Sumber : Data KESDM terhadap pemegang PKP2B, KK, IUP PMA, IUP BUMN, dan IUP OP Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian per 31 Oktober
2019
Kondisi Kinerja Keselamatan Pertambangan
TINGKAT KEKERAPAN (FREQUENCY RATE)
TAHUN 2012 S.D 2019
0,40
0,35
FREQUENCY RATE (FR)
0,34
0,31
0,30 0,30
0,25
0,22 0,22
0,20
0,19
0,17
0,15 0,14
0,10
0,05
0,00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Frequency Rate 0,34 0,31 0,22 0,22 0,30 0,19 0,17 0,14
Sumber : Data KESDM terhadap pemegang PKP2B, KK, IUP PMA, IUP BUMN, dan IUP OP Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian per 24 Oktober 2019
Kondisi Kinerja Keselamatan Pertambangan
TINGKAT KEPARAHAN (SEVERITY RATE)
TAHUN 2012 S.D 2019
450,00
400,00 404,21
350,00
SEVERITY RATE (SR)
300,00
272,68
250,00 248,94
241,59 236,04
200,00
150,00
130,64 127,32 127,97
100,00
50,00
0,00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Severity Rate 248,94 404,21 272,68 241,59 236,04 130,64 127,32 127,97
Sumber : Data KESDM terhadap pemegang PKP2B, KK, IUP PMA, IUP BUMN, dan IUP OP Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian per 24 Oktober 2019
Analisis Kecelakaan Tambang Tahun 2019
Jenis Izin Hari Terjadinya Kecelakaan
Senin Rabu
12% 12%
22%
17%
Sabtu Minggu
6%
00.00 s.d. 06.00
17% 0 s.d. 3 tahun 11%
Crew Tambang
Tambang Bawah Tanah
11% 6% Mekanik
6% 11%
Jalan 6%
6% 6%
33% Crew Smelter
6%
Pengolahan 22%
5% Helper
5%
Pelabuhan Pengawas
28% 6%
17% 17%
6%
Driver Dump Truck
Kapal Isap/Kapal Keruk
6%
Electrician
Gudang (Warehouse)
Security
Laut
Crew Kapal Keruk/Isap
Analisis Kecelakaan Tambang Tahun 2019
Jenis Kecelakaan
Sumber Kecelakaan
Permesinan
11%
39%
Terjepit
6% 5%
17% Material ore atau OB
Tertimbun
Kapal Isap/Kapal Keruk
Terlindas Air
Analisis Kecelakaan Tambang Berakibat Mati
Kondisi Tidak Aman Pengaman/pelindung mesin tidak lengkap Tindakan Tidak Aman Mengoperasikan alat tanpa izin
3%
3% Alat atau sistem pengaman yang tidak ada/tidak lengkap 3% 6% Tidak memasang alat pelindung
3% 13%
14% 6% 3%
7%
3% 10% Permukaan tidak rata atau berlubang Bekerja dengan posisi tidak benar
3%
3% 6% 3%
3%
3% 3%
Ruang kerja yang terbatas 6% Melayani mesin yang sedang bergerak
7%
17%
Tidak adanya akses perlintasan orang yang aman 19% Tidak mengikuti prosedur kerja
19%
20% 3% 3%
Kondisi jalan licin 8%
Mengabaikan perintah/peraturan/larangan,dll
Jalan tidak memadai (blind spot, grade, median, dll) Mengendarai unit beriringan
Analisis Kecelakaan Tambang Tahun 2019
Faktor Pekerjaan
Faktor Pribadi
Rekayasa kurang
Kurang kemampuan secara mental
4%
18% Pemeliharaan kurang
19%
Kurang pengetahuan
33%
Material, perkakas dan peralatan kurang
Hollnagel (2009)
LATAR BELAKANG SMKP MINERBA
Dasar Hukum
UU No. 1 Tahun 1970
UU No. 13 Tahun 2003
UU No. 4 Tahun 2009
PP No. 19 Tahun 1973 SMKP
PP No. 55 Tahun 2010
Kepmen PE No. 555.K Tahun 1995 MINERBA
Permen ESDM No. 26 Tahun 2018
Permen ESDM No. 11 Tahun 2018
Kepmen ESDM No 1827.K/30/MEM/2018
Kepdirjen Minerba No. 185.K/37.04/DJB/2019
Karakteristik Pertambangan
Padat Modal Konsep Akademis
Padat Teknologi Pengelolaan KP
Risiko Besar & Spesifik Membangun Budaya KP
Dinamis (Hazard & Risiko Berpindah)
PERJALANAN PENYUSUNAN SMKP
Tim Finalisasi Draft SMKP terdiri atas:
1. Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara selaku Kepala Inspektur Tambang (Koordinator).
2. Inspektur Tambang (Fasilitator)
3. Perwakilan Manajer Keselamatan dari Perusahaan Pertambangan Minerba dan Perusahaan Jasa Pertambangan Mineral
dan Batubara;
4. Konsultan dan Trainer dari Perusahaan Jasa Konsultan dan Training Keselamatan Pertambangan;
Kepdirjen 185.K/37.04/DJB/2019
Permen ESDM 26 tahun 2018 Kepmen ESDM 1827 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan
K/30/MEM/2018 Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian,
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pedoman Pelaksanaan Kaidah dan Pelaporan Sistem Manajemen
Pengawasan Pertambangan Minerba Pertambangan Yang Baik Keselamatan Pertambangan
Lamp Lamp
Pasal 18
IV II
Pemegang IUP dan IUPK wajib menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik
(UU No. 4 Tahun 2009, Pasal 95 huruf a).
K3
Pertambangan
Pasal 96
Pemegang IUP dan IUPK wajib melaksanakan:
Ketentuan K3 Pertambangan
Keselamatan Operasi Pertambangan
Pasal 140
• Menteri melakukan pengawasan pengelolaan usaha pertambangan yang
dilaksanakan oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota sesuai kewenangan.
• Menteri, Gubernur dan Bupati /Walikota melakukan pengawasan kegiatan
usaha pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR, IUPK
Pasal 141
Pengawasan dimaksud pasal 140, meliputi:
K3 Pertambangan
Keselamatan Operasi Pertambangan
18/11/2019 22 dari 9
SISTIM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN MINERALDAN
(SMKP) MINERAL DANBATUBARA
BATUBARA 22
PP NO. 55 TAHUN 2010
Pasal 13
Menteri, Gubernur dan Bupati /Walikota melakukan pengawasan
kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR atau IUPK
Pasal 16
Pengawasan dimaksud pasal 13, meliputi:
K3 Pertambangan
Keselamatan Operasi Pertambangan
Pasal 26
Pengawasan K3 Pertambangan, terdiri atas:
a. Keselamatan Kerja
b. Kesehatan Kerja
c. Lingkungan Kerja
18/11/2019
d. Sistem Manajemen Keselamatan Kerja 23 dari 9
SISTIM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN MINERALDAN
(SMKP) MINERAL DANBATUBARA
BATUBARA 23
PP NO. 55 TAHUN 2010
K3 PERTAMBANGAN (Pasal 26)
Pasal 27
Pengawasan Keselamatan Operasi (KO) Pertambangan, meliputi:
a. Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
Prasarana, Instalasi dan Peralatan Pertambangan;
b. Pengamanan Instalasi;
c. Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan
Pertambangan
d. Kompetensi Tenaga Teknik
e. Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis Pertambangan
18/11/2019 25 dari 9
SISTIM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN MINERALDAN
(SMKP) MINERAL DANBATUBARA
BATUBARA 25
UU No. 13 Th 2003
UUD 1945
Pasal 27 (2)
UU Ketenagakerjaan
AMANAH PERATURAN
UU No.13 /2003
Pasal 86 & 87 KETENAGAKERJAAN
PP Penerapan SMK3 TERKAIT
PP No. 50 / 2012 SMKP
Pasal 4 (2) & 19
SMKP
18/11/2019 26 dari 9
SISTIM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN MINERALDAN
(SMKP) MINERAL DANBATUBARA
BATUBARA
UU NO. 13 TAHUN 2003
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas:
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat & martabat manusia serta
nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja.
Pasal 87
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen
18/11/2019
perusahaan. 27 dari 9
SISTIM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN MINERALDAN
(SMKP) MINERAL DANBATUBARA
BATUBARA
PP NO. 50 TAHUN 2012
Pasal 4
(1) Kebijakan nasional tentang SMK3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
sebagai pedoman perusahaan dalam menerapkan SMK3.
(2) Instansi pembina sektor usaha dapat mengembangkan
pedoman penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sesuai dgn kebutuhan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 5
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan:
a. Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 orang; atau
b. Mempunyai potensi bahaya tinggi.
(3) Ketentuan mengenai tingkat bahaya tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
18/11/2019 huruf b sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 28 dari 9
SISTIM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN MINERALDAN
(SMKP) MINERAL DANBATUBARA
BATUBARA
PP NO. 50 TAHUN 2012
Pasal 16
(1) Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen
yang ditunjuk oleh Menteri atas permohonan perusahaan.
(2) Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib
melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Penjelasan Pasal 16 ayat (2):
Yang dimaksud dengan perusahaan yang memiliki potensi bahaya
tinggi antara lain perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan,
minyak dan gas bumi.
Pasal 19
(1) Instansi pembina sektor usaha dapat melakukan pengawasan SMK3
terhadap pelaksanaan penerapan SMK3 yang dikembangkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
18/11/2019 29 dari 9
SISTIM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN MINERALDAN
(SMKP) MINERAL DANBATUBARA
BATUBARA
UU No.1 Th 1970
UUD 1945
Pasal 27 (2) AMANAH
PERATURAN
UU Keselamatan Kerja
UU No.1/1970 KESELAMATAN
PP Keselamatan Kerja
KERJA
Tambang
PP No.19/1973
TERKAIT
SMKP
SMKP
18/11/2019 30 dari 9
SISTIM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN MINERALDAN
(SMKP) MINERAL DANBATUBARA
BATUBARA
UU NO. 1 TAHUN 1970
Pasal 9
Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi
semua tenaga kerja yang dipimpinnya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian
pertolongan pertama pada kecelakaan.
18/11/2019 31 dari 9
SISTIM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN MINERALDAN
(SMKP) MINERAL DANBATUBARA
BATUBARA
PP NO. 19 TAHUN 1973
Pasal 2
Menteri Pertambangan melakukan pengawasan
pengawasan atas keselamatan
atas keselamatan kerja dalam
kerja dalam bidang
bidang pertambangan
pertambangan dengandengan berpedoman
berpedoman kepada UU
kepada UU No.
No. 1 Tahun 1 Tahun
1970 1970 serta peraturan
serta peraturan
pelaksananya.
18/11/2019 32 dari 9
SISTIM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN MINERALDAN
(SMKP) MINERAL DANBATUBARA
BATUBARA
DASAR HUKUM PENGELOLAAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
UUD 1945 UUD 1945
Pasal 27 (2) Pasal 33 (2 & 3)
PP Keselamatan Kerja Tambang Permen ESDM No. 26/2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Pengawasan
PP No.19/1973 Pertambangan Minerba
Permen ESDM No. 11/2018 tentang Wilayah, Perizinan dan Laporan pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Minerba
Kepdirjen Nomor 308/30/DJB/2018 tentang Juknis KTT/PTL, Pengawas Operasional, Pengawas Teknis, dll
Kepdirjen Nomor 309/30/DJB/2018 tentang Bahan Peledak dan Peledakan dan Tangki Bahan Bakar Cair
Kepdirjen Nomor 185.K/37.04/DJB/2019 tentang Juknis Pelaksanaan KP dan Pelaksanaan, Penilaian dan Pelaporan SMKP
18/11/2019 33 dari 9
SISTIM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN MINERALDAN
(SMKP) MINERAL DANBATUBARA
BATUBARA
SMKP MINERBA
ELEMEN III
ELEMEN VI
ORGANISASI
ELEMEN I DOKUMENTASI
DAN ELEMEN IV
KEBIJAKAN PERSONEL IMPLEMENTASI ELEMEN V
PEMANTAUAN ELEMEN VII
TINJAUAN
ELEMEN II
, MANAJEMEN DAN
PERENCANAAN EVALUASI, PENINGKATAN
DAN TINDAK KINERJA
LANJUT
SMKP Minerba, yang merupakan bagian dari sistem yang ada di perusahaan secara keseluruhan,
membantu perusahaan untuk pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pertambangan dan Pelaksanaan Keselamatan Operasional (KO) Pertambangan
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI DUNIA
AS/NZS
SMK3 4801: 2001
APOSHO
ILO OSH 2001 STANDAR
2000
OHSAS
18001:2007
DR 96311
Company
36
BAB III
PELAKSANAAN TATA BAB IV
BAB II PELAKSANAAN
KELOLA PENGAWASAN
BAB I KETENTUAN KAIDAH TEKNIK
9 BAB PENGUSAHAAN PENYELENGGARAAN
UMUM PERTAMBANGAN PENGELOLAAN USAHA
PERTAMBANGAN
YANG BAIK PERTAMBANGAN
MINERAL DAN
BATUBARA
BAB V
PENGAWASAN BAB VI BAB VII BAB VIII
BAB IX
TERHADAP KEGIATAN SANKSI KETENTUAN LAIN- KETENTUAN
KETENTUAN PENUTUP
USAHA ADMINISTRATIF LAIN PERALIHAN
PERTAMBANGAN
PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 26 TAHUN 2018
Pasal 18
(1) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi
Produksi, IUPK Operasi Produksi, dan IUP Operasi
Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan pertambangan.
(2) Sistem manajemen keselamatan pertambangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi elemen:
a. kebijakan;
b. perencanaan;
c. organisasi dan personel;
d. implementasi;
e. pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut;
f. dokumentasi; dan
g. tinjauan manajemen dan peningkatan kinerja. 38
PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 26 TAHUN 2018
Pasal 18
(3) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi
Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian wajib melakukan audit internal penerapan sistem manajemen
keselamatan pertambangan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
(4) Dalam hal terjadi kecelakaan, kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit
tenaga kerja, penyakit akibat kerja, bencana, dan/atau untuk kepentingan
penilaian kinerja keselamatan pertambangan, KaIT dapat meminta kepada
Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi
Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian untuk melakukan audit eksternal penerapan sistem manajemen
keselamatan pertambangan.
(5) Audit eksternal penerapan sistem manajemen keselamatan pertambangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan oleh lembaga audit
independen
Pasal 19
Menteri menetapkan pedoman pelaksanaan sistem manajemen keselamatan
pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18. 39
KEPUTUSAN MENTERI ESDM 1827.K/30/MEM/2018
A. RUANG LINGKUP
41
KARAKTERISTIK PERTAMBANGAN
- Mengubah bentang alam
- Mengambil isi bumi
- Memanfaatkan peralatan dan teknologi
- Memanfaatkan konsep engineering
penetapan konteks,
identifikasi bahaya
ELEMEN III
ELEMEN VI
ORGANISASI
ELEMEN I DOKUMENTASI
DAN ELEMEN IV
KEBIJAKAN PERSONEL IMPLEMENTASI ELEMEN V
PEMANTAUAN ELEMEN VII
TINJAUAN
ELEMEN II
, MANAJEMEN DAN
PERENCANAAN EVALUASI, PENINGKATAN
DAN TINDAK KINERJA
LANJUT
SMKP Minerba, yang merupakan bagian dari sistem yang ada di perusahaan secara keseluruhan, membantu
perusahaan untuk pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pertambangan dan Pelaksanaan
Keselamatan Operasional (KO) Pertambangan
SMKP MINERBA
SMKP MINERBA
SMKP MINERBA
SMKP MINERBA
SMKP MINERBA
Pemantauan,
Evaluasi, dan
Tindak Lanjut
AUDIT
SMKP MINERBA
Pemantauan,
Evaluasi, dan
Tindak Lanjut
AUDIT
SMKP MINERBA
Perbaikan Berkesinambungan
Tinjauan Manajemen
dan Peningkatan
Kinerja
Pemantauan,
Evaluasi, dan
Tindak Lanjut
AUDIT
Audit SMKP Minerba:
Pembobotan Nilai Elemen Kebijakan 10%
Perencanaan 15%
Implementasi 35%
Pemantauan, Evaluasi
15%
dan Tindak Lanjut
Dokumentasi 3%
VI Dokumentasi 4 3% 0.75%
VII Tinjauan Manajemen dan Peningkatan Kinerja 6 5% 0.83%
PENILAIAN
(DRAFT KEPDIRJEN MINERBA TENTANG PETUNJUK TEKNIS
SMKP MINERBA)
2 3 4
0 1
Penilaian Penerapan “Penyusunan Kebijakan”
0 Tidak ada bukti yang menunjukkan pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian,
IPR, atau IUJP telah melakukan penyusunan kebijakan.
1 Terdapat bukti yang menunjukkan pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian,
IPR, atau IUJP telah melakukan tinjauan awal kondisi Keselamatan Pertambangan, namun belum memenuhi secara menyeluruh
ketiga syarat penyusunan tinjauan awal dan belum melibatkan seluruh departemen/bagian dari Pekerja atau serikat Pekerja
dalam penyusunan kebijakan.
2 Terdapat bukti yang menunjukkan:
• pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, atau IUJP telah melakukan
tinjauan awal kondisi Keselamatan Pertambangan dan telah memenuhi 3 (tiga) syarat penyusunan tinjauan awal, namun
belum melibatkan seluruh departemen/bagian dari Pekerja atau serikat Pekerja dalam penyusunan kebijakan; atau
• pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, atau IUJP telah melakukan
tinjauan awal kondisi Keselamatan Pertambangan yang telah melibatkan seluruh departemen/bagian dari Pekerja atau
serikat Pekerja dalam penyusunan kebijakan, namun belum memenuhi 3 (tiga) syarat penyusunan tinjauan awal.
3 Terdapat bukti yang menunjukkan pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian,
IPR, atau IUJP telah melakukan tinjauan awal kondisi Keselamatan Pertambangan dan telah memenuhi 3 (tiga) syarat
penyusunan tinjauan awal, serta telah melibatkan seluruh departemen/bagian dari Pekerja atau serikat Pekerja dalam
penyusunan kebijakan, namun belum dilakukan evaluasi terhadap penyusunan kebijakan tersebut.
4 Terdapat bukti yang menunjukkan pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian,
IPR, atau IUJP telah melakukan tinjauan awal kondisi Keselamatan Pertambangan dan telah memenuhi 3 (tiga) syarat
penyusunan tinjauan awal, serta telah melibatkan seluruh departemen/bagian dari Pekerja atau serikat Pekerja dalam
penyusunan kebijakan, dan telah dilakukan evaluasi terhadap penyusunan kebijakan tersebut.
Perusahaan Wajib menyusun,
menetapkan, menerapkan, memelihara
SIKLUS SMKP dan mendokumentasikan kebijakan K3
dan KO, serta mengomunikasikan ke
seluruh pihak yg bekerja atas nama
perusahaan, KEBIJAKAN
dan selalu melakukan
tinjauan ulang secara periodik
Manajemen puncak wajib melakukan tinjauan manajemen Melakukan penelaahan awal untuk mengetahui sejauh
TINJAUAN mana ketaatan terhadap peraturan K3 & KO; Melakukan
terhadap implementasi SMKP Minerba secara berkala dan PERENCANAAN
MANAJEMEN manajemen risiko; Mengidentifikasi dan meninjau ulang
terencana, dan rekaman terhadap pelaksanaan tinjauan
manajemen harus dipelihara dan dikomunikasikan peraturan dan persyaratan yg harus dipenuhi; Membuat,
menetapkan, menerapkan, dan memelihara serta
mendokumentasikan TSP; Menyusun dan menetapakan
rencana anggaran KP dalam RKAB
Menetapkan, memelihara dan melakukan pengendalian Struktur Organisasi KTT, Pengawas Operasional &
ORGANISASI
sistem dokumentasi dengan baik DOKUMENTASI
mulai dari kebijakan, TSP, Pengawas Teknis, Pengelola K3 & KO; Pelatihan
pedoman, prosedur, IK, standar, dan rekaman DAN PERSONIL
Kompeten dan mandiri
Administratif •
•
menunjuk dan mengangkat KTT / PTL sebagai pemimpin tertinggi di lapangan
memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten
• menunjuk KTBT untuk metode tambang bawah tanah
• melaksanakan ketentuan aspek teknis pertambangan
• melaksanakan ketentuan aspek keselamatan pertambangan
• menerapkan sistem manajemen keselamatan pertambangan.
• melakukan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan
• menempatkan jaminan reklamasi tahap operasi produksi dan jaminan pascatambang
• melakukan upaya konservasi Mineral dan Batubara
• melaksanakan pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang bangun, pengembangan, dan penerapan
teknologi pertambangan
• menerapkan standar kompetensi kerja khusus, SKKNI, serta SNI
KECELAKAAN PELAKSANAAN
REAKTIF
TINDAKAN PENCEGAHAN
HAMPIR CELAKA
DAN KOREKSI
KTA TTA
HAZARD RPT
KOMITE KP
KOMITMEN
TINDAK
AUDIT LANJUT
MANAJEMEN
37 INSPEKSI
%
?
EVALUASI INT
TERIMA KASIH