Asuhan Keperawatan Komunitas Keluarga Pra Sekolah
Asuhan Keperawatan Komunitas Keluarga Pra Sekolah
Dosen Pembimbing:
Retno Indarwati, S.Kep.Ns., M.Kep.
Oleh:
Kelompok 6
Kelas A-3
Angkatan A2015
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Usia 4 tahun
1. Dapat merespon percakapan dengan mengajukan pertanyaan
“kenapa?”, “milik siapa?”, atau “bolehkah?”.
2. Anak mulai menggunakan kalimat kompleks
3. Anak dapat menceritakan banyak hal, terkait orang, kejadian yang tidak
terjadi (khayalan), ataupun benda
4. Mampu menyampaikan kondisi mereka, seperti saat sedang haus,
mengantuk, lapar, ingin buang kecil atau besar.
5. Anak mampu menyebutkan nama, alamat dan jenis kelaminnya.
C. Usia 5 tahun
1. Anak usia ini sudah mengetahui kurang lebih 1500 kosa kata.
2. Dapat menceritakan kembali cerita yang sudah pernah ia dengar.
3. Mampu menunjukkan fungsi suatu benda, seperti sepeda untuk
bersepeda dan plastisin untuk bermain membuat bentuk.
4. Mengenali 4-8 warna.
5. Mampu menyebutkan tempat lahir dan nama orang tua mereka.
4
6. Mampu mengangkat dan menjawab telepon.
2.7 Tugas Perkembangan Keluarga pada Anak Usia Pra Sekolah
Tugas perkembangan yang harus dipenuhi dan dijalankan oleh keluarga
dengan anak prasekolah menurut Duvall (1985), meliputi:
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti, rumah, ruang bermain,
privasi, keamanan, dan lain-lain
2. Membantu anak untuk bersosialisasi, sebagai persiapan anak memasuki
sekolah.
3. Mempertahankan hubungan dalam keluarga (hubungan perkawinan,
hubungan orang tua dan anak); dan hubungan di luar keluarga (keluarga
besar dan komunitas).
4. Beradaptasi dengan kebutuhan anak yang baru lahir, sementara
kebutuhan anak yang lebih tua juga harus terpenuhi.
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak.
6. Pembagian tanggung jawan anggota keluarga.
7. Merencanakan kegiatan dan untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
2.8 Positif Parenting Tips
Orang tua memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak. Cara didik
atau parenting yang diterapkan orang tua harus disesuaikan dengan tahap
perkembangan anak, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan
seharusnya (normal). berikut adalah beberapa parenting tips yang dapat
diterapkan orang tua pada saat usia anak memasuki usia prasekolah:
1. Mengenalkan anak dengan dunia luar dan tempat-tempat baru untuk
memenuhi rasa keingintahuan anak yang sedang memuncak.
2. Membiarkan anak membantu dalam sebuah kegiatan atau pekerjaan
sederhana
3. Disipilinkan anak dengan jelas dan konsisten. Jelaskan dan beri contoh
perilaku yang anda harapkan dari si anak. Setiapkali orang tua
melarang atau say no pada anak, pertanggungjawabkan dengan
memberitahukan apa yang seharusnya dilakukan.
4. Biarkan anak bermain dengan anak lainnya yang seumuran (tetap
dengan pengawasan), untuk mengembangkan jiwa sosial dan belajar
bermasyarakat yang dimulai dari mengenal sebuah pertemanan.
5. Membantu perkembangan kemampuan berbahasa anak dengan
berbicara pada anak menggunakan kalimat lengkap dan membenarkan
kata-kata anak yang mungkin salah.
6. Bantu dan mengajari anak cara sederhana untuk menyelesaikan
masalah, termasuk saat anak sedang marah karena suatu hal.
7. Mengajari anak untuk mengambil keputusan dalam hal sederhana,
seperti memilih pakaian mana yang ingin ia kenakan, waktu untuk
bermain, dan camilan apa yang ingin dimakan.
8. Mengenalkan anak dengan peralatan penyelamatan atau emergency
tools
5
9. Mengenalkan anak dengan olahraga dan disertai dengan penyediaan
alat olahraga sekaligus alat bermain dirumah, seperti bola dan tongkat
plastik. Hal ini jugadapat mengembangkan fungsi motorik anak.
10. Nengajari anak untuk selalu berhati-hati saat bermain, berjalan di tepi
jalan sebelah kiri, menggunakan helm saat berlajar bersepeda, dan
kegiatan yang lain (namun harus tetap dalam pengawasan orang tua).
11. Mengajari anak untuk selalu berhati-hati pada orang
12. Mengajari anak untuk menghindari makanan ang tidak higienis, disertai
dengan penjelasan yang dapat diterima anak.
13. Membatasi waktu anak untuk menonton TV, cukup 1-2 jam saja untuk
menonton program berkualitas yang bermanfaat bagi anak.
2.9 Permasalahan Keluarga dengan Anak Usia Pra Sekolah
Masalah yang mungkin timbul dalam sebuah keluarga dengan anak usia
prasekolah, dapat berupa masalah fisik dan masalah secara psikologi seperti:
1. Ketidaktahuan orang tua tentang tahap tumbuh kembang anak usia
prasekolah yang normal.
2. Kekhawatiran orang tua pada kesehatan tumbuh kembang anak, seperti
kesehatan fisik seperti anak mudah terserang penyakit menular yang
lazim atau anak sering jatuh saat bermain, dan kesehatan psikososial
akibat adanya jarak antar anak dengan orangtua maupun dengan
lingkungan sekitar.
3. Keterlambatan atau gangguan dalam tumbuh kembang anak dalam
aspek fisik, kognitif, bahasa, sosial maupun emosi (psikologis).
4. Pengembangan koping yang tidak efektif pada anak, akibat kondisi
keluarga yang rumit atau kurang baik.
5. Kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua.
6. Masalah pengasuhan anak (kekerasan, penelantaran dan disiplin) yang
terjadi akibat kesalahan dalam parenting.
7. Menurut beberapa studi meneliti bahwa, terdapat penurunan kepuasan
pada pasangan suami-istri yang sedang dalam tahap dengan anak usia
prasekolah.
8. Persaingan antara kakak dan adik
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
3.1 Kasus
Tn. X (25 tahun) dan Ny. Y (25 tahun) memiliki 2 orang anak. Mereka
adalah anak kembar, masing-masing bernama An. A dan An. B, berusia 4
tahun dan berjenis kelamin perempuan. Tipe keluarga Tn. X adalah keluarga
inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 orang anak. Pada saat pengkajian, secara
umum kondisi anggota keluarga dalam keadaan sehat. Pada usia memasuki 7
6
bulan, An. A dan An. B pernah mengalami diare karena alergi susu sapi,
sehingga susu yang diberikan diganti dengan susu soya. Pada saat itu, An. A
dan An. B tidak dirawat dirumah sakit, hanya berobat di puskesmas. Ny. Y
menyusui An. A dan An. B dengan ASI eksklusif selama 6 bulan. Setelah itu
asupan nutrisi untuk An. A dan An. B diganti ke susu formula karena dengan
alasan Ny. Y sudah mulai kembali bekerja. Ketika Ny. Y bekerja, An. A dan
An. B pada saat itu diasuh di rumah neneknya yang letaknya tidak jauh dari
rumah Ny. Y. Pada usia 2 tahun, An. A mengalami demam typhoid yang
mengharuskan An. A dirawat di rumah sakit selama 4 hari. Sejak saat itu Ny.
Y berhenti bekerja dan lebih memilih untuk mengasuh anak-anaknya
dirumah. Hingga sekarang, An. A dan An. B tidak pernah mengalami
penyakit kambuhan. Namun orang tua masih takut anak-anaknya menderita
penyakit seperti dulu lagi. Riwayat imunisasi An. A dan An. B lengkap. Pada
saat ini An. A dan An. B bersekolah di PAUD Mentari Ceria. Orang tua
mengatakan bahwa An. A dan An. B sangat aktif layaknya anak seusianya,
suka berlari-lari meskipun sering dilarang oleh orang tuanya. Orang tua juga
mengatakan bahwa An. A dan An. B mulai sulit untuk makan nasi karena An.
A dan An.B sudah mulai mengenal jajanan dan lebih suka memakannya.
3.2 Pengkajian
A. Data umum
1. Nama KK : Tn. X
2. Umur : 25 tahun
3. Alamat : Surabaya
4. Pekerjaan KK : Supir Pribadi
5. Pendidikan : SMA
6. Komposisi Keluarga
a. Istri
1) Nama : Ny. Y
2) Umur : 25 tahun
3) Pendidikan : SMA
4) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
b. Anak
7
Jenis
Status imunisasi Ket.
N Kelami Hubungan Umu
Na Nama Pendidikan BC Poli DP Hepat
o n dgn KK r Campak
G o T itis B
1. An. Pr Anak 5 thn Saat
A kandung pengkajian
anak dalam
PAUD
keadaan
sehat
Anak Saat
2. Pr kandung 5 thn pengkajian
An. anak dalam
PAUD
B keadaan
sehat
7. Tipe keluarga :
Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak (2 orang),
keluarga termasuk dalam keluarga sejahtera tahap 2.
8. Suku/Bangsa :
Tn. X dan Ny. Y sama-sama berasal dari suku Jawa. Mereka bisa
menerima kebiaasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan
yang hampir sama jadi tidak ada kesulitan-kesulitan yang mereka rasakan
terhadap perbedaan.
9. Agama :
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. X adalah agama Islam. Keluarga Tn.
X biasa melakkan shalat 5 waktu di rumah. Agama adalah sumber
kekuatan keluarga.
10. Status Sosial Ekonomi
a. Penghasilan Keluarga penghasilan keluarga ± Rp.1.500.000,-
perbulan yang didapat dari hasil kerja sebagai supir pribadi oleh Tn.X.
8
b. Pemanfaatan Dana Keluarga
Penghasilan keluarga digunakan untuk membiayai hidup sehari-hari
dan kebutuhan An.A dan An. B.
c. Sosial keluarga
Dengan penghasilan yang didapat, kebutuhan keluarga terpenuhi.
11. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga menjadikan hari minggu sebagai hari santai dirumah dan
digunakan untuk menemani anak-anak bermain. Sesekali keluarga
berekreasi di Kebun Binatang.
a. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak
prasekolah karena usia anak tertua pada keluarga Tn. X adalah 4
tahun.
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah
Keluarga dengan anak sekolah, Keluarga dengan anak remaja,
Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), Keluarga usia
pertengahan, Keluarga usia lanjut karena keluarga elum melewati
tahapan-tahapan tersebut.
3) Riwayat Keluarga inti
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan
menurun. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga
adalah sebagai berikut:
Kepala keluarga
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap
di rumah sakit.
Istri
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap
di rumah sakit.
Anak A
9
Klien pernah mengalami diare akibat alergi susu sapi, namun
tidak dirawat dirumah sakit. Hanya berobat ke puskesmas saja.
Kemudia mengalami demam typhoid pada usia 2 tahun dan
dirawat di rumah sakit selama 4 hari. Hingga saat ini penyakit
yang pernah diderita An. A tidak pernah kambuh.
Anak T (anak ke 2)
Klien pernah mengalami diare akibat alergi susu sapi, namun
tidak dirawat dirumah sakit. Hanya berobat ke puskesmas saja.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Tn. X mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan. Saat
dikaji Tn.R dalam keadaan sehat. Begitupun dengan Ny. Y yang
pada saat dikaji dalam keadaan sehat.
An.A saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat, namun
pernah memiliki riwayat diare akibat alergi susu sapi dan pernah
dirawat di rumah sakit karena demam typhoid.
5) Kebiasaan diet
Pola makan keluarga Tn. X sehari-harinya 3 kali sehari dengan
komposisi makanan nasi, tahu/tempe/telur, kadang–kadang dengan
sayur. An. A dan An. B juga kadang-kadang makan ikan. Namun
akhir-akhir ini An A dan An. B agak sulit untuk makan nasi karena
mereka lebih suka makan jajan.
6) Kebiasaan istirahat tidur
Waktu Tidur
Anggota Keluarga
Siang Malam
Tn. X - 22.00-05.00
Ny. Y - 22.00-05.00
An. A 13.00-15.00 20.00-06.00
An. B 13.00-15.00 20.00-06.00
b. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
10
Luas rumah yang ditempati ±24 m2, terdiri dari ruang tamu, ruang
keluarga, 2 kamar tidur, dapur, kamar mandi dan WC. Tipe bangunan
adalah permanen. Keadaan lantai terbuat dari keramik,
penerangan/cahaya cukup, sinar matahari masuk melalui jendela dan
ventilasi. Sumber air minum yang digunakan dari sumur. Air yang
digunakan untuk air minum juga dari sumur. WC memiliki septik tank.
Status rumah adalah milik pribadi. Ventilasi rumah cukup, atap rumah
terbuat dari seng. Penerangan pada malam hari menggunakan listrik,
cara memasak makanan dan air minum menggunakan kompor. Tempat
pembuangan sampah dipekarangan rumah kemudian dibakar. Keadaan
halaman rumah banyak ditumbuhi rumput .
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak rumah dengan tetangga berdekatan. Hubungan keluarga Tn. X
dengan tetangga sangat baik. Selain itu Ny. Y juga aktif dalam
kegiatan arisan dengan tetangga. Sebagian besar komunitas RW adalah
warga pendatang yang umumnya berprofesi sebagai pegawai negeri
atau swasta. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan oleh warga
adalah angkot, ojek, motor dan mobil pribadi.
3. Mobilitas geografis Keluarga
Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak menikah.
Tn.X bekerja dari pukul 06.00 hingga pukul 16.00 sebagai supir
pribadi .Sedangkan Ny.A adalah ibu rumah tangga.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti
pengajian. Anaknya juga rajin mengaji di TPQ sekitar rumah.
5. Sistem pendukung keluarga
Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung dalam
pembentukan keluarga dan dalam pemecahan masalah.
c. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk
menyelesaikan masalah anaknya. Namun terkadang Ny. Y menegur
11
dengan keras apabila anaknya lari-larian dijalan. Bahasa yang
digunakan orang tua dalam berkomunikasi kepada anak memakai
bahasa Indonesia.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. X bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus
bertanggung jawab terhadap keluarga. Ny. Y berperan sebagai ibu
rumah tangga yang juga mengurus anak-anaknya.
3. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai
agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya.
d. Harapan Keluarga
1. Persepsi Terhadap Masalah
Keluarga memandang masalah sebagai sesuatu yang wajar dalam
sebuah rumah tangga, namun dalam kesehatan anak, keluarga sangat
memperhatikan hal tersebut. Keluarga mengerti perubahan kesehatan
anak misalnya tiba-tiba menjadi rewel karena anaknya pernah
menderita diare dan demam typhoid. Jadi keluarga selalu waspada.
2. Harapan Terhadap Masalah
Tn. X dan Ny. Y menginginkan agar kesehatan anaknya tetap terjaga
dan sehingga anaknya tidak kambuh dengan penyakit yang pernah
diderita, dan anaknya dapat tumbuh kembang dengan yang diharapkan.
e. Pengkajian Fokus
1. Stimulasi yang diberikan oleh keluarga terhadap anak
Ny. Y memberikan stimulus pada An. A dan An. B dengan
memperingatkan waktu sesuai jam dan kegiatan yang telah diberikan
agar bisa dibiasakan dalam kebiasaan sehari-hari. Orang tua
memberikan gambar-gambar, angka dan huruf – huruf yang ditempel di
dinding untuk belajar anaknya.
2. Sudahkan anak mengikuti Play Group
An. A dan An. B saat ini mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini di
PAUD Mentari Ceria.
3. Waktu dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
12
Ny. Y selalu memiliki waktu dengan anaknya/selalu bersama dengan
anaknya, kecuali Tn. X hanya memiliki waktu setelah pulang dari kerja
jam 16.00 hingga pagi sebelum Tn. X berangkat bekerja.
4 Orang yang setiap hari bersama anak
Yang setiap hari mendampingi anak saat ini yaitu orang tua.
5 Kemampuan yang telah dimiliki anak saat ini
a) Personal / sosial
1) Anak sering meniru meniru gaya seperti ibunya seperti
berdandan,
2) Sering ikut – ikut ibunya saat mencuci piring atau baju,
3) Selalu mengikuti perintah yang diberikan oleh ayah dan ibunya,
4) Mudah akrab dengan semua orang, baik yang sudah dikenal
maupun yang baru dikenalnya.
b) Motorik
1) Motorik kasar
(a) Dapat melompati benda yang agak tinggi
(b) Anak dapat melempar bola
2) Motorik halus
(a) Anak bisa menggambar bentuk orang,
(b) Dapat memakai baju dan celana sendiri
(c) Anak dapat menulis angka 1-10
(d) Anak dapat mengenal dan menghafal abjad
c) Bahasa dan Kognitif
1) Ketrampilan bahasa sudah bagus
2) Sering bertanya pada ibunya khususnya saat melihat ibu sedang
memasak,
3) Anak lebih sering berteriak jika dia tidak bisa melakukan
sesuatu,
4) Anak sudah bisa mengenal warna,
d) Ketakutan
Anak takut jika melihat melihat seseorang terluka karena ia pernah
jatuh hingga kakinya terluka saat bermain.
13
6 Harapan keluarga saat ini
Orang tua menginginkan anaknya bisa masuk ke les bahasa inggris,
tetapi keluarga masih mengumpulkan biaya.
7. pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
Keluarga menginginkan jumlah anaknya cukup dua, dalam pembagian
tugas keluarga antara ayah dan ibu saling bekerja sama saat salah satu
membutuhkan untuk menjaga anaknya.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Vital sign
a. An. A
ND : 94x/m
S : 36,5 oc
RR : 22x/m
2. An. A
1) Kepala
Rambut dan Kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.
Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera
tidak ikterik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tekanan bola mata tidak tinggi.
Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada
pembesaran polip.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Mulut dan Faring
Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada
gigi palsu, tidak ada faringitis, lidah tidak kotor.
Palpasi : lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.
Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.
14
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
2) Leher
Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar
tiroid.
3) Dada
Inspeksi : bentuk normochest, tidak ad nodul, tidak sikatrik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga.
Perkusi : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung
Auskultasi : terdengar vesikuler.
4) Abdomen
Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.
Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit
Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan
ginjal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan
ginjal.
5) Genetalia
Tidak ada keluhan.
6) Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan,
tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.
Berat badan klien 15 kg dan tinggi badan 100 cm.
DS : Resiko Ketidakmampuan
Ny. Y mengatakan bahwa terjadinya defisit keluarga mengenal
An. A nafsu makannya nutrisi pada An. masalah nutrisi
menjadi berkurang A yang dibutuhkan
Ny. Y mengatakan An. A pada anak
suka jajan makanan ringan prasekolah
Ny. Y mengatakan nutrisi
adalah makanan yang kita
makan sehari-hari
DO:
An. A tampak
menghindar saat disuap nasi
Wellness 1
17
Tidak dapat 0 pendekatan yang baik
Jumlah 6,3
Tidak dapat 0
18
3. Potensi Masalah untuk Dicegah Potensi masalah cukup
dapat dicegah apabila
Tinggi 3 2/3 x 2 =
2 keluarga mampu untuk
Cukup 2 1.3 memenuhi kebutuhan
nutrisi anak
Rendah 1
Jumlah 4,6
19
lingkungan agar aman
untuk tempat bermain
Jumlah 5,8
21
membuat
pagar
pembatas
dan melapisi
ujung meja
dan kursi
dengan
bantalan,
menjauhkan
barang-
barang yang
berbahaya
disekitar
anak-anak
7. Dapat
mencari
informasi
kesehatan di
layanan
kesehatan
Diagnosa Tujuan Evaluasi
Interven
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
Ketidakseimban Selama 3x Selama Pasien dan 1. Nutrisi 1. Diskusikan d
gan nutrisi: kunjungan 1x60menit keluarga seimbang keluarga unt
kurang dari An.A dan kunjungan, bisa megidentifik
adalah
kebutuhan n
kebutuhan tubuh An. B , keluarga mengidentif susunan
mampu : 2. Diskusikan d
(00002) nutrisi ikasi makanan keluarga unt
1. Keluarga
Domain 2. memenuhi kebutuhan sehari-hari mengukur da
dapat
Nutrisi kebutuhan mengenali nutrisi yang mengetahui
yang
Kelas 1. Makan tubuh asupan gizi dibutuhkan anak dengan
mengandung
anak dan bisa menimbang
zat gizi mengukur tin
2. Keluarga melaksanak
dapat dalam jenis badan tiap bu
annya di
mengetahui dan jumlah 3. Edukasi kelu
kehidupan untuk mengg
berat badan yang sesuai
sehari-hari kebiasaan ya
normal dengan
anak usia 4 diinginkan d
22
tahun kebutuhan kebiasaan ya
3. Keluarga tubuh, diinginkan s
dapat membawaka
dengan
menggunak makanan ke
an buku memerhatika dan member
harian n prinsip camilan yang
untuk keanekaraga pada anak
memantau man atau 4. Ajarkan kelu
intake bagaimana
variasi
makanan menentukan
dan cairan makanan, pedoman / p
4. Keluarga aktivitas makanan yan
dapat fisik, untuk meme
mengikuti kebersihan, kebutuhan n
rekomendas keluarga dan
i untuk dan berat 5. Ajarkan kelu
makan tiap badan (BB) dapat menen
hari ideal. jumlah kalor
5. Keluarga 2. Keluarga nutrisi perha
dapat
dapat
menyiapka
n sajian mengetahui
sayuran status gizi
yang telah anak
direkomend 3. Kebutuhan
asikan anak adalah
susu, sayur,
buah, biji-
bijian,
protein,
vitamin dan
mineral.
4. Keluarga
dapat
mengganti
kebiasaan
jajan diluar
dengan
dibawakan
bekal dan
batasi uang
jajan anak
5. Keluarga
dapat
23
menentukan
pedoman /
piramida
makanan
yang cocok
untuk
memenuhi
kebutuhan
nutrisi
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
A, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
H. Poutainen et al. 2015. Public Health Nurses Concerns in Preschool-aged
Children’s Health Check-ups. Journal of Researcher in Nursing VoL. 20(7)
536-549. SAGE publication.
I.E, Rita. 2017. Perilaku Anak Prasekolah: Masalah dan Cara Menghadapinya.
Jakarta: Gramedia
S. Yupi. 2002. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Parktik. Jakarta:
EGC
You and Your Foster Child. 2016. Office of Child Development, University of
Pittsburgh. Published in cooperation with UMC.
27
https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/positiveparenting/preschoolers.ht
ml
28