - jenis resistor adalah sbb:
a. Fixed Resistor
Fixed Resistor atau Resistor Tetap adalah jenis resistor yang nilainya sudah
tertulis pada badan resistor dengan menggunakan kode warna ataupun
angka. Resistor ini banyak digunakan sebagai penghambat arus listrik secara
permanen. Jenis – jenis dari resistor tetap :
NO NAMA GAMBAR SIMBOL FUNGSI
KOMPONEN
1. Resistor Dengan kemajuan teknologi
yang semakin pesat,
Keramik khususnya di bidang
elektronik. Pada saat ini
telah tercipta jenis resistor
yang terbuat dari bahan
dasar keramik atau porselin
dan dilapisi dengan kaca
tipis. Karena memiliki
bentuk fisik yang kecil dan
juga nilai resistansi yang
tinggi, resistor ini paling
banyak digunakan dalam
rangkaian elektronik. Rating
daya yang dimiliki resistor
keramik sebesar 1/4 Watt,
1/2 Watt, 1 Watt dan 2
Watt.

2. Resistor Resistor Kawat adalah jenis


resistor yang baru pertama
Kawat kali di gunakan pada saat
rangkaian elektronika masih
menggunakan tabung
hampa. Bentuk fisik dari
resistor ini bervariasi dan
memiliki ukuran yang
cukup besar. Karena
memiliki resistansi yang
tinggi dan tahan terhadap
panas yang tinggi, resistor
ini hanya dipergunakan
dalam rangkaian power.
Sampai saat ini, jenis yang
masih di pakai adalah jenis
yang memiliki lilitan kawat
pada bahan keramik,
kemudian di lapisi dengan
bahan semen.
3. Resistor Resistor ini terbuat dari
bahan karbon kasar yang
Batang kemudian di beri lilitan dan
Karbon tanda dengan kode warna
(Arang) yang berbentuk gelang.Jenis
resistor ini terbentuk setelah
adanya resistor kawat. Saat
ini sudah jarang orang yang
menggunakan resistor
batang karbon di dalam
rangkaian-rangkaian
elektronik.
4. Resistor Resistor ini merupakan hasil
dari pengembangan resistor
Karbon Film batang karbon. Sejalan
(Carbon Film dengan perkemangan
Resistor) teknologi, telah terbentuklah
resistor yang dibuat dari
karbon dan dilapisi dengan
bahan film yang berfungsi
sebagai pelindung terhadap
pengaruh luar. Nilai
resistansi sudah tercantum
dalam bentuk gelang kode
warna. Karena memiliki
nilai resistansi yang tinggi
dan juga bentuk fisiknya
kecil, resistor ini juga
banyak digunakan di dalam
berbagai rangkaian
elektronika. Rating daya
yang dimiliki resistor ini
adalah 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1
Watt dan 2 Watt.
5. Resistor Film Bentuk dari resistor film
metal hampir sama dengan
Metal resistor film karbon. Hanya
(Metal Film saja resistor ini lebih tahan
Resistor) terhadap perubahan
temperatur dan memiliki
tingkat kepresisian yang
tinggi karena nilai toleransi
yang mencapai 1% atau 5%.
Jika di bandingkan dengan
jenis Fixed Resistor lainnya,
resistor ini memiliki
kepresisian yang lebih tinggi
karena memilik 5 gelang
warna bahkan ada juga yang
terdapat 6 gelang warna.
Resistor film metal banyak
digunakan dalam rangkaian
elektronika yang memiliki
tingkat ketelitian tinggi,
seperti alat ukur.

