Anda di halaman 1dari 12

MENTOL

MENTHOL

1. Nama
Golongan
Alisiklik, Alkohol (1).

Sinonim / Nama Dagang (1,4,5,6,7,8)


Cyclohexanol, 5-Methyl-2-(1-Methylethyl)-, (1R-(1 Alpha, 2 Beta, 5
Alpha))-; ( R-(1Alpha, 2 Beta, 5 Alpha))-5-Methyl-2-(1-Methylethyl)-
Cyclohexanol; (1R,2S,5R)-5-methyl-2-propan-2-cylcyclohexan-1-ol;
Menthol, (1R,3R,4S)-(-)-; (1R,3R,4S)-(-)-Menthol; Levomenthol; L-
Menthol; (-)-Menthyl Alcohol; (1R,2S,5R)-(-)-Menthol; (-)-Menthol;
Hexahydrothymol; (-)-trans-p-Methan-cis-3-ol; L-hexahydrothymol; L-
menthachampor; L-peppermint champor; 1-isopropyl-4-
methylcyclohexan-2-ol; 1R-Menthol U.S.P.Menthol.

Nomor Identifikasi
Nomor CAS : 2216-51-5 (1,2,3,4,5,6,7,8,9)
Nomor OHS : 68737 (1,2)
Nomor RTECS : OTO700000 (6)
Nomor EC (EINECS) : 218-690-9 (1,4,7)
Nomor Index : Tidak diketahui (4,6,8)
TSCA : TSCA 8(b) inventory: Mentol, L (6,8)

2. Sifat Fisika Kimia


Nama bahan
Mentol
Deskripsi (1,6,8)
Bentuk fisik: padat (kristal padat), pelet; Warna: tak berwarna hingga
putih; Bau: khas seperti peppermint; Rasa: sensasi dingin dan khas
seperti peppermint; Bobot molekul: 156,3 g/mol; Rumus molekul: C-H3-
C-H-(C-H3)-C6-H9-(O-H)-C-H3; Titik didih : 414 – 419°F (212 - 215°C);
Titik lebur : 106 – 113°F (41 – 45°C); Tekanan uap: tidak diketahui;
Berat jenis uap (udara = 1): 5,38 ; Gravitasi spesifik (air = 1): 0,890;
Kelarutan: sedikit larut dalam air (456 mg/L pada suhu 25°C); larut
dalam dietil eter dan aseton; mudah larut dalam alkohol, kloroform dan
petroleum eter; sangat mudah larut dalam asam asetat glacial dan
petrolatum cair; pH: tidak diketahui;

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya


Peringkat NFPA (Skala 0-4) (1,7):
Kesehatan 2 = Tingkat keparahan tinggi
Kebakaran 1 = Mudah terbakar jika dipanaskan
Reaktivitas 0 = Tidak reaktif
Klasifikasi EC (1,4,7):
Xi = Iritan
N = Berbahaya terhadap lingkungan
R 36 = Iritasi pada mata
R 37 = Iritasi pada saluran pernafasan
R 38 = Iritasi pada kulit
R 41 = Beresiko berbahaya serius pada mata
S2 = Jauhkan dari jangkauan anak-anak
S 24 = Hindari kontak langsung dengan kulit
S 25 = Hindari kontak langsung dengan mata
S 26 = Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah
besar air dan cari pertolongan medis
3. Penggunaan (7,9)
Pada parfum, rokok, tetes obat batuk, obat untuk inhalasi hidung,
minuman-minuman, bahan penyedap rasa, permen karet, bahan
tambahan aroma, bahan tambahan kosmetik.

4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan organ sasaran
Bahaya utama terhadap kesehatan: iritasi saluran napas, iritasi kulit,
iritasi mata, (1,4).
Organ sasaran: saluran napas, kulit, mata, saluran tenggorokan, saluran
cerna, dan sistem saraf (1,9).

