Anda di halaman 1dari 14

Departemen Silvikultur

Fakultas Kehutanan
Lab. Ekologi Hutan Divisi Ekologi Hutan

Praktikum
PEMBUATAN KURVA SPESIES AREA
Bayu Winata, SHut, MSi
Departemen Silvikultur
Fakultas Kehutanan
Lab. Ekologi Hutan Divisi Ekologi Hutan

“Corona mungkin bisa menyebabkan lockdown pada berbagai aspek


kehidupan manusia. Tapi, tetaplah bersemangat! Cukup masa depan-masa
depan cerah saja yang kita lock, serta usaha-usaha terbaik senantiasa kita UP,
agar hidup kita tetap A S I K !”

-BW-
Lab. Ekologi Hutan merindukan ke-ASIK-an mu.
PENDAHULUAN
• Kusmana (2017)
Ilmu ekologi hutan lebih menitikberatkan pada komposisi jenis vegetasi, sehingga ukuran
petak contoh yang dibuat harus bersifat mewakili keadaan vegetasi (representatif).

• Madyana (1989)
Hasil survey vegetasi dapat dikatakan mewakili keadaan vegetasi dalam suatu wilayah hutan
jika memiliki luasan yang sesuai dengan intensitas sampling (IS).

• Intensitas sampling (IS) : suatu bilangan yang menggambarkan perbandingan antara jumlah
contoh dengan jumlah populasi seluruhnya. Besarnya IS tergantung pada luasan wilayah
hutan seluruhnya.

• Boon & Tideman (1950) dalam Soerianegara & Indrawan (1978)


 Luas hutan ≥ 1.000 Ha, sebaiknya IS = 2 %
 Luas hutan < 1.000 Ha, sebaiknya IS = 5 - 10 %.
Artinya untuk hutan dengan luas 1.000 Ha, petak contoh yang harus dibuat sebasar 2 %
dari luas total area hutan (1.000 Ha), sehingga dapat mewakili keadaan vegetasi tersebut
(representatif).
PENDAHULUAN
• Selain IS, keabsahan data hasil survey vegetasi hutan diantaranya juga sangat ditentukan
oleh penentuan luasan unit petak contoh dan cara pelatakannya.

• Khusus mengenai luas unit petak contoh, secara kuantitatif petak contoh harus:
Harus Cukup Besar (Aspek Ketelitian & Ketepatan), sehingga petak dapat mencakup semua
spesies yang ada, tetapi
Harus Cukup Kecil (Aspek Efisiensi & Efektifitas) agar memungkinkan dapat merisalah
(menganalisis / menginventariasi) individu dari semua spesies yang ada dalam petak tersebut,
dengan mudah, namun tetap representatif.

• Secara umum, berikut ini adalah karakteristik petak contoh yang perlu diperhatikan:
Semakin tinggi keragaman jenis tumbuhan dan semakin rendah kerapatannya (dan/atau
berpencar), maka petak contoh yang dibuat sebaiknya cukup luas, tetapi bila kondisi
sebaliknya maka petak contoh sebaiknya tidak terlalu luas.
KURVA SPESIES AREA
Bagaimana caranya ?
ILUSTRASI Ekosistem Hutan Alam

Apakah semua luasan Pertimbangan Petak Contoh :


hutan tersebut harus PETAK
CONTOH  Berapa jumlah petak contohnya ?
dianalisis ? Apakah Efektif
Gunakan Konsep Intensitas
& Efisien, sebab harus
Sampling (IS).
mempertimbangkan
 Berapa luasan petak contohnya ?
kemampuan SDM, waktu, • Data Representatif Gunakan Kurva Spesies Area
biaya, tenaga, lokasi, dsb. • Data Absah (Valid) (KSA).
 Peletakan petak contoh.
TUJUAN
• Tujuan praktikum ini adalah mahasiswa mampu membuat kurva spesies area untuk
menentukan luas petak contoh minimal yang dapat mewakili suatu tegakan hutan.

ALAT & BAHAN


• Tali rafia
• Tally sheet dan alat tulis
• Patok
• Kompas
• Plastik untuk spesimen
• Alat pembuat herbarium
• Instrumen pengenal jenis (buku; website)
• Pita ukur
• Counter
• PC atau Laptop
PERINGATAN!
LOKASI PRAKTIKUM
Kondisi Pandemi Covid-19, tidak dianjurkan praktikum
di lapang, maka bagi yang ingin tetap
mempraktikannya, agar tetap memperhatikan dan
mempertimbangkan protokol keamanan dan kesehatan
yang berlaku, adapun alternatif lokasi misalnya:

 Kebun rumah
 Pekarangan rumah
 Arboretum atau taman sekitar rumah,dll.
Hutan Alam

Hutan Tanaman
PROSEDUR
Cara membuat kurva ini adalah sebagai berikut (Cain 1938):

1. Buat sebuah petak contoh (PC) persegi berukuran 1 x 1 m(1 𝑚2 ) atau lingkaran
berukuran 0,56 𝑚2 .
2. Catat jumlah jenis dalam PC tersebut.
3. Buat PC kedua yang besarnya dua kali lipat PC pertama. Catat jumlah jenis pada PC
kedua.
4. Buat PC ketiga dan seterusnya yang ukurannya masing-masing dua kali lipat PC
sebelumnya. Catat jumlah jenis masing-masing PC tersebut .
5. Pembuatan PC dihentikan jika penambahan jumlah jenis yang ditemukan telah
mencapai ≤10% .
6. Buat sumbu X (luas petak contoh) dan sumbu Y (jumlah jenis) pada milimeterblock bila
ada.
7. Buat suatu garis (misal garis m) yang melewati titik O (0,0) dan titik A dengan
koordinat (10% luas total petak contoh, 10% jumlah total jenis).
8. Lalu, buat suatu garis (misal garis n) yang sejajar garis m dan menyinggung Kurva
Spesies Area (tidak boleh memotong). Titik persinggungan tersebut diproyeksikan pada
sumbu X, sehingga didapat luas minimum petak contoh.
Desain Petak Contoh

Pembuatan petak contoh dimulai dari luas 1 𝑚2 , lalu diinventarisir jenisnya. Kemudian
petak contoh diperbesar 2x dari ukuran semula, lalu diinventarisir jenisnya.

Pembuatan petak contoh dihentikan jika penambahan jumlah jenis ≤10% .


Contoh Kasus
Dalam suatu penelitian pada suatu area ekosistem hutan, dilakukan penentuan Kurva Spesies
Area (KSA) untuk diketahui luasan minimal plot yang representatif, efektif, dan efisien untuk
penelitian tersebut. Untuk itu, KSA dimulai dari pembuatan plot pertama dengan luas 1
m2 , lalu diinventarisasi dan ditemukan 5 jenis tumbuhan. Plot tersebut kemudian diperbesar
masing-masing 2x luasnya dengan tetap diinventarisir jumlah jenisnya, yaitu plot 2m2 (8
jenis) , 4 m2 (10 jenis), dan plot 8 m2 (11 jenis). Pembuatan plot dan inventariasi
penambahan jenis tumbuhan dihentikan pada plot 8m2 , karena penambahan jenis yang
ditemukan sudah mencapai 10 %.

Plot Luas
∑ Jenis ∆ ∑ Jenis % Penambahan
(m x m) (𝐦𝟐 )

1x1 1 5 0 0%

1x2 2 8 3 60 %

2x2 4 10 2 25 %

2x4 8 11 1 10 %
Lanjutan Contoh Kasus...
Plot Luas
∑ Jenis ∆ ∑ Jenis % Penambahan
(m x m) (𝐦𝟐 )

1x1 1 5 0 0%

1x2 2 8 3 60 %

2x2 4 10 2 25 %

2x4 8 11 1 10 %

• Garis m : garis bantu berupa garis yang melewati titik O (0,0) dan titik A.
Titik A : titik dengan koordinat (x, y), dimana
• x = 10% x Luas Total Petak Contoh
= 10% x 8 = 0,8
• y = 10% x Jumlah Total Jenis yg Ditemukan
= 10% x 11 = 1,1
• Garis n : garis yang sejajar dengan Garis m dan menyinggung Kurva Spesies Area
(tidak boleh memotong). Titik persinggungan tersebut lalu diproyeksikan pada
sumbu x, sehingga didapat luas minimum petak contoh.
KURVA SPESIES AREA (KSA)
Jumlah jenis Garis n (Tahap 3)

11 *(Tahap 1)
10
* Garis m (Tahap 2)

8
*

5
* (Tahap 4)

(Titik A)
1,1
*
1 2 4 8
0,8 (Tahap 5)
Luas petak contoh (𝐦𝟐 )
TUGAS
Ketentuan Umum
• Tugas Individu
• Max = 2 hal Ms. Word per mahasiswa.
• Font : Time New Roman; Font Size = 12; Spasi 1
• Tuliskan Identitas Diri, meliputi :
Nama, NRP, Kelompok, Topik, Waktu dan Tanggal, Nama Asisten.

Tugas dikirim ke alamat e-mail Asisten Praktikum (Asprak);


• Deadline : 1 x 24 jam dari hari ini.
• Bagi yang tidak mengumpulkan laporan tanpa konfirmasi kepada Dosen dan/atau
Asprak dengan alasan yang tidak diperkenan, maka mahasiswa ybs. dianggap TIDAK
HADIR pada sesi praktikum ini dan Nilai Praktikum = 0 (NOL).

TUGAS PRAKTIKUM TERLAMPIR


Jangan ragu bertanya kepada Dosen dan/atau Asprak, apabila terdapat materi yang
tidak dimengerti. Mari berdiskusi dan belajar bersama. Sampai jumpa di kampus ter-
ASIK, FAHUTAN merindukan ke-ASIKAN Rimbawannya.
Departemen Silvikultur
Fakultas Kehutanan
Lab. Ekologi Hutan Divisi Ekologi Hutan

TERIMAKASIH
“Tetap jaga kesehatan diri dan lingkungan.
Senantiasa panjatkan do’a kepada-Nya, agar
pandemi Covid-19 ini lekas berakhir, kehidupan
kembali normal bahkan lebih baik.”

Ada rindu di Kankor Fahutan IPB (Kantin Rimbawan).

Anda mungkin juga menyukai