Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUTORIAL

SAKITNYA TUH DIKAKI

KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016
PENYUSUN

KELOMPOK 5

1. NOVIA FARADINA A 201510420311068

2. YOGA ANDI PRATAMA 201510420311069

3. NUKE YOLANDA J C 201510420311070

4. NADIA MAR’ATU S 201510420311071

5. VIKY NURDIANSYAH 201510420311072

6. YUNI RACHMAWATI 201510420311073

7. EDI HERIANTO 201510420311074

8. CAHYANINGSIH E 201510420311075

9. SITI HADIJAH W 201510420311076

10. RIZKI GUNARTA 201510420311077

11. DEVI WAHYU D P 201510420311078

12. ZARDIYA B K 201510420311079

13. HANANI ARBIANI S 201510420311080

14. FATHAYA ABDILLAH 201510420311081

15. RANI KARISMA R 201510420311082

16. DEVI PUTRI W 201510420311083

17. JULMAWATI S 201510420311084


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada
anggota kelompok 5 sehingga dapat melaksanakan tutorial kedua ini.

Dalam penyusunan laporan ini, kelompok 5 mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada ibu Nuraini, S.Kep.Ns.M.Kep. selaku dosen fasilitator untuk kelompok
5 atas bimbingan, pengarahan, dan saran yang telah diberikan kepada kelompok 5
dalam kegiatan tutorial yang berlangsung.

Kelompok 5 menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan tutorial


ini.Maka dari itu, saran, kritik dan bimbingan yang membangun sangat kami harapkan
dari pembaca sekalianuntuk melaksanakan tutorial kami berikutnya.

Malang, April 2016

Kelompok 5

DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................. 4

1.1. Diagnosa.................................................................................................................................................. 5

1.2. Teknik relaksasi................................................................................................................................. 5

1.3. Analgesik................................................................................................................................................. 5

1.4. Antibiotik................................................................................................................................................ 5

1.5. Apendiktomi......................................................................................................................................... 5

1.6. Radang...................................................................................................................................................... 5

1.7. Nyeri.......................................................................................................................................................... 5

1.8. Informed Consent................................................................................................................................... 5

BAB II.......................................................................................................................................................................... 5

2.1. Penyebab Radang Usus Buntu..................................................................................................... 6

2.2. Tindakan Keperawatan Pada Pasien Usus Buntu............................................................6

2.3. Tanda-tanda Usus Buntu................................................................................................................ 6

2.4. Definisi Peran Perawat................................................................................................................... 6

2.5. Definisi Fungsi Perawat.................................................................................................................. 8

2.6. Tugas Perawat...................................................................................................................................... 8

2.7. Tujuan memberikan Kompres Hangat Pada Bagian Nyeri..........................................8

2.8. Bentuk dari Teknik Relaksasi Apendiktomi.......................................................................9

2.9. Prosedur Pre-Operasi...................................................................................................................... 9

2.10. Tipe-tipe Apendisitis.................................................................................................................... 9

2.11. Peran dan Fungsi Perawat Pasca Operasi pada Penderita Apendiktomi.......9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................ 12

BAB I

KATA SULIT
1 .1. Deformitas

Kelainan dan trauma pada sistem muskuloskeletal yang brmanisfestasi dari


bentuk yang abnormal dari ekstermitas.

1.2. Hiperemi

Keadaan yang disertai meningkatnya volume darah dalam pembuluh yang


melebar

1.3. Squester

Gambaran khas dari osteomilitis kronik

1.4. Ekskloriasi

Perlukaan dimana terdapat kerusakan epidermis dan dermis

1.5. Poriesteum

Membran fibrosa yang melapisi permukaan tulang. Terdiri atas dua lapisan,
lapisan dalam atau lapisan osteogenetik, yang melekat langsung dan membentuk sel-sel
baru (yang dapat dilihat dari bertambahnya diameter tulang), dan berdekatan dengan
lapisan tersesebut.

