Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI BERAT BADAN LAHIR

RENDAH MELALUI PIJAT BAYI DAN TERAPI MURROTAL

DISUSUN OLEH :

Reski Matte

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2020

Profesi Ners Angkatan IX UIN Alauddin Makassar 2016


ANALISIS JURNAL

1. Judul Artikel
Peningkatan Berat Badan Bayi Berat Badan Rendah Melalui Pijat Bayi Dan
Terapi Morattal
2. Kata Kunci
Pijat bayi, terapi murrotal, berat badan, berat badan lahir rendah

3. Penulis

Diana Evasari*, Susmiati, Yanti Puspita Sari

4. Telaah Step 1 (Fokus Penelitian Jelas)


Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Problems
merupakan bayi yang memiliki berat badan kurang
dari 2.500 gram pada saat dilahirkan tanpa melihat
usia gestasi (WHO, 2014). Di Dunia setiap tahun
lebih dari 20 juta bayi dilahirkan dengan berat
badan < 2500 gram, lebih dari 96,5% diantaranya
terjadi pada negara berkembang. Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang yang
menempati peringkat ke lima Negara yang
memiliki bayi BBLR tertinggi yaitu sebesar 15,5%
dari kelahiran hidup (WHO, 2014).
Menurut WHO (2014) kelahiran BBLR
memiliki resiko jangka panjang dan jangka pendek,
resiko jangka pendek berupa mortalitas dan
kecacatan, sedangkan resiko jangka panjang adalah
menghambat perkembangan (stunting) (Aryastami
et al., 2017), gangguan perkembangan kognitif,
peningkatan resiko penyakit kronis (WHO, 2014).
Bayi BBLR beresiko tinggi mengalami
keterlambatan pertumbuhan serta perkembangan,

Profesi Ners Angkatan IX UIN Alauddin Makassar 2016


sehingga mudah terserang penyakit menular, dan
kematian selama masa bayi dan anak-anak (WHO,
2019).
Menurut penelitian Suparmi et al., (2017)
Di Indonesia Intervensi yang spesifik perlu di
lakukan dalam perawatan bayi BBLR untuk
mengurangi angka kematian bayi BBLR. Peran
perawat dalam intervensi perawatan bayi BBLR
adalah memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan upaya dalam pencegahan
komplikasi dan merangsang pertumbuhan serta
perkembangan bayi.
Terapi komplementer merupakan suatu
pendekatan perawatan yang dapat digunakan dalam
hubunganya dengan terapi medik secara
konvensional. Terapi komplemeter yang dapat
dilakukan pada bayi BBLR antara lain terapi pijat
bayi dan terapi musik (murrotal) (Lindquist,
Snyder, & Tracy, 2014).
Terapi musik adalah terapi yang efektif
untuk memperbaiki atau menghilangkan kesulitan
hidup secara fisik, psikis, sosial dan distress
spiritual dan meningkatkan kenyamanan
(Rahmawati et al., 2014). Salah satu jenis terapi
musik yang dapat digunakan untuk meningkakan
berat badan bayi BBLR adalah terapi murrotal.
Terapi murrotal adalah terapi audio melalui
lantunan ayat Al-Quran yang dibacakan dengan
ritme, nada, dan harmoni yang menenangkan
(Narges Majidipour et al, 2018)
Beberapa penelitian yang telah dilakukan

Profesi Ners Angkatan IX UIN Alauddin Makassar 2016


tentang pengaruh pijat bayi terhadap bayi BBLR
terlihat belum efektif karena rata-rata peningkatan
berat badan bayi yang didapat < 14 gram perhari,
sedangkan untuk mencapai pertumbuhan yang
optimal bayi pada 3 bulan pertama kenaikan berat
badan adalah 20-28 gram/hari. Tujuan dari
penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran
pengaruh pijat bayi dan terapi murrotal terdapat
berat badan bayi BBLR. Untuk itu peneliti
bermaksud memberikan terapi pijat dan terapi
murrotal yang sama-sama memiliki pengaruh
terhadap peningkatan berat badan bayi. Dan
diharapkan hasil yang didapat berat badan bayi
BBLR lebih cepat mengalami peningkatan.

Intervention Intervensi yang digunakan dalam penelitan

ini adalah terapi pijat bayi dan terapi morattal

dimana pelaksanaan pijat bayi dilakukan satu kali

sehari selama 15 menit pada pagi hari, sedangkan


terapi murrotal dilakukan dua kali selama 30 menit

pada pagi dan sore hari.

Comparison Tidak ada intervensi pembanding pada penelitian

Intervention ini.

Outcome Analisis Univariat


Menunjukan bahwa rata-rata berat badan
bayi mengalami peningkatan baik pada kelompok
intervensi maupun pada kelompok kontrol. Akan
tetapi rata-rata kenaikan pada kelompok intervensi
jauh lebih besar dari pada kelompok kontrol. Rata-
rata berat badan bayi pada kelompok intervensi

Profesi Ners Angkatan IX UIN Alauddin Makassar 2016


adalah berat badan pretest sebesar 1368,44 gram,
sedangkan berat badan posttest sebesar 1497,81
gram. Dan pada kelompok kontrol ratra-rata berat
badan prestest sebesar 1393,75 gram dan rata-rata
berat badan pada posttest sebesar 1434,69 gram.

5. Telaah Step 2 (Validitas)


Jenis penelitian ini adalah penelitian
Recruitment
kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian
deskriptif. Alat pengumpulan data dengan
menggunakan lembar observasi yang mencatat
berat badan bayi sebelum dan sesudah diberikan
intervensi. Pemilihan sampel menggunakan
purposive sampling. Penelitian dilakukan di
ruangan rawat inap perinatologi.
Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 32 responden, terdiri dari 16
responden pada kelompok intervensi dan 16
responden pada kelompok kontrol.
Maintenance Tidak dijelaskan mengenai karakterisktik

responden mulai dari usia bayi, jenis kelamin,

lama di rawat dan kemudian tidak di jelaskan

jalannya penelitian dan standar operasional

prosedur.

Measurement ,lfewfkpoegor

6. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)


Berdasarkan jurnal penelitian ini, dieroleh hasil bahwa pijat bayi dan
terapi murrotal dapat meningkat berat badan pada bayi BBLR. Pijat bayi dan
terapi murrotal dapat diterapkan di Rumah Sakit sebagai intervensi

Profesi Ners Angkatan IX UIN Alauddin Makassar 2016


keperawatan mandiri dalam upaya pengoptimalan peningkatan berat badan
bayi BBLR.

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

Kelebihan :

Kekurangan :

1. Judul: Salah satu syarat dikatakatan bahwa judul suatu penelitian tepat

dan baik adalah Judul dapat menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan

penelitian yang dilakukan, namun dalam jurnal ini,

2. Sampling:

3. Kriteria inklusi: dalam jurnal ini kriteria penentuan kriteria inklusi tidak

memperhatikan batasan klasifikasi Berat badan lahir rendah, batasan usia

bayi dan lama dirawat.

4. SOP: Belum adanya standar operasional prosedur pada jurnal ini, sehingga

SOP yang digunakan di RS tempat berlangsungnya penelitian tidak dapat

diketahui dan dibandingkan dengan RS lainnya.

5. Abstrak: pada penelitian ini kurang dari 128 kata.

6. Referensi: penggunaan referensi dalam penelitian beberapa bersifat out of

date, hal tersebut akan berdampak pada tinjauan atau konsep teoritis

karena perkembangan informasi terkhusus kesehatan semakin up date

sehingga penggunaan referensi harus memenuhi syarat, seperti

penggunaan referensi yang berasal dari buku minimal menggunakan

referensi dari 10 tahun terakhir.

Profesi Ners Angkatan IX UIN Alauddin Makassar 2016

Anda mungkin juga menyukai