X MIPA 6
38
Komponen Elektronika
1.Resistor
Terdapat 2 jenis resistor saat ini. Dari dua jenis resistor tersebut di bagi lagi menjadi beberapa
bagian. Jenis – jenis resistor :
a. Fixed Resistor
Fixed Resistor (Resistor Tetap) adalah jenis resistor yang nilainya sudah tertulis pada badan
resistor dengan menggunakan kode warna ataupun angka. Resistor ini banyak digunakan
sebagai penghambat arus listrik secara permanen. Jenis – jenis resistor tetap :
Komponen Elektronika 1
4. Resistor Resistor ini merupakan hasil
Karbon Film dari pengembangan resistor
(Carbon Film batang karbon. Sejalan dengan
Resistor) perkemangan teknologi, telah
terbentuklah resistor yang
dibuat dari karbon dan dilapisi
dengan bahan film yang
berfungsi sebagai pelindung
terhadap pengaruh luar. Nilai
resistansi sudah tercantum
dalam bentuk gelang kode
warna. Karena memiliki nilai
resistansi yang tinggi dan juga
bentuk fisiknya kecil, resistor ini
juga banyak digunakan di
dalam berbagai rangkaian
elektronika. Rating daya yang
dimiliki resistor ini adalah 1/4
Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2
Watt.
5. Resistor Film Bentuk dari resistor film metal
Metal hampir sama dengan resistor
(Metal Film film karbon. Hanya saja resistor
Resistor) ini lebih tahan terhadap
perubahan temperatur dan
memiliki tingkat kepresisian
yang tinggi karena nilai
toleransi yang mencapai 1%
atau 5%. Jika di bandingkan
dengan jenis Fixed Resistor
lainnya, resistor ini memiliki
kepresisian yang lebih tinggi
karena memilik 5 gelang warna
bahkan ada juga yang terdapat
6 gelang warna. Resistor film
metal banyak digunakan dalam
rangkaian elektronika yang
memiliki tingkat ketelitian
tinggi, seperti alat ukur.
b. Variable Resistor
Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap) adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi
yang dapat diubah - ubah secara langsung dengan cara memutar atupun menggeser tuas
yang ada. Jenis dari Variable Resistor adalah :
Komponen Elektronika 2
bersifat logaritmatik,
sedangkan jika tertera huruf
“A” maka potensiometer
tersebut bersifat linier.
2. Trimpot Trimpot atau biasa di sebut
Tripotensiometer adalah
resistor yang nilai resistansinya
dapat berubah. Sifat dan
karakteristik trimpot tidak jauh
berbeda dengan
potensiometer, hanya saja
bentuk fisik trimpot lebih kecil
dibandingkan dengan
potensiometer. Perubahan nilai
resistansi tersebut juga dibagi
menjadi 2, yaitu linier dan
logaritmatik. Untuk mengubah
nilai resistansi dengan cara
memutar lubang tengah pada
badan trimpot dengan
menggunakan obeng.
3. NTC dan PTC NTC (Negative Temperature
Coefficient) dan PTC (Positive
Temperature Coefficient)
merupakan resistor yang nilai
resistansinya dapat berubah
apabila terjadi perubahan
temperatur di sekelilingnya.
Nilai resistansi NTC sendiri akan
naik apabila temperatur di
sekelilingnya turun, Sedangkan
nilai resistansi PTC akan naik
jika jika temperatur di
sekelilingnya naik. Kedua
resiston ini paling sering
digunakan sebagai sensor
karena dapat mengukur suhu
atau temperatur daerah di
sekelilingnya.
4. LDR LDR (Light Dependent Resistor)
merupakan resistor yang nilai
resistansinya dapat berubah
apabila terjadi perubahan
intensitas cahaya di daerah
sekelilingnya. Itu dapat terjadi
karena intensitas cahaya yang
besar dapat mendorong
elektron untuk menembus
batas-batas pada LDR. Dengan
begitu, nilai resistansi akan naik
jiga intensitas yang diterima
sedikit. Sedangkana nilai
resistansi dari LDR akan turun
jika intensitas cahaya yang
diterima banyak. Resistor LDR
sendiri banyak digunakan
sebagai sensor cahaya,
khususnya pada lampu taman.
2.Kapasitor
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator) adalah
Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara
dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama
penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah
satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam
peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan
Komponen Elektronika 3
MicroFarad. Jenis-Jenis Kapasitor dalam rangkaian elektronika terbagi menjadi 2 macam, yaitu
kapasitor polar dan kapasitor non polar. Jenis Kapasitor :
a. Kapasitor Polar
Kapasitor Polar adalah jenis kapasitor yang memiliki dua kutub dan mempunyai polaritas
positif/negatif. Kapasitor ini terbuat dari bahan elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi
yang besar di bandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik. Jenis – jenis
Kapasitor Polar :
No. Nama Pengertian dan Fungsi Gambar Simbol
1. Kapasitor Kapasitor Elektrolit adalah
Elektrolit kapasitor yang bahan
(Electrolytic Isolatornya terbuat dari
Condensator) Elektrolit (Electrolyte) dan
berbentuk Tabung / Silinder.
Kapasitor Elektrolit atau
disingkat dengan ELCO ini
sering dipakai pada Rangkaian
Elektronika yang memerlukan
Kapasintasi (Capacitance) yang
tinggi. Kapasitor Elektrolit yang
memiliki Polaritas arah Positif
(+) dan Negatif (-) ini
menggunakan bahan
Aluminium sebagai
pembungkus dan sekaligus
sebagai terminal Negatif-nya.
Pada umumnya nilai Kapasitor
Elektrolit berkisar dari 0.47µF
hingga ribuan microfarad (µF).
Biasanya di badan Kapasitor
Elektrolit (ELCO) akan tertera
Nilai Kapasitansi, Tegangan
(Voltage), dan Terminal
Negatif-nya. Hal yang perlu
diperhatikan, Kapasitor
Elektrolit dapat meledak jika
polaritas (arah)
pemasangannya terbalik dan
melampui batas kamampuan
tegangannya.
2. Kapasitor Kapasitor Tantalum juga
Tantalum memiliki Polaritas arah Positif
(+) dan Negatif (-) seperti
halnya Kapasitor Elektrolit dan
bahan Isolatornya juga berasal
dari Elektrolit. Disebut dengan
Kapasitor Tantalum karena
Kapasitor jenis ini memakai
bahan Logam Tantalum sebagai
Terminal Anodanya (+).
Kapasitor Tantalum dapat
beroperasi pada suhu yang
lebih tinggi dibanding dengan
tipe Kapasitor Elektrolit lainnya
dan juga memiliki kapasintansi
yang besar tetapi dapat
dikemas dalam ukuran yang
lebih kecil dan mungil. Oleh
karena itu, Kapasitor Tantalum
merupakan jenis Kapasitor
yang berharga mahal. Pada
umumnya dipakai pada
peralatan Elektronika yang
berukuran kecil seperti di
Handphone dan Laptop.
Komponen Elektronika 4
b. Kapasitor Non Polar
Kapasitor non polar adalah jenis kapasitor tidak memiliki polaritas postif dan negatif pada
kedua kutubnya. Kapasitor ini juga dapat kita gunakan secara berbalik. Kapasitor ini biasanya
memiliki nilai kapasitansi yang kecil karena terbuat dari bahan keramik dan mika. Meskipun
kedua jenis kapasitor ini banyak digunakan untuk menyimpan muatan listrik, tapi masih
banyak perbedaan dari kedua jenis tersebut, di antaranya adalah bahan yang digunakan dan
juga fungsi kegunaannya dalam sehari-hari. Jenis - jenis kapasitor non Polar :
5. Variable s
Capasitor
3.Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan
mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik
dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam
Rangkaian Elektronika. Dioda terbagi menjadi berberapa jenis berikut :
Komponen Elektronika 5
mengalirkan arus ke arah
sebaliknya.
2. Dioda Dioda penyearah adalah dioda
Penyearah yang digunakan sebagai
(Rectifier penyearah tegangan / arus dari
Diode) arus bolak-balik (ac) ke arus
searah (dc). Biasa disebut
dengan dioda bridge atau
dioda kuprok
3. Dioda Zener Dioda jenis ini merupakan
dioda yang memiliki kegunaan
sebagai penyelaras tegangan
baik yang diterima maupun
yang dikeluarkan, sesuai
dengan kapasitas dari dioda
tersebut, contohnya jika dioda
tersebut memiliki kapasitas 5,1
V, maka jika tegangan yang
diterima lebih besar dari
kapasitasnya, maka tegangan
yang dihasilkan akan tetap 5,1
V tetapi jika tegangan yang
diterima lebih kecil dari
kapasitasnya yaitu 5,1 V, dioda
ini tetap mengeluarkan
tegangan sesuai dengan
inputnya.
4. Dioda Dioda jenis ini merupakan
Kapasitas dioda yang unik, karena dioda
(Varactor ini memiliki kapasitas yang
Diode) dapat berubah-ubah sesuai
dengan besar kecilnya
tegangan yang diberikan
kepada dioda ini, contohnya
jika tegangan yang diberikan
besar, maka kapasitasnya akan
menurun,berbanding terbalik
jika diberikan tegangan yang
rendah akan semakin besar
kapasitasnya, pembiasan dioda
ini secara reverse.
5. Silicon SCR adalah Dioda yang
Controlled memiliki fungsi sebagai
Rectifier (SCR) pengendali. Berbeda dengan
Dioda pada umumnya yang
hanya mempunyai 2 kaki
terminal, SCR adalah dioda
yang memiliki 3 kaki Terminal.
Kaki Terminal ke-3 pada SCR
tersebut dinamai dengan
Terminal “Gate” atau
“Gerbang” yang berfungsi
sebagai pengendali (Control),
sedangkan kaki lainnya sama
seperti Dioda pada umumnya
yaitu Terminal “Anoda” dan
Terminal “Katoda”.
6. Photo Diode Dioda jenis ini merupakan
(Dioda dioda yang peka terhadap
Cahaya) cahaya, yang bekerja pada
pada daerah-daerah reverse
tertentu sehingga arus cahaya
tertentu saja yang dapat
melewatinya, dioda ini biasa
dibuat dengan menggunakan
bahan dasar silikon dan
geranium. Dioda cahaya saat
ini banyak digunakan untuk
alarm, pita data berlubang
yang berguna sebagai sensor,
dan alat pengukur cahaya (Lux
Meter).
Komponen Elektronika 6
7. Dioda Emisi Dioda yang sering disingkat LED
Cahaya (Light merupakan dioda yang jika
Emiting Diode) diberi arus pada anoda dan
katodanya dapat
memancarkan cahaya dengan
warna tertentu berdasarkan
bahan pembuatannya. LED
memiliki masing elektrodanya
berupa anoda (+) dan katroda
(-).
4.Transistor
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu
Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai
penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih
banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga
dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya. Transistor terbagi menjadi
2 jenis yaitu :
Komponen Elektronika 7
atau sebaliknya adalah dengan
seberapa besar tegangan yang
diberikan pada kaki Gate.
Selain di gunakan sebagai
penguat, transistor digunakan
sebagai saklar. Terdapat 3 jenis
transistor efek medan yaitu
UJT (Uni Junction Transistor),
FET, MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor Field Effect
Transistor).
2. IC Digital
IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan Outputnya
hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau dalam kode binary
dilambangkan dengan “1” dan “0”. IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :
Flip-flop
Gerbang Logika (Logic Gates)
Timer
Counter
Multiplexer
Calculator
Memory
Clock
Microprocessor (Mikroprosesor)
Microcontroller
Komponen Elektronika 8
- Simbol IC
Komponen Elektronika 9