1.6. Involcrum

Tulang baru yang membentuk selaput di sekitar tulang yang mengalami


nekrosis, seperti pada osteomielitis kronik

1.7. Fraktur terbuka

Fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit
dan jaringan lunak, dapat berbentuk dari dalam atau dari luar

1.8. Bone resorpsion


Tahap pertama dari proses remodeling tulang dimana tulang dipecah. Osteoklas
menempel pada permukaan tulang dan mengikisnya, menciptakan rongga kecil
diperlukan tulang.

1.9. Hematokrit

Perbandingan jumlah sel darah merah terhadap jumlah plasma

1.10. LED

Laju endap darah adalah mengendapnya sel-sel darah pada darah yang sudah
diberi koagulan setelah didiamkan dalam waktu tertentu

1.11. Sklerosis

Penyakit yang diakibatkan oleh pengerasan atau penebalan pembuluh nadi

1.12. Jaringan scar

Tanda yang tersisa setelah luka sembuh dengan formasi dari jaringan
penghubung

1.13. Varus

Deformitas tulang yang melengkung mendekati garis tengah tubuh


BAB II

PERTANYAAN

2.1. Definis, etiologi, dan menifestasi klinis Osteomielitis ?

A. Definis

Osteomielitis adalah proses infamasi akut atau kronis dari tulang dan struktur
sekunder tulang akibat dari infeksi organisme piogenik.

B. Etilogi

Penyebab paling sering adalah staphylococcus aerus (70% - 80%). Organisme


penyebab yang lain adalah salmonela stretococcus dan pneumococcus
(overdoff.2002:571).

Luka tekanan, trauma jaringan lunak, nekrosis yang berhubungan dengan


keganasan dan terapi radiasi serta luka bakar dapat menyebabkan atau memperparah
proses infeksi tulang. Infeksi telinga dan sinus serta gigi yang berdarah merupakan
akibat dari osteomyelitis pada rahang bawah dan tulang tengkorak. Faktur compound,
prosedur operasi dan luka tusuk yang dapat melukai tulang pokok sering menyebabkan
traumatik osteomielitis. Osteomielitis sering ditemukan pada orang yang lebih tua
karena faktor penyebabnya berhubungan dengan penuaan (Reeves, 2001:273)

C. Manifestasi klinis

Manifestasi klinis tergantung pada etiologi dan lokasi tulang yang cedera, dapat
berkembang secara progresif atau cepat. Infeksi hematogen akut, sering terjadi dengan
manifestasi klinis septikimia yaitu mengiggil, demam, denyut nadi cepat, dan maliase
umum, sedangkan gejala lokal yang terjadi berupa rasa nyeri, nyeri tekan, bengkak, dan
kesulitan menggerakan anggota tubuh yang sakit (Smeltzer, 2002 dan Sjarnsuhidajat,
1997). Klien menggambarkan nyeri konstan berdenyut, semakin nyeri bila digerakkan
dan berhubungan dengan tekanan pus yang terkumpul.

Osteomielitis yang terjadi akibat penyebaran infeksi disekitarnya atau


kontaminasi, tidak akan ada gejala septikimia. Daerah terinfeksi membengkat, terasa
hangat, rasa nyeri, dan nyeri tekan. Sementara osteomilitis kronik akan ditandai dengan
pus yang mengalir keluar, periode nyeri berkurang, inflamasi dan pembengkakan.

2.2. Patofisiologi dari pasien Osteomielitis ?

2.3. Nutrisi apa yang harus dicukupi pada pasien Osteomielitis ?

Asupan nutrisi tinggi protein vit A,B,C,D dan K.

 Vit K diperlukan untuk pengerasan tulang karena vitamin K dapat mengikat


kalsium, dan menempatkan ditempat yang tepat.
 Vit A,B, dan C untuk dapat membantu dalam pembentukan tulang.
 Vit D untuk membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur kalsium dan
fosfor pada tubuh agar ada didalam darah yang kemudian diendapkan pada
proses pengerasan tulang.

2.4. Apa yang akan terjadi pada pasien osteomielitis jika tidak segera ditangani ?

Akan menyebabkan terjadinya komplikasi dari osteomielitis adalah sebagai berikut.

(1) Seticemia
(2) Infeksi metastatic : kesendi lain, otak, paru-paru
(3) Arthitis supuratit
(4) Gangguan perutumbuhan : bayi
(5) Lepasnya inplant prostetik
(6) selulitis

2.5. Cara pemeriksaan diagnostik atau laboratorium serta hasilnya pada pasien
osteomilitis (LED) ?

2.6. Tulang apa saja yang rusak karena fraktur terbuka ?

Tulang yang panjang seperti femur, tibia, fibula dan sacrum. Pria lebih sering
terkena fraktur terbuka dari pada wanita, biasanya terjadi akibat trauma.

2.7. Jaringan apa saja yang rusak karena fraktur terbuka ?


Fraktur terbuka dicirikan oleh robeknya kulit diatas cedera tulang. Kerusakan
jaringan sangat luas pada fraktur terbuka, yang dibagi berdasarkan :

 Derajat 1. Luka kurang dari 1 cm; kontaminasi minimal


 Derajat 2. Luka lebih dari 1 cm; kontaminasi sedang
 Derajat 3. Luka berlebihi 6 hingga 8cm; ada kerusakan luas pada jaringan
lunak,syaraf, dan tendon; dan kontaminasi banyak. Oleh karena luka
berhubungan dengan dunia luar, resiko infeksi harus segera dikenali dan
ditangani.

2.8. Bagaimana cara perawatan pada pasien fraktur terbuka ?

2.9. Bagaimana cara pengkajian keperawatan, diagnosa dan intervensi


keperawatan dari mas kowo ?

2.10. Bagaimana penatalaksanaan medis pada pasien osteomilitis ?

Prinsip pentalaksanaan osteomielitis yaitu : a) istirahat dan pemberian analgetik


untuk menghilangkan nyeri, b) pemberian cairaan intervena dan kalau perlu tranfusi
darah, c) istirahat lokal dengan pemasangan bidai atau traksi, d) pemberian
antibiotik secepatnya sesuai penyebab, dan e) drainase bedah.

Tujuan terapi adalah untuk mengontrol dan menghentikan proses infeksi,


manajemen nyeri, dan pencegahan komplikasi imobilitas. Tulang yang sakit harus
diimobilitas untuk mengurangi ketidaknyaman dan mencegah terjadinya fraktur.
Lakukan rendaman salin hangat selama 20 menit beberapa kali perhari untuk
meningkatkan aliran darah. Perawat harus terus mendorong klien untuk melakukan
ROM, latihan isotonik dan isometrik untuk menjaga kekuatan otot dan fleksibilitas
sendi. Juga perlu diajarkan teknik relaksasi, untuk mengurangi nyeri dan
meningkatkan kenyamanan klien.

Pemberian antibiotik sesuai dosis, waktu, dan order sangat penting untuk
mencapai kadar antibiotik dalam darah yang adekuat. Antibiotik parenteral harus
diberikan sesuai dosis yaitu selama enam minggu (Reeves,2001). Sebelum
pemberian antibiotik, sebaiknya dilakukan kultur darah dan kultur abses untuk
mngetahui organisme penyebab. Bila infeksi tanpak terkontro, antibiotik dapat
diberikan per oral dan diberikan selama tiga bulan. Untuk meningkatkan absorpsi
antibiotik oral, jangan diminum bersama makanan.

Squestrektomi, dengan pengangkatan involukrum secukupnya dapat dilakukan.


Semua tulaang dan kartilagoyang terinfeksi dan mati di angkat supaya dapat terjadi
penyembuhan yang permanen. Luka ditutup rapat atau dipasang tampon agar dapat
disi oleh jaringan granulasi atau dilakukan grafting dikemudian hari. Dapat juga
dipasang drainase unruk mengontrol hematoma dan mengangkat debris. Irigasi
larutan salin normal dapat diberikan selama 7-8 hari.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai