Anda di halaman 1dari 36

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 1 Mojosari
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/Gasal
Materi Pokok : Laju reaksi
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit (1 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap : menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya, menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Dari KI 3 Kompetensi Dasar Dari KI 4


3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang 4.6 Menyajikan hasil penelusuran
memengaruhi laju reaksi menggunakan informasi cara-cara pengaturan dan
teori tumbukan penyimpanan bahan untuk
mencegah perubahan fisika dan
kimia yang tak terkendali
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.6.1 Menjelaskan pengertian laju reaksi 4.6.1 Mengomunikasikan cara-cara
3.6.2 Menjelaskan terjadinya reaksi kimia pengaturan dan penyimpanan bahan.
berdasarkan teori tumbukan
3.6.3 Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
C. Tujuan Pembelajaran
1. Diberikan data tabel atau gambar hasil percobaan pengaruh suhu, peserta
didik dapat menentukan reaksi yang berlangsung lebih cepat.
2. Diberikan data tabel atau gambar hasil percobaan pengaruh konsentrasi,
peserta didik dapat menentukan reaksi yang berlangsung lebih cepat.
3. Diberikan data tabel atau gambar hasil percobaan pengaruh luas
permukaan, peserta didik dapat menentukan reaksi yang berlangsung lebih
cepat.
4. Diberikan data tabel atau gambar hasil percobaan pengaruh katalis, peserta
didik dapat menentukan reaksi yang berlangsung lebih cepat.

D. Materi Pembelajaran (Terlampir)


1. Pengertian laju reaksi
2. Teori tumbukan
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan : saintifik - deduktif
Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan

F. Media Pembelajaran
1. Media : Powerpoint, Lembar Kerja Peserta Didik
2. Alat : Laptop, LCD, Papan tulis, dan spidol

G. Sumber Belajar
1. Budi Utami, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Mahardiani, Sri
Yamtinah, dan Bakti Mulyani. 2009. Kimia SMA/MA Kelas XI Program
Ilmu Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Crys Faj:ar Partana , Antuni Wiyarsi. 2009. Mari Belajar Kimia Jilid 2
Untuk Kimia SMA/MA Kelas XI IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
3. Internet.
4. Buku/ sumber lain yang relevan.
H. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Pertemuan 1
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan 5 menit
a. Guru memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru memberikan apersepsi :
Mengapa ketika membuat teh harus dengan air mendidih ?
mengapa tidak menggunakan air yang dingin
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
e. Guru memotivasi peserta didik dengan mempelajari laju reaksi kita
dapat mengetahui cara mempercepat ataupun memperlambat suatu
reaksi
Kegiatan Inti 35 menit
a. Guru menjelaskan definisi laju reaksi, siswa dituntut menjadi
pendengar yang baik.
b. Guru menjelaskan teori tumbukan, siswa dituntut menjadi
pendengar yang baik.
c. Guru menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi,
siswa dituntut menjadi pendengar yang baik.
d. Peserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan
kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4-5 orang
e. Guru membagikan LKPD Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi kepada masing-masing kelompok.
f. Guru menjelaskan tentang LKPD yang dibagikan.
g. Guru membimbing kelompok-kelompok siswa mengerjakan LKPD
h. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis setiap
pertanyaan dalam LKPD berdasarkan penjelasan dan literatur yang
dimiliki.
i. guru meminta beberapa kelompok untuk mengomunikasikan hasil
diskusinya.
j. guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau
“unik” antara kelompok yang satu dengan yang lain.
k. guru mengevaluasi jawaban siswa dan meminta siswa lain
menanggapi hasil pekerjaannya serta mendiskusikannya jika
terdapat kesalahan, siswa dituntut mengeluarkan pendapatnya.
l. guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam
kelas saat berdiskusi.
m. guru menjelaskan kembali untuk menegaskan atau meluruskan
jawaban dari masing-masing kelompok
Penutup 5 menit
a. guru menanyakan kembali konsep yang telah diberikan pada
pertemuan ini untuk memastikan bahwa konsep yang dipahami oleh
peserta didik sudah tepat.
b. guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
diberikan.
c. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang baik
(keterampilan memberikan penguatan)
d. guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan salam.
(keterampilan menutup pelajaran).

I. Penilaian (terlampir)
Jenis/teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
No Aspek Teknik Instrumen
1. Sikap Non tes - Lembar observasi afektif
2. Kognitif Tes tertulis - Soal pilihan ganda
3 Psikomotor Non tes - Lembar observasi

2. Remidial
a. Pembelajaran remidial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD
nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remidial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes.
Surabaya, 10 Maret 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 1 Mojosari Guru Mata Pelajaran

Era Melania, S.Pd., M.Pd M. Afifudin Armadani, S.Pd

NIP. 18030194085 NIP. 18030194020


Lampiran
Instrumen Evaluasi
a. Afektif
Lembar Observasi Penilaian Afektif

No Nama Aspek Afektif Jml Nilai


Akhir
1 2 3 4
1
2
3
4
dst

No Aspek Keterangan
1 Rasa Ingin Tahu 4 Siswa tertarik dan bertanya kepada guru tanpa
ragu.
3 Siswa bertanya dengan ragu-ragu.
2 Siswa hanya mengikuti temannya saja.
1 Siswa acuh dan tidak perduli dengan materi
yang akan diajarkan.
2 Kritis 4 Memfokuskan pertanyaan,
mempertimbangkan apakah sumber dapat
dipercaya atau tidak, mendefinisikan istilah
dan berinteraksi dengan teman.
3 Indikator yang terpenuhi sebanyak 3.
2 Indikator yang terpenuhi kurang dari 2 atau 1.
1 Tidak ada indikator yang terpenuhi.
3 Kerjasama 4 Bekerja sama dengan 3 teman atau lebih saat
memecahkan masalah yang diberikan.
3 Hanya bekerjasama dengan teman sebangku.
2 Meniru hasil pekerjaan teman.
1 Tidak bekerjasama dengan teman saat
memecahkan masalah.
4 Responsif 4 Mengajukan pertanyaan pada guru saat
memberikan masalah, menjawab pertanyaan
dari guru, menanggapi pernyataan teman,
memberikan saran atau pendapat ketika
kegiatan presentasi.
3 Indikator yang terpenuhi sebanyak 3.
2 Indikator yang terpenuhi kurang dari 2 atau 1.
1 Tidak ada indikator yang terpenuhi.
Keterangan :
1. Rasa ingin tahu
2. Kritis
3. Kerjasama
4. Responsif

Rubrik Penilaian Afektif

Konversi Penilaian Sikap


Nilai Akhir = (Jumlah skor) x 4
16

Skor Akhir Predikat


3,01-4,0 A = Sangat Baik
2,01-3,0 B = Baik
1,01-2,0 C = Cukup
0-1,0 D = Kurang
b. Kognitif (Pengetahuan)

KISI-KISI SOAL ASPEK PENGETAHUAN


Sekolah : SMAN 1 Mojosari
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Guru Mata Pelajaran : Mohammad Afifudin Armadani, S.Pd

Kompetensi Dasar (KD) : 3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan
Level Bentuk No. Kunci
No. IPK Materi Indikator Soal Instrumen
Kognitif Soal Soal Jawaban
1. 3.6.1 Menjelaskan Pengertian Diberikan C1 PG Reaksi: 1 A
pengertian laju reaksi laju reaksi persamaan reaksi, A(g) + B(g) → C(g) + D(g) + E(g)
peserta didik Pernyataan di bawah ini benar tentang laju reaksi,
mampu kecuali ....
menyimpulkan (A) kecepatan berkurangnya konsentrasi C per
pengertian laju satu satuan waktu
reaksi dengan (B) kecepatan berkurangnya konsentrasi A per
benar satu satuan waktu
(C) kecepatan berkurangnya konsentrasi B per
satu satuan waktu
(D) kecepatan bertambahnya konsentrasi D per
satu satuan waktu
(E) kecepatan bertambahnya konsentrasi E per
satu satuan waktu
Diberikan C1 PG Laju reaksi H2 + I2  2HI dapat dinyatakan 2 B
persamaan reaksi, sebagai...
peserta didik (A) Penambahan konsentrasi H2 per satuan waktu
dapat menentukan (B) Penambahan konsentrasi HI per satuan waktu
konsep laju reaksi (C) Penambahan konsentrasi I2 per satuan waktu
dengan benar (D) Penambahan konsentrasi H2 dan I2 per satuan
waktu
(E) Penambahan konsentrasi H2, I2 dan HI per
satuan waktu
Diberikan data C1 PG Suatu reaksi melibatkan zat A dan B, sehingga 3 C
konsentrasi dan menghasilkan reaksi dengan persamaan A+B 
waktu pada suatu C. Konsentrasi awal zat A adalah 0,8 M. Setelah
reaksi, peserta 10 detik ternyata didapatkan 0,2 M zat C.
didik dapat Ungkapan laju reaksi yang tepat adalah...
menentukan (A) vA = -0,2 M/10 detik
ungkapan laju (B) vB = -0,8 M/10 detik
reaksi dengan (C) vA = -0,8 M/10 detik
tepat (D) vB = -0,2 M/10 detik
(E) vC = (0,8-0,2) M/10 detik
2. 3.6.2 Menjelaskan Teori Diberikan C1 PG Berikut ini pernyataan tentang teori tumbukan 4 C
terjadinya reaksi kimia tumbukan pernyataan, yang tepat, kecuali
berdasarkan teori peserta didik (A) Molekul reaktan saling bertumbukan untuk
tumbukan mampu terjadinya suatu reaksi
menentukan (B) Saat bertumbukan, suatu atom harus
pernyataan mempunyai energi yang cukup untuk
tentang teori memutuskan ikatan
tumbukan dengan (C) Semakin besar energi aktivasi maka reaksi
benar akan cepat terjadi
(D) Penambahan konsentrasi akan memperbanyak
kemungkinan tumbukan efektif
(E) Semakin besar energi kinetik dari suatu
molekul, maka akan memperbesar kemungkinan
bertumbukan
Diberikan C1 PG Reaksi antara logam magnesium dengan HCl 5 A
pernyataan, adalah sebagai berikut: Mg + HCl  MgCl2 + H2
peserta didik 1. Meningkatkan konsentrasi HCl
dapat menentukan 2. Meningkatkan suhu reaksi
pernyataan yang 3. Menggunakan pita magnesium
dapat 4. Menghilangkan gas hidrogen hasil reaksi
mempercepat laju Dari perlakuan diatas yang dapat meningkatkan
reaksi dengan tumbukan antara pereaksi adalah...
benar (A) 1 dan 2
(B) 3 dan 4
(C) 1, 2, dan 3
(D) 2, 3, dan 4
(E) 1, 2, dan 4
Diberikan C1 PG Berikut hubungan yang tepat antara teori 6 A
pernyataan, tumbukan dengan faktor yang mempercepat laju
peserta didik reaksi ialah...
mampu (A) Semakin tinggi suhu akan mempebesar
menentukan tumbukan molekul sehingga reaksi berlangsung
hubungan antara lebih cepat
teori tumbukan (B) Semakin besar konsentrasi produk akan
dengan faktor- memperbesar tumbukan dan reaksi berlangsung
faktor yang lebih cepat
mempengaruhi (C) Semakin besar ukuran partikel akan
laju reakis dengan memperbesar tumbukan sehingga reaksi
benar berlangsung lebih cepat
(D) Penambahan katalis akan memperkecil
tumbukan antar molekul
(E) Pengurangan konsentrasi reaktan akan
memperbesar kemungkinan tumbukan antar
molekul
3. 3.6.3 Menjelaskan faktor- Faktor-faktor Diberikan fakto PG Pada percobaan yang mereaksikan besi dan asam 7 B
faktor yang mempengaruhi yang klorida dilakukan sebanyak dua kali dengan suhu
laju reaksi mempengaruh dan tekanan yang sama. Pada percobaan pertama,
i laju reaksi besi yang direaksikan berbentuk serbuk dan
konsentrasi asam klorida adalah 0,5 M. Pada
pecobaan kedua, besi yang direaksikan berbentuk
kepingan dan konsentrasi asam klorida yang
sama. Ternyata reaksi percobaan pertama
berlangsung lebih cepat. Hal ini disebabkan
karena...
(A) Ukuran besi pada percobaan pertama lebih
kecil sehingga tumbukan menjadi jarang terjadi
(B) Ukuran besi pada percobaan pertama lebih
kecil sehingga luas permukaan bidang sentuh
semakin besar, dan tumbukan sering terjadi
(C) Luas permukaan besi pada percobaan keuda
menyebabkan konsentrasi asam klorida menjadi
berkurang
(D) Timbul gas CO2 pada percobaan pertama
yang menyebabkan konsentrasi asam klorida
bertambah
(E) Pada percobaan pertama asam klorida
bertindak menjadi katalis
Diberikan tabel C4 PG Pada percobaan yang mereaksikan logam 8 D
data hasil magnesium dengan larutan HCl didapatkan data
percobaan, peserta sebagai berikut
didik dapat Per Massa Wujud [HCl] Pengamatan
menganalisis c Mg Mg
reaksi yang paling (gram
cepat terjadi )
dengan benar 1 10 Serbuk 1 M Timbul gas
2 10 Kepingan 1 M Timbul gas
3 10 Batang 1 M Timbul gas
4 10 Serbuk 2 M Timbul gas
5 10 Batang 2 M Timbul gas
Reaksi yang paling cepat terjadi pada percobaan
ke...
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 4
(E) 5
Diberikan tabel C4 PG 1. Dari percobaan penguraian H2O2 menjadi H2O 9 D
data hasil dan O2 diperoleh data sebagai berikut:
percobaan, peserta No. Perlakuan Pengamatan
didik dapat 1. Larutan H2O2 saja Sedikit

menganalisis zat gelembung


2. Larutan H2O2 + Sedikit
yang bertindak
NaCl gelembung
sebagai katalis 3. Larutan H2O2 + Banyak
larutan Fe2(SO4)3 gelembung
4. Larutan H2O2 + Banyak
larutan CoCl2 gelembung
Dari data diatas, zat yang berfungsi sebagai
katalis adalah...
(A) Na+ dan Cl-
(B) Cl- dan SO42-
(C) Fe2+ dan SO42-
(D) Co2+ dan Fe3+
(E) Co3+ dan Fe2+
Diberikan tabel C4 PG Dari percobaan reaksi: 10 B
data hasil CaCO3(s) + 2HCl(aq)  CaCl2(aq) + CO2(g) +
percobaan, peserta H2O(l)
didik dapat diperoleh data-data sebagai berikut:
menentukan faktor
yang [HCl]
Bentuk Waktu Suhu
mempengaruhi Perc. 25
CaCO3 (s) (oC)
suatu reaksi mL
dengan tepat 1. 10 gram
0,2 M 4 30
serbuk
2. 10 gram
0,2 M 6 25
butiran
3. 10 gram
0,4 M 10 25
bongkahan
4. 10 gram
0,4 M 3 20
butiran
5. 10 gram
0,2 M 3 35
butiran
Pada percobaan 1 dan 3, laju reaksi dipengaruhi
oleh...
(A) Luas permukaan, konsentrasi, dan waktu
(B) Luas permukaan, konsentrasi, dan suhu
(C) Konsentrasi, suhu, dan katalis
(D) Konsentrasi, suhu dan waktu
(E) Konsentrasi, luas permukaan, dan katalis
KUNCI JAWABAN SOAL PENGETAHUAN

1. A
2. B
3. C
4. C
5. A
6. A
7. B
8. D
9. D
10. B
Rencana tindak lanjut
 KKM Kimia SMAN 1 Mojosari = 78
 Jika siswa mendapat nilai < KKM maka siswa tersebut akan mendapatkan remidial
 Jika siswa mendapat nilai > KKM akan dilakukan pengayaan untuk meningkatkan
kemampuannya dan diperbolehkan untuk melanjutkan ke materi yang selanjutnya
SOAL
Pilihan Ganda
Satuan Pendidikan : SMAN 1 Mojosari
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI
Materi Pokok : Laju Reaksi
Nama : .............................................
Kelas : .............................................

Petunjuk:
Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar!
1. Reaksi:
A(g) + B(g) → C(g) + D(g) + E(g)
Pernyataan di bawah ini benar tentang laju reaksi, kecuali ....
(A) kecepatan berkurangnya konsentrasi C per satu satuan waktu
(B) kecepatan berkurangnya konsentrasi A per satu satuan waktu
(C) kecepatan berkurangnya konsentrasi B per satu satuan waktu
(D) kecepatan bertambahnya konsentrasi D per satu satuan waktu
(E) kecepatan bertambahnya konsentrasi E per satu satuan waktu
2. Laju reaksi H2 + I2  2HI dapat dinyatakan sebagai...
(A) Penambahan konsentrasi H2 per satuan waktu
(B) Penambahan konsentrasi HI per satuan waktu
(C) Penambahan konsentrasi I2 per satuan waktu
(D) Penambahan konsentrasi H2 dan I2 per satuan waktu
(E) Penambahan konsentrasi H2, I2 dan HI per satuan waktu
3. Suatu reaksi melibatkan zat A dan B, sehingga menghasilkan reaksi dengan persamaan
A+B  C. Konsentrasi awal zat A adalah 0,8 M. Setelah 10 detik ternyata didapatkan 0,2
M zat C. Ungkapan laju reaksi yang tepat adalah...
(A) vA = -0,2 M/10 detik
(B) vB = -0,8 M/10 detik
(C) vA = -0,8 M/10 detik
(D) vB = -0,2 M/10 detik
(E) vC = (0,8-0,2) M/10 detik
4. Berikut ini pernyataan tentang teori tumbukan yang tepat, kecuali
(A) Molekul reaktan saling bertumbukan untuk terjadinya suatu reaksi
(B) Saat bertumbukan, suatu atom harus mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan
ikatan
(C) Semakin besar energi aktivasi maka reaksi akan cepat terjadi
(D) Penambahan konsentrasi akan memperbanyak kemungkinan tumbukan efektif
(E) Semakin besar energi kinetik dari suatu molekul, maka akan memperbesar
kemungkinan bertumbukan
5. Reaksi antara logam magnesium dengan HCl adalah sebagai berikut: Mg + HCl  MgCl2
+ H2
1. Meningkatkan konsentrasi HCl
2. Meningkatkan suhu reaksi
3. Menggunakan pita magnesium
4. Menghilangkan gas hidrogen hasil reaksi
Dari perlakuan diatas yang dapat meningkatkan tumbukan antara pereaksi adalah...
(A) 1 dan 2
(B) 3 dan 4
(C) 1, 2, dan 3
(D) 2, 3, dan 4
(E) 1, 2, dan 4
6. Berikut hubungan yang tepat antara teori tumbukan dengan faktor yang mempercepat laju
reaksi ialah...
(A) Semakin tinggi suhu akan mempebesar tumbukan molekul sehingga reaksi
berlangsung lebih cepat
(B) Semakin besar konsentrasi produk akan memperbesar tumbukan dan reaksi
berlangsung lebih cepat
(C) Semakin besar ukuran partikel akan memperbesar tumbukan sehingga reaksi
berlangsung lebih cepat
(D) Penambahan katalis akan memperkecil tumbukan antar molekul
(E) Pengurangan konsentrasi reaktan akan memperbesar kemungkinan tumbukan antar
molekul
7. Pada percobaan yang mereaksikan besi dan asam klorida dilakukan sebanyak dua kali
dengan suhu dan tekanan yang sama. Pada percobaan pertama, besi yang direaksikan
berbentuk serbuk dan konsentrasi asam klorida adalah 0,5 M. Pada pecobaan kedua, besi
yang direaksikan berbentuk kepingan dan konsentrasi asam klorida yang sama. Ternyata
reaksi percobaan pertama berlangsung lebih cepat. Hal ini disebabkan karena...
(A) Ukuran besi pada percobaan pertama lebih kecil sehingga tumbukan menjadi jarang
terjadi
(B) Ukuran besi pada percobaan pertama lebih kecil sehingga luas permukaan bidang
sentuh semakin besar, dan tumbukan sering terjadi
(C) Luas permukaan besi pada percobaan keuda menyebabkan konsentrasi asam klorida
menjadi berkurang
(D) Timbul gas CO2 pada percobaan pertama yang menyebabkan konsentrasi asam
klorida bertambah
(E) Pada percobaan pertama asam klorida bertindak menjadi katalis
8. Pada percobaan yang mereaksikan logam magnesium dengan larutan HCl didapatkan
data sebagai berikut

Per Massa Mg Wujud


[HCl] Pengamatan
c (gram) Mg
1 10 Serbuk 1M Timbul gas
2 10 Kepingan 1M Timbul gas
3 10 Batang 1M Timbul gas
4 10 Serbuk 2M Timbul gas
5 10 Batang 2M Timbul gas
Reaksi yang paling cepat terjadi pada percobaan ke...
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 4
(E) 5
9. Dari percobaan penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2 diperoleh data sebagai berikut:
No. Perlakuan Pengamatan
1. Larutan H2O2 saja Sedikit gelembung
2. Larutan H2O2 + NaCl Sedikit gelembung
3. Larutan H2O2 + larutan Fe2(SO4)3 Banyak gelembung
4. Larutan H2O2 + larutan CoCl2 Banyak gelembung
Dari data diatas, zat yang berfungsi sebagai katalis adalah...
(A) Na+ dan Cl-
(B) Cl- dan SO42-
(C) Fe2+ dan SO42-
(D) Co2+ dan Fe3+
(E) Co3+ dan Fe2+
10. Dari percobaan reaksi:
CaCO3(s) + 2HCl(aq)  CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
diperoleh data-data sebagai berikut:
Perc. Bentuk CaCO3 [HCl] 25 mL Waktu (s) Suhu (oC)
1. 10 gram serbuk 0,2 M 4 30
2. 10 gram butiran 0,2 M 6 25
3. 10 gram
0,4 M 10 25
bongkahan
4. 10 gram butiran 0,4 M 3 20
5. 10 gram butiran 0,2 M 3 35
Pada percobaan 1 dan 3, laju reaksi dipengaruhi oleh...
(A) Luas permukaan, konsentrasi, dan waktu
(B) Luas permukaan, konsentrasi, dan suhu
(C) Konsentrasi, suhu, dan katalis
(D) Konsentrasi, suhu dan waktu
(E) Konsentrasi, luas permukaan, dan katalis
Lembar Penilaian Pengetahuan

No. Nama Peserta Didik Salah Benar Nilai

Skor maksimum = 10
Nilai = (Skor yang didapatkan/Skor maksimum) x 100
Kriteria nilai:
A = Baik sekali; 80-100
B = Baik; 70-79
C = Cukup; 60-69
D = Kurang; <60
c. Psikomotor
Lembar Observasi Psikomotor

TOTAL
ASPEK PENILAIAN
SKOR
NO NAMA Menyampai Kerjasama
Kejelasan Hubungan
kan hasil dengan
dengan topik antar
diskusi anggota
utama konsep
(presentasi) kelompok
1.
2.
3.
4.
dst

Rubrik Penilaian Psikomotor


No Aspek Keterangan
1 Kejelasan dengan 4 Sangat jelas dengan topik utama (laju reaksi, teori
topik utama tumbukan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi).
3 Hanya memenuhi 3 indikator
2 Hanya memenuhi 2 atau 1 indikator
1 Tidak jelas dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan
topik utama
2 Hubungan antar 4 Dapat menjelaskan hubungan laju reaksi, teori tumbukan,
konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3 Indikator yang terpenuhi sebanyak 4.
2 Indikator yang terpenuhi kurang dari 4.
1 Tidak ada indikator yang terpenuhi.
3 Menyampaikan 4 Menyampaikan hasil presentasi dengan percaya diri ,
hasil diskusi menggunakan bahasa lugas, tidak terbata-bata, serta benar
(presentasi) jawabannya
3 Jika 3 indikator terpenui
2 Jika 2 indikator terpenui
1 Jika 1 indikator terpenui
4 Kerjasama 4 Dapat bekerjasama dengan baik dengan semua anggota
dengan anggota kelompok
kelompok 3 Dapat bekerjasama dengan baik dengan beberapa anggota
kelompok saja
2 Tidak dapat bekerjasama dalam kelompok tapi tidak
mengganggu anggota kelompok lain
1 Tidak dapat bekerjasama dalam kelompok dan
mengganggu anggota kelompok lainnya

jumlah skor
d. Nilai akhir= ×4
Jumla h skor maksimal
Pedoman konversi nilai akhir dari angka ke huruf:
A = 3,85 – 4,00 C+ = 2,18 – 2,50
A- = 3,51 – 3,84 C = 1,85 – 2,17
B+ = 3,18 – 3,50 C- = 1,51 – 1,84
B = 2,85 – 3,17 D+ = 1,18 – 1,50
B- = 2,51 – 2,84 D- = 1,00 – 1,17
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Materi : Laju Reaksi (faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi)

Kelompok :

Nama Anggota :

A B C

 Jawablah Pertanyaan dibawah ini berdasarkan gambar diatas!!


1. Tuliskan reaksi manakah yang berlangsung dengan cepat dan reaksi yang berlangsung dengan
lambat?
2. Faktor apakah yang mempengaruhi reaksi pada gambar diatas? Jelaskan!
 Jawaban
1. Reaksi yang berlangsung dengan cepat yaitu pada HCl 3 M
Reaksi yang berlangsung dengan lambatyaitu pada HCl 1 M
2. Konsentrasi
Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga
partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang
susunannya lebih rapat akan lebih sering bertumbuhkan dibanding dengan partikel yang susunanya
renggang, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin besar. Konsentrasi mempengaruhi laju
reaksi, karena banyaknya partikel kemungkinan lebih banyak tumbukan.
A B
T= 250C T= 400C

 Jawablah Pertanyaan dibawah ini berdasarkan gambar diatas!!


3. Tuliskan reaksi manakah yang berlangsung dengan cepat dan reaksi yang berlangsung dengan
lambat?
4. Faktor apakah yang mempengaruhi reaksi pada gambar diatas? Jelaskan!
 Jawaban
3. Reaksi yang berlangsung dengan cepat yaitu pada suhu 40 0 C
Reaksi yang berlangsung dengan lambatyaitu pada suhu 25 0 C
4. Suhu
Jika suhu reaksi dinaikan, maka energi kinetik molekul-molekul reaktan akan bertambah,
semakin bertambahnya energi kinetik menyebabkan molekul reaktan bergerak lebih cepat sehingga
tumbukan antar molekul reaktan yang bereaksi juga lebih sering terjadi, akibatnya reaksi lebih
cepat.Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut
meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atasharga energi aktivasi
(Ea).

A B
 Jawablah Pertanyaan dibawah ini berdasarkan gambar diatas!!
5. Tuliskan reaksi manakah yang berlangsung dengan cepat dan reaksi yang berlangsung dengan
lambat?
6. Faktor apakah yang mempengaruhi reaksi pada gambar diatas? Jelaskan!
 Jawaban
5. Reaksi yang berlangsung dengan cepat yaitu serbuk Fe
Reaksi yang berlangsung dengan lambatyaitu batang Fe
6. Luas permukaan sentuh
Jika ukuran reaktan zat padat semakin kecil berarti luas permukaan yang bersentuhan
dengan reaktan lain semakin besar. Semakin luas permukaan zat padat, semakin banyak tempat
terjadinya tumbukan antar molekul zat yang bereaksi sehingga laju reaksinya makin cepat.
Tumbukan berlangsung pada bagianpermukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki luas
permukaan bidang sentuhyang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran.

7. Apa yang kalian ketahui tentang katalis?


8. Salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah katalis. Jelaskan mengapa katalis dapat
mempengaruhi laju reaksi?
 Jawaban
7. Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi
dapat diperoleh kembali.
8. Fungsi katalis adalahmenurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi
ditambahkankatalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan karena zat-zat yang
bereaksi akan lebih mudah melampaui energi aktivasi.
BAHAN AJAR
A. LAJU REAKSI
Laju reaksi adalah kecepatan proses terjadinya suatu reaksi, sehingga reaktan habis
dan berubah menjadi produk reaksi. Perbandingan laju reaksi suatu reaksi sama dengan
perbandingan koefisien reaksi. Laju reaksi merupakan perubahan jumlah molar zat per
satuan waktu.
∆[ x ]
v=
∆t

v = laju reaksi (M/s)


Δ[x] = perubahan konsentrasi zat (M)
Δt = perubahan waktu (s)
Dalam laju reaksi, terjadi:
1) Pengurangan konsentrasi zat-zat reaktan karena berubah menjadi produk per satuan
waktu.
2) Penambahan konsentrasi zat-zat produk karena perubahan reaktan per satuan waktu.
Contoh: Pada pembakaran suatu senyawa, tercatat gas X yang dihasilkan pada tiap
menitnya:
Waktu (menit) Volume X (cm3)
0 0
1 10
2 19
3 26
4 32
5 35
6 35
7 35
Laju sesaat pada menit ke-1
10−0
v= = 10 cm3/menit
1−0
Laju sesaat pada menit ke-2
19−10
v= = 9 cm3/menit
2−1
Laju sesaat pada menit ke-3
26−19
v= = 7 cm3/menit
3−2
Laju reaksi rata-rata selama 3 menit
10+9+7
v= = 8,67 cm3/menit
3
B. UNGKAPAN LAJU REAKSI
Laju reaksi dapat diungkapkan menggunakan rumus dan perbandingan koefisien
reaksi. Laju pengurangan konsentrasi reaktan dinyatakan dalam tanda negatif (hanya
simbol). Laju penambahan konsentrasi produk dinyatakan dalam tanda positif (hanya
simbol).
Contoh: Menurut reaksi
A+B→C+D
Laju reaksi dapat diungkapkan:
 Laju pengurangan [A]
−Δ [ A ]
v=
Δt
 Laju pengurangan [B]
−Δ [B]
v=
Δt
 Laju pnambahan [C]
+ Δ [C ]
v=
Δt
 Laju penambahan [D]
+ Δ [D]
v=
Δt
Dalam perbandingan koefisien reaksi, maka laju reaksi dapat dinyatakan:
Koefisien A
vA = xv
Koefisien B B

Contoh: Menurut reaksi


2N2O5 → 4NO + 3O2
Laju pembentukan NO adalah 5 M/s. Tentukan laju penguraian N 2O5 dan pembentukan
O2! Jawab: Sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi,
2
v N2O5 = x 5 M/s
4
= 2,5 M/s
3
v O2 = x 5 M/s
4
= 3,75 M/s
C. PERSAMAAN LAJU REAKSI
Persamaan laju reaksi dikaitkan dengan laju perubahan konsentrasi reaktan, dan dapat
dituliskan: Pada reaksi A + B → C + D Nilai persamaan laju reaksi:
v = k[A]x[B]y
v = laju reaksi
k = konstanta/tetapan laju reaksi
[A] = konsentrasi A
x = orde reaksi terhadap A
[B] = konsentrasi B
y = orde reaksi terhadap B
Orde reaksi adalah pangkat konsentrasi yang menunjukkan tingkat reaksi suatu zat.
Orde reaksi tidak ditentukan dari koefisien reaksi, tapi dari data eksperimen. Orde reaksi
biasanya merupakan bilangan bulat positif, namun dapat bernilai pecahan, nol, atau
negatif.
Orde reaksi total adalah penjumlahan orde reaksi seluruh zat reaktan.
Contoh: Tentukan orde reaksi total dari persamaan laju reaksi berikut! v = k[A][B] Orde
total = 2
v = k [A]/[B] Orde total = 0
v = k[A]2[B] Orde total = 3
v = k[A]-2[B]1 Orde total = -1
Macam-macam orde reaksi total umum:
 Orde reaksi nol

v = k[A]0
Pada orde reaksi nol, laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi zat (konstan)
 Orde reaksi satu

v = k[A]
Pada orde reaksi satu, pertambahan laju reaksi sama dengan perubahan
konsentrasi zat. Apabila konsentrasi reaktan reaksi orde satu dikali faktor n, maka
nilai laju reaksinya adalah n1 lebih besar.
 Orde reaksi dua

v = k[A]2
Apabila konsentrasi reaktan reaksi orde satu dikali faktor n, maka nilai laju
reaksinya adalah n2 lebih besar.
Konstanta laju reaksi atau tetapan laju reaksi adalah tetapan yang harganya
bergantung pada jenis pereaksi, suhu dan katalis.
Harga konstanta laju reaksi: 1) Berbanding terbalik dengan perubahan waktu.
Makin cepat reaksi berlangsung, maka harga k makin besar. 2) Berbanding lurus
dengan perubahan suhu. Makin tinggi suhu reaksi, maka harga k makin besar.
D. PENENTUAN PERSAMAAN LAJU REAKSI
Persamaan laju reaksi dapat ditentukan melalui minimal tiga eksperimen, dengan
mengubah konsentrasi. Untuk mencari orde reaksi suatu senyawa harus dibandingkan
antar dua percobaan, dan senyawa selain itu harus dibuat tetap. Konstanta dicari setelah
orde reaksi didapat.

Contoh: Pada eksperimen dalam reaksi berikut, didapatkan data: 2NO + Br2 → 2NOBr
[NO
[Br2] v
Eksperimen ]
(M) (M/s)
(M)
1. 0,1 0,1 10
2. 0,2 0,1 20
3. 0,3 0,2 120
Tentukan persamaan laju reaksi diatas! Jawab: Untuk mencari orde reaksi NO, gunakan
data eksperimen yang memuat konsentrasi Br2 dengan nilai tetap (eksperimen 1 dan 2).
v1 = k1[NO]1x[Br2]1y
v2 k2[NO]2x[Br2]2y
v1 = (0,1)x(0,1)y
v2 (0,2)x(0,1)y
1 1
= ( )x
2 2
x=1
v1 = k1[NO]1x[Br2]1y
v3 k3[NO]3x[Br2]3y
10 = (0,1)x(0,1)y
120 (0,3)x(0,2)y
1 1 1
= ( )1( )y
12 3 2
1 1
= ( )y
4 2
y=2
maka persamaan laju reaksinya adalah v = k[NO][Br2]2
E. TEORI TUMBUKAN
Teori tumbukan adalah teori yang menjelaskan pengaruh faktor terhadap laju reaksi.
Menurut teori
Berdasarkan teori tumbukan, laju reaksi akan bergantung pada tiga hal utama berikut:
tumbukan, suatu
reaksi berlangsung 1) Frekuensi tumbukan
sebagai hasil 2) Energi partikel reaktan
tumbukan antar
partikel pereaksi 3) Arah tumbukan
yang memiliki energi Energi aktivasi/pengaktifan adalah energi minimum yang
cukup dan arah
harus dimiliki reaktan, yang digunakan untuk
tumbukan yang tepat
mengaktifkan kemampuan reaksi sehingga reaktan dapat
bereaksi.
Makna energi aktivasi:
1) Jika bernilai rendah, berarti reaksi dapat terjadi pada suhu rendah.
2) Jika bernilai tinggi, berarti reaksi dapat terjadi pada suhu tinggi.
Energi aktivasi disebut juga energi penghalang, karena reaktan harus ‘didorong’
menuruni ‘bukit’ energi aktivasi sehingga dapat berubah menjadi produk.
1) Energi aktivasi reaksi eksoterm

2) Energi aktivasi reaksi endoterm


Faktor-faktor yang mempengaruhi teori tumbukan adalah:
1) Pengaruh konsentrasi dan luas permukaan
-Konsentrasi dan luas permukaan berbanding lurus dengan frekuensi tumbukan.
-Makin besar konsentrasi reaktan, makin banyak jumlah partikel, sehingga partikel
yang saling bertumbukan makin banyak.
-Makin luas permukaan bidang, maka makin luas pula bidang sentuh tumbukan,
sehingga akan terjadi tumbukan yang lebih banyak.
2) Pengaruh suhu
-Suhu berbanding lurus dengan energi kinetik rata-rata partikel reaktan.
-Peningkatan suhu meningkat-kan energi kinetik rata-rata molekul, sehingga jumlah
molekul yang mencapai energi aktivasi (bertumbukan) bertambah.
3) Pengaruh katalis
- Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi. Katalis memperbanyak
jumlah tumbukan karena menurunkan energi aktivasi.
- Sifat-sifat katalis:
1. Terlibat dalam jalannya reaksi, namun jumlahnya tidak berubah. 2. Mempercepat laju
reaksi, namun tidak mengubah komposisi produk.
3. Menurunkan energi aktivasi, tapi tidak menurunkan perubahan entalpi.
4. Hanya dapat mengkatalisis reaksi tertentu.
5. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
6. Dapat diracuni zat tertentu.

Kurva energi aktivasi reaksi yang dikatalisis:


F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Dari hasil percobaan ternyata laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, luas
permukaan, temperatur dan katalis. ( James E. Bardy. 1990 ).
1. Konsentrasi
Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat)mengandung partikel yang lebih
rapat, jika dibandingkandengan larutan encer. Reaksi yang berlangsung lebih cepat jika
konsentrasi pereaksi diperbesar. Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah
partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibanding
zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat akan lebih sering
bertumbuhkan dibanding dengan partikel yang susunanya renggang, sehingga
kemungkinan terjadinya reaksi makin besar. Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi,
karena banyaknya partikel kemungkinan lebih banyak tumbukan.

Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, makin besar laju reaksinya

2. Luas permukaan sentuh


Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran
reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada
bagianpermukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang
sentuhyang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran.
Jika ukuran reaktan zat padat semakin kecil berarti luas permukaan yang
bersentuhan dengan reaktan lain semakin besar. Semakin luas permukaan zat padat,
semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antar molekul zat yang bereaksi sehingga
laju reaksinya makin cepat.

Semakin luas permukaan bidang sentuh partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan
akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.

3. Temperatur
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik)
partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di
atasharga energi aktivasi (Ea). Jika suhu reaksi dinaikan, maka energi kinetik molekul-
molekul reaktan akan bertambah, semakin bertambahnya energi kinetik menyebabkan
molekul reaktan bergerak lebih cepat sehingga tumbukan antar molekul reaktan yang
bereaksi juga lebih sering terjadi, akibatnya reaksi lebih cepat.

Kenaikan suhu akan memperbesar laju reaksi


4. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada
akhir reaksi dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis adalahmenurunkan energi aktivasi,
sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkankatalis, maka reaksi akan lebih mudah
terjadi. Hal ini disebabkan karena zat-zat yang bereaksi akan lebih mudah melampaui
energi aktivasi.
Berdasarkan wujudnya, katalis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
katalishomogen dan katalis heterogen.
1) Katalis homogen
Katalis homogen adalah katalis yang sefase dengan zat yang dikatalis.
Contoh:

Katalis dan pereaksi berwujud cair : 2H2O2(aq) FeCl 3 H2O(l) + O2(g)


Katalis dan pereaksi berwujud gas : 2SO2(g) + O2(g) NO (g ) 2SO3(g)


2) Katalis heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang yang tidak sefase dengan zat yang
dikatalis.Biasanya ada dalam bentuk padatan. Katalis heterogen biasanya melibatkan
pereaksi fasa gasyang terserap pada permukaan katalis padat.
Terdapat dua jenis proses penyerapan gas pada permukaan padat, yaitu
adsorpsi(penyerapan zat pada permukaan benda) dan absorpsi (penyerapan zat ke
seluruh bagian benda).
Contoh:
Katalis berwujud padat, sedangkan pereaksi berwujud gas.
¿
C2H4(g) + H2(g) →(s) C2H6(g)

a. Persamaan laju reaksi


Umumnya reaksi kimia dapat berlangsung cepat jika konsentrasi zat-zat yang bereaksi
(reaktan) diperbesar (James E. Brady, 1990).

Secara umum pada reaksi:

xA + yB → pC + qD

persamaan laju reaksi dapat ditulis sebagai:

v = k . [A]x. [B]y

Dimana,

v = laju reaksi

k = tetapan laju reaksi

x = orde terhadap pereaksi A

y = orde terhadap pereaksi B

Persamaan seperti di atas, disebut persamaan laju reaksi atau hukum lajureaksi. Persamaan
laju reaksi menyatakan hubungan antarakonsentrasi pereaksi dengan laju reaksi. Bilangan
pangkat pada persamaan diatas disebut sebagai orde reaksi atau tingkat reaksi pada reaksi
yangbersangkutan.

Tingkat reaksi (orde reaksi) tidak sama dengan koefisien reaksi. Orde reaksi
hanya dapat ditentukan melalui percobaan. Tingkat reaksi total adalah jumlah tingkat
reaksi untuk setiap pereaksi.

Orde reaksi total = m + n

b. Orde reaksi
Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju
reaksi.
Dari persamaan reaksi untuk reaksi : A → B

dengan persamaan laju reaksi sebagai : Laju = v = k [A]x

tampak orde reaksi merupakan pangkat dari konsentrasi, Hubungan antara laju reaksi dan
konsentrasi ini dapat dinyatakan dengan grafik orde reaksi. berikut :

1.) Orde reaksi 0


Pada reaksi orde nol, laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi pereaksi.

Laju = v = k [A]0 = k

2.) Orde reaksi 1


Pada reaksi orde satu, laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi.
Laju = v = k[A]1 = k[A]

3.) Orde reaksi 2


Pada reaksi orde dua, kenaikan laju reaski akan sebanding dengan kenaikan konsentrasi
pereaksi pangkat dua. Bila konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya
akan naik menjadi empat kali lipat dari semula.
Laju = v = k [A]2

Anda mungkin juga menyukai