KELOMPOK 4
Bernar S Letson
Andi Vivin Ainun Nisa T
Indah Sari
Krismayanti Andung
Mustika Muchtar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan kuasaNya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………................... i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang………………………………………………………………… ……… iii
B.Rumusan Masalah………………………………………………………………….…… iii
C.Tujuan……………………………………………………………………………….…… iii
BAB 2 PEMBAHASAN
A.Struktur Otot………………………………………………………………………..…… 1
1.Komponen Jaringan Ikat yang Berhubungan dengan
Jaringan Otot…………………………………………………………………………... 1
2.Struktur Mikroskopik Otot……………………………………………………………. 2
B.Jenis-jenis Otot………………………………………………………………….……… .. 3
C.Fisiologi Kontraksi Otot Rangka…………………………………………..……………. 4
D.Metabolisme Otot………………………………………………………….……………... 5
E.Penamaan Otot Rangka………………………………………………………………….. 6
F.Otot Rangka Utama…………………………………………………………………….… 8
BAB 3 PENUTUTP
Kesimpulan………………………………………………………………………….……… 14
Saran……………………………………………………………………………….……….. 14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...………….. 15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara
organ satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di
tulang yang berfungsi untuk bergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan
pada tubuh hewan yang bercirikan mampu berkontraksi, aktivitas biasanya
dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari seluruh jenis otot
adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil tersusun dari
protein kompleks, yaitu filamen aktin dan miosin (Awik, 2004).
Pada saat otot berkontraksi, filamen-filamen tersebut saling bertautan
yang mendapatkan energi dari mitokondria di sekitar miofibril. Oleh karena itu,
banyak jenis otot yang saling berhubungan walaupun jenis otot terdiri dari otot
lurik, otot jantung, dan otot rangka. Ketiganya mempunyai fungsi dan tujuan
yang berbeda pula.
B.Rumusan Masalah
1. Apa saja struktur otot ?
2. Apa saja jenis – jenis otot ?
3. Bagaimana fisiologi kontraksi otot ?
4. Apa saja metabolisme otot ?
5. Bagaimana cara penamaan otot rangka ?
6.Apa saja otot rangka utama ?
C.Tujuan
1. Mengetaui struktur otot
2. Mengetahui berbagai jenis otot
3. Memahami fisiologi kontraksi otot
4. Mengenal metabolisme otot
5. Mencirikan penamaan otot rangka
6. Menyebutkan bermacam – macam otot kerangka yang ada dalam tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Otot
Dengan adanya struktur otot pada tubuh manusia,terjadilah pergerakan. Peristiwa
seperti bernafas, menelan , maupun ketika anda membalik-balik halaman buku ini , secara
tidak sadar maupun tidak kesemuanya itu merupakan hasil kerja otot. Otot memiliki tiga
fungsi utama, selain sebagai pergerakan, otot juga menghasilkan panas dan menjaga
kestabilitas tubuh.
Ada beberapa bagian yang perlu diketahui dari masa otot , antara lain adalah:
1. Origo adalah tempat lekat otot pada tulang yang relatif diam sewaktu kontraksi otot
2. Insertio adalah tempat lekat otot ada pada tulang lain yang relatif banyak berpindah saat
konstraksi
3. Tendon adalah jaringan ikat yang kuat dan melekat pada tulang berfungsi sebagai tali
penarik pada pergerakan.
1) Endomisium adalah jaringan ikat yang mengelilingi setiap serat otot (sel)
5) Aponeurosis merupakan perpanjangan pipih dan melebar dari tiga pelapis otot dan
berfungsi sama dengan tendon.
6) Fasia dalam mengelilingi perimisium dan menutup atau melapisi struktur terdekat
lain seperti pembuluh darah,saraf,dan dinding tubuh.
Berikut ini ringkasan jalur –jalur penting dalam proses metabolisme sel :
a.pada glikosis, glukosa dipeca menjadi asam piruvat dan dua molekul ATP
dihasilkan. Proses ini tidak membutuhkan oksigen sehingga
disebut proses anaerob
b.pada respirasi anaerob, asam piruvat diubah menjadi asam laktat. Tidak ada
ATP yang dihasilkan karena tidak membutuhkan oksigen. Terjadi
regenerasi koenzim tertentu untuk melanjutkan proses glikolisis.
Dalam ketiadaan oksigen, proses ini secara tidak langsung
bertanggung jawab atas produksi dua ATP selama glikolisis.
