Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan segala
rahmat-Nya akhirnya saya bisa menyusun makalah yang berjudul ‘Kontraksi Otot’ ini pada
tepat waktunya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Maria Margaretha
Endang Sri Retno,M.S. selaku dosen saya yang telah memberikan tugas ini kepada saya
sehingga saya mendapatkan banyak tambahan pengetahuan khususnya dalam masalah Gizi
Olahraga.

Saya selaku penyusun berharap semoga makalah yang telah saya susun ini bisa
memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan terutama dalam hal Prilaku
Makan yang baik dan benar.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan, sehingga saya mengharapkan masukan serta kritikan dari para
pembaca.

Semarang, 24 November 2019

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………...…………………………………………………….1

DAFTAR ISI………………………...………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN…………....……………………………………………………...3

LATAR BELAKANG…………………...………………………………………………….3

RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….3

TUJUAN ………………………………………………………………………………….3

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….4

JARINGAN OTOT TUBUH……………………………………………………………4,5

STRUKTUR OTOT RANGKA……………………………………………….....................6

MEKANISME KONTRAKSI OTOT…………………………………………….…6,7,8,9

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….10

KESIMPULAN……………………………………………………………………………10

SARAN……………………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu
denganorgan lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi
untuk  bergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan
mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit
dasar dariseluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat
kecil tersusundari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan myosin. Tulang pada tubuh
kita tidak dapat bergerak tanpa otot, lalu bagaimana otot bisa berkontraksi sehingga tulang
dapat bergerak?

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa saja jaringan otot yang ada pada tubuh?

1.2.2 Bagaimana Struktur Otot rangka?

1.2.3 Bagaimana mekanisme terjadinya kontraksi otot?

1.3 TUJUAN

Untuk mengetahui bagaimana struktur otot, dan bagaimana cara otot berkontraksi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jaringan Otot Tubuh

1. Skeletal Muscle (Otot Rangka) 300x

-Bentuknya Memanjang

-Nuclei nya Banyak dan Dipermukaan

-Otot Bergaris/Garisnya Terlihat

-Dikendalikan Oleh Saraf Sadar

2. Cardiac Muscle (Otot Jantung) 400x

-Bentuknya bercabang

-Nukleusnya hanya satu dan ditengah

-Garis-garisnya terlihat

-Tidak Dikendalikan Oleh Saraf Sadar

4
3. Smooth Muscle (Organ, Hati, Alat Reproduksi, dll)

-Bentuknya runcing seperti jarum

-Nukleusnya hanya satu dan ditengah

-Garisnya kurang kelihatan

-Tidak dikendalikan oleh saraf sadar

5
2.2 Struktur Otot Rangka

Otot rangka terhubung dengan gerakan tubuh. Gerakan tersebut menghasilkan


karakteristik. Otot rangka tersusun pada jaringan-jaringan penghubung (pembungkus) dan
sel-sel kontraktiv. Otot rangka tersusun oleh fascicle-fasicle, Otot rangka dibungkus
Epymesium. fesicle dibungkus oleh perymysium. Fasicle tersusun dari sel-sel otot serabut,
sel otot diungkus endomesysium.

Sel Otot Terdiri dari Miofibril protein kontraktiv yang disebut miofilamen. Miofilamen ada
2 type yaitu:

1. Filamen yang tipis tersusuan dari protein aktin

2. Filamen yang tebal tersusun dari protein myosin

2.3 Mekanisme Kontraksi Otot

Neuromuscular Junction (Sambungan Saraf Otot)

Sel-sel otot rangka kontraksi karena ada impuls akibat adanya rangsang dari saraf
gerak, tempat dimana neuron merangsang sel otot yang disebut neuromuscular junction.
Otot itu bisa kontraksi jika setiap sel dirangsang motor neuron, setiap myofibril harus
dirangsang motor neuron.

Peran Motor Neuron : 1. Stabilitas Membran

2. Tempat Keluarnya Fesicle

6
Proses Terjadinya Kontraksi adalah sebagai berikut:

1. Potensi aksi tiba di terminal akson


2. Ion kalsium masuk ke terminal akson
3. Vesikel sinaptik berfusi ke membran terminal akson
4. Asetilkolin dilepaskan ke sinaptik cleft
5. Asetikolin berikatan dengan situs reseptor pada Motor End Plate (serabut saraf)
6. Motor End Plate menjadi terdepolarisasi
7. Potensi aksi dimulai pada sarcolemma
8. Potensial aksi merambat sepanjang sarkolemma dan kebawah menuju t tubulus
9. Ion kalsium dilepas menuju terminal citernae
10. Kontraksi sel otot terjadi

7
Namun proses gerak otot ini tidak berhenti pada tahap itu saja, melainkan hingga adanya
pergerakan / pergeseran  antara Thin dan Thick Filamen.

Miofilament adalah unit terkecil dari otot yang terdiri dari Thin dan Thick Filament. Thin
Filament merupakan serabut penyusun otot yang terdiri dari protein Aktin, Troponin, dan
Tropomyosin, sedangkan Thick Filament terdiri dari protein Myosin.

8
dimulai dari adanya kalsium yang dilepaskan / dikeluarkan oleh Terminal Cisternae ke
Sitosol. Kalsium ini akan menempel pada Troponin sehingga membuat Tropomyosin yang
menutupi Binding Site terbuka. Cross Bridges kaya ATP terhidrolisis (ADP) akan
mengalami Power Stroke sehingga Myosin akan menempel pada Binding Site dan
melakukan geraknya (pergeseran Thin Filament).

Adanya ATP (Adenosine Triphosphate) yang menempel pada Cross Bridges saat Power
Stroke akan melepas atau memutus ikatan antara Cross Bridges dengan Binding Site
sehingga Myosin kembali ke tempat semula. Kalsium yang menempel pun ikut terlepas
sehingga Binding Site Thin Filament tertutup kembali oleh Tropomyosin dan kalsium
kembali ke Sarcoplasmic Reticulum, Dengan demikian pergerakan / pergeseran tidak
terjadi lagi.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Otot adalah sel serabut yang menghasilkan kontraksi yang menggerakan bagian
tubuh, termasuk orgam dalam. Otot Manusia terdiri dari otot rangka, otot jantung, dan otot
polos. Otot rangka bertanggung jawab untuk kontraksi dan relaksasi ketika seseorang
bergerak. Otot rangka adalah otot yang dapat kita lihat dan rasakan melalui kulit kita. Otot
jantung berada di  jantung, otot jantung bekerja dibawah pengaruh saraf tidak sadar, dan
reaksi saraf ini cepat terhadap rangsangan dan tahan terdapat kelelahan. Otot polos terdapat
pada bagian dinding  pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, ovarium, dan paru –
paru. Otot polos memiliki sifat lambat reaksinya dalam hal menerima rangsangan, akan
tetapi tahan terdapat kelelahan dan dapat bekerja dibawah pengaruh saraf tidak sadar.

3.2 SARAN

Pentingnya pengetehuan mengenai macam-macam otot dan bagaimana mekanisme


kontraksi ototnya dalam kehidupan kesehatan, diharapkan pembaca memahami apa yang
terdapat dalam makalah ini dengan mudah, dapat mengetahui bagaimana kontraksi otot
dalam tubuh manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.apki.or.id/mekanisme-kerja-otot-part-1/

https://www.apki.or.id/mekanisme-kerja-otot-part-2/

11

Anda mungkin juga menyukai