Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN

OSTEOARTHRITIS

DEPARTEMEN GERONTIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Gerontik

Oleh :

Putri Michelle Teresa Hasiholan

190070300111065

2B

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
Analisa Data

Data Etiologi Masalah


keperawatan
DS: Faktor resiko (usia diatas 60 tahun dan jenis Nyeri kronis
- Klien mengatakan linu- kelamin)
linu pada lutut, ↓
khususnya pada lutut Osteoarthritis
sebelah kanan. Nyeri ↓
yang dirasakan sudah Inflamasi sendi
3 tahun dan dirasa ↓
memberat 1 tahun ini, Pelepasan mediator nyeri
terasa nyeri ketika

dibuat berjalan atau
Menyentuh ujung saraf nyeri
berdiri terlalu lama.

- P : Nyeri terutama saat
Nyeri
beraktivitas atau

ditekuk
Nyeri berlangsung dalam kurun waktu yang lama
- Q : Nyeri seperti

ditusuk tusuk
Nyeri kronis
- R : Nyeri pada lutut
sebelah kanan
- S : Skala nyeri 3 dari
10
- T : Nyeri hilang timbul,
memberat ketika
dibuat berjalan dan
berdiri terlalu lama
-
DO:
- Hasil pemeriksaan
asam urat: 9 gr/dl
- Tampak adanya
pembengkakan pada
muskuloskeletal
DS: Faktor resiko (usia diatas 60 tahun dan jenis Hambatan
- Saat nyeri dan linu-linu kelamin) mobilitas
pada kaki klien ↓ fisik
muncul, klien merasa Osteoarthritis
terganggu dan tidak ↓
mampu beraktivitas Perubahan komponen sendi (kolagen,
sehingga klien hanya prostioktikas dan jaringan sub kondrial)
bisa duduk atau ↓
tiduran saja Perubahan fungsi sendi
- Linu-linu, nyeri, dan ↓
kram pada kaki klien Deformitas sendi
bagian lutut ke bawah ↓
terutama sebelah Sulit bergerak
kanan selalu muncul

saat klien berjalan
Hambatan mobilitas fisik
lama atau saat setelah
cuci baju, sehingga
klien langsung
beristirahat cukup
lama dan terkadang
harus berpegangan
pada sesuatu saat
berjalan karena klien
takut jatuh lagi.

DO:
- Kekuatan otot kaki 3/5
- Tampak ada kekakuan
sendi
- Tampak adanya
pembengkakan pada
muskuloskeletal

DS: Faktor resiko (usia diatas 60 tahun dan jenis Resiko jatuh
- Linu-linu, nyeri, dan kelamin)
kram pada kaki klien ↓
bagian lutut ke bawah Osteoarthritis
terutama sebelah ↓
kanan selalu muncul Stress biomekanik
saat klien berjalan ↓
lama atau saat setelah Pemecahan kondosit
cuci baju, sehingga

klien langsung
Pengeluaran enzim lisosom
beristirahat cukup

lama dan terkadang
Kerusakan matrik kartilago
harus berpegangan ↓
pada sesuatu saat Penebalan tulang sendi
berjalan karena klien ↓
takut jatuh lagi. Penyempitan rongga sendi
- Klien mengatakan linu- ↓
linu pada lutut, Penurunan kekuatan otot kaki (kekuatan otot 5)
khususnya pada lutut

sebelah kanan. Nyeri
kondisi jalan & tanah naik turun dan
yang dirasakan sudah
beberapa area cukup licin
3 tahun dan dirasa

memberat 1 tahun ini,
terasa nyeri ketika
pasien memiliki masalah penglihatan

dibuat berjalan atau ↓


berdiri terlalu lama. hasil tes keseimbangan menunjukkan pasien
- beresiko jatuh
DO: ↓
- Tes keseimbangan resiko jatuh
(time up go test): 20
detik (resiko jatuh)
- Klien menggunakan
kacamata
- kondisi jalan & tanah
naik turun dan
beberapa area
cukup licin
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa
1. Nyeri kronis berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan rentang gerak
3. Resiko jatuh ditandai dengan penurunan kekuatan otot
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 1 Nyeri Kronis

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x, nyeri klien berkurang

Kriteria Hasil :

NOC: Tingkat nyeri

No. Indikator 1 2 3 4 5
9-10 7-8 4-6 2-3 0-1
1. Nyeri yang dilaporkan
(skala)

NOC: Kontrol nyeri

No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Mengenali kapan nyeri
terjadi
2. Menggambarkan faktor
penyebab
3. Menggunakan tindakan
pengurangan nyeri tanpa
analgesik
4. Melaporkan nyeri yang
terkontrol
Keterangan:
1: tidak pernah menunjukkan
2: jarang menunjukkan
3: kadang-kadang menunjukkan
4: sering menunjukkan
5: secara konsisten menunjukkan

NIC: Manajemen nyeri

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif


2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
3. Monitor TTV
4. Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi tarik nafas dalam, kompres air/jahe hangat)
5. Jelaskan penyebab nyeri terkait dengan perubahan fisiologis tubuh 6. Monitor kepuasan pasien
terhadap manajemen nyeri
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 2 Hambatan Mobilitas Fisik

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x, mobilitas pasien membaik

Kriteria Hasil :

NOC: Pergerakan

No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Cara berjalan

2. Gerakan sendi

3. Keseimbangan

4. Bergerak dengan mudah

Keterangan:
1: sangat terganggu
2: banyak terganggu
3: cukup terganggu
4: sedikit terganggu
5: tidak terganggu

NIC: Terapi Latihan: Mobilitas Sendi

1. Tentukan batasan pergerakan sendi dan efeknya terhadap fungsi sendi


2. Jelaskan pada pasien manfaat dan tujuan lakukan latihan sendi
3. Monitor lokasi dan kecenderungan adanya nyeri dan ketidaknyamanan selama aktivitas
4. Bantu untuk melakukan pergerakan sendi yang ritmis dan teratur sesuai kadar nyeri yang bisa
ditolernsi, ketahanan dan pergerakan sendi
5. Sediakan dukungan positif dalam melakukan latihan sendi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 3 Resiko Jatuh

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x, pasien tidak beresiko jatuh

Kriteria Hasil :

NOC: Pergerakan

No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Gangguan imobilitas

Keterangan:
1: berat
2: cukup berat
3: sedang
4: ringan
5: tidak ada

NIC: Pencegahan Jatuh

1. Identifikasi karakteristik lingkungan yang mungkin meningkatkan potensi jatuh


2. Sediakan alat bantu untuk menyeimbangkan cara berjalan
3. Identifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik dari pasien yang mungkin meningkatan potensi
jath pada lingkungan tertentu
4. Identifikasi perilaku dan faktor yang mempengaruhi resiko jatuh

NIC: Manajemen lingkungan

1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien


2. Identifikasi kebutuhan keselamatan pasien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif serta riwayat
perilaku di masa lalu
3. Singkirkan bahaya lingkungan (mis, karpet yang longgar dan kecil, furnitur yang dapat
dipindahkan)
4. Singkirkan benda-benda berbahaya dari lingkungan
5. Sediakan perangkat-perangkat adatif (mis, bangku pijakan atau pegangan tangan)
6. Edukasi pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan

Anda mungkin juga menyukai