Rute Paparan
Paparan jangka pendek
Terhirup
Iritasi, ruam (1)

Kontak dengan kulit


Iritasi, ruam (rash) (1)

Kontak dengan mata


Iritasi (mungkin parah), pupil mengecil (1).

Tertelan
Ruam, mual, muntah, gangguan pencernaan, mengantuk, pusing,
koma(1)

Paparan jangka panjang


Terhirup
Tidak ada informasi (1)
Kontak dengan kulit
Menimbulkan efek yang sama seperti yang dilaporkan pada rute
paparan jangka pendek (1)

Kontak dengan mata


Menimbulkan efek yang sama seperti yang dilaporkan pada rute
paparan jangka pendek (1)

Tertelan
Tidak ada informasi. (1)

5. Stabilitas dan Reaktivitas


Stabilitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal (1,4,8).
Kondisi yang harus : Hindarkan panas, api, percikan dan sumber
dihindarkan api lain. Simpan pada wadah yang tertutup
rapat. Jauhkan dari bahan yang tak
tercampurkan. (1,8).
Bahan tak tercampurkan : Tak tercampurkan dengan fenol, b-naftol,
/ tancampurkan resorsinol, timol, potassium permanganate,
kromium trioksid, pirogalol, butilkloral hidrat,
kampor, kloral hidrat, eksalgin, betanaftol,
bahan pengoksidasi (1,2,8)
Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal: oksida karbon
(karbon monoksida dan karbon dioksida) (1,4).
Polimerisasi : Tidak akan terjadi (1,4,6,8)

Mentol dengan (1)


(1)
Oksidator (kuat) : Terjadi kebakaran dan ledakan berbahaya

(1,6,8)
6. Penyimpanan
 Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan standard yang berlaku
 Hindari panas, api, percikan api dan sumber api lainnya.
 Simpan di tempat yang sejuk, kering dan memiliki ventilasi udara
 Simpan di tempat yang terpisah dari bahan-bahan tak tercampurkan.
 Simpan dalam wadah tertutup rapat.

7. Toksikologi
Toksisitas
Data pada manusia (1)
Dewasa
Dosis toksik adalah 2 gram

Data pada hewan


Data iritasi (1,3,4) :
Mata-kelinci: 1%

Data toksisitas (1,3,4,8):


LD50 tikus oral: 3300 mg/kgBB, LD50 tikus intraperitonial: 700 mg/kgBB,
LD50 tikus subkutan: 1gm/kgBB, LD50 mencit oral: 3400 mg/kgBB, LD50
mencit intraperitonial: 6600 mg/kgBB, LD50 mencit subkutan: 5 mg/kgBB,
LD50 kucing oral: 800 mg/kgBB, LD50 kucing intraperitonial: 800
mg/kgBB, LDL0 kucing intravena: 34 mg/kgBB, LD50 kulit-kucing: > 5
gm/kgBB, LDL0 kelinci intraperitonial: 2 gm/kgBB, LDL0 babi guinea
intraperitonial: 4 gm/kgBB.

Data Mutagenik (1,3,4,8)


Mutasi pada mikroorganisme – Bacillus subtilis 10 mg/disk (Metode DNA
repair)

Informasi Ekologi
Toksisitas pada ikan (1)
LC50 (96 jam, mortalitas) fathead minnow (Pimephales promelas) 18900
µg/L.

