Disusun Oleh
Dewi Maulidawati (20194030011)
Pujie Sukmi Ariani (20194030010)
Yoga Andogara (20194030067)
Disusun oleh:
Dewi Maulidawati (20194030011)
Pujie Sukmi Ariani (20194030010)
Yoga Andogara (20194030067)
Dosen pembimbing
Mengetahui
NIK: 19801220200510173073
Daftar Is
i
Daftar Isi.................................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................6
2.1 K3.............................................................................................................................6
a. Pengertian K3...........................................................................................................6
2.2 Ampul....................................................................................................................10
2.3 APD.......................................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................17
METODE PELAKSANAAN.................................................................................................17
A. Alur kegiatan..............................................................................................................17
B. Metode Pelaksanaan...................................................................................................18
Daftar Pustaka......................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
pasien adalah sesuatu yang perlu mendapatkan perhatian khusus, karena perawat
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
perawat rumah sakit. Oleh karena itu, diperlukan upaya pembinaan pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar terhindar dari kecelakaan kerja.
Laporan yang dibuat oleh the national safety council (NSC) menyebutkan
penyakit akibat kerja dan injury dimana angka ini jauh lebih besar dibanddingkan
dengan sektor industri lainnya (Depkes, 2010). Selain itu, menurut Ducker
(2009) rumah sakit merupakan tempat kerja yang syarat dengan potensi bahaya,
kerja yang sering terjadi di rumah sakit diantaranya tertusuk jarum, terkilir, sakit
akibat kerja
aman (unsafe act) dan 23,5% kondisi tidak aman (unsafe condition). dimana
perilaku tidak aman yang sering dilakukan ialah tidak menggunakan alat
pelindung diri seperti sarung tangan dan pekerja yang kurang berhati-hati serta
observasi selama stase KDM adalah tertusuk benda tajam baik itu jarum suntik
saat harus memecahkan ampul yang banyak terkadang melukai tangan hingga
Salah satu kejadian kecelakaan kerja yang sering terjadi adalah tertusuk jarum
baik sebelum maupun setelah pemberian obat kepada pasien serta terkena benda
tajam seperti terkena pecahan ampul atau sediaan obat. Hasil penelitian disalah
satu rumah sakit diamerika serikat pada tahun 2008 menemukan bahawa 70 dari
2
cedera benda tajam yaitu0,7% dan sebanyak 10% diakibatkan karena tertusuk
jarum.
Kecelakaan Kerja (KK) di sarana umum kesehatan secara umum belum tercatat
bahwa risiko bahaya yang dialami oleh pekerja di rumah sakit adalah infeksi
HIV (0,3%), risiko pajanan membrane mukosa (1%), risiko pajanan kulit dan
sisanya tertusuk jarum ataupun terkena pecahan ampul serta low back pain akibat
pelayanan rawat inap, rawat jalan, serta gawat darurat. Selain dituntut mampu
memberikan pelayanan dan pengobatan yang bermutu, rumah sakit juga dituntut
penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan kerja di rumah sakit dapat dihindari
standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit. Yang salah satunya
3
K3RS dan program-program K3 lainnya. pada dasarnya kebijakan K3 sudah ada,
namun dengan adanya asumsi bahwa tenaga kerja di rumah sakit sudah tau dan
kemudian dianggap lebih mudah untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau
Salah satu program yang kami usulkan adalah APAAL (APD Pemecah Ampul
Anti Luka). Dalam program ini perawat atau mahasiwa praktikan ketika akan
Apakah APD pemecah ampul anti luka (APAAL) dapat digunakan untuk
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
4
Mengurangi angka kejadian kecelakaan kerja pada petugas kesehatan di
Rumah Sakit
2. Bagi Perawat
perawat.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah terbentuk inovasi baru alat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 K3
a. Pengertian K3
bebas.
6
bersangkutan, dan perlindungan masyarakat luas dari bahaya yang
yaitu:
seharusnya terbuat dari besi, akan tetapi supaya lebih murah dibuat
kecelakaan.
7
4. Faktor yang Dihadapi Misalnya kurangnya pemeliharaan/perawatan
mesin, dan peralatan kerja yang digunakan oleh para karyawan dengan
memasang alat lain agar pekerja secara teknis dapat terlindungi dari
8
Kegiatan pendidikan dan latihan ini diberikan kepada semua karyawan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), bagi mereka yang abai dan
9
sejumlah barang, benda atau uang yang dapat mereka konsumsi, tentu
2.2 Ampul
a. pengertian ampul
memiliki ujung runcing (leher) dan bidang dasar datar ukuran normalnya
adalah 1, 2, 5, 10, 20, kadang – kadang juga 25 atau 30 ml. Ampul adalah
10
Saat proses mematahkan ampul harus memerlukan ketelitian dan
pada leher ampul terlalu kuat maka akan mengakibatkan leher ampul
2.3 APD
a. Pengertian APD
2008)
11
teknik dan administratif tidak mungkin lagi diterapkan. Ada beberapa
jenis alat pelindung diri yang mutlak digunakan oleh tenaga kerja pada
Jenis alat pelindung diri yang digunakan harus sesuai dengan potensi
bahaya yang dihadapi serta sesuai denga bagiann tubuh yang perlu
b. Jenis APD
a. Sarung tangan
tetapi harus diganti setiap kontak dengan satu pasien ke pasien lainnya
pemeriksaan harus dipakai kalau menangani darah, duh tubuh, sekresi dan
12
2). Mencegah risiko kepada petugas terhadap kemungkinan transmisi
dan sarung tangan ini disebut sarung tangan pemeriksaan. Agar sarung
b. Masker
mulut saat petugas bicara, batuk maupun bersin. Masker terbuat dari
berbagai bahan antara lain dari katun, kasa, kertas, atau bahan sintetis.
Masker yang ideal akan terasa nyaman bila dipakai oleh petugas,
c. Pelindung mata
13
Kacamata dengan lensa normal atau kacamata resep dokter:
kulit dan rambut tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan. Kap
(Tietjen, 2004).
e. Gaun bedah
bahan tahan cairan berperan dalam menahan darah dan cairan lainnya,
operasi, ruang bersalin dan gawat darurat. Gaun dari kain ringan, pada
(Tietjen, 2004).
pada tubuh petugas bagian depan. Terbuat dari bahan karet atau plastik
14
dengan tali penggantung pada leher petugas, serta penggunaan apron
darah atau cairan lainnya dari penderita. Jadi pemakaian apron lebih
g. Alas kaki
benda tajam atau berat atau dari cairan yang kebetulan jatuh atau
menetes pada kaki. Untuk alasan ini sandal, atau sepatu terbuat dari
bahan empuk (kain) tidak dapat diterima. Sepatu bot dari karet atau
kulit lebih melindungi, tapi harus selalu bersih dan bebas dari
tidak perlu kalau bersih, sepatu yang kokoh hanya dipakai di area
bedah. Satu studi mengemukakan bahwa penutup sepatu dari kain atau
15
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Alur kegiatan
1. Perizinan kegiatan
Program APAAL ( APD pemecah ampul anti luka) ini hana sebatas
perancangan alat apabila akan diproduksi dan diuji coba maka program ini
program kami.
2. Persiapan kegiatan
dari desain yang ingin di buat. Setelah itu mencari bahan serta harga bahan
dari APD yang akan dibuat dan yang terakhir yaitu merancang desain final
3. Pelaksaan kegiatan
16
Kegiatan yang dilakukan yaitu membuat prototype dari APAAL yang
kami yang terlibat dalam proyek inovasi ini. Bahan yang dipakai seperti
sarung tangan tebal dilapisi kain di tiga jari (ibu jari, telunjuk dan jari
tengah) lalu ditambah dengan karet gelang agar tidak tembus bila ampul
4. Evaluasi kegiatan
mandiri.
B. Metode Pelaksanaan
17
menggunakanan alat pelindung diri pada saat memecahkan ampul
Pengumpulan data juga dilakukan dengan meneliti alat dan bahan yang
akan digunakan dalam pembuatan Alat pelindung diri pemecah ampul anti
luka (APAAL). Alat dan bahan yang digunakan adalah dari bahan kain
dan karet yang dibuat menjadi sarung tangan. Bahan kain dan karet
dipilih karena selain mudah didapatkan, aman bagi perawat maupun bagi
mahasiswa praktikan serta harganya yang tidak terlalu mahal dan berguna
2) Rekayasa keteknikan
tertusuk saat membuka ampul. APAAL ini merupakan salah satu APD
seperti kain wol satu lapis kemudian diketiga sisi yaitu pada ibu jari, jari
telunjuk dan jari tengah diberikan busa dn ditutupi dengan kain leather
praktikan akan dilakukan uji pakar terlebih dahulu. Alat yang sudah dibuat
akan diuji oleh pakar dalam bidang keperawatan. Uji ini dilakukan untuk
memastikan bahwa alat yang akan digunakan sudah layak saat digunakan
19
perancangan alat, belum memasuki tahap keandalan karya atau menguji
mengetahui secara final cost dan sesuai dengan sumber penelitian bahwa
Luka) dimulai dari pencarian referensi yang dicari berfokus terkait alat, bahan
aplikasi corel draw. Selanjutnya desain disosisalisasikan dan diuji oleh pakar
20
BAB IV
HASIL DAN POTENSI HASIL
21
Produk APAAL telah direncanakan selama 2 bulan dan diproduksi selama 1
bulan. Penyusun hanya membuat prototype produk yaitu alat pelindung diri
berupa sarung tangan untuk menghindari terjadinya luka pada saat memecahkan
Alat peindung diri berupa sarung tangan dari bahan kain dimana dapat
melindungi tangan agar tidak terluka saat memecahkan ampul. Bahan kain dipilih
karena selain mudah didapatkan juga tidak memerlukan biaya yang terlalu mahal
prosedur pelaksanaan yaitu tahapan pembuatan sketsa produk, persiapan alat dan
22
No Tahapan Indikator Ketercapaian Keterangan
direncanakan.
4 Evaluasi 1. Evaluasi produk yang pertama 100 % Tercapai
produk adalah pengetesan produk :
a. APAAL dapat berfungsi
dengan baik ketika perawat
maupun mahasiswa membuka
ampul tanpa menimbulkan
luka.
B. Tahapan Pembuatan
Adapun tahap pembuatan Alat pelindung diri pemecah ampul anti luka adalah
dengan menggunakan APD berupa sarung tangan dengan bahan kain dari wol
yang diujung jarinya akan ditempelkan kain leather, dimana dapat melindungi
tangan dari terkena luka ataupun tergores ampul. Pemilihan kain wol karena
bahan nya mudah di dapatkan selain itu dapat digunakan dengan nyaman. Bahan
yang digunakan dalam pembuatan APAAL ini selain kain wol yaitu
menggunakan busa sebagai bantalan di ketiga jari tangan yang kemudian akan
dilapisi lagi dengan bahan leather agar lebih aman. Pembuatan APAAL dilakukan
oleh penjahit yang disesuaikan dengan desain yang telah kami buat. Setelah kain
wol tersebut dipilih dan dibentuk menyerupai sarung tangan kemudian dilanjutkan
C. Potensi Hasil
23
1. Peluang keberhasilan
sesuai fungsinya.
memberikan izin menerapkan produk dan para perawat sebagai alat pelindung
diri agar terhindar dari tertusuk ataupun tergores saat membuka ampul.
3. Bidang Kesehatan
menggunakan bahan yang nyaman untuk digunakan dan juga bisa dicuc
D. Perincian Biaya
24
Tabel 4.2 Perincian Biaya
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. APAAL (APD Pemecah Ampul Anti Luka) merupakan alat pelindung diri
25
membuka ampul yang dapat mencegah cedera akibat tertusuk maupun
2. APAAL (APD Pemecah Ampul Anti Luka) merupakan alat yang dapat
praktik dan nyaman digunakan karena menggunakan alat dan bahan yang
3. APAAL (APD Pemecah Ampul Anti Luka) saat ini belum sempurna karena
B. Saran
1. Dikarenakan belum sempurnanya alat ini maka diharapkan ada tindakan lebih
lanjut yakni dengan melakukan pembuatan dan melakukan uji coba pada
Daftar Pustaka
26
1087/MENKES/SK/VIII/2010 Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah
Sakit.
Nurfitriani, S., Russeng, S. dan Muis, M. 2014. Penerapan Standar Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3rs) Rsud Ajappange Soppeng.
27