B. Variable Resistor
Variable Resistor(Resistor Tidak Tetap) adalah jenis resistor yang memiliki
nilai resistansi yang dapat diubah-ubah secara langsung dengan cara
memutar atupun menggeser tuas yang ada. Jenis dari Variable Resistor
adalah :

NO NAMA GAMBAR SIMBOL FUNGSI


KOMPONEN
1. LDR LDR (Light Dependent
Resistor) merupakan resistor
yang nilai resistansinya
dapat berubah apabila
terjadi perubahan intensitas
cahaya di daerah
sekelilingnya. Itu dapat
terjadi karena intensitas
cahaya yang besar dapat
mendorong elektron untuk
menembus batas-batas pada
LDR. Dengan begitu, nilai
resistansi akan naik jiga
intensitas yang diterima
sedikit. Sedangkana nilai
resistansi dari LDR akan
turun jika intensitas cahaya
yang diterima banyak.
Resistor LDR sendiri banyak
2. NTC dan PTC NTC (Negative
Temperature Coefficient)
dan PTC (Positive
Temperature Coefficient)
merupakan resistor yang
nilai resistansinya dapat
berubah apabila terjadi
perubahan temperatur di
sekelilingnya. Nilai
resistansi NTC sendiri akan
naik apabila temperatur di
sekelilingnya turun,
Sedangkan nilai resistansi
PTC akan naik jika jika
temperatur di sekelilingnya
naik. Kedua resiston ini
paling sering digunakan
sebagai sensor karena dapat
mengukur suhu atau
temperatur daerah di
sekelilingnya.
3. Trimpot Trimpot atau biasa di sebut
Tripotensiometer adalah
resistor yang nilai
resistansinya dapat berubah.
Sifat dan karakteristik
trimpot tidak jauh berbeda
dengan potensiometer,
hanya saja bentuk fisik
trimpot lebih kecil
dibandingkan dengan
potensiometer. Perubahan
nilai resistansi tersebut juga
dibagi menjadi 2, yaitu
linier dan logaritmatik.
Untuk mengubah nilai
resistansi dengan cara
memutar lubang tengah
pada badan trimpot dengan
menggunakan obeng.
4. Potensiometer Potensiometer adalah jenis
variable resistor yang nilai
resistansinya dapat kita
rubah dengan cara memutar
porosnya melalui tuas yang
sudah di sediakan. Pada
umumnya, resistor ini
terbuat dari kawat atau
karbon dan paling banyak
digunakan dalam rangkaian
elektornika. Saat ini telah
banyak potensiometer yang
terbuat dari bahan karbon
karena memiliki ukuran
yang lebih kecil dan
resistansi yang cukup besar.
Perubahan nilai resistansi
terbagi menjadi dua, yaitu
linier dan logaritmatik.
Untuk mengetahui apakah
potensiometer tersebut linier
atau logaritmatik dapat
dilihat dari huruf yang
tertera pada bagian
belakang. Apabila tertera
huruf “B” maka
potensiometer tersebut
bersifat logaritmatik,
sedangkan jika tertera huruf
“A” maka potensiometer
tersebut bersifat linier.

2. Kapasitor
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator)
adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik
dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan
Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791
~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat
besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam
peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad,
NanoFarad dan MicroFarad. Jenis-Jenis Kapasitor dalam rangkaian elektronika
terbagi menjadi 2 macam, yaitu kapasitor polar dan kapasitor non polar. Jenis
Kapasitor :
a. Kapasitor Polar
Kapasitor Polar adalah jenis kapasitor yang memiliki dua kutub dan
mempunyai polaritas positif/negatif. Kapasitor ini terbuat dari bahan
elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang besar di bandingkan
dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik. Jenis – jenis
Kapasitor Polar :
NO NAMA GAMBAR SIMBOL FUNGSI
KOMPONEN
1. Kapasitor Kapasitor Tantalum juga
Tantalum memiliki Polaritas arah
Positif (+) dan Negatif (-)
seperti halnya Kapasitor
Elektrolit dan bahan
Isolatornya juga berasal
dari Elektrolit. Disebut
dengan Kapasitor
Tantalum karena
Kapasitor jenis ini
memakai bahan Logam
Tantalum sebagai
Terminal Anodanya (+).
Kapasitor Tantalum dapat
beroperasi pada suhu
yang lebih tinggi
dibanding dengan tipe
Kapasitor Elektrolit
lainnya dan juga memiliki
kapasintansi yang besar
tetapi dapat dikemas
dalam ukuran yang lebih
kecil dan mungil. Oleh
karena itu, Kapasitor
Tantalum merupakan
jenis Kapasitor yang
berharga mahal. Pada
umumnya dipakai pada
peralatan Elektronika
yang berukuran kecil
seperti di Handphone dan
Laptop.
2. Kapasitor Kapasitor Elektrolit
adalah kapasitor yang
Elektrolit bahan Isolatornya terbuat
(Electrolytic dari Elektrolit
Condensator) (Electrolyte) dan
berbentuk Tabung /
Silinder.
Kapasitor Elektrolit atau
disingkat dengan ELCO
ini sering dipakai pada
Rangkaian Elektronika
yang memerlukan
Kapasintasi (Capacitance)
yang tinggi. Kapasitor
Elektrolit yang memiliki
Polaritas arah Positif (+)
dan Negatif (-) ini
menggunakan bahan
Aluminium sebagai
pembungkus dan
sekaligus sebagai terminal
Negatif-nya. Pada
umumnya nilai Kapasitor
Elektrolit berkisar dari
0.47µF hingga ribuan
microfarad (µF). Biasanya
di badan Kapasitor
Elektrolit (ELCO) akan
tertera Nilai Kapasitansi,
Tegangan (Voltage), dan
Terminal Negatif-nya.
Hal yang perlu
diperhatikan, Kapasitor
Elektrolit dapat meledak
jika polaritas (arah)
pemasangannya terbalik
dan melampui batas
kamampuan
tegangannya.

B. Kapasitor Non Polar


Kapasitor non polar adalah jenis kapasitor tidak memiliki polaritas postif dan
negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga dapat kita gunakan secara
berbalik. Kapasitor ini biasanya memiliki nilai kapasitansi yang kecil karena
terbuat dari bahan keramik dan mika. Meskipun kedua jenis kapasitor ini banyak
digunakan untuk menyimpan muatan listrik, tapi masih banyak perbedaan dari
kedua jenis tersebut, di antaranya adalah bahan yang digunakan dan juga fungsi
kegunaannya dalam sehari-hari. Jenis - jenis kapasitor non Polar :
NO NAMA GAMBAR SIMBOL FUNGSI
KOMPONEN
1. Kapasitor Kapasitor Polyester adalah
Polyester kapasitor yang isolatornya
terbuat dari Polyester dengan
bentuk persegi empat.
2. Kapasitor Kapasitor Keramik adalah
Keramik Kapasitor yang Isolatornya
terbuat dari Keramik dan
berbentuk bulat tipis ataupun
persegi empat. Pada
umumnya, Nilai Kapasitor
Keramik berkisar antara 1pf
sampai 0.01µF.
3. Kapasitor Kapasitor Kertas adalah
Kertas kapasitor yang isolatornya
terbuat dari Kertas dan pada
umumnya nilai kapasitor
kertas berkisar diantara 300pf
sampai 4µF.
4. Kapasitor Kapasitor Mika adalah
Mika kapasitor yang bahan
Isolatornya terbuat dari bahan
Mika. Nilai Kapasitor Mika
pada umumnya berkisar
antara 50pF sampai 0.02µF.

3. Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu,
Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika.
Dioda terbagi menjadi berberapa jenis berikut :
NO NAMA GAMBAR SIMBOL FUNGSI
KOMPONEN
1. Dioda Emisi Dioda yang sering disingkat
Cahaya (Light LED merupakan dioda yang
jika diberi arus pada anoda dan
Emiting katodanya dapat memancarkan
Diode) cahaya dengan warna tertentu
berdasarkan bahan
pembuatannya. LED memiliki
masing elektrodanya berupa
anoda (+) dan katoda (-).
2. Photo Diode Dioda jenis ini merupakan
(Dioda dioda yang peka terhadap
cahaya, yang bekerja pada pada
Cahaya) daerah-daerah reverse tertentu
sehingga arus cahaya tertentu
saja yang dapat melewatinya,
dioda ini biasa dibuat dengan
menggunakan bahan dasar
silikon dan geranium. Dioda
cahaya saat ini banyak
digunakan untuk alarm, pita
data berlubang yang berguna
sebagai sensor, dan alat
pengukur cahaya (Lux Meter).
3. Silicon SCR adalah Dioda yang
Controlled memiliki fungsi sebagai
pengendali. Berbeda dengan
Rectifier (SCR) Dioda pada umumnya yang
hanya mempunyai 2 kaki
terminal, SCR adalah dioda
yang memiliki 3 kaki Terminal.
Kaki Terminal ke-3 pada SCR
tersebut dinamai dengan
Terminal “Gate” atau
“Gerbang” yang berfungsi
sebagai pengendali (Control),
sedangkan kaki lainnya sama
seperti Dioda pada umumnya
yaitu Terminal “Anoda” dan
Terminal “Katoda”.
4. Dioda Dioda terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai
fungsi untuk menghantarkan
arus listrik ke satu arah tetapi
menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya. Dioda
mempunyai 2 Elektroda
(terminal) yaitu Anoda (+) dan
Katoda (-) dan memiliki prinsip
kerja yang berdasarkan
teknologi pertemuan p-n
semikonduktor yaitu dapat
mengalirkan arus dari sisi tipe-p
(Anoda) menuju ke sisi tipe-n
(Katoda) tetapi tidak dapat
mengalirkan arus ke arah
sebaliknya.

4. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki
elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar).
Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung
(switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi
lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga
dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.
Transistor terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
No. Nama Pengertian dan Fungsi Gambar Simbol
1. Bipolar Transistor Bipolar adalah
Transistor jenis transistor yang
(Transistor paling banyak di
Dwikutub) gunakan pada rangkaian
elektronika. Jenis
Transistor ini terbagi
atas 3 bagian lapisan
material semikonduktor
yang terdiri dari dua
formasi lapisan yaitu
lapisan P-N-P (Positif-
Negatif-Positif) dan
lapisan N-P-N (Negatif-
Positif-Negatif).
Sehingga menurut dua
formasi lapisan tersebut
transistor bipolar
dibedakan kedalam dua
jenis yaitu transistor
PNP dan transistor
NPN. Masing-masing
dari ketiga kaki jenis-
jenis transistor ini di beri
nama B (Basis), K
(Kolektor), dan E
(Emitor). Fungsi
transistor bipolar ini
adalah sebagai pengatur
arus listrik (regulator
arus listrik), dengan kata
lain transistor dapat
membatasi arus yang
mengalir dari Kolektor
ke Emiter atau
sebaliknya (tergantung
jenis transistor, PNP
atau NPN).
2. Transistor Transistor Efek
Efek Medanmerupakan jenis
Medan transistor yang juga
(Field memiliki 3 kaki terminal
Effect yang masing-masing
Transistor) diberi nama Drain (D),
Source (S), dan Gate
(G). Cara kerja transistor
ini adalah
mengendalikan aliran
elektron dari terminal
Source ke Drain melalui
tegangan yang diberikan
pada terminal Gate.
Perbedaan antara
transistor bipolar dan
transistor FET adalah
jika transistor bipolar
mengatur besar kecil-nya
arus listrik yang melalui
kaki Kolektor ke Emiter
atau sebaliknya melalui
seberapa besar arus yang
diberikan pada kaki
Basis, sedangkan pada
FET besar kecil-nya arus
listrik yang mengalir
pada Drain ke Source
atau sebaliknya adalah
dengan seberapa besar
tegangan yang diberikan
pada kaki Gate. Selain di
gunakan sebagai
penguat, transistor
digunakan sebagai
saklar. Terdapat 3 jenis
transistor efek medan
yaitu UJT (Uni Junction
Transistor), FET,
MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor Field
Effect Transistor).

5. Intergrated Circuit (IC)


a. Pengertian IC
Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif
yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor
dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam
sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit
(IC) adalah Bahan Semikonduktor.
b. Gambar dan Simbol IC
- Gambar IC

Simbol IC
C. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang
berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau
Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi
seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

1. Induktor yang nilainya tetap


2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

Gambar dan Simbol Induktor :

Anda mungkin juga menyukai