KELOMPOK 5
2016
PENYUSUN
KELOMPOK 5
8. CAHYANINGSIH E 201510420311075
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada
anggota kelompok 5 sehingga dapat melaksanakan tutorial kedua ini.
Dalam penyusunan laporan ini, kelompok 5 mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada ibu Nuraini, S.Kep.Ns.M.Kep. selaku dosen fasilitator untuk kelompok
5 atas bimbingan, pengarahan, dan saran yang telah diberikan kepada kelompok 5
dalam kegiatan tutorial yang berlangsung.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................. 4
1.1. Diagnosa.................................................................................................................................................. 5
1.3. Analgesik................................................................................................................................................. 5
1.4. Antibiotik................................................................................................................................................ 5
1.5. Apendiktomi......................................................................................................................................... 5
1.6. Radang...................................................................................................................................................... 5
1.7. Nyeri.......................................................................................................................................................... 5
BAB II.......................................................................................................................................................................... 5
2.11. Peran dan Fungsi Perawat Pasca Operasi pada Penderita Apendiktomi.......9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................ 12
BAB I
KATA SULIT
1 .1. Deformitas
1.2. Hiperemi
1.3. Squester
1.4. Ekskloriasi
1.5. Poriesteum
Membran fibrosa yang melapisi permukaan tulang. Terdiri atas dua lapisan,
lapisan dalam atau lapisan osteogenetik, yang melekat langsung dan membentuk sel-sel
baru (yang dapat dilihat dari bertambahnya diameter tulang), dan berdekatan dengan
lapisan tersesebut.
1.6. Involcrum
Fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit
dan jaringan lunak, dapat berbentuk dari dalam atau dari luar
1.9. Hematokrit
1.10. LED
Laju endap darah adalah mengendapnya sel-sel darah pada darah yang sudah
diberi koagulan setelah didiamkan dalam waktu tertentu
1.11. Sklerosis
Tanda yang tersisa setelah luka sembuh dengan formasi dari jaringan
penghubung
1.13. Varus
PERTANYAAN
A. Definis
Osteomielitis adalah proses infamasi akut atau kronis dari tulang dan struktur
sekunder tulang akibat dari infeksi organisme piogenik.
B. Etilogi
C. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis tergantung pada etiologi dan lokasi tulang yang cedera, dapat
berkembang secara progresif atau cepat. Infeksi hematogen akut, sering terjadi dengan
manifestasi klinis septikimia yaitu mengiggil, demam, denyut nadi cepat, dan maliase
umum, sedangkan gejala lokal yang terjadi berupa rasa nyeri, nyeri tekan, bengkak, dan
kesulitan menggerakan anggota tubuh yang sakit (Smeltzer, 2002 dan Sjarnsuhidajat,
1997). Klien menggambarkan nyeri konstan berdenyut, semakin nyeri bila digerakkan
dan berhubungan dengan tekanan pus yang terkumpul.
2.4. Apa yang akan terjadi pada pasien osteomielitis jika tidak segera ditangani ?
(1) Seticemia
(2) Infeksi metastatic : kesendi lain, otak, paru-paru
(3) Arthitis supuratit
(4) Gangguan perutumbuhan : bayi
(5) Lepasnya inplant prostetik
(6) selulitis
2.5. Cara pemeriksaan diagnostik atau laboratorium serta hasilnya pada pasien
osteomilitis (LED) ?
Tulang yang panjang seperti femur, tibia, fibula dan sacrum. Pria lebih sering
terkena fraktur terbuka dari pada wanita, biasanya terjadi akibat trauma.
Pemberian antibiotik sesuai dosis, waktu, dan order sangat penting untuk
mencapai kadar antibiotik dalam darah yang adekuat. Antibiotik parenteral harus
diberikan sesuai dosis yaitu selama enam minggu (Reeves,2001). Sebelum
pemberian antibiotik, sebaiknya dilakukan kultur darah dan kultur abses untuk
mngetahui organisme penyebab. Bila infeksi tanpak terkontro, antibiotik dapat
diberikan per oral dan diberikan selama tiga bulan. Untuk meningkatkan absorpsi
antibiotik oral, jangan diminum bersama makanan.