Kelebihan proses ini adalah berlangsung dengan waktu relatif cepat
tanpa membutuhkan oksigen. Namun pada proses ini hanya
menghasilkan dua ATP beserta asam laktat. Kebanyakan asam laktat
berdifusi keluar sel menuju ke aliran darah dan diserap oleh hati. Sebagian
asam laktat terakumulasi di serat otot harus mengubah kembali asam laktat
menjadi asam piruvat ketika tersedia oksigen.
c.pada respirasi aerob, asam piruvat dari glikolisis dan asam lemak dari aliran
darah dipecah,menghasilkan H₂O dan CO₂ serta meregenarasi koenzim
untuk glikolisis. Ada 36 molekul ATP yang dihasilkan dalam proses ini
termasuk 2 molekul ATP dari proses glikolisis. Kelebihannya adalah
menghasilkan ATP dalam jumlah besar, namun proses ini relatif
lambat dan membutuhkan oksigen.
Ketika ATP yang dihasilkan dari keratina fosfat habis, kebutuhan untuk
mengontraksikan serat otot memaksa tubuh memulai respirasi anaerob.
Respirasi anaerob menyediakan ATP selama kira – kira 30 detik. Jika
konstraksi otot terus berlanjut, respirasi aerob berhenti jika oksigen habis.
Tetapi, produksi ATP dari respirasi anaerob masih mungkin untuk menunjang
kontraksi otot sedikit lama lagi. Akhirnya akumulasi asam laktat dan habisnya
sumber daya ( ATP,oksigen, dan glikogen ) menyebabkan kelelahan otot dan
kontraksi otot berhenti.
E. Penamaan Otot Rangka
Otot rangka sering di beri nama berdasarkan ciri – cirri berikut ini :
1. Jumlah origo
Bisep, triseps dan kuadrisep menunjukkan temple menempel origo masing –
masing berjumlah dua,tiga atau empat
2. Letak origo atau insertio
Otot sternocleidomastoid dinamakan sternum ata tulang dada ( “ sterno “ )
Dan klavikula atau tulang selangka (“cleido”) sebagai origonya dan taju
mastoid pada tulang temporal
3. Lokasi
Selain origo atau insersionya, nama otot dapat menunjukan tulang atau daerah
tubuh terdekat.Sebagai contoh,otot temporalis menutupi tulang temporal.
4. Bentuk
Otot deltoid ( segitiga) ,trapezius ( segi empat yang kedua sisinya
sejalan ),serratus ( bergerigi ) , dan rhomboideus major ( jajaran genjang )
memiliki nama yang menunjukkan bentuknya.
5. Arah serat otot
Istilah rectus (pararel),transverse ( melintang), dan oblique (miring) pada
nama otot mengacu pada arah serat otot yang mengacu pada garis tengah
tubuh.
6. ukuran
Maximus ( terbesar), minimus ( terkecil),longus (terpanjang),brevis (
terpendek) adalah kata – kata yang biasanya ditambahkan pada nama – nama
otot.
7. Aksi
Istilah flexor (melipat),extensor (meluruskan), abductor dan adductor
ditambahkan pada nama otot untuk menunjukkan jenis gerakan otot yang
dihasilkan.
F.Otot Rangka Utama
Kesimpulan
Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat
bergerak. Ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena
sitoplasma mengubah bentuk (lihat cara pergerakan amuba). Pada sel-sel, sitoplasma
ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot
mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot
akan memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi).
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam
keadaan yang relatif dari filament-filamen aktin dan myosin. Selama kontraksi otot,
filamen-filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun
filamen tersebut tidak bertambah banyak. Namun, gerakan pergeseran itu
mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian
atau seluruhnya garis H, selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat
dengan garis-garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang
sehingga kontraksi terjadi. Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin
untuk membentuk komplek aktin-miosin.
Saran-saran
a. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
b. Semoga dengan adanya materi pada makalah ini bisa menunjang pambelajaran
dan diskusi didalam kelas.
c. Penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi
kelancaran dan kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
Aris, setiawan., dkk. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta: TIM.
Pack, Philip E. 2007. Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Pakar Raya.
Parker,Steve.2007. Ensiklopedia Tubuh Manusia. Jakarta: Erlangga.
Setiadi. 2010.Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem, Ed. 8. Jakarta:
EGC.
Suzanne & Bare. 2013. Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-Surgery Nursing
10 editition. USA: Lippincontt Williams & Wilkins.
Ward,Jeremy.,Clarke.,dan Linden. 2009. At a Glance Fisiologi. Jakarta: Erlangga.