8. Efek Klinis (1,9)


Keracunan akut
Tertelan
Mentol: Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan disertai
peradangan pada bibir, stomatitis, perih yang pada perut, mual dan
muntah. Efek lain yang telah dilaporkan termasuk muka memerah,
lembam, ngantuk, vertigo, ataksia, pernapasan pelan, kejang, dan
koma. Pemberian 5 sampai 7 gram pada minyak buah zaitun terhadap
kelinci menyebabkan kematian disertai kejang dalam beberapa menit.
Katarak berkembang menjelang kematian, dan memutih setelah mati.
Reaksi hipersensitif ditandai dengan urtikaria pernah dilaporkan.
Terhirup
Mentol: Menyebabkan iritasi pada membran mukosa. Reaksi
hipersensitif ditandai dengan urtikaria pernah dilaporkan
Kontak dengan kulit
Mentol: Dapat menyebabkan iritasi dan urtikaria. Kasus hipersensitif
jarang dilaporkan.
Kontak dengan mata
Mentol: Dapat menyebabkan iritasi yang berat atau kemungkinan
terbakar. Gosokan tangan yang terkontaminasi mentol pada kelopak
mata dapat menyebabkan perasaan terbakar selama 15 – 30 menit
tanpa efek yang datang kemudian. Penggunaan pada mata kelinci
menyebabkan kerusakan berat. Namun, penggunaan 10 mg selama 5
menit pada kornea kelinci menyebabkan kornea agak mengabur,
berkembang menjadi hiperemia berat pada selaput pelangi (iris), dan
miosis yang akan sembuh setelah 2 minggu.

Keracunan kronik
Tertelan
Tidak ada data yang tersedia
Terhirup
Pekerja yang terpapar mengalami radang pada tenggorokan dan hidung
dan mengalami perubahan fungsi paru yang signifikan.
Kontak dengan kulit
Pemaparan yang lama dan berulang menyebabkan iritasi yang dapat
menyebabkan dermatitis.
Kontak dengan mata
Kontak yang lama dan berulang pada mata menyebabkan iritasi yang
berkembang menjadi konjungtivitis

9. Pertolongan Pertama (1,4,6)


Terhirup
Jauhkan segera dari pemaparan, gunakan suatu masker berkatup atau
peralatan lain yang sejenis untuk membuat pernapasan buatan
(pernapasan untuk keselamatan) jika perlu atau berikan oksigen bantu.
Segera bawa ke dokter.
Kontak dengan kulit
Lepaskan pakaian terkontaminasi, perhiasan, dan sepatu. Basuh
dengan sabun, atau detergen lunak dan air yang banyak sampai tidak
ada lagi zat yang tersisa (minimal 15 – 20 menit ), jika perlu, segera
bawa ke dokter. Dapat juga digunakan salep antibakteri ataupun produk
emollient lain untuk menutupi bekas iritasi.
Kontak dengan mata
Mula-mula bilas dengan banyak air atau garam normal, sekali sekali
buka kelopak mata ke atas dan ke bawah sampai yakin tidak ada lagi
sisa bahan pada mata kemudian bawa ke dokter. Jangan gunakan salep
mata apapun.
Tertelan
Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala lebih rendah dari panggul untuk
mencegah aspirasi. Jika perlu segera bawa ke dokter.

10. Penatalaksanaan oleh Tenaga Kesehatan (1)


Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi
ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk
menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon
dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi
darah.
d. Persiapan persiapan untuk menjaga kemungkinan terjadinya kejang
yang berkembang cepat menjadi koma harus dilakukan pada kasus
overdosis serius dengan pembuatan dari line intravenous,
supplemental oksigen, monitoring jantung, dan observasi langsung.

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri (1)


Ventilasi : Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat.
Perlengkapan ventilasi yang tahan ledakan bila terjadi konsentrasi
ledakan. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang dapat diterapkan.

Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan


kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras
dekat dengan area kerja.

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan


kimia.

Respirator: Respirator mungkin dibutuhkan pada kondisi penggunaan


yang sering atau paparan berat.

Pada setiap konsentrasi yang dapat dideteksi:

Setiap peralatan pernapasan serba lengkap yang dilengkapi


pelindung wajah penuh dan memerlukan tekanan atau modus
tekanan positif lainnya untuk pengoperasiannya.

Setiap respirator penyuplai udara yang dilengkapi pelindung wajah


penuh dan memerlukan tekanan atau modus tekanan positif
lainnya untuk pengoperasiannya dan dikombinasikan dengan
suplai escape yang terpisah.

Escape:
Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi pelindung wajah
penuh dan wadah uap organik.

Setiap jenis escape yang memadai pada peralatan pernapasan


serba lengkap.

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi


kehidupan dan kesehatan:
Setiap respirator penyuplai udara yang dilengkapi pelindung wajah
penuh dan memerlukan tekanan atau modus tekanan positif
lain untuk pengoperasiannya yang dikombinasikan dengan
suplai escape yang terpisah.
Setiap peralatan pernapasan serba lengkap yang dilengkapi
pelindung wajah penuh.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran(1,2,8)


Jangan merokok saat menggunakan produk ini atau menangani dekat
api terbuka atau percikan api. Jika terbakar, jangan mencoba untuk
menghentikan api sendiri. Mencari bantuan dari personil pemadam
kebakaran.
Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran kecil. Campuran
uap dengan udara dapat menyala atau meledak. Media pemadam api:
bahan kimia kering biasa, carbon dioksida, air, busa biasa.

Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, air,


busa yang sesuai, busa tahan alkohol.

Kebakaran kecil: Gunakan bubuk kimia kering.

Kebakaran besar: Gunakan busa biasa atau air banyak dengan


semprotan yang memadai. Untuk memadamkan api: jika dapat
dilakukan tanpa resiko pindahkan kontainer dari area api. Jangan taburi
material yang tertumpah dengan cucuran air tekanan tinggi. Timbunlah
tumpahan selanjutnya. Gunakan bahan yang cocok untuk memadamkan
api sekitarnya. Cegah inhalasi material atau produk yang mudah
terbakar. Tinggallah pada tempat dari mana angin bertiup dan
menjauhlah dari arena.

Pemadaman kebakaran: Jauhkan wadah dari area kebakaran jika dapat


dilakukan tanpa adanya risiko. Dinginkan wadah dengan air yang
berasal dari pemadam kebakaran tanpa awak atau yang menggunakan
monitor hingga api padam. Padamkan api dari lokasi yang berjarak
aman. Menjauhlah dari tangki. Buatlah tanggul untuk pembuangan
selanjutnya. Jangan menyebarkan tumpahan bahan menggunakan air
bertekanan tinggi.

13. Manajemen Tumpahan (1,6,8)


Kumpulkan cairan yang tumpah ke dalam wadah yang sesuai untuk
dibuang. Menjauhlah dari tempat sumber air dan got, jauhkan orang
orang yang tak berkepentingan dari daerah berbahaya.
Tumpahan Kecil:
Gunakan alat yang tepat untuk menempatkan tumpahan dalam wadah
pembuangan limbah yang sesuai. Selesai membersihkan daerah yang
terpapar tersebut dengan air, maka selanjutnya dibuang sesuai dengan
peraturan yang berlaku secara lokal maupun regional.
Tumpahan Besar:
Gunakan sekop untuk menaruh tumpahan ke dalam wadah
pembuangan limbah yang sesuai. Selesai membersihkan daerah yang
terpapar tersebut dengan air, dilakukan pembersihan juga melalui
sistem sanitasi.

14. Daftar Pustaka


1. OHS, MDL Information System, Inc. Donelson Pike, Nashvill, 1997
2. http://www.chemadvisor.com/symyxsummary/ohsdoc.pl?OHSNUMB
ER=OHS68737&DOCTYPE=SUMMARY (diunduh Juli 2012)
3. http://www.chemcas.com/msds/cas/msds75/2216-51-5.asp
(diunduh Juli 2012)
4. http://www.chemcas.org/msds114/supplier/cas/727/2216-51.asp
(diunduh Juli 2012)
5. http://www.inchem.org/documents/sids/sids/MENTHOLS.pdf
(diunduh Juli 2012)
6. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924607 (diunduh
Juli 2012)
7. http://www.thegoodscentscompany.com/data/rw1030471.html
(diunduh Juli 2012)
8. http://tobacco-information.bhp.doh.gov.tw/Information/(%C2%B1)-
menthol%20%E8%96%84%E8%8D%B7%E9%86%87%20MSDS.p
df (diunduh Juli 2012)
9. http://www.toxinz.com/Spec/2246680/228563 (diunduh Juli 2012)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2012
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai