PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolik renal adalah rasa sakit yang hebat pada organ renal (ginjal) akibat
dari gangguan pada ginjal misalnya batu pada ginjal. Kolik renal
abdomen dan berakhir pada area genital dan paha bagian dalam, kolik
anterior inferior menuju daerah lipatan paha dan kelamin. Nyeri yang
dan spasme traktus urinarius yang disebabkan oleh obstruksi ureter akut.
Ketika ada obstruksi yang kronik, seperti kanker, biasanya tidak dirasakan
nyeri.
B. Rumusan Masalah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
sepanjang abdomen dan berakhir pada area genital dan paha bagian dalam,
menjalar anterior inferior menuju daerah lipatan paha dan kelamin. Nyeri
ureter akut. Ketika ada obstruksi yang kronik, seperti kanker, biasanya
ureter pelvis renal proksimal. Peristaltik ureter dan perpindahan batu ginjal
obstruksi ureteral. Kolik renal dapat pula dirasakan pada daerah tubuh
B. Etiologi
bukan pada keras, ukuran, atau sifat abrasi batu ginjal. Bekuan darah atau
fragmen jaringan juga dapat menyebabkan hal yang sama. Kolik renal
bekuan darah sering ditemui pada penyakit gangguan pembekuan darah
herediter atau didapat, trauma, neoplasma dari ginjal dan traktus urinarius,
bergerak sepanjang ureter dan hanya mnyebabakan rasa nyeri yang lebih
hebat daripada batu yang tidak bergerak. Suatu obstruksi konstan akan
yang mencapai korda spinal T-11 sampai L-2 melalui dorsal nerve roots.
kandung kemih. Ureter bagian atas pelvis renal: nyeri dari batu ureter
bagian atas condong untuk menjalar ke area pinggang dan area lumbar. Di
sisi kanan, hal ini bisa disalahartikan dengan kolelitasis atau kolesistisis.
ataupun divertikulitis akut pada sisi kiri. Ureter distal: nyeri pada daerah
ini menjalar ke lipat paha, testikel pada pria maupun labia mayor pada
mirip dengan sistitis atau uretritis. Gejala ini meliputi nyeri suprapubis,
urgensi, disuria, nyeri pada ujung penis, dan terkadang berbagai gejala GI
sperti diare dan tenesmus. Gejala ini bisa disalahartikan dengan penyakit
traktus urinarius atas yang bertanggung jawab atas persepsi kolik renal
berad di submukosa dari pelvis renal, kalix dan ureter bagian atas. Di
muntah sering dikaitkan dengan kolik renal akut dan terjadi setidaknya
50% pasien. Mual disebabkan oleh jalur persarafan yang umum dari pelvis
renal, lambung, usus melalui serabut sraf aferen vegal dan sumbu celiac.
Hal ini sering diperkuat lagi melalui efek analgesik narkotik yang
C. Patofisiologi
dalam air seni. Sakit ini juga dikenal sebagai renal colic.
Sakit perut dari organ ginjal (renal colic) biasanya hadir karena sakit
perut tiba-tiba mual akut, berselang perut mulas, sakit lambung (disamping
tubuh, antara tulang rusuk dan hip terakhir) yang dapat menyebar ke arah
bawah perut atau selangkangan paha. Hal ini sering dikaitkan dengan mual
tetap ini biasanya akan dapat dijelaskan oleh ultrasound imaging. Pasien
dengan abdominal aortic gondok nadi dapat juga memiliki gejala yang
mirip renal colic karena urolithiasis. Pasien dengan gangguan usus akut
juga hadir dengan menyerupai renal colic, tetapi tidak seperti dengan
D. Manifestasi Klinis
Bisa tanpa keluhan sama sekali. Nyeri kolik, yang terasa di satu sisi
pinggang atau perut, dapat ke alat kelamin (buah pelir, penis, vulva),
muncul mendadak, hilang timbul, dan intensitasnya kuat. Nyeri ginjal
Nyeri kandung kemih (buli-buli), terasa dibawah pusat. Urgensi yaitu rasa
ingin kencing sehingga terasa sakit. Disuria yaitu rasa nyeri saat kencing
atau sulit kencing. Polakisuria yaitu frekuensi kencing yang lebih sering
dari biasanya. Hematuria yaitu terdapat darah atau sel darah merah
(eritrosit) di air seni. Anuria yaitu jika produksi air seni < 200cc/hari.
a. Fase akut/onset
kanan.
3jam.
dan sering, serta nyeri yang menjalar ke atas atau bawah. Kolik
diagnosis.
E. Diagnosis
hidronefrosis/obstruktif.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
2. Radiologis
yang radiolusen dan untuk melihat fungsi ginjal. Selain itu IVP
yang radiolusen dan untuk melihat fungsi ginjal. Selain itu IVP
kasus dimana IVP tidak jelas, alergi zat kontas, dan IVP tidak
c. CT scan
radiopaque lain.
d. Ultrasonografi (USG)
USG dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani
bahan kontras, faal ginjal yang menurun dan pada wanita yang
e. Radioisotop
G. Pentalaksanaan
derajat kerusakan fungsi ginjal, serta tata laksana yang tepat. Terapi
dipertahankan.
1. Terapi konservatif
Tanpa operasi
a. Medikamentosa
Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya
sebagainya.
dilakukan intervensi.
kali oleh caussy pada tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu
dengan ESWL:
c. Endurologi
2. Tindakan operasi
a. Bedah laparoskopi
b. Bedah terbuka
H. Pencegahan
1. Pencegahan primer
BSK seperti minum air putih yang banyak. Konsumsi air putih
air putih juga akan mencegah pembentukan kristal urin yang dapat
2. Pencegahan sekunder
3. Pencegahan tersier
kemampuannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
menjalar sepanjang abdomen dan berakhir pada area genital dan paha
lateral atas dan menjalar anterior inferior menuju daerah lipatan paha
dan kelamin.
darah dalam air seni. Sakit ini juga dikenal sebagai renal colic.
4. Bisa tanpa keluhan sama sekali. Nyeri kolik, yang terasa di satu sisi
pinggang atau perut, dapat ke alat kelamin (buah pelir, penis, vulva),
diagnosis.