Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan segala
rahmat-Nya akhirnya saya bisa menyusun makalah yang berjudul ‘Kontraksi Otot’ ini pada
tepat waktunya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Maria Margaretha
Endang Sri Retno,M.S. selaku dosen saya yang telah memberikan tugas ini kepada saya
sehingga saya mendapatkan banyak tambahan pengetahuan khususnya dalam masalah Gizi
Olahraga.
Saya selaku penyusun berharap semoga makalah yang telah saya susun ini bisa
memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan terutama dalam hal Prilaku
Makan yang baik dan benar.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan, sehingga saya mengharapkan masukan serta kritikan dari para
pembaca.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………...…………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………...………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN…………....……………………………………………………...3
LATAR BELAKANG…………………...………………………………………………….3
RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….3
TUJUAN ………………………………………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….4
KESIMPULAN……………………………………………………………………………10
SARAN……………………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..11
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu
denganorgan lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi
untuk bergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan
mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit
dasar dariseluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat
kecil tersusundari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan myosin. Tulang pada tubuh
kita tidak dapat bergerak tanpa otot, lalu bagaimana otot bisa berkontraksi sehingga tulang
dapat bergerak?
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui bagaimana struktur otot, dan bagaimana cara otot berkontraksi
3
BAB II
PEMBAHASAN
-Bentuknya Memanjang
-Bentuknya bercabang
-Garis-garisnya terlihat
4
3. Smooth Muscle (Organ, Hati, Alat Reproduksi, dll)
5
2.2 Struktur Otot Rangka
Sel Otot Terdiri dari Miofibril protein kontraktiv yang disebut miofilamen. Miofilamen ada
2 type yaitu:
Sel-sel otot rangka kontraksi karena ada impuls akibat adanya rangsang dari saraf
gerak, tempat dimana neuron merangsang sel otot yang disebut neuromuscular junction.
Otot itu bisa kontraksi jika setiap sel dirangsang motor neuron, setiap myofibril harus
dirangsang motor neuron.
6
Proses Terjadinya Kontraksi adalah sebagai berikut:
7
Namun proses gerak otot ini tidak berhenti pada tahap itu saja, melainkan hingga adanya
pergerakan / pergeseran antara Thin dan Thick Filamen.
Miofilament adalah unit terkecil dari otot yang terdiri dari Thin dan Thick Filament. Thin
Filament merupakan serabut penyusun otot yang terdiri dari protein Aktin, Troponin, dan
Tropomyosin, sedangkan Thick Filament terdiri dari protein Myosin.
8
dimulai dari adanya kalsium yang dilepaskan / dikeluarkan oleh Terminal Cisternae ke
Sitosol. Kalsium ini akan menempel pada Troponin sehingga membuat Tropomyosin yang
menutupi Binding Site terbuka. Cross Bridges kaya ATP terhidrolisis (ADP) akan
mengalami Power Stroke sehingga Myosin akan menempel pada Binding Site dan
melakukan geraknya (pergeseran Thin Filament).
Adanya ATP (Adenosine Triphosphate) yang menempel pada Cross Bridges saat Power
Stroke akan melepas atau memutus ikatan antara Cross Bridges dengan Binding Site
sehingga Myosin kembali ke tempat semula. Kalsium yang menempel pun ikut terlepas
sehingga Binding Site Thin Filament tertutup kembali oleh Tropomyosin dan kalsium
kembali ke Sarcoplasmic Reticulum, Dengan demikian pergerakan / pergeseran tidak
terjadi lagi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Otot adalah sel serabut yang menghasilkan kontraksi yang menggerakan bagian
tubuh, termasuk orgam dalam. Otot Manusia terdiri dari otot rangka, otot jantung, dan otot
polos. Otot rangka bertanggung jawab untuk kontraksi dan relaksasi ketika seseorang
bergerak. Otot rangka adalah otot yang dapat kita lihat dan rasakan melalui kulit kita. Otot
jantung berada di jantung, otot jantung bekerja dibawah pengaruh saraf tidak sadar, dan
reaksi saraf ini cepat terhadap rangsangan dan tahan terdapat kelelahan. Otot polos terdapat
pada bagian dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, ovarium, dan paru –
paru. Otot polos memiliki sifat lambat reaksinya dalam hal menerima rangsangan, akan
tetapi tahan terdapat kelelahan dan dapat bekerja dibawah pengaruh saraf tidak sadar.
3.2 SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.apki.or.id/mekanisme-kerja-otot-part-1/
https://www.apki.or.id/mekanisme-kerja-otot-part